"Tapi, di sini nggak ada hantu, ya, kan, Mom?" tanya Hanin, sedikit ngawur memang. "Hanin tidak mau tidur berdua sama Hanan kalau ada hantu."Abian tertawa pelan jadinya. "Ya, kali ada hantu sayang." Dia menggendong Hanan dan membawanya duduk di ranjang Hanin. "Percaya sama Daddy, deh, tidak ada hantu di sini ," sambungnya."Hanin memang penakut, Dad," sahut Hanan, tersenyum miring menatap adiknya yang kini mendelik tidak suka."Bukan takut. Hanya saja tidak suka melihat wajah hantu yang menyeramkan!" kilah Hanin. Tidak mau dianggap penakut oleh siapapun."Memangnya Hanin pernah lihat hantu?" tanya Abian kepo."Pernah, Dad!" jawab Hanin cepat. "Waktu pernah lihat di ponsel Oma Ranti. Hantu ya serem banget," ceritanya menggebu-gebu."Itu bukan hantu Hanin ." Terlihat Hanan menghela napas pelan. "Itu boneka hidup yang suka membunuh orang," jelasnya lagi.Tapi, Hanin memang tidak pernah percaya. Dia lebih percaya dengan per
Read more