Home / Pendekar / Pendekar Kera Sakti / Chapter 741 - Chapter 750

All Chapters of Pendekar Kera Sakti: Chapter 741 - Chapter 750

1041 Chapters

740. Part 11

Srek...!Kaki Pendekar Kera Sakti terhenti seketika, demikian pula Dewa Racun. Kedua orang itu sama-sama kaget ketika mendengar nama Gusti Ratu Hyun Ayu Kartika Wangi disebutkan oleh Ki Bwana Sekarat.Tentu saja Ki Bwana Sekarat merasa heran melihat sikap dua orang yang memandangnya.“Kenapa kau kaget?” tanyanya kepada Baraka.“Ki Bwana kenal dengan Gusti Ratu Hyun Ayu Kartika Wangi?”“Sangat kenal, karena dulu aku pun mengabdi kepada beliau, sebagai penjaga Kolam Sabda Dewa. Tapi karena aku tergila-gila dengan seorang perempuan di alam nyata ini, maka kutinggalkan pengabdianku dan Gusti Ratu Hyun Ayu Kartika Wangi tidak merasa keberatan. Aku pergi secara baik-baik dan seizin dia. Hmmm... ada apa kau tanyakan hal itu?” Ki Bwana Sekarat tampakkan kecurigaannya.Tapi Baraka menjawab, “Hmmm... tidak! Tidak ada apa-apa. Aku hanya pernah mendengar cerita tentang Gusti Ratu Hyun Ayu Kartika Wangi dari nege
last updateLast Updated : 2024-12-07
Read more

741. Part 12

"Tapi waktu kami pukul dengan tenaga dalam kami, batu itu tidak mempan dan pukulan membalik ke arah kami!""Karena indera keenammu sudah yakin betul bahwa di depan ada batu besar yang sulit digeser dan dipecahkan!" jawab Ki Bwana sambil membelok ke kanan. "Kalau indera keenammu mengatakan tak ada batu tak ada apa pun, ya tetap tak ada! Kalian hantamkan pukulan tenaga dalam juga tak akan membalik arah karena tidak ada penghalang apa-apa."Dewa Racun pandangi Baraka, sementara Hantu Laut berbisik, "Menarik sekali kekuatan kendali indera itu!"Dewa Racun cepat ajukan tanya dari belakang, "Tapi kami tadi jug... jug... juga melihat gambar-gambar aneh mengenai diri kami. Siapa pelukisnya, Ki?""Ya kalian sendiri! Indera keenam kalian yang melukis peristiwa yang pernah kalian alami dan masih hangat di otak kalian!""Mengenai cahaya terang yang tiba-tiba gelap dan terang lagi di arena itu, bagaimana?" tanya Hantu Laut yang sangat penasaran sekaligus kagum
last updateLast Updated : 2024-12-07
Read more

742. Part 13

"Baik kalau memang itu perintah darimu," jawab Ki Bwana Sekarat."Banyak yang ingin kubicarakan berkenaan dengan negeri Puri Gerbang Kayangan itu! Aku juga ingin bicarakan tentang Siluman Selaksa Nyawa itu! Tapi seperti apa kata Ki Bwana tadi, memang sebaiknya kami selesaikan dulu urusan kami di Pulau Serindu. Nanti kami baru mampir kemari lagi!""Saya setuju dengan rencanamu itu, Baraka; Pendekar Kera Sakti!" kata Ki Bwana Sekarat masih agak kaku karena hormat.Dewa Racun ucapkan kata, "Jaga diri baik-baik, supaya kita bisa satukan kekkk... kekkk... kekkk....""Wah, macet lagi dia!" pikir Hantu Laut."Kkek... kekkkuatan... kekuatan kita untuk menyerang Kapal Siluman!""Baik. Aku sangat setuju dan tunggu perintah."Jawaban itu cukup mantap dan tegas. Tapi kelebatan tangan Baraka yang ingin melambai sebagai tanda pamitan membuat Ki Bwana Sekarat sangat terkejut lagi.Lalu, dia buru-buru bersujud dan mencium tanah sambil berteria
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

