All Chapters of SUAMI PENGGANTIKU (BUKAN) PRIA PAYAH: Chapter 231 - Chapter 240

376 Chapters

TIDAK SABAR

231“Kita menikah lagi sekarang juga, Mas.”Hening menyergap setelah kalimat Mentari barusan. Kalimat yang dikira Samudra hanya rengekan karena kekesalan wanita itu terhadap Ratri. Samudra menatap sang wanita dengan senyum tertahan.“Sayang … Mas sedang meminta pendapat kamu. Iya, kita akan menikah lagi. Itu pasti. Tapi sekarang Mas sedang serius. Mas ….”“Dan aku juga serius, Mas!” Mentari memotong tajam. “Ayo kita menikah sekarang juga,” lanjutnya tegas.“Sayang ….” Samudra mengangkat tangannya tanda meminta pengertian sang wanita. Senyum geli berusaha ia sembunyikan.“Kita sedang membahas masalah Ratri. Dan ….”“Dan satu-satunya solusi memang menikah lagi secepatnya, Mas.” Lagi, Mentari memotong. Wajahnya sangat serius.Samudra bergeming. Matanya memancarkan tatapan lelah. Sungguh, ia berharap solusi untuk masalah ini. Bukan keinginan keras kepala Mentari. Dan satu yang baru ia tahu jika Mentari masih tetap yang dulu. Yang sifat kekanak-kanakkan masih belum bisa diganggu meski kini
last updateLast Updated : 2024-07-30
Read more

AHLI SEJARAH

232“Maaf ya, Sayang, baru bisa memberikan pernikahan yang alakadarnya dulu.” Samudra menatap wanita yang baru selesai bermake-up sendiri. Sementara ia baru saja dipakaikan jas longgar yang terdapat kancing di belakang punggungnya.Tadi Hamish datang atas permintaannya untuk membawakan barang-barang yang diperlukan. Tidak banyak sebenarnya. Hanya sebuah jas untuknya, set make up sederhana untuk Mentari dan sebuah cincin berlian. Meski dadakan dan terburu-buru, ia tetap ingin ada kesan istimewa pernikahan ulangnya ini.Tetap ingin meninggalkan kesan mendalam untuk dikenang di kemudian hari. Juga sebagai pengingat betapa berbesar hatinya Mentari menjalani pernikahan sederhana di rumah sakit. Semua untuk pelajaran hidup ke depannya agar ia lebih hati-hati menjaga lisan dan tentu lebih matang dalam mengambil keputusan. Apalagi yang berkaitan dengan pernikahan, ikatan yang sakral.“Mas janji setelah sembuh nanti, akan adakan pesta untuk pernikahan ulang kita. Kamu boleh minta acara yang sep
last updateLast Updated : 2024-07-30
Read more

SEKONYONG-KONYONG

233“Tidak ada, dok. Kita mulai saja.” Samudra langsung menjawab agar cepat selesai. Ia malas harus mendengar sindiran-sindiran lainnya dari dokter pribadi ibunya itu. Bukan apa-apa, banyak orang asing di sana.Walaupun penghulu dan beberapa pria lainnya yang hadir di sana seolah tidak peduli, tetap saja ia tidak nyaman.“Oh, ya. Ini suami saya yang akan menjadi salah satu saksi pernikahan kamu Dek, Sam.” Dokter Rena menunjuk seorang pria berkemeja putih yang tersenyum. Tentu saja Samudra familiar dengan wajah sang pria walaupun tidak kenal dekat.“Dan ini, Bapak Husein marbot masjid di sekitar sini saksi lainnya.”Pria seusia Samudra yang berdiri di samping suami dokter Rena, tersenyum dan mengangguk.“Lalu ini Bapak Penghulu, dan sisanya Bapak ini imam masjid yang akan menjadi wali hakim Mentari. Benar kan, Nak Tari ini sudah tidak memiliki keluarga laki-laki dari pihak ayah?” tanya dokter Rena lagi untuk meyakinkan.“Iya, dok. Saya sebatang kara.” Mentari menjawab pelan. Tetiba hat
last updateLast Updated : 2024-07-31
Read more

MIMPI?

