Bab 160: Enteng Jodoh**Aku telah memancangkan tekad akan pergi ke mana pun tujuan yang disebut si wanita pramusaji.Akan tetapi, masa lalu?Baiklah, untuk merampungkan urusan yang belum selesai, aku akan pergi ke sana, ke masa lalu. Aku akan mencari dan menemui orang-orang yang mungkin masih ada, masih ingat, atau masih mengenali aku.Lewat layanan jasa yang juga disediakan pihak hotel tempatku menginap, aku memesan tiket pesawat.“Tujuannya ke mana, Pak?” si petugas bertanya.“Ke masa lalu.”“Masa lalu?”“Eh, maaf, maksud saya, ke Surabaya.”“Mau pesawat apa?”“Garuda.”Apakah ada di sini, pada rancangan skenario dari Tuhan bahwa aku nanti akan bertemu dengan Anggun? Sang Bidadari Ketujuh itu?Entahlah, aku tidak ingin mengintip ke masa depan, seperti yang pernah aku lakukan ketika menemui peramal Gipsi. “Sebentar ya, Pak.”Aku mengangguk. Hingga tak lama kemudian, aku sudah mendapat satu tiket pesawat untuk penerbangan pukul sebelas, dengan estimasi kedatangan di Surabaya pukul
Read more