Share

SEKONYONG-KONYONG

233

“Tidak ada, dok. Kita mulai saja.” Samudra langsung menjawab agar cepat selesai. Ia malas harus mendengar sindiran-sindiran lainnya dari dokter pribadi ibunya itu. Bukan apa-apa, banyak orang asing di sana.

Walaupun penghulu dan beberapa pria lainnya yang hadir di sana seolah tidak peduli, tetap saja ia tidak nyaman.

“Oh, ya. Ini suami saya yang akan menjadi salah satu saksi pernikahan kamu Dek, Sam.” Dokter Rena menunjuk seorang pria berkemeja putih yang tersenyum. Tentu saja Samudra familiar dengan wajah sang pria walaupun tidak kenal dekat.

“Dan ini, Bapak Husein marbot masjid di sekitar sini saksi lainnya.”

Pria seusia Samudra yang berdiri di samping suami dokter Rena, tersenyum dan mengangguk.

“Lalu ini Bapak Penghulu, dan sisanya Bapak ini imam masjid yang akan menjadi wali hakim Mentari. Benar kan, Nak Tari ini sudah tidak memiliki keluarga laki-laki dari pihak ayah?” tanya dokter Rena lagi untuk meyakinkan.

“Iya, dok. Saya sebatang kara.” Mentari menjawab pelan. Tetiba hat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (67)
goodnovel comment avatar
Saulina Simbolon
inilah teka teki penulis, ceritanya buat kite² penasaran.
goodnovel comment avatar
Silvia Dwiandara Via
Alhamdulillah nenek Widia masih hidup
goodnovel comment avatar
Lailatul Adawiyah
mampus Lo Ratri bohongkan nyatanya itu hanya akal" Anya dia sja karna udh lama sebenarnya dia naruh hati sama samudra
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status