Share

PUJI TERUS!

230

“Maafkan Mas, Sayang. Mas belum sempat bicara mengenai Ratri. Dulu, setelah kita berpisah dan ibu meninggal, Mas bingung tidak punya orang kepercayaan di perusahaan ayahmu. Tapi juga tidak mungkin meninggalkan begitu saja perusahaan yang sudah dibangun lagi dengan susah payah. Belum lagi Hanggara Enterprise yang juga morat-marit ditinggal Bang Benny. Mas merekrut Ratri karena berpikir dia bisa ditempatkan di sana.”

Samudra bercerita dengan posisi duduk bersandar. Namun tetap menyamping karena punggungnya yang tidak boleh menempel dengan sesuatu. Ia memutuskan menceritakan semua, tapi sebelumnya meminta agar Mentari tidak memotong ucapannya.

Ia hanya ingin didengarkan dulu tanpa disela atau bahkan dibantah.

“Semua karena alasan professional semata,” lanjutnya dengan tatapan sendu nan serius.

“Dia berkompeten, memiliki loyalitas yang tinggi yang sudah kita lihat selama menjadi asisten ibu. Dan pendidikannya juga mumpuni.”

Mentari membuang muka. Walaupun kenyataannya memang begitu, r
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (21)
goodnovel comment avatar
Sri Rejeki
sang penulis sangat pintar, orang" sampe terbawa emosi. klo Oma ya senyum aja. kancuma cerita bohong.......
goodnovel comment avatar
Rismawarni
cepat om sam .. rujuk
goodnovel comment avatar
Aidasatri Yudianti
Menikahi lg Mentari ... alias Rujuk
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status