221“Hai, ketemu lagi, ya, kita.” Wanita itu menyapa dengan tenang. Berbeda dengan Mentari yang sedikit tegang.“Ada apa ya, Mbak?” tanya Mentari tanpa bergeser dari posisinya. Tentu saja ia heran. Kenapa wanita itu datang ke sana? Mencari Samudra?“Mencari Pak Samudra, Mbak?”Ratri membuang pandangan, tetapi hanya sekejap. Tak lama kembali menatap wajah lawan bicaranya. Wanita itu memanjangkan leher, seolah mencari tahu sesuatu di dalam sana.“Pak Samudra tidak ada di sini, Mbak. Jadi, aku permisi.” Mentari ingin menutup pintu karena merasa tidak ada urusan dan tidak penting juga bertemu Ratri. Namun, gerakkannya terhalang tangan Ratri yang menahan pintu.“Nona Mentari sepertinya tidak malu, ya?”Serta-merta kening Mentari berlipat mendengar kalimat Ratri. “Maksudnya?”Salah satu ujung bibir Ratri tertarik ke atas, tetapi hanya sekejap sebelum wajahnya kembali seperti biasa.“Bukankah kalian sudah akan bercerai?”Kening mentari semakin kerkerut dalam, tetapi tak ada kata keluar dari m
Last Updated : 2024-07-26 Read more