Beranda / Romansa / Simpanan Nyonya CEO / Bab 129. Tante Clara

Share

Bab 129. Tante Clara

Penulis: Andy Lorenza
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-07 01:22:40

Sabtu sore ponsel Roy berbunyi, Roy yang baru saja selesai mandi dan duduk di ruang depan kos sembari menikmati segelas kopi hangat pun mengangkatnya.

“Hallo, selamat sore.” Sapa Roy mengangkat panggilan di ponselnya.

“Hallo dan selamat sore juga, benarkah ini nomornya Roy?” balas seorang wanita melalui sambungan ponsel itu.

“Benar, maaf ini siapa ya?” tanya Roy.

“Aku Clara, temannya Cindy. Cindy yang ngasih nomor kamu ini sama aku dua hari yang lalu, baru sore ini aku sempatkan buat hubungi kamu.” Jawab wanita yang menyebutkan namanya sebagai Clara itu.

“Oh, jadi Tante Clara ini temannya Tante Cindy? Kalau boleh tahu ada gerangan apa Tante Clara menghubungiku sore ini? Ada yang perlu aku bantu, Tante?” tanya Roy lagi.

“Hemmm, nanti malam kamu ada acara nggak?” Clara balik bertanya.

“Nggak ada Tante, aku di kos aja nggak ke mana-mana.”

“Gimana kalau nanti aku traktir kamu makan malam sembari kita jalan?” tawar Clara.

“Boleh, aku musti temui Tante Clara di mana?”

“Karena alamatmu juga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 130. Clara Pun Puas

    “Mana sempat dia curiga apalagi tahu kalau aku sering jalan dengan cowok lain, dianya selalu sibuk dengan pekerjaan dan urusan bisnisnya. Lagi pula selain denganku dan istri pertamanya, dia juga sering kencan dengan wanita-wanita muda di luar sana.” jawab Clara.“Hah, Tante istri keduanya? Terus Tante diam aja setelah tahu jika suami Tante itu sering ngajak cewek-cewek lain kencan di luar?” Roy terkejut.“Iya, aku memang istri keduanya dan jujur aja aku menikah dengannya bukan atas dasar cinta melainkan karena dulu hidupku susah dengan hanya bekerja sebagai karyawan biasa di salah satu perusahaan. Lagian ngapain aku repot-repot ngurusin kelakuannya di luar sana dengan wanita lain, mending aku nikmati juga hidup ini dengan melakukan hal yang sama seperti yang ia lakukan.” tutur Clara santai tanpa beban sedikitpun.“Lalu gimana dengan anak-anak Tante di rumah?”“Hemmm, sejak kami menikah 4 tahun yang lalu kami nggak memperoleh keturunan. Itu pulalah salah satunya yang membuatku kesepian

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-09
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 131. Tante Laura

    Sabtu itu kegiatan di kantor tak banyak dan Roy pulang dari kantor ke kosnya lebih awal dari hari-hari biasanya. Ia langsung saja kirim pesan WA pada Cindy, memberi tahu jika dirinya sudah pulang dari kantor dan tidak biasanya WA yang dikirim itu dibalas agak lama oleh Cindy yang saat itu ada urusan di luar.Rupanya Cindy tengah memberi tahu salah seorang temannya yang ingin mengajak Roy jalan, hingga ia begitu lama membalas pesan dari Roy. Bahkan sebelum pesan balasan ataupun panggilan dari Cindy, ada sebuah nomor ponsel yang tak dikenal melakukan panggilan ke ponsel Roy yang saat itu ditaruhnya di meja di depan ia duduk sambil menikmati segelas kopi dan sebatang rokok.Roy memperhatikan nomor yang memanggil itu sejenak, karena ia tak mengenalnya panggilan itu tak segera ia angkat, malahan nada dering panggilan di ponsel itu lenyap Roy masih belum mengangkatnya. Nomor yang sama itu pun mengulangi panggilannya, kali ini Roy mengangkatnya karena merasa penasaran siapa yang tengah mengh

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-10
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 132. Pesona Laura

