Bab 140: Drama di Ruang Tunggu**Seorang lelaki muda, berperawakan tinggi dan gagah, dengan usia sekitar dua puluh lima, berjalan memasuki ruang tunggu bandara Soekarno Hatta sembari menoleh kanan kiri.Sebelah tangannya memegang botol air mineral, sementara tangan yang lain memegang tiket pesawat.Matanya mencari bangku yang kosong, setidaknya dua tempat duduk supaya dia bisa leluasa meletakkan tas backpack-nya dan bisa membuka laptop untuk mereview laporan kerja, yang sedianya akan dia presentasikan pada meeting setelah cutinya berakhir nanti.Huh, menyebalkan, keluhnya dalam hati saat teringat hal yang satu itu. Mau pulang liburan untuk menjenguk orang tua saja, memanfaatkan jatah cuti yang sangat jarang diambilnya, dia sudah dibekali pekerjaan rumah oleh manajer tempatnya bekerja.Inginnya dia protes, tapi sebuah kebijaksanaan di dalam dirinya melarang dia melakukan itu.Pandangan mata si pemuda mendapatkan beberapa bangku yang k
Baca selengkapnya