"Kenapa Tuan?""Arifin dalang dibalik semua ini. Dan, kau tahu alamat ini aku dapat darinya. Tapi, kenapa berbeda dengan alamat yang kau dapatkan? Apa kau sudah mencari dengan benar, Kala?" tanya Abian penuh selidik."Sudah Tuan. Tuan bisa lihat di cctv ini kalau mobilnya masuk ke dalam halaman rumah yang berlantai satu. Setahu saya rumah itu sudah lama tidak berpenghuni Tuan." Kala menjelaskan serinci mungkin. "Dan, alamat yang Tuan dapat ini malah ke arah restoran yang baru di buka, memang tempatnya pelosok," sambungnya."Berani sekali Arifin sialan itu menipuku," gumam Abian. Kali ini dia tidak dapat memberi maaf lagi. Arifin memang bermain dengannya."Baiklah!" Abian mengusap dagunya pelan. "Kau pergi ke tempat si kembar dan selamatkan mereka. Sedangkan aku akan pergi menemui Arifin. Aku percayakan si kembar dengan mu, jangan sampai mereka kenapa-napa, kau paham?" Abian menatap asistennya itu penuh peringatan.Kalandra langsung mengan
Read more