    “Hallo Tante!” sapa Roy mengangkat panggilan di ponselnya.“Gimana Roy, apa kamu bersedia aku ajak jalan hari ini?” tanya Laura.“Oke Tante, aku udah diijinin oleh Tante Cindy dan sekarang ini dia lagi ada di sini di kos-kosanku,” jawab Ryan.“Oh ya udah, sekarang juga aku jemput kamu ke sana.”“Baik Tante, aku tunggu di sini.” ulas Roy, lalu panggilan di ponsel itu mereka tutup.“Tante Laura sebentar lagi akan ke sini, katanya mau menjemputku.” ujar Roy pada Cindy.“Oh ya udah, kalau begitu segera kamu siap-siap gih!”“Ya Tante, sebentar aku mau beres-beres dulu! Jika sampai besok, berarti aku musti bawa pakaian ganti.” tutur Roy, Cindy kembali tersenyum dan anggukan kepalanya.15 menit kemudian, sebuah mobil sedan cantik berhenti di depan kediaman Roy itu, Cindy yang mengetahui persis jika mobil itu milik Laura, segera ia menuju teras menyambut kedatangan sahabatnya itu.Laura turun dari mobilnya dengan senyuman manis, sebagai satu-satunya wanita sosialita geng Cindy itu yang kini b

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-12
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 133. Karena Pasangan Tak Setia

    Kehidupan Laura yang bergelimang harta dan kemewahan berasal dari perusahaan besar yang ia miliki, semua itu tentunya tidak didapati dengan mudah melainkan berkat kerja kerasnya selama ini, cara hidupnya yang terkesan bebas dan cenderung dipandang tak baik oleh kebanyakan orang, bukan pula tanpa alasan dan semua itu ada penyebabnya.Awal menikah dengan mantan suaminya dulu, kehidupan Laura penuh dengan kebahagiaan, baik dari segi materi maupun dalam hubungan rumah tangganya, namun setelah melahirkan Laura mulai diperlakukan tidak baik oleh suaminya, sang suami mulai sering tidak pulang ke rumah selama berhari-hari dengan alasan mengurus proyek perusahaan di luar kota.Pada mulanya Laura percaya pada suaminya itu, menurutnya tidak ada salahnya jika sang suami memperluas cabang perusahaannya di luar kota, toh semua itu demi dia dan buah hati juga, namun lama-kelamaan timbul rasa curiga dan kecurigaannya itu pun terbukti jika suaminya bukan hanya memperluas cabang perusahaannya di luar k

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-14
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 134. Liarnya Laura Di Ranjang

    “Hemmm...Tante ini memang jago ya menyusun kata-kata!” ujar Roy.“Aku juga jago di ranjang, Ryan.” kali ini Laura berucap lirih sambil berbisik ke telinga Ryan disertai senyum yang mengoda.“Ah, masa sih Tante?!”“Eh, nggak percaya! Nanti deh aku buktikan ke kamu, dan aku pasti menaklukanmu!” ujar Laura.“Hemmm... Oke nanti kita buktikan!” tantang balik Roy diiringi senyumannya, seperti menjawab tantangan Laura.“Ngapain juga nanti, sekarang aja yuk!” lagi-lagi Laura berbisik dan menggoda Roy.Roy pun tak kuasa lagi menahan gejolak akan godaan-godaan yang terus-menerus sengaja dilancarkan Laura memancingnya, dengan segera ia menggandeng lengan wanita cantik itu menuju lift turun ke lantai di mana di sana kamar mereka berada.Pintu kamar hotel itu telah terbuka, setelah mereka masuk Roy kemudian menutupnya kembali. Tak menunggu waktu lama lagi, Roy segera saja memeluk tubuh ramping milik Laura, sentuhan-sentuhan yang menimbulkan gairah dilancarkan Roy membuat Laura merasakan gejolak ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-15
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 135. Tante Melly

    Sabtu sore kembali Roy memenuhi ajakan salah seorang dari teman Cindy yang bernama Melly, wanita yang telah memiliki dua orang anak ini juga tak kalah cantik dan memiliki tubuh yang menawan. Jika beberapa waktu lalu Roy diajak kencan oleh Laura ke sebuah hotel di tepian danau yang sangat indah, kali ini Melly mengajak Roy ke sebuah pulau yang terletak di lautan berjarak kurang lebih 20 kilometer dari bibir pantai.Pulau itu juga sangat indah dan di sana terdapat beberapa buah vila mewah, untuk menginap di vila itu tentu saja orang-orang berduit lah yang mampu menyewanya. Pada saat itu harga sewa sebuah vila di sana berkisar Rp. 2.500.000,- hingga Rp. 10.000.000,- per 24 jam nya, bagi Melly yang memang tajir harga sewa vila segitu merupakan hal sepele, jangan kan 24 jam untuk mengontrak bahkan membeli vila itu ia pun sanggup.Diajak ke pulau yang tak pernah ia datangi tentu saja hal yang baru dan menyenangkan bagi Roy, itu terlihat saat ia turun dari speed boat yang membawa mereka ke s

