Home / Pendekar / Pendekar Kera Sakti / Chapter 751 - Chapter 760

All Chapters of Pendekar Kera Sakti: Chapter 751 - Chapter 760

1041 Chapters

750. PEREBUTAN PEDANG PUSAKA

PULAU PADANG PELUH adalah pulau yang tandus dari sekian banyak gugusan pulau di wilayah laut utara. Tak ada pohon di sana, kecuali jenis rumput yang tumbuh di beberapa tempat saja. Pulau Padang Peluh mempunyai banyak gugusan batu dan cadas. Luas Pulau itu lebih kecil dari luas Pulau Mayat. Gundukan-gundukan batu atau cadas ada di mana-mana. Salah satu gundukan cadas ada yang membukit. Bagian atasnya datar, walau ada pula gugusan batu yang bertonjolan seperti pohon bersemak-semak, tapi jarak satu gugusan dengan lainnya cukup jauh. Yang paling rapat adalah dua gugusan berjarak tiga langkah, tingginya melebihi tubuh manusia dewasa.Di pulau itulah dulu Baraka menemukan wanita cantik yang terkapar dan butuh pertolongan. Wanita cantik itu adalah Dayang Selatan, yang merupakan jelmaan dari wujud tua renta si Mawar Hitam, tokoh sesat dari Pulau Hantu. Dan di pulau itulah, Pendekar Kera Sakti bertarung melawan pengawal pribadi Siluman Selaksa Nyawa yang kembar rupa itu, yakni Doma da
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

751. Part 2

Wussh...!Pendekar Kera Sakti tahu lawannya ada di sebelah kiri, jaraknya tak sampai empat tindak karena ia menyerang dengan senjata. Setidaknya tongkat El Maut yang punya jarak tak lebih dari tiga langkah. Maka dengan cepat Pendekar Kera Sakti menggunakan pukulan 'Sekat Nadi' jarak jauh yang dapat menotok jalan darah lawan di bagian mata kakinya. Jari tangan Pendekar Kera Sakti disentilkan beberapa kali dan pukulan 'Sekat Nadi' jarak jauh meluncur cepat bertubi-tubi setinggi tak lebih dari satu jengkal di atas permukaan tanah.Tabb tab tab tab tab... dub!Kena!Pendekar Kera Sakti merasakan pukulannya mengenai mata kaki lawan. Lalu ia membuka matanya dan ternyata wujud yang menghilang dari pandangannya tadi sudah berada di depannya dalam nyata. Berdiri dengan kerudung hitam dari kepala hingga kakinya, menggenggam tongkat panjang berujung sabit sedikit lengkung. Itulah senjata pusaka El Maut.Orang berwajah putih dengan bibir biru dan mata memandan
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

752. Part 3

"Aku mengagumi jurus itu, karena... karena...," suaranya makin pelan, kepalanya makin terkulai tunduk. Matanya terpejam pelan-pelan, sementara punggungnya tetap bersandar pada batu di belakangnya. Baraka jadi kerutkan dahi kuat-kuat."Matikah dia...!" pikir Pendekar Kera Sakti dengan merasa aneh. Terdengar suara dengkur yang samar-samar dari mulut yang masih tetap terkatup rapat itu. Baraka makin terkesiap melihat lawannya tertidur. Lalu, segera ia teriakkan suara menyentak penuh kejengkelan hati, "Bwana Sekarat!""Hai...!" sahut lawannya yang tertidur dengan suara malas-malasan."Lepaskan topengmu!" sentak Baraka. Ada rasa sesal yang menjengkelkan setelah tahu orang itu adalah Ki Bwana Sekarat yang menyamar sebagai Siluman Selaksa Nyawa.Dalam, keadaan tertidur, Ki Bwana Sekarat melepaskan topengnya sesuai perintah Baraka. Wajahnya terlihat jelas sebagai wajah Ki Bwana Sekarat yang termasuk orang konyol menurut pandangan Baraka. Orang itu bahkan tetap te
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

