Sore itu, Alona menatap layar ponselnya, membaca pesan dari Rajendra yang berbunyi, "Malam ini kita bertemu! Ayahku memintaku untuk menemuimu!" Alona merasa gugup, namun tidak ada alasan menolak.Sementara itu, Alona berada di kamar milik bundanya yang kini dikuasai oleh ibu tirinya. Alona duduk di lantai, menunggu ibu tirinya memilih pakaian yang akan dikenakannya nanti malam."Alona, kamu mau-maunya ya dijodohkan sama bapak tua, haha. Untung saja aku gak mau. By the way, makasih ya sudah menyelamatkan masa depanku, haha," ujar Tiara, kakak tirinya, sambil terkekeh di atas sofa besar. Dia menikmati jajanan kesukaannya tanpa peduli perasaan Alona.Alona menahan amarahnya, matanya berkaca-kaca. Dia merasa diperlakukan tidak adil, namun tak bisa berbuat apa-apa. Hatinya berkecamuk, antara ingin menolak perjodohan tersebut dan rasa takut akan masa depannya.Tiara melihat kegugupan Alona dan melanjutkan ejekannya, "Wah, kayaknya Alona sudah tak sabar ya mau ketemu calon suaminya yang tua-
Baca selengkapnya