Share

KEPANIKAN

262

“Oh, mantan bosku yang terhormat juga datang rupanya. Suatu kehormatan bagiku.” Ratri menyambut Widya dengan wajah tenang seperti dulu, setelah beberapa saat lalu sempat tersentak kaget.

“Kalian keluarga yang sangat kompak, ya. Baguslah, semua sudah berkumpul biar segera kumulai saja pertunjukkannya,” lanjutnya. Pandangannya bergantian terarah Samudra yang masih duduk bersimpuh dan juga wanita sepuh yang menatapnya tajam.

“Pak Samudra, dan anda Bu Widya yang terhormat, apa ada yang mau disampaikan sebelum Mentari tercinta kalian ini terjun bebas ke sana?” Ratri menunjuk ke bawah sana.

“Dasar wanita tidak tahu malu, tidak tahu diuntung! Apa urat malumu sudah putus? Kamu makan di rumahku selama ini, lalu mengais rezeki di perusahaan menantuku, inikah balasannya?” Widya mengecam.

“Anda hanya menghitung kebaikan kalian saja, Bu. Seolah saya ini hanya pengemis di rumah kalian. Kalian lupa kalau aku bekerja. Bahkan dengan segala loyalitas tertinggi. Aku bekerja, Bu. Maka, pantas bukan k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (40)
goodnovel comment avatar
Shirenden Litha
cerita apa nii
goodnovel comment avatar
Lailatul Adawiyah
smoga di bawah udah ada petugas yg siaga
goodnovel comment avatar
Triany Andiastuty
kok lama2 ceritanya dah kyk sinetron ya...pengawal yg ktnya dah bersertifikat dididik jd pengawal, bs kecolongan..aneh bngt
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status