743. Part 14

Hati kecil Baraka mengatakan, bahwa itu tak mungkin. Hyun Jelita selalu menjaga kesucian mahkotanya, sehingga ia mendapat julukan sebagai Gusti Ratu Mahkota Sejati Ratu Ayu Sejagat. Dia masih gadis, dan kegadisannya itu akan dipersembahkan kepada orang yang paling dicintainya, yaitu Pendekar Kera Sakti.Dewa Racun berseru kegirangan ketika bertemu dengan kapal terdepan yang dipimpin oleh seorang perempuan cantik berpakaian biru sisik emas. Perempuan itu adalah si Cakar Jatayu. Jika Dewa Racun adalah orang ketujuh kepercayaan Hyun Jelita, maka si cantik bermata sayu Cakar Jatayu itu adalah orang kedua kepercayaan Hyun Jelita. Ada pun orang kepercayaan Gusti Mahkota Sejati Ratu Ayu Sejagat yang pertama adalah Cendana Wilis, yang memegang pusaka Pedang Kayu Cendana sebagai pengawal pribadi Ratu Mahkota Sejati Ratu Ayu Sejagat.Kapal-kapal itu kini merapat, tapi tak bisa sampai di tepian pantai. Beberapa orangnya turun, mengawal sebuah peti dari lapisan logam emas berukir
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

744. Part 15

Ki Bwana Sekarat muncul dari salah satu lorong, segera menemui Baraka dan Cakar Jatayu. Dengan sangat sopan dan hormat, Ki Bwana Sekarat menyela percakapan tersebut."Ratu ingin bertemu denganmu, Baraka. Beliau ingin bicara di sini saja! Apakah kau keberatan?""Tidak! Tapi tolong tutup atap ruangan ini supaya tidak ada sinar alam yang masuk!""Baik. Akan kulakukan untuk merapatkan semua lubang cahaya!" kata Ki Bwana Sekarat, tapi sebelum ia melangkah, kepalanya terkulai, bibirnya sedikit memble, suara dengkurnya yang kecil samar-samar terdengar."Hmmm... tidur lagi dia," gerutu Baraka dalam gumam.Cakar Jatayu sunggingkan senyum geli melihat Ki Bwana Sekarat berjalan sambil tertidur. Buat Cakar Jatayu, pemandangan seperti itu sudah bukan hal yang aneh lagi. Semua orangnya ratu tahu bahwa Ki Bwana Sekarat adalah tokoh berilmu tinggi yang tak pernah bisa menahan kantuk yang menyerangnya secara tiba-tiba.Cakar Jatayu memeriksa ruangan itu. Dua
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

745. Part 16

Ratu Hyun Ayu Kartika Wangi tak ingin kedudukan Baraka lebih rendah dari istrinya. Tak baik untuk hubungan suami-istri jika sang istri mempunyai kedudukan lebih tinggi dari suami, sehingga sang istri akan kurang hormat kepada sang suami. Sebab itu, Ratu Hyun Ayu Kartika Wangi tingkatkan kedudukan derajat Pendekar Kera Sakti dengan mengangkatnya sebagai Manggala Yudha Kayangan, panglima pilihan sang ibu yang menguasai negeri gaib, yang kedudukannya lebih tinggi dari seorang ratu di alam nyata.Dengan begitu, kelak Hyun Jelita punya rasa hormat kepada suaminya dan tidak meremehkan sang suami karena merasa sebagai ratu. Pendekar Kera Sakti baru tahu, apa alasan utama Ratu Hyun Ayu Kartika Wangi mengangkatnya sebagai Manggala Yudha Kayangan.Hyun Jelita sendiri yang membeberkan alasan sang ibu tersebut pada waktu Baraka selesai menghilangkan pengaruh kekuatan pukulan 'Candra Badar'. Pukulan penjerat hidup Hyun Jelita. Baraka menoreh kedua jempol tangannya hingga mengeluark
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

746. Part 17

Jangkar Langit menghancurkan dua mayat setelah ia merubuhkan Hantu Laut yang dibela oleh Cakar Jatayu. Perempuan bermata sayu indah itu pun akhirnya terkena pukulan berat dari Ki Jangkar Langit. Lehernya membiru legam dan susah dipakai untuk bicara atau bernapas. Sedangkan Hantu Laut sendiri dibuat lumpuh tak berdaya dengan menderita kebutaan di matanya.Amukan Jangkar Langit itu segera diredakan oleh Ki Bwana Sekarat sebelum kedatangan Pendekar Kera Sakti di tempat pertarungan mereka, pinggiran pantai. Ki Bwana Sekarat mencoba menenangkan hati teman lamanya itu, "Jangkar Langit, tidak semua persoalan bisa diselesaikan dengan kekerasan! Ada baiknya jika kau redakan kemarahanmu dan kita bicarakan secara baik-baik!""Aku tak punya kesempatan untuk bicara!" kata Ki Jangkar Langit yang masih ingin menggempur Hantu Laut untuk mendapatkan tombak pusakanya itu. Sebab setahu dia, Hantu Laut-lah yang membawa pusaka itu. Ia belum tahu bahwa pusaka itu sudah dilenyapkan oleh Pend
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

