Share

Bab 207

Penulis: Gavriel
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-13 08:30:08

Tak!

"Itu fotonya," ujar seorang Lelaki pada orang bayarannya. Menatap dua lelaki yang berbadan kekar di depannya ini.

"Hanya dua anak kecil?" Salah satu pria itu bertanya kemudian tersenyum remeh. "Ini tugas yang gampang," lanjutnya.

Lelaki itu mengangguk sambi bersedekap. "Tapi, kalian jangan menganggap mereka hanya anak kecil. Mereka ini sangat cerdas, jangan sampai kalian dikelabui oleh mereka," pesannya.

"Gampang, mah. Pak Bos tinggal percayakan ini sama kita."

"Baiklah. Kalau begitu, mereka berdua harus ada di ruangan ini besok. Kalian paham?" Lelaki itu berujar lagi.

"Paham Pak Bos." Dua pria tadi langsung berdiri. Mengambil sebuah amplop yang berisikan uang muka untuk tugas mereka. Pokoknya jangan lupa bayaran kami lagi setelah kerjaan kita selesai," sambungnya.

"Kalian tenang saja." Lelaki itu mengangkat dagunya tinggi-tinggi.

Setelah dua pria berbadan kekar tadi keluar. Lelaki tadi pun tertawa pelan. "
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pemuas Hasrat Liar Kembaran Suamiku   Bab 208

    Hanin merasakan pusing yang teramat di kepalanya. Perlahan dia mencoba membuka matanya yang terasa berat, sehingga matanya terbuka sempurna. Barulah dia sadar kalau dia sedang berada di tempat asing."Kau sudah sadar? Syukurlah." Hanin langsung menoleh ke asal suara itu. Dia begitu lega karena tahu kalau dirinya tidak sendirian di ruangan pengap ini."Hanan..., kita ada di mana?" tanyanya, takut melihat ruangan ini begitu gelap. Hanya ada pencahayaan dari jendela kecil di atas mereka."Aku juga tidak tahu," gumam Hanan. "Kita sudah diculik sama dua penjahat tadi." Dia menghela napas gusar. Dia takut kalau orang tua mereka khawatir karena mereka belum pulang. Terutama Mommy mereka yang panikan orangnya."Hanan, aku mau pulang," rengek Hanin. Hanin baru sadar kalau tangan dan kakinya terikat. Kedua tangannya terikat pada tembok dan Hanan pun sama. Keduanya saling membelakangi dengan posisi sama-sama terikat."Tenanglah. Aku sedang memikirka

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-13
  • Pemuas Hasrat Liar Kembaran Suamiku   Bab 209

    Kabar penculikan si kembar pun sudah terdengar oleh guru-guru yang saat itu baru selesai rapat. Pun, Kalandra langsung mewawancarai satpam yang terdapat pingsan di posnya. Kala tidak tinggal diam, dia langsung meminta satpam itu menceritakan semuanya dan kenapa juga dia pingsan. Sementara kepala sekolah meminta maaf atas keteledoran mereka."Saya minta maaf, Tuan Abian. Semua guru tadi ikut rapat dan tidak mengetahui kejadian ini. Saya juga tidak menyangka kalau penculiknya langsung menyerang satpam sehingga penculikan ini tidak terelakkan lagi," sesal sang Kepala Sekolah.Abian mengembuskan napas kasar, kalau sudah panik begini dia harus sedikit rileks agar bisa berpikir jernih. Ini juga bersangkut paut dengan nyawa darah dagingnya. "Periksa cctv, ya, Kala!" Suruh Abian lagi setelah Kala selesai mendengarkan penjelasan satpam. Yang katanya tiba-tiba di serang orang tidak di kenal hingga dia jatuh pingsan karena belakang kepalanya di pukul keras.Abian ber

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-13
  • Pemuas Hasrat Liar Kembaran Suamiku   Bab 210

    "Kenapa Tuan?""Arifin dalang dibalik semua ini. Dan, kau tahu alamat ini aku dapat darinya. Tapi, kenapa berbeda dengan alamat yang kau dapatkan? Apa kau sudah mencari dengan benar, Kala?" tanya Abian penuh selidik."Sudah Tuan. Tuan bisa lihat di cctv ini kalau mobilnya masuk ke dalam halaman rumah yang berlantai satu. Setahu saya rumah itu sudah lama tidak berpenghuni Tuan." Kala menjelaskan serinci mungkin. "Dan, alamat yang Tuan dapat ini malah ke arah restoran yang baru di buka, memang tempatnya pelosok," sambungnya."Berani sekali Arifin sialan itu menipuku," gumam Abian. Kali ini dia tidak dapat memberi maaf lagi. Arifin memang bermain dengannya."Baiklah!" Abian mengusap dagunya pelan. "Kau pergi ke tempat si kembar dan selamatkan mereka. Sedangkan aku akan pergi menemui Arifin. Aku percayakan si kembar dengan mu, jangan sampai mereka kenapa-napa, kau paham?" Abian menatap asistennya itu penuh peringatan.Kalandra langsung mengan