753. Part 4

Buggh...! Srappp...!Rasa panas menyerang tubuh seketika. Baraka berguling ke belakang dan mencoba mengatasi rasa sakitnya itu dengan menahan napas. Matanya menatap ke sana-sini dengan liar. Tak ada bentuk manusia penyerang yang dilihatnya. Tak ada gerakan yang dapat dirasakan mendekat. Pendekar Kera Sakti terpaksa pejamkan mata untuk tingkatkan kepekaan inderanya. Tapi, baru saja ia pejamkan mata, tiba-tiba, crasss...!Dadanya bagai dirobek oleh benda tajam yang tak terlihat bentuknya. Baraka berdarah, ia terpental ke belakang, dan cepat berguling sambil seringaikan wajah menahan sakit. Luka itu cukup dalam dan panjang, mengucurkan darah segar yang membasahi rompinya.Tiga pukulan tenaga dalam dilepaskan Baraka ketiga arah.Wuttt... wuttt... wuttt...!Tapi tak satu pun ada yang mengenai sasaran selain batu-batu tak bersalah. Bahkan ia tiba-tiba terkena luka di ujung pangkal pundaknya. Luka tebasan yang menyerempet tipis itu timbulkan darah kembali
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

754. Part 5

Clappp...!Ia menghilang dari pandangan siapa saja. Baraka ingin mengejarnya, tapi suara Cendana Wilis terdengar, "Gusti Manggala...! Jangan kejar dia! Sebaiknya kembali ke Pulau Mayat! Gusti Betari Ayu datang, ingin bicara!""Katakan pada Nyai Betari Ayu, aku sedang mengejar Siluman Selaksa Nyawa!""Tapi, Gusti Manggala... tunggu dulu...!"Clappp...!Pendekar Kera Sakti menghilang setelah mengusap keningnya dengan tangan kiri. Ia mengejar lawannya yang melarikan diri ke alam gaib. Mereka hanya bisa terbengong dan saling membisu seketika.Ki Bwana Sekarat segera berkata, "Sudahlah! Biar dia mengejar orang sesat itu! Sebaiknya aku yang mewakili Gusti Manggala untuk menemui Nyai Betari Ayu...!"Ki Bwana Sekarat melangkah. Tapi kepalanya terkulai kembali dan suara dengkur tipis terdengar, ia tidur sambil menuju ke kapal. -o0o-PAKAIAN kuning gading membuat wajah cantiknya menjadi lebih anggun lagi. Dengan ramb
last updateLast Updated : 2024-12-11
Read more

755. Part 6

"Monyet busuk!" caci Barong Geni. "Rupanya kau telah menotok jalan darahku di bagian kedua tangan ini dengan kekuatan senyumanmu, hah! Kau telah kuasai ilmu 'Sungging Betari' dari Begawan Sangga Mega itu! Baik! Aku tak mudah menyerah, Intan Selaksa! Kutunjukkan padamu bahwa aku pun tetap mampu melawanmu walaupun kau menguasai ilmu 'Sungging Betari'! Hiaaah...!"Barong Geni sentakkan kakinya ke tanah dan tubuhnya pun melesat terbang dengan berkelebat menendang kepala Intan Selaksa.Wusss...!Intan Selaksa menangkis tendangan itu dengan sentilan dua jarinya.Tass...!Kaki itu bukan hanya tertahan, namun juga terlempar ke arah lain dengan satu sentakan kuat.Bregggh...!Barong Geni jatuh dengan tangan tetap kaku pada posisi semula, yang kiri di depan dada, yang kanan di atas kepala. Intan Selaksa cepat menjauhkan diri dengan satu lompatan ringan ke arah samping. Senyumnya semakin mekar melecehkan jatuhnya Barong Geni. Yang merasa dileceh
last updateLast Updated : 2024-12-11
Read more

756. Part 7

"Tidak. Ini urusan perguruan, Gincu Mayat! Kau tak bisa ikut campur! Biarlah aku yang hadapi kebo busuk itu!""Intan, aku pernah kau tolong dari maut, sekarang aku pun perlu menolongmu dari maut, supaya impas sudah hutangku padamu!""Anggap saja kau telah melunaskan hutangmu padaku dengan mengalihkan jurusnya tadi! Sekarang tiba giliranku untuk menggempurnya!"Tapi Gincu Mayat berkeras hati dan segera menyingkirkan tubuh Intan Selaksa dari depannya. Gincu Mayat maju beberapa tindak untuk menghadapi Barong Geni. Tangan Barong Geni yang kanan masih di atas kepala, dan yang kiri masih di depan dada. Ke mana pun ia melangkahkan kaki, dan dalam keadaan bagaimanapun, tangan itu tetap saja kaku begitu. Hal itu dijadikan bahan ejekan oleh Gincu Mayat."Kau ini seorang penari ronggeng atau seorang pendekar, Barong Geni! Atau jangan-jangan kau pemain topeng monyet, yang selalu berjalan ke mana-mana dengan tangan begitu! Hi hi hi...!""Tutup mulutmu, Perempua
last updateLast Updated : 2024-12-11
Read more

