Home / Romansa / Simpanan Nyonya CEO / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Simpanan Nyonya CEO: Chapter 121 - Chapter 130

156 Chapters

Bab 121. Mengunjungi Roy

Terbukti sejak hari pertama Vina membuka usaha kedai di bawah jembatan itu pengunjungnya ramai, mulai dari orang-orang yang berlalu lalang di jalan kecil di depan kedai hingga para pemulung yang juga tinggal di kawasan bawah jembatan itu.Roy dan para pemuda di daerah itu juga nongkrong di sana, begitu pula dengan Deni dan teman-temannya sesama kuli angkat.Di kedai Vina bukan hanya menyediakan berbagai jenis minuman tapi juga makanan seperti Mie Rebus dan Mie Goreng, kedai itu ia buka mulai tengah hari hingga tengah malam.Sejak tengah hari para pengunjung sudah mulai ramai, terutama waktu malam tiba saat para pemuda yang menjadikan kedai itu tempat nongkrong mereka selain pos yang dihuni Roy.Perlahan-perlahan kehidupan Vina menjadi lebih baik begitu pula penghasilan yang ia peroleh setiap harinya, boleh dikatakan Vina tidak lagi terlalu menanggapi para pelanggan wik wiknya yang sesekali waktu mengajaknya kencan di luar di sebuah hotel.Sementara bagi pelanggannya yang dulu sering i
last updateLast Updated : 2024-08-21
Read more

Bab 122. Cindy Makin Kagum

Pagi itu tepatnya hari minggu di pertengahan bulan keempat Roy tinggal di pos pemuda dan dipercaya sebagai Ketua keamanan, ketika asyik duduk sendiri sembari internetan di ponselnya mata Roy yang mengarah ke depan toko Ko Acong melihat sebuah dompet tepat di antara halaman toko dan jalan raya.Roy segera bangkit dari duduknya lalu menuju depan toko Ko Acong itu, setelah memungut dompet yang diperkirakan terjatuh dari pemiliknya Roy pun menuju toko menemui Ko Acong.“Selamat pagi, Ko.” Ucap Roy.“Selamat pagi, rupanya Bang Roy. Mari silahkan duduk!” balas Ko Acong sembari mempersilahkan Roy duduk di kursi yang berhadap-hadapan dengannya.“Barusan aku lihat ada dompet yang sepertinya terjatuh di depan toko ini, lalu aku pungut dan bawa ke sini. Apa dompet ini milik salah satu karyawan Ko Acong?” Roy langsung menyampaikan maksudnya menemui pemilik toko barang-barang elektronik itu seraya memperlihatkan dompet yang ia bawa itu.“Sebentar aku tanya mereka dulu, siapa tahu emang benar adany
last updateLast Updated : 2024-08-23
Read more

Bab 123. Gairah Liar Di Vila

Malam di kawasan puncak meskipun cuaca cerah namun hawanya masih saja terasa dingin, setelah makan malam dan ngobrol entah karena kantuk menyerang atau penyebab lainnya Cindy pun mengajak Roy untuk ke kamar di dalam vila yang ia sewa itu.Roy tentu saja tak merasa canggung lagi berada berdua dengan Cindy di dalam satu kamar, karena hal itu pernah ia alami kemarin malam di kamar hotel.“Aku sebenarnya belum ngantuk, hawa di luar dingin banget makanya aku ngajak kamu ke kamar,” Cindy mengawali obrolan di atas ranjang sembari bersandar pada bantal yang baru saja ia tegakan di kepala ranjang, setelahnya ia menganti pakaian yang ia kenakan dengan baju tidur tipis.Roy sempat melirik pada baju tidur tipis yang dikenakan Cindy itu, matanya menangkap jelas lekuk-lekuk tubuh nan aduhai milik atasan di kantornya itu.“Iya Tante, padahal kita belum lama selesai makan malam dengan menu yang serba hangat tapi nggak beberapa lama setelah itu hawa dingin dari luar kembali terasa,” Roy membenarkan ya
last updateLast Updated : 2024-08-25
Read more