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-13
  • Pemuas Hasrat Liar Kembaran Suamiku   Bab 211

    Hanan menelan ludahnya kasar saat melihat tanah di bawah mereka. Pasti mereka akan mengeluh sakit kalau nekat melompat, tapi tidak ada cara lain untuk kabur."Aku lompat duluan, setelah itu baru kau menyusul, paham ?" Hanan menatap kembarannya itu serius."Paham." Hanin mengangguk.Hanan memejamkan matanya ketika melompat ke bawah, menahan sakit di seluruh tubuhnya karena dia terjatuh ke tanah yang keras. Tapi, dia tidak menunjukkan rasa sakitnya sama sekali, karena tidak mau membuat Hanin menangis. Hanin itu hatinya lembut, tidak mau melihat orang tersayangnya cidera."Sekarang lompatlah! Aku akan menangkapmu," suruh Hanan, menengadahkan kedua tangannya ke atas.Hanin pun segera melompat. Karena bobot tubuh Hanin sedikit lebih berat darinya, Hanan pun tak bisa mengimbangi, sehingga Hanin jatuh menimpa tubuhnya."Hanan!" Hanin memekik kuat. "Maafkan aku! Kau pasti kesakitan," lirih Hanin, air matanya sudah hampir keluar.

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-13
  • Pemuas Hasrat Liar Kembaran Suamiku   Bab 212

    Hanan menoleh ke belakang dengan raut wajah panik. " Terus lari, Hanin! Mereka mengejar kita!" desaknya. Hanin pun semakin berusaha memacu larinya, walau sedikit pincang kakinya sekarang. Betisnya yang luka itu sakitnya bukan main-main, salahkan dia yang tidak hati-hati dalam mengambil pecahan kaca itu. Rasa nyeri itu tidak tertahan lagi, Hanin mau mengeluh lagi, tapi dia juga tahu kalau Hanan terluka juga. Jadi, mereka harus sama-sama kuat untuk satu sama lain.Saat Hanan sibuk menoleh ke belakang untuk memastikan penjahat yang mengejar mereka. Sebuah mobil datang dari arah depan dan hampir saja menabrak mereka berdua. Hanin yang melihat mobil yang mendekat mereka pun berteriak kencang, sehingga Hanan kembali menoleh ke depan. Jantungnya berpacu cepat melihat mobil itu, dia langsung menarik Hanin untuk melindungi adiknya itu.Namun, tiba-tiba mobil itu mengerem, dan tidak jadi menabrak mereka. Hanin sudah memejamkan matanya erat, jantungnya berdegup kencang sebab

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-14
  • Pemuas Hasrat Liar Kembaran Suamiku   Bab 213

    "Putra Daddy hebat." Abian mengusap puncak kepala Hanan. Hanya mereka di ruangan ini sementara Flora sedang menemani Hanin di kamar mandi. "Paman Kalandra sudah menceritakan semuanya sama Daddy," sambungnya.Hanan hanya tersenyum tipis dengan bibirnya yang masih sedikit pucat itu."Setelah ini Daddy akan memasukkan mu ke les privat bela diri. Agar kamu bisa menjaga adikmu ke depannya. Daddy sangat bangga denganmu, Nan. Kamu memang putra Daddy," ujarnya."Hanan ingat saat Daddy bilang, kalau seorang Kakak itu harus melindungi adiknya. Dan, Hanan sudah melakukan hal itu. Tapi, Hanan minta maaf karena Hanin sempat terluka," sesalnya.Abian menggeleng pelan. "Tidak masalah. Sekarang kalian sudah aman. Dan, Daddy berjanji kalau kejadian ini untuk pertama dan terakhir kalinya. Daddy akan menjaga kalian 24 jam. Karena itu sudah tugas Daddy," terangnya, kembali mengusap puncak kepala Hanan."Tapi, siapa Om yang menculik kami ini, Dad? Apa Daddy k

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-14
  • Pemuas Hasrat Liar Kembaran Suamiku   Bab 214