747. Part 18

"Setan alas! Kau benar-benar mau halangi aku, hah! Hihh...!" Ki Jangkar Langit menebaskan tongkatnya ke kepala Ki Bwana Sekarat yang terkulai tidur. Tapi dengan cepat tongkat itu bisa ditangkis dan ditangkap oleh tangan Ki Bwana Sekarat.Tapp....! Lalu, dengan satu sentakan bertenaga dalam cukup tinggi, tongkat itu didorongkan ke depan.Wuttt...! Tubuh Jangkar Langit ikut terdorong mundur bagaikan terbang, karena telapak kakinya tidak dipijakkan ke tanah.Beggh...!Punggung Jangkar Langit menghantam salah satu batang pohon berdaun rindang. Pohon itu langsung daunnya menjadi layu karena benturan dengan punggung Jangkar Langit itu dialiri tenaga dalam yang cukup tinggi. Sambil masih tertidur, Ki Bwana Sekarat melangkahkan kakinya maju beberapa tindak untuk mendekati Ki Jangkar Langit. Sementara itu, mereka yang menyaksikan pertarungan itu semakin dibuat terpukau, karena para prajurit bawahan itu baru sekarang melihat orang bertarung dalam keadaan tetap tidu
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

748. Part 19

Ki Jangkar Langit segera tinggalkan tempat dengan mulai berlayar menggunakan perahu layar biru, milik anak buah Siluman Selaksa Nyawa. Cendana Wilis memperhatikan kepergian orang tua itu yang menurutnya memang tak seimbang ilmunya jika bertarung melawan Cakar Jatayu.Cendana Wilis tiba-tiba terperanjat kaget ketika melihat seseorang yang berseragam prajurit sang ratu itu muncul dari samping perahu Ki Jangkar Langit. Orang yang muncul itu dikenal oleh Cendana Wilis dengan nama Ludiro.Kemunculannya dari kedalaman air di samping perahu membuat Cendana Wilis curiga, hingga ia cepat menghubungi Baraka dan memberitahukan hal itu sambil menunjuk ke arah perahu yang siap berlayar itu."Saya rasa ada pihak lain yang menginginkan Tombak Kematian itu, Gusti Manggala!" kata Cendana Wilis."Hmmm... ya! Kelihatannya begitu!"Ki Bwana Sekarat yang waktu itu ada di samping Baraka juga mendengar ucapan Cendana Wilis dan segera memandangi kepergian Jangkar Langit.
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

749. Part 20

Baraka berpikir sejenak, kemudian segera berkata lagi, "O, tidak! Dia tidak akan lenyap, hanya akan terpenggal kepalanya dan kubawa menghadap ke ratu kalian!""Sudah pastikah ketentuan ini, Gusti Manggala?" tanya Cakar Jatayu, dan Baraka menjawab dengan tegas,"Ya! Pasti!""Jika begitu, saya akan bebaskan Ludiro biar temui Siluman Selaksa Nyawa, bila mana perlu suruh dia sampaikan surat tantangan dari Gusti Manggala!""Gagasan yang bagus itu!" kata Pendekar Kera Sakti sambil garuk-garuk kepala. Kebiasaan yang sangat sulit dihilang oleh Pendekar Kera Sakti..Ludiro dilepaskan oleh Cendana Wilis dengan dibekali surat tantangan dari Baraka. Tetapi seperti yang sudah-sudah, tawanan itu dilepas oleh Cendana Wilis setelah satu telinganya dipotong putus menggunakan pisau milik orang lain. Ludiro menjerit tak terbayangkan lagi kerasnya, ia dibekali sebuah perahu, kemudian dilepaskan di lautan.Pada sisi lain, Ki Bwana Sekarat minta supaya Baraka mas
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more
PREV
1
...
7374757677
...
105
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status