Bab 174: Dot Dut Det Dut**“Tiketku ke Kalimantan hangus, biarlah,” pikirku.“Terserah aku..,”“Ini jalan hidupku..,”Aku sudah cukup menderita maka aku berhak mendapatkan imbalan berupa tetesan surga yang dijatuhkan Tuhan ke bumi Indonesia.“Oh, Bali, I am coming..,”Oh, Kassandra.., dari surga tempatmu di langit sana, kamu bisa melihat aku, kan? Kamu masih mengikuti jalan ceritaku, kan?Menggunakan bus, aku pun sampai di Bali. Sudah pukul sepuluh malam, tapi suasananya masih seperti lebaran hari keenam.Bingang-bingung sebentar, akhirnya kuputuskan menginap di Denpasar. Mataku mengantuk, perutku lapar, dan kakiku pegal. Sampai di dalam kamar sebuah hotel, segera saja aku hempaskan wajahku di atas bantal.Keesokan harinya, aku pergi ke Kuta, tempat yang paling menawan untuk menikmati sunset di sepanjang garis pantainya.Di Kuta aku menyewa kamar di sebuah re
Read more