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-17
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 136. Melly Pun Takluk

    Untuk makan malam Melly mengajak Roy ke salah satu restoran yang ada di sana, menu-menu yang tersedia di sana umumnya yang segar-segar dan bersifat selalu hangat, karena saat malam datang hawa di pulau itu terasa cukup dingin, akibat angin laut dari segala penjuru bebas lepas bertiup ke arah pulau.Sementara untuk minuman dan menu-menu ringan lainnya kapan saja mereka mau, dapat dipesan di cafe-cafe yang selalu buka 24 jam penuh. Oleh karena itu pula pulau itu selalu tampak ramai baik siang maupun malam, terlebih di cafe-cafe dan restoran yang memang tak pernah tutup seharian.Seperti janjinya setelah makan malam Melly langsung mengajak Roy ke lantai atas vila yang mereka sewa, tepat di beranda depan lantai atas vila itu Roy kembali takjub melihat panorama bias-bias lampu yang memancar hingga ke pinggiran pulau yang bertaut dengan laut, ditambah rasa sejuk saat duduk di lantai atas vila itu.“Wah, apa yang Tante katakan memang benar! Dari lantai atas vila ini kita dapat menikmati pano

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-19
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 137. Cindy Merasa Bersalah

    Jika dipikir-pikir hal yang Roy lakukan dengan para Tante-tante yang tergabung dalam Genk Tante Sosialita itu benar-benar gila dan tak masuk akal, namun toh itu nyatanya banyak terjadi hingga masa sekarang ini, bahkan lebih gila lagi di masa yang sekarang ini hubungan terlarang itu terjadi antara saudara tiri, Ayah Ibu dan anak tiri, kakak adik ipar, Paman dan keponakannya, bahkan naifnya Ayah Ibu dengan anak kandungnya sendiri.Lalu jika ingin mencari siapa yang salah dari semua kejadian itu, siapa yang musti disalahkan? Semua terjadi tentu karena ada penyebab dan didasari suka sama suka. Jika hanya karena suatu kekilafan, kenapa juga musti terjadi berulang-ulang kali? Dan itu terjadi hingga membuat pihak wanita sampai hamil.Ini bukan sekedar cerita bohong dan memang faktanya terjadi hingga jaman modern seperti sekarang ini, tak bisa ditampik lagi jika godaan yang berkaitan dengan semua itu sangatlah berbahaya, jika seseorang tak mampu membendungnya sejak awal.Sejak melayani Clara,

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-24

Bab terbaru

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 156. Viola Akan Dijodohkan

    Satu Tahun Kemudian......Di sebuah meja makan mewah di dalam rumah yang super mewah pula, terlihat sepasang suami istri tengah menikmati menu-menu makan malam mereka. Yang pria berparas tampan berwajah pria timur tengah, sementara wanita berwajah cantik seperti wanita asia pada umumnya.Mereka tidak lain adalah kedua orang Viola yang berada di Qatar, di sela-sela makan malam itu mereka selingi dengan obrolan.“Sampai saat ini kita belum juga mendapat kabar dari Viola tentang seorang pria yang akan ia jadikan pendamping hidup, padahal saat ini usianya sudah cukup untuk berumah tangga.” Papi Viola yang bernama Husein membuka obrolan.“Iya Pi, Mami juga sepemikiran dengan Papi. Setiap kali Mami tanya Viola selalu saja menjawab jika nanti ia telah menemukan seorang pria yang dia rasa sesuai dengannya, dia akan memberi tahu kita.” Mami Viola yang bernama Astrid menanggapi.“Tapi Mi, harus sampai kapan kita menunggu? Papi udah nggak sabar ingin memiliki cucu yang tentu saja nanti sebagai p

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 155. Sama-sama Merasa Surprise