234Ruangan mendadak sepi, bahkan cenderung tegang. Tidak ada yang bersuara. Samudra, Mentari, dan Ratri larut dalam keterkejutan. Sementara beberapa pria yang dibawa dokter Rena mengerutkan kening mereka dalam keheranan. Hanya dokter Rena yang tetap santai. Wanita seumuran Benny itu memassukkan kedua tangan ke dalam saku jas putihnya.“B-bu … Wid-dya ….” Bibir Ratri bergetar menyebut nama itu. Sepasang matanya bahkan tak berkedip sejak tadi untuk memastikan jika dirinya tidak salah melihat. Tubuhnya yang semula berontak, kini mematung dalam pegangan dua laki-laki besar itu.“Ya, kenapa?” Wanita ber-sweeter dan ber-syal rajut di lehernya yang duduk di kursi roda, menggerakkan tangannya. Meminta seorang wanita muda yang mendampinginya untuk mendorong kursi rodanya.“Kamu pikir saya hantu? Oh, saya lupa jika kamu memang menginginkan saya mati agar bisa tetap mengatakan wasiat palsu saya.” Lanjut wanita sepuh dengan tatapan tak lepas dari wajah Ratri.Awalnya, semua orang mengira kursi r
last updateLast Updated : 2024-07-31
Read more

TANGIS HARU

235Tangis Samudra kembali pecah sesaat setelah mengucapkan kalimat sakral yang kembali mengikat dirinya dengan Mentari. Ia emosional, benar-benar tak dapat mengendalikan dirinya. Tak lagi memikirkan rasa malu di depan semua orang, tangis itu kembali tumpah ruah.Tentu saja bukan lagi tangis kesedihan seperti yang pernah menemaninya di awal-awal kehilangan dua wanita tercintanya. Kali ini, tangisannya luapan dari rasa haru dan bahagia yang tiada tara karena ternyata Tuhan tidak setega itu padanya.Tangisnya karena rasa haru yang membuncah. Hari ini, detik-detik ini, ia telah dapat memeluk lagi dua wanitanya dalam waktu bersamaan.Hadiah indah yang berlipat-lipat ini, siapa yang bisa mendapatkannya?Hari ini ia hanya berencana menikah lagi dengan Mentari, tapi siapa sangka jika hari ini juga ia mendapatkan ibunya lagi.Maka, nikmat Tuhan mana yang kamu dustakan?Hari ini ia bukan hanya mendapatkan lagi istri. Tapi juga ibunya. Kebahagiaan yang berlipat itu tak mungkin tidak ia syukuri.
last updateLast Updated : 2024-08-01
Read more

MATI KUTU

236“Kita mulai dari mana?” tanya Widya selepas Hamish dan dua laki-laki besar keluar ruangan. Ia mengisyaratkan tiga laki-laki itu untuk meninggalkan ruangan karena ingin bicara pribadi. Sementara wanita muda asisten pribadinya, tetap dibiarkan di sana.“Ratri Setyaningrum.” Widya bersuara lagi karena Ratri diam saja. Tatapannya masih menghujam. Bahkan semakin tajam. “Seperti namamu, kamu memang setia padaku, ya. Memiliki loyalitas tinggi, kerjamu sempurna, karenanya aku memakaimu dalam jangka yang lama.” Sang wanita sepuh menjeda kalimatnya.Sepasang suami istri yang baru saja halal lagi, berdempetan memperhatikan. Pun dengan wanita muda yang disinyalir asisten pribadi Widya. Dengan megambil jarak, ia memperhatikan interaksi antara bosnya dengan mantan asisten sebelum dirinya.Wanita muda itu sangat mengerti kenapa ia tidak disuruh keluar seperti halnya Hamish dan yang lainnya. Padahal ia sangat tahu yang akan dibicarakan Widya sangat pribadi. Walaupun Widya tidak mengatakan apa pun,
last updateLast Updated : 2024-08-02
Read more

PENGAKUAN

237Hampir semua mata membelalak. Terutama Samudra. Kalimat yang diucapkan Ratri barusan, bagai suara gelegar petir yang mampu membuat semua jantung di ruangan itu berhenti memompa darah untuk beberapa saat.Bagaimana tidak? Dengan lantang dan sangat percaya diri, wanita itu mengatakan hal yang tidak pernah disangka siapa pun. Bagaimana mungkin seseorang mencintai orang yang bahkan belum ditemuinya?Yang membuat shock semua orang di sana, Ratri mengatakan hal itu dengan tanpa malu sedikit pun. Seolah itu bukan hal memalukan. Mengatakan jatuh cinta pada laki-laki beristri di depan istri serta ibunya.Mentari bahkan merasakan lututnya mendadak lemas. Bukan apa-apa, kemarin ia begitu mempercayai ucapan Ratri hingga semakin membenci Samudra dan berburuk sangka terhadap ibu mertuanya. Padahal wanita di depannya ini sudah menyembunyikan perasaan begitu lama, bahkan mungkin sudah mendendam padanya sejak dulu karena ia menikah dengan pria pujaannya.Bagaimana mungkin ia begitu percaya dengan
last updateLast Updated : 2024-08-02
Read more

