Share

140

"E ... Ini, kok minuman Ibu beda sama punya saya. Kelihatan lebih segar. Saya cuma sedang melihat jus apa itu. Mungkin nanti saya bisa bikin di rumah." Dengan sedikit terbata Syakila akhirnya menemukan alasan saat kepergok. Untunglah jari yang mengaduk minuman itu sudah ditariknya.

Rosa kembali mendengus tak suka. 'Dasar celamitan! Norak!' umpatnya dalam hati dengan ekspresi tak suka.

"Mana sendoknya, Bu?" Syakila berusaha mengalihkan perhatian.

"Nih!" timpal Rosa ketus seraya memberikan sendoknya.

"Terima kasih."

Beberapa menit berlalu dengan keheningan. Rosa tak sabar menunggu Syakila mengeluh pusing lalu terlelap. Namun, sudah menunggu lebih dari 20 menit tanda-tanda Syakila akan tertidur tak jua terlihat.

"Ibu kenapa? Sakit kah? Kok malah bengong. Katanya mau nemenin saya minum." Ucapan Syakila membuat Rosa terkesiap hingga akhirnya meneguk minumannya cukup banyak.

Syakila tersenyum tipis seraya mengunyah kue kering.

"Kamu juga minum, dong," ucap Rosa.

"Iya." Syakila lalu mengambi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status