    "Jadi, Mas Arifin pelakunya Mas?" Flora mematung melihat mantan suaminya terduduk di sebuah kursi dengan raut wajah frustrasi. Detik berikutnya wajah itu terlihat menegang kala melihat kedatangannya dengan Abian.Abian bergumam pelan. "Ya, dia orangnya. Kamu tenang saja, sayang. Masalah ini akan aku tuntaskan sampai dia mendapatkan hukuman setimpal karena sudah berani menculik anak kita, walaupun itu saudara ku sendiri." Abian mengusap bahu istrinya. "Kamu ingin temui dia?. Aku malas berhadapan dengannya lagi," suruh Abian. Dia lebih menunggu di tempatnya sekarang daripada ikut ke sana.Flora menatap Abian sejenak kemudian mengangguk pelan. Dia tidak takut menghadapi lelaki itu karena ada Abian yang memantaunya. Flora perlahan berjalan ke arah Arifin. Tapi, Arifin malah berdecih sinis kala melihat kehadirannya."Untuk apa kau ke sini? Mau menertawakan diriku?!" ujarnya.Flora tersenyum miring kemudian bersedekap. Lantas duduk di hadapan Arifin. "A

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-14
  • Pemuas Hasrat Liar Kembaran Suamiku   Bab 215

    Abian akan menghadapi ibu hamil untuk kesekian kalinya. Di kehamilan pertama Flora begitu manja padanya. Maka kali ini dia juga akan menepati janjinya untuk menikmati semua momen menghadapi momen kehamilan Flora.Namun, semuanya tidak semudah yang dia kira. Saat mengidam, Flora akan meminta aneh-aneh. Pernah saat itu, Flora menyuruh Abian memanjat pohon toge. Nah, yang dibingungkan, bagaimana Abian bisa memanjat pohon toge itu? Kalau pohon mangga tadi, Abian tidak masalah sama sekali, dia akan menuruti permintaan Flora itu langsung.Saat hendak menjelaskan bagaimana dia memanjat pohon toge. Tak di kira, Flora malah marah padanya dan mogok bicara dengannya selama satu harian penuh. Membuat Abian uring-uringan tidak jelas dan saksinya adalah Kalandra. Untungnya besok paginya, Flora mau berbicara padanya, meminta di buatkan sarapan pagi dari tangannya sendiri. Mana mungkin Abian menolak, maka setelah membasuh wajahnya, Abian pun langsung turun ke bawah untuk memasak,

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-14

Bab terbaru

  • Pemuas Hasrat Liar Kembaran Suamiku   Bab 265

    Zahra masih saja setia menunduk, tidak berani menatap pria paruh baya yang sejak tadi menatapnya dengan sorot tajam. Zahra sangat takut, takut sekali, di saat seperti ini dia membutuhkan perlindungan dari papinya. Tapi, Papi sudah bahagia di sisi Tuhan sekarang. Maka itu, yang Zahra lakukan adalah saling meremas kedua tangannya satu sama lain. "Tinggalkan putraku, saya mohon padamu untuk kali ini. Biarlah kau anggap saya ini sebagai ayah yang egois. Tapi, saya melakukan ini demi kebaikan dan keselamatan putraku," ujar Abian dengan suara beratnya. Menatap Zahra yang masih menunduk. Tidak dapat melihat dengan jelas bagaimana raut wajah gadis itu. "Kalian tidak bisa bersama." Abian menahan napasnya. "Masa lalu Papi mu akan selalu menghantuimu meski dia sudah meninggal. Mereka tidak akan pernah puas sebelum membuatmu mati. Karena keturunan dari almarhum Marion harus mati ditangan mereka, demi membalaskan dendam. Musuh-musuh Papi mu terlalu banyak. Hanan akan terus terancam bila berad

  • Pemuas Hasrat Liar Kembaran Suamiku   Bab 264

    Sepuluh bulan kemudian. "Dad, Hanan nggak apa-apa, kan?" Hanin yang baru saja tiba dengan mommynya di rumah sakit, langsung saja memberondong daddynya dengan pertanyaan. Hanin rasanya ingin pingsan kala mendengar apa yang menimpa kembarannya itu. Tapi, Hanin harus kuat karena ada mommynya yang lebih syok saat mendengar kembarannya di serang. Dan, itu di luar jangkauan dari daddynya. Semenjak SMA dan Hanan pandai beladiri. Kembaranya itu meminta dengan sendirinya untuk tidak ada pengawal yang lagi menjaganya dari kejauhan. Hanan merasa bisa menjaga dirinya sendiri, maka itu meminta Daddynya membayar pengawal untuk menjaganya dan Hendra saja bila di luar rumah. Namun, kembarannya itu sudah sok jagoan sekali. Tapi, ujung-ujungnya berakhir seperti ini. Abian yang ditanya putrinya itu menggeleng pelan. Wajahnya pucat pasi bak mayat sekarang. Di melihat dengan mata kepalanya sendiri, ada dua bekas tusukan yang di dapat putranya itu. Dia terus berdoa dalam hati dan terus meminta pada Tu

