Share

MIMPI?

234

Ruangan mendadak sepi, bahkan cenderung tegang. Tidak ada yang bersuara. Samudra, Mentari, dan Ratri larut dalam keterkejutan. Sementara beberapa pria yang dibawa dokter Rena mengerutkan kening mereka dalam keheranan. Hanya dokter Rena yang tetap santai. Wanita seumuran Benny itu memassukkan kedua tangan ke dalam saku jas putihnya.

“B-bu … Wid-dya ….” Bibir Ratri bergetar menyebut nama itu. Sepasang matanya bahkan tak berkedip sejak tadi untuk memastikan jika dirinya tidak salah melihat. Tubuhnya yang semula berontak, kini mematung dalam pegangan dua laki-laki besar itu.

“Ya, kenapa?” Wanita ber-sweeter dan ber-syal rajut di lehernya yang duduk di kursi roda, menggerakkan tangannya. Meminta seorang wanita muda yang mendampinginya untuk mendorong kursi rodanya.

“Kamu pikir saya hantu? Oh, saya lupa jika kamu memang menginginkan saya mati agar bisa tetap mengatakan wasiat palsu saya.” Lanjut wanita sepuh dengan tatapan tak lepas dari wajah Ratri.

Awalnya, semua orang mengira kursi r
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (75)
goodnovel comment avatar
Rafa Azka Putra
W o w, wow. author buat kejutan besar. ternyata selama ini buk widya tidak meninggal. alhamdulillah syukurilah. kejutan besar buat mentari & samudra. kluarga ini akan menjadi kluarga utuh. & untuk ratri pastinya akan nangis darah. ternyata ketahuan sama bu widya. tidak malu ratri memaksakan kehendak
goodnovel comment avatar
tanita store
Hik hiks ga kuatttt, meweekkkk saya.........
goodnovel comment avatar
Isnia Tun
Masih ngetik ya thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status