757. Part 8

"Aku mencari tempat untuk menyerangmu!" Jawab Barong Geni. Pada saat Barong Geni bicara begitu sambil melayangkan pandang kepada Intan Selaksa, tiba-tiba Gincu Mayat melepaskan pukulan tenaga dalam yang keluarnya dari jari tengah tangan kanan.Zuuttt...! Hijau warna sinar yang keluar itu, dan telak menghantam punggung Barong Geni.Zrappp...!"Aahg...!" Barong Geni mendelik dengan wajah menegang karena kaget dan tubuhnya melengkung ke depan, ia mulai merasakan panas di telapak kakinya, lalu menjalar panas di betisnya dan terus bergerak sampai di lututnya. Cepat-cepat Barong Geni menekan napasnya kuat-kuat. Tubuhnya sampai gemetar karena kerahkan tenaga dalam berhawa dingin untuk melawan hawa panas yang akan membakar dirinya."Gggrrr...!" Barong Geni mengerang dengan kaki makin merenggang rendah dan tangannya gemetaran. Peluh pun keluar dari tiap pori-pori tubuhnya. Matanya berusaha memandang sekelilingnya untuk hindari serangan tiba-tiba dari kedua perempu
last updateLast Updated : 2024-12-11
Read more

758. Part 9

"Tua bangka! Tak perlu kau banyak bicara lagi, terimalah jurus pedang pembukaku ini! Hiaaat...!"Wutt, wuttt...!Pedang berkelebat dua kali, lalu kaki Panji Tampan disentakkan ke tanah dan melesat terbang tubuhnya ke arah Barong Geni. Pedangnya diarahkan lurus bagai hendak menusuk mata Barong Geni. Maka, Barong Geni pun cepat menghindarkan diri ke samping, dan saat itu pula ternyata pedang menebas ke samping.Wungngng...!Begitu cepat, begitu rapat hampir menyentuh telinga Barong Geni, sehingga angin pedang itu menimbulkan dengung yang memekakkan telinga. Barong Geni menggulingkan badan, kemudian kakinya menyentak ke atas dengan penuh gelombang tenaga dalam yang dilepaskan lewat telapak kaki itu.Wusssh...! Crasss...!Pedang Panji menebas mengenai sinar putih yang melesat dari telapak kaki itu. Benturan sinar pedang timbulkan letupan api yang memercik ke kaki Barong Geni sendiri. Kaki itu kepanasan dan Barong Geni cepat singkirkan kakinya da
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more

759. Part 10

"Jadi kau tak bisa kalahkan Intan Selaksa!""Bukan tak bisa, Dewi! Aku terpaksa melarikan diri karena Gincu Mayat ikut campur dalam urusan ini!""Gincu Mayat...!" Dewi Kelambu Darah agak terkesiap matanya, lalu menyipit benci. "Berani-beraninya dia ikut campur urusanmu? Apakah dia tak tahu bahwa kau calon suamiku?""Dia tahu persis! Bahkan dia tahu bahwa aku datang ke Kuil Swanalingga untuk mencari Pedang Guntur Biru! Mulutnya itu yang membuat Intan Selaksa jadi tahu tujuanku sebenarnya!"Menggeram mulut Dewi Kelambu Darah sambil geletakkan giginya, ia mengencangkan genggaman tangannya. Lalu ia bertanya, "Jadi, bagaimana dengan pedang pusaka itu? Kau belum berhasil mendapatkannya!""Untuk sekarang memang belum," jawab Barong Geni. "Tapi untuk waktu mendatang, Pedang Guntur Biru pasti akan kudapatkan dan kupersembahkan padamu, Kelambu Darah!""Ingat, kalau kau tak cepat memberikan pedang pusaka itu, berarti masa bulan madu kita tertunda lagi!
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more
PREV
1
...
7475767778
...
105
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status