FANS BERAT

238“A-apa maksud anda, Pak?” Ratri bertanya gagap. Sikapnya yang beberapa saat lalu terlihat begitu percaya diri dan tenang, kini ada kepanikan di sana. Namun, tidak lama, wanita itu sudah bisa menguasai dirinya kembali.“Aku rasa tidak perlu menjelaskannya, Ratri. Seperti kata ibuku, kamu gadis cerdas. Pasti mengerti maksudku tanpa aku perjelas. Sebenarnya, sejak awal aku merasa ada kejanggalan. Tapi berusaha tidak berburuk sangka padamu, karena kamu orang yang sangat aku percaya di kantor. Aku juga berusaha mempertahankanmu meskipun istriku ingin kamu hengkang dari perusahaannya. Kamu tahu kenapa?” tanya Samudra lemah.“Karena tadinya aku sangat percaya sama kamu, Rarti. Selain itu, seperti yang kita semua tahu, prosedur pemecatan karyawan tidak mudah, dan aku tidak mau ribet. Aku ingin kamu tetap di sana sebagai tangan kananku. Tapi, kebenaran harus tetap ditegakkan, bukan?”“A-anda menuduh saya, Pak?” Ratri bertanya lagi.“Oh tidak, tidak. Aku hanya menghimbau agar kamu bersiap-s
last updateLast Updated : 2024-08-03
Read more

TAMU SIAPA?

239Jangan bayangkan perasaan Mentari saat ini. Bahkan untuk bernapas pun rasanya sangat sulit. Bagaimana tidak? Pelayan di rumah mengatakan ada tamu wanita yang datang. Dan ia yakin itu bukan ibu mertuanya.Jika Widya yang ke sana, pasti mengabari ia atau Samudra lebih dulu. Lalu, siapa? Ratri?Ini yang ia takutkan. Wanita itu datang ke sana untuk menyakiti kedua anaknya. Seperti yang sering ia lihat di film-film. Cinta ditolak penculikan bertindak.Meskipun sudah meminta Deti tidak membukakan pintu, dan padahal juga sang tamu tak diundang sudah diamankan, karena Samudra langsung menelepon pihak keamanan di sana, tetap saja kecemasan itu meraja. Ia yakin kalau sosok misterius seperti Ratri, bisa melakukan apa saja untuk mencapai tujuannya. Buktinya mengatakan kebohongan atas nama orang yang dikira sudah meninggal saja mampu ia lakukan tanpa kecurigaan.Mentari memijat pelipis. Kepalanya berdenyut. Kini, ia dalam perjalanan pulang. Tadi, tanpa drama lagi Samudra langsung menyuruhnya p
last updateLast Updated : 2024-08-03
Read more

SELALU RINDU

240“Ibu betah di sini, ya?”Mentari tersenyum mendengar pertanyaan Rumi. Pengasuh anaknya itu sejak tadi matanya jelalatan memperhatikan sekeliling kawasan yang baru pertama didatanginya. Kini, mereka berada di dalam lift menuju unit kembali.“Dulu kan, aku juga tinggal di sini, Mbak. Semenjak menikah selama berbulan-bulan.” Mentari tersenyum melihat Rumi yang bercermin di dinding kabin lift.“Oh, ya. Jadi Ibu sudah menikah lagi ya, sama Pak Samudra?” Rumi berbalik menghadap majikannya yang tersenyum malu-malu.“Wah, nggak kebayang itu panasnya malam pengantin kalau rujuk begitu. Istilahnya balas dendam setelah lama tidak tersalurkan.”Mentari terkekeh mendengar ucapan pengasuh anaknya yang sering to the point dan cenderung tanpa filter.“Jangan dibayangkan, nanti Mbak kepengen juga. Nanti balik kampung lagi, rujuk sama salah satu mantan suami, nggal jadi deh, kerjanya.” Diakhiri kikikan, Mentari menggoda wanita yang sudah seperti saudara sendiri itu.“Ih, ogah! Kemarin waktu di kamp
last updateLast Updated : 2024-08-04
Read more
PREV
1
...
2223242526
...
38
DMCA.com Protection Status