  • Pemuas Hasrat Liar Kembaran Suamiku   Bab 263

    "Rumah lo di mana?" tanya Hanan setelah itu. "Ntar Zahra kasih tahu jalannya. Hanan lurus aja dulu, nanti ada pertigaan baru belok kiri," jawab Zahra agak kuat takut Hanan tidak mendengar bila suaranya kecil. "Ok." Hanan mengangguk pelan. Matanya kembali menatap ke arah spion. Saat tiba dipertigaan, dia langsung berbelok kiri dan benar saja mobil di belakang sana ikut belok juga. Hanan menyeringai lebar. "Kayaknya mereka mau main-main sama gue, nih," batinnya. Hanan pernah mengalami siatusi seperti ini. Saat itu ada Pak supir yang ahli mengelebui orang-orang yang menguntit mobil mereka. Maka dari itu juga Hanan belajar juga. "Zahra!" panggilnya. "Ya?" "Pegangan yang kuat!" ucap Hanan. "Eh, kenapa?" Zahra melotot kecil. Dia malah malu ketika mau memeluk Hanan. Yang tadi hanya spontan saja. Zahra tidak mau mengulangi hal seperti itu lagi. Tapi, kali ini dia langsung berpegangan pada ujung jaket Hanan tanpa memeluk Hanan. "Pokoknya pegangan yang kenceng, ya!" Hanan mewanti

  • Pemuas Hasrat Liar Kembaran Suamiku   Bab 262

    Sebagai teman yang baik. Zahra membawakan buah tangan untuk menjenguk Hanin. Dia sempat mampir ke toko roti dan toko buah sebelum pergi ke rumah Hanin. Gadis itu dengan perasaan riangnya menjenguk Hanin yang sejak pagi sudah tidak dia temui. Rasanya Zahra rindu, karena saat bersama Hanin, dia merasa aman karena Hanin selalu melindunginya kapanpun. Zahra juga dapat merasakan sosok kakak bila di samping Hanin. Mobil Zahra yang baru tiba di depan gerbang rumah Hanin langsung terhenti karena pintu gerbangnya tak dibukakan sama sekali. Zahra langsung membuka kaca jendelanya untuk meminta sang satpam membuka gerbang di depan sana. Namun, satpam itu malah menolaknya. "Zahra ini teman Hanin lho, Pak." Zahra menghela napas pelan dengan bibir mengerucut. "Zahra ke sini juga mau jenguk Hanin yang lagi sakit. Zahra pun udah pernah datang ke sini. Pak satpam nggak kenal sama Zahra, ya?" todongnya dengan jari telunjuknya. "Maaf, Nona.

  • Pemuas Hasrat Liar Kembaran Suamiku   Bab 261

    Meski Hanin sering berisik dan suka berteriak tidak jelas. Bila jatuh sakit seperti ini, mansion akan terasa sepi sekali. Baik Hendra dan Hanan merasakan kehilangan, Hanin yang biasanya aktif dan lincah ke sana kemari kini terbaring lemah di kasur empuknya dengan handuk kecil di dahinya. Hanin jatuh sakit setelah traumanya kembali, hal ini terjadi untuk pertama kalinya setelah Hanin melihat lelaki yang mirip Arifin itu lagi. Hanan pun menceritakan semuanya pada sang mommy, sehingga Flora menyarankan Abian untuk membawa putri mereka ke konseling psikologi. Agar trauma Hanin tidak semakin parah nantinya. Dan, pagi ini Hanan berangkat ke sekolah seorang diri. Rasanya tidak enak sekali karena tidak ada Hanin di sampingnya. Tidak ada Hanin yang merecokinya, tidak ada yang menggodanya dengan suara cempreng nan mengesalkan itu. Hanan mendesah pelan, walau dirinya terlihat cuek dari luar, tetap saja dia merasa khawatir dengan Hanin. "Lho, tumben Hanan datang se

