91Mentari membuang muka. Kalau saja kepenasaran tidak menjejali hati dan kepalanya, sudah dipastikan ia akan langsung keluar dari ruangan itu. Namun, semua yang ingin ia tahu harus mendapat jawaban saat ini juga.Karenanya ia harus bertahan di dalam ruangan yang sama dengan Samudra dalam kondisi pria itu setengah telanjang.“Tari, ada apa?” Samudra mengulang pertanyaan sembari berjalan mendekat. Sama sekali tidak ada raut malu di wajahnya meski berpenampilan terbuka. Dan bukan hanya itu, saat Mentari memutuskan untuk meliriknya setelah beberapa lama, tidak juga ia dapati raut kesal atau marah seperti yang ia duga sebelumnya.Ekspresinya biasa saja. Datar. Seperti yang biasa ia lihat setiap saat, walaupun belakangan ini lebih banyak mimik ia dapati. Tidak selempeng di awal-awal pertemuan mereka.“Tari?” tanya Samudra lagi karena wanita itu lagi-lagi membuang muka.Tidak tahu saja Samudra jika Mentari sekuat tenaga menahan napas karena aroma sabuh dan sampo dari tubuhnya yang menguar m
Terakhir Diperbarui : 2024-04-10 Baca selengkapnya