Bab 124. Kembali Masuk Kantor

Malam itu di vila yang disewa Cindy, dia dan Roy benar-benar menikmati sensasi bercinta di ranjang. Di samping hawa di vila itu sangat mendukung, di antara keduanya pun saling aktif saat melakukannya.Cindy yang ketagihan, begitu terbangun dari tidur menjelang pagi datang meminta kembali untuk bercinta di ranjang vila itu. Tak heran jika mereka bangun kesiangan, karena kembali tidur setelah melakukan hubungan badan.“Udah dua hari dengan sekarang kita nggak masuk kantor, apa nanti para karyawan di kantor nggak curiga sama kita Tante?” tanya Roy mengawali obrolan saat mereka sarapan berdua di ruangan depan vila itu, setelah para pelayan mengantarkan menu sarapan yang mereka pesan.“Hemmm, nggak akan ada yang bakal curiga sama kita. Kamu tenang aja Ryan, kan aku udah bilang kalau kita ada kegiatan kerja di luar. Dan kamu sebagai asisten pribadiku, wajar aja aku bawa ke mana-mana.” jawab Cindy dengan santainya.“Bagaimana dengan keluarga Tante di rumah?” tanya Ryan lagi.“Mereka juga ngg
last updateLast Updated : 2024-08-26
Read more

Bab 125. Genk Tante-tante Sosialita

Seperti biasanya setiap hari minggu atau hari libur kerja Cindy dan para sahabatnya yang tergabung dalam genk Tante-tante sosialita ngumpul bareng di suatu tempat, jika minggu lalu di restoran atau cafe di sebuah hotel mewah kali ini ngumpul sembari fitnes bareng di sebuah tempat khusus fitnes.Selain menyediakan ruangan fitnes tempat itu juga tersedia cafe yang ruangannya berukuran besar serta terkesan mewah, di sanalah Cindy dan para sahabatnya duduk bareng sembari menikmati menu-menu yang ada di cafe itu setelah fitnes.“Makin seger aja kamu Jeng?” tanya salah seorang sahabat Cindy.“Maksudnya gimana Jeng Clara?” Cindy balik bertanya.“Hari ini kamu terlihat happy,” jawab Clara.“Hemmm, masa sih?” tanya Cindy lagi sembari tersenyum.“Pasti ada apa-apanya sampai Jeng Cindy tampil beda hari ini,” ujar Clara.“Ah, aku ngerasa biasa-biasa aja kok.” ulas Cindy.“Alah, jujur aja Jeng. Masa pakai rahasia-rahasia segala sama kita, ya kan Laura?” ujar Clara sembari melirik pada wanita di se
last updateLast Updated : 2024-08-30
Read more

Bab 126. Bertemu Para Sahabat Cindy

Roy merasa lebih senang dapat mengirim uang buat Hesti dari hasil ia bekerja di kantor perusahaan Cindy, di bandingkan saat ia mendapat uang dari Ko Aheng dan para pemilik toko sewaktu dia masih tinggal di pos pemuda di kawasan kumuh di dekat jembatan.Bertepatan pula hari itu hari sabtu yang ke esokan harinya Roy dan seluruh karyawan di perusahaan Cindy libur, tentu para karyawan makin gembira terlebih mereka yang sudah memiliki rencana dengan kekasih ataupula pasangan bagi mereka yang telah berkeluarga untuk berlibur maupun bermalam minggu.Lain hal dengan Roy, meskipun hari itu ia juga menerima gaji akan tetapi tidak ada rencana apa-apa atau hendak ke mana dan dengan siapa nanti malam. Seperti biasanya pula, jika tidak ada rencana ke luar meskipun malam minggu waktunya hanya dihabiskan di kos-kosan.Jarum jam telah menunjukan pukul 07:25 Wib, di sebuah cafe yang terletak di kawasan pinggir pantai terlihat sangat ramai pengunjung. Di salah satu meja panjang dengan kursi belasan juml
last updateLast Updated : 2024-09-02
Read more

Bab 127. Cindy Terpuaskan Kembali

Sikap santai dan cepat beradaptasi membuat teman-teman Cindy makin kagum pada Roy, obrolan mereka sembari menikmati menu-menu di cafe itu pun mengalir seolah-olah Roy sudah sering bertemu dan kumpul dengan mereka.Acara kumpul bareng itu tidaklah lama karena Cindy masih ingin mengajak Roy jalan menikmati malam minggu itu berdua, entah apa yang dibisikan Clara pada Cindy hingga setelah itu dia dan para sahabat Cindy lainnya tak keberatan ketika Cindy pamitan untuk ke luar lebih dulu dari dalam cafe itu.Roy dan Cindy yang telah ke luar dari dalam cafe dan sekarang berada di dalam mobil, segera saja Cindy mengemudikan mobilnya itu meninggalkan area parkir cafe itu. Untuk beberapa saat lamanya Cindy mengajak Roy menyusuri jalan pusat Kota Jakarta, lalu Cindy mengarahkan mobilnya ke sebuah hotel mewah.Entah kenapa dan apa penyebabnya Roy kembali mengikuti saja ketika Cindy mengajaknya chek in di sebuah hotel mewah itu, dan di sanalah Roy kembali melayani gairah liar seorang wanita yang u
last updateLast Updated : 2024-09-04
Read more

