"Garis dua?" ujar Devan masih melihat tespek di tangannya. Matanya seketika berbinar dan langsung beranjak dari ranjang lalu meraih kedua tangan Syakila. "Ini beneran? Kamu gak lagi ngerjain Mas 'kan?" "Ish Mas Devan ini. Untuk apa aku ngerjain kamu." "Ya Allah, terima kasih banyak. Mas seneng banget, Sayang." Devan menarik tubuh Syakila ke dalam pelukannya. "Iya, Mas. Aku juga seneng banget. Gak nyangka kalau ternyata aku hamil. Sebentar lagi aku jadi ibu, Mas." Syakila terharu. Sukoco yang sedari tadi menyaksikan pun mendekat. Dielusnya punggung Syakila seraya bekata, "Selamat, Nak. Semoga Allah selalu memberikanmu kesehatan, melindungi calon cucu Ibu sehingga lahir dengan selamat ke dunia." Syakila melerai pelukan. Dia lalu menatap ibu mertua yang sedang tersenyum hangat. "Aamiin. Makasih, Bu." Syakila beralih memeluk Sukoco. Setelah beberapa saat, pelukan itu mengendur. "Tadi ibu kira perkiraan kita salah. Habisnya kamu dateng dengan wajah lesu," ucap Sukoco.
Last Updated : 2024-07-27 Read more