  • Pemuas Hasrat Liar Kembaran Suamiku   Bab 260

    Tanpa disadari dua gadis itu. Hanan sejak tadi memperhatikan mereka, mendesah pelan, Hanan kembali teringat dengan pembicaraan Daddy dan Mommynya kemarin malam. Saat itu Hanan tidak sengaja mendengar semuanya. Dia penasaran dengan alasan dari Daddynya itu sehingga memutuskan untuk menguping, meski itu adalah tindakan tidak sopan. Hanan pun perlahan bisa mengerti akan kecemasan Daddynya itu, sehingga memberikan ide dan jalan keluar padanya dan juga Hanin agar keduanya tetap bisa berteman dengan Zahra. "Demen lo sama Zahra?" Hanan langsung menoleh ke arah teman satu mejanya, ternyata dia ketahuan menatap kembarannya dan Zahra. Pemuda itu menyeringai lebar, menjadikan Hanan mendengkus pelan melihatnya. Raut wajahnya masih datar dan tidak niat membalas ucapan temannya tadi. "Zahra cantik kok, nggak masalah lo naksir sama dia. Artinya lo itu normal Pak ketua," seloroh pemuda di sebelah Hanan itu lagi. Hanan kembali mendengkus. T

  • Pemuas Hasrat Liar Kembaran Suamiku   Bab 259

    "Tapi, nggak harus memperkekang pertemanan anak-anaknya juga, Nan," sahut Hanin cepat. "Apa salah Zahra coba? Yang ada dia sedih pas kita tiba-tiba menjauh dari dia. Kasihan tahu lho, Nan. Memang gue selalu kesal sama tingkah polosnya, tapi gue nggak tega melihatnya sendirian nanti tanpa teman-teman. Lo tahu sendiri kalau di kelas, dia cuman dekat sama kita aja." "Gue tahu." Hanan bersandar di sisi meja belajar Hanin. Lalu bersedekap dada dan menatapi kembarannya itu. "Tapi, kita tidak tahu alasan Daddy sebenarnya." "Lo kenapa selalu dipihak Daddy, sih?" sungut Hanin kesal. Larangan Daddy kali ini nggak masuk akal, lho. Bukannya selama ini Daddy memperbolehkan kita berteman dengan siapa saja?" Hanan mendengkus pelan. "Coba ambil sisi lainnya dulu, Nin. Sekarang kita pikirkan alasan Daddy yang katanya demi kebaikan kita. Itu artinya Daddy sedang menjauhkan kita dari bahaya. Meski sepenuhnya gue nggak setuju juga dengan larangan Daddy. Tapi

  • Pemuas Hasrat Liar Kembaran Suamiku   Bab 258

    "Kenapa, Dad?" Hanin langsung melayangkan pertanyaan dengan nada penuh protes. Akan tetapi, Abian tetap menatap si kembar penuh ketegasan. "Turuti perkataan Daddy. Kalian akan mengalami hal buruk kalau tetap berteman dengan dia. Ini demi kebaikan kalian berdua," ujar Abian penuh penekanan. Hanin tertawa miris. "Hanin tidak menyangka kalau Daddy sampai mengekang anaknya seperti ini. Dalam pertemanan saja dibatasi!" balasnya tak suka. Dia senang berteman dengan Zahra. Zahra selalu mengasyikkan meski terkadang kesal dengan kepolosan gadis itu. "Hanin, jangan membangkang Daddy, ok?" pinta Abian dengan helaan napas pelan. "Daddy punya alasan untuk ini. Percaya sama Daddy, Daddy tidak pernah melarang satu hal kalau itu tidak merugikan kalian. Tolong pahamilah permintaan Daddy kali ini." Abian menatap si kembar lekat. Dia berharap si kembar bisa mengerti keadaan sekarang. Ketakutan Abian sejak dulu adalah sebuah

  • Pemuas Hasrat Liar Kembaran Suamiku   Bab 257

    Hanan menggeleng lagi. "Gue akan bertugas mencatat pertanyaan aja. Zahra yang jadi moderator dan Hanum kebagian menjawab pertanyaan," jelasnya kemudian. "Kalau kamu udah atur tugas kita masing-masing nggak perlu nanya kayak tadi, Nan," tegur Hanum dengan gelengan kepalanya. Hanan tak menjawab. "Jadi Zahra moderator, nih?" gumam Zahra karena untuk pertama kalinya dia tunjuk seperti ini. "Iya." Ketiga temannya itu mengangguk serentak. "Tapi, Zahra nggak punya pengalaman lhooo," rengeknya. "Sebelum presentasi tiba, kamu masih bisa belajar di rumah kok, Ra," sahut Hanum, memberikan senyuman menenangkannya. "Tetap saja. Zahra takut gugup," balasnya lagi. "Nggak boleh protes. Gue udah kasih tugas masing-masing. Jadi, jangan sampai presentasi kita ini dapat nilai rendah. Paham kalian!" ujar Hanan penuh ketegasan.

DMCA.com Protection Status