Bab 128. Ditransfer Uang

“Tentu aja nggaklah Roy, nggak semua berondong menjadi target kami buat memuaskan kebutuhan hasrat kami yang nggak tersalurkan. Dan kamu menurutku jauh banget bedanya dengan yang lain, kamu bukan aja mampu menuntaskan hasrat tapi juga membuat aku merasa nyaman dan bahagia.” Potong Cindy.“Maksudnya Tante udah sering kencan dengan pria yang usianya jauh lebih muda seperti aku?”“Iya Roy, udah nggak terhitung kalinya aku kencan dengan berondong tapi jujur baru kali ini aku ngerasa bahagia.” Jawab Roy.“Bahagia maksud Tante? Apa saat kencan dengan pria muda sebelum sama aku Tante nggak puas?” tanya Roy lagi dan makin penasaran.“Bukan hanya kepuasan aja yang aku dapatkan dari kamu, tapi ada semacam rasa nyaman seperti melakukan dengan suami sendiri. Meskipun kita baru bertemu beberapa hari yang lalu, akan tetapi rasanya kita udah kenal lama dan memiliki kedekatan.” Jawab Cindy sembari sandarkan kepalanya di pundak Roy, meskipun agak canggung akan tetapi Roy berusaha untuk bersikap santai
last updateLast Updated : 2024-09-06
Read more

Bab 129. Tante Clara

Sabtu sore ponsel Roy berbunyi, Roy yang baru saja selesai mandi dan duduk di ruang depan kos sembari menikmati segelas kopi hangat pun mengangkatnya.“Hallo, selamat sore.” Sapa Roy mengangkat panggilan di ponselnya.“Hallo dan selamat sore juga, benarkah ini nomornya Roy?” balas seorang wanita melalui sambungan ponsel itu.“Benar, maaf ini siapa ya?” tanya Roy.“Aku Clara, temannya Cindy. Cindy yang ngasih nomor kamu ini sama aku dua hari yang lalu, baru sore ini aku sempatkan buat hubungi kamu.” Jawab wanita yang menyebutkan namanya sebagai Clara itu.“Oh, jadi Tante Clara ini temannya Tante Cindy? Kalau boleh tahu ada gerangan apa Tante Clara menghubungiku sore ini? Ada yang perlu aku bantu, Tante?” tanya Roy lagi.“Hemmm, nanti malam kamu ada acara nggak?” Clara balik bertanya.“Nggak ada Tante, aku di kos aja nggak ke mana-mana.”“Gimana kalau nanti aku traktir kamu makan malam sembari kita jalan?” tawar Clara.“Boleh, aku musti temui Tante Clara di mana?”“Karena alamatmu juga
last updateLast Updated : 2024-09-07
Read more

Bab 130. Clara Pun Puas

“Mana sempat dia curiga apalagi tahu kalau aku sering jalan dengan cowok lain, dianya selalu sibuk dengan pekerjaan dan urusan bisnisnya. Lagi pula selain denganku dan istri pertamanya, dia juga sering kencan dengan wanita-wanita muda di luar sana.” jawab Clara.“Hah, Tante istri keduanya? Terus Tante diam aja setelah tahu jika suami Tante itu sering ngajak cewek-cewek lain kencan di luar?” Roy terkejut.“Iya, aku memang istri keduanya dan jujur aja aku menikah dengannya bukan atas dasar cinta melainkan karena dulu hidupku susah dengan hanya bekerja sebagai karyawan biasa di salah satu perusahaan. Lagian ngapain aku repot-repot ngurusin kelakuannya di luar sana dengan wanita lain, mending aku nikmati juga hidup ini dengan melakukan hal yang sama seperti yang ia lakukan.” tutur Clara santai tanpa beban sedikitpun.“Lalu gimana dengan anak-anak Tante di rumah?”“Hemmm, sejak kami menikah 4 tahun yang lalu kami nggak memperoleh keturunan. Itu pulalah salah satunya yang membuatku kesepian
last updateLast Updated : 2024-09-09
Read more
PREV
1
...
111213141516
DMCA.com Protection Status