101“Bang, bisa tidak kalau Bu Yulia keluar dulu dari sini?” Samudra buka suara setelah menyusul istrinya berdiri dan merengkuh pundaknya yang bergetar hebat menahan amarah.“Bukankah fokus pertemuan ini perihal kondisi perusahaan Pak Bumi? Kalau begini terus, aku khawatir istriku tidak akan bisa mengikuti sampai tuntas,” lanjut Samudra seraya menatap sang kakak meminta pengertiannya.“Istriku masih pemulihan sebenarnya, bukan hanya fisik, tapi juga psikisnya. Ditinggal ayahnya, lalu mendapat penyerangan mengerikan, sangat berpengaruh terhadap kesehatannya, sedangkan pertemuan ini butuh ketenangan bukan?” Samudra terus memaparkan penjelasan masuk akal.“Dan kalau ia seperti ini terus, aku bisa membawanya pulang,” pungkasnya seraya mengedarkan pandang ke semua orang di ruangan itu.Benny terlihat menggeleng. Entah karena apa. Kemudian mengembuskan napas kasar.“Bu Yulia, maaf bisa anda tinggalkan dulu ruangan ini?” tanyanya setelah beralih memandang besannya. “Atau anda bisa tetap di s
Magbasa pa