Share

CERITA MASA LALU

95

Pipi Mentari terasa memanas, dan ia yakin sudah memerah. Wanita itu memalingkan wajah untuk menyembunyikannya.

Apa ia tersanjung dengan ucapan Samudra? Mungkin. Tapi tetap saja masih jual mahal. Tidak ingin terlihat terlalu senang. Bisa saja apa yang dikatakan Samudra barusan tidak seindah yang sebenarnya.

Apa coba alasan pria itu mencintainya. Bahkan sejak dirinya masih kecil. Sepertinya di luar nalar. Memang pria itu sudah remaja atau mungkin sudah dewasa saat ia masih seusia dalam foto-foto itu. Pastinya sudah baligh dan memiliki rasa suka terhadap lawan jenis. Namun, tidak masuk akal jika suka terhadap dirinya yang saat itu masih berusia lima tahun. Buang ingus saja masih dibantu orang dewasa. Benar-benar di luar nalar.

Samudra sendiri langsung meraih tangan Mentari, lalu menggenggam dan menciumnya bolak-balik bergantian antara punggung jari-jemari tangan kiri dan kanannya.

“Belum percaya rasanya jika Luna-ku kini sudah bisa Mas miliki sepenuhnya,” ujar Samudra dengan tatapan p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (17)
goodnovel comment avatar
Umi Fitri Yazul
masa kecil samudra yg slalu di tindas abangnya
goodnovel comment avatar
Lailatul Adawiyah
kasian ea nasib samudra kecil kakaknya jahat sama dia orang tuanya gk tau smoga kedepannya bahagia
goodnovel comment avatar
Etty Hayon
Benny sudah keterlaluan hampir membunuh adik kandungnya sendiri, sudah pasti hanya ingin memiliki harta keluarganya seorang diri tanpa berbagi dengan saudaranya.Serakah memang orang ini
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status