    “Iya, setiap bulannya Mas memang musti memberi laporan tentang pekerjaan atau kegiatan Mas Roy di luar. Akan tetapi nggak ada salahnya jika bulan ini Mas Roy langsung memberi laporan pada beliau, sebentar aku akan memberi tahunya jika mulai bulan ini Mas Roy akan memberi laporan langsung kepadanya.” habis berkata, Puspa langsung meraih gagang telpon kantor yang ada di atas mejanya untuk menghubungi atasannya yang berada di ruangan sebelah.Selama Puspa menelpon Roy hanya duduk diam saja sembari mendengarkan percakapan mereka, Puspa yang masih ingin menyembunyikan identitas atasannya itu sengaja tak menyertai nama setelah memanggil Bu agar Roy tidak tahu jika Viola lah CEO perusahaan pariwisata itu. Selain itu tujuan Puspa ingin memberi kejutan pada Roy, meskipun ada dua kemungkinan yang akan terjadi yaitu Roy akan merasa surprise atau sebaliknya merasa kecewa karena selama ini disangkanya Viola telah membohonginya tentang indentitas sebenarnya kekasihnya itu.“Oh ya udah kalau gitu a

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 154. Terjalinnya Hubungan Kasih

    Seiring berjalannya waktu Roy dan Viola pun menjalin hubungan spesialnya layaknya sepasang kekasih, hal itu terjalin secara alami karena semakin kerapnya mereka bertemu dan jalan bareng.Cukup lama juga Roy merasa risih dengan hubungan itu, secara sejak dulunya Roy memang tak pernah jatuh hati pada wanita selain menggauli mereka karena pengaruh hubungan terlarangnya dengan Angel pertama kali ia datang ke Kota Jakarta.Namun entah kenapa rasa risih dan canggung itu perlahan sirna dan Roy benar-benar merasakan ada getaran berbeda di relung hatinya yang terdalam, getaran itu sama sekali tak ada hasrat nakal yang sering muncul hingga memancingnya untuk melakukan hal yang sepatutnya dilakukan pasangan suami istri.Getaran itu melarikan rasa sayang yang tak pernah ia duga akan hadir di hatinya pada Viola, sementara Viola sendiri tentu saja semakin senang karena perasaan cintanya yang selama ini ia pendam pada Roy terwujud.Hari-hari Viola lalui dengan penuh keceriaan seperti halnya wanita m

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 153. Kaget Dan Bingung

    Karena sering bertemu dan jalan bareng di luar, Roy pun merasa ada perbedaan sikap yang ditunjukan Viola padanya. Akan tetapi sejauh ini Roy tak berani menduga-duga apalagi yakin jika sikap Viola itu menunjukan jika CEO cantik pemilik perusahaan pariwisata itu suka padanya.Sejauh ini Roy juga belum mengetahui jika Viola sebenarnya adalah atasan sekaligus pemilik perusahaan pariwisata tempat ia bekerja itu, hingga akhirnya melalui Puspa sebagai kepala bagian personalia, Roy mendapat keterangan jika Viola suka padanya.“Jadi Bu Puspa memanggil ku ke sini hanya ingin menyampaikan hal itu?” tanya Roy ketika Puspa meminta menghadap ke ruangannya.“Hemmm, iya Mas Roy. Sahabatku itu curhat ke aku beberapa hari yang lalu ketika kami bertemu di salah satu cafe,” jawab Puspa mengarang cerita, padahal Viola curhat dengannya di ruangan CEO cantik itu saat Viola memanggilnya kemarin siang.Untuk beberapa saat Roy hanya nampak terdiam, sepertinya ia bingung harus berkata apalagi untuk menanggapi h

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 152. Balas Ditraktir CEO Cantik

    “Viola..!” panggil Roy, Viola yang baru ke luar dari salah satu ruangan dan akan berjalan menuju lift seketika hentikan langkah dan membalikan badannya.“Eh, Bang Roy.” Ulasnya sembari tersenyum.“Ngapain kamu ke sini Viola? Apa Oma dan Opa pengen nginap di salah satu hotel di pulau ini sembari liburan? Kalau emang benar biar aku aja yang mengantar mereka ke manapun mereka mau,” tanya dan tawar Roy.“Hemmm, nggak kok Bang. Aku ke sini ingin bertemu dengan temanku,” jawab Viola.“Siapa temannya? Dan apa kamu udah ketemu dengannya?” tanya Roy lagi.“Udah Bang, kata temanku Bang Roy selalu sibuk tugas di luar mengantar para turis yang baru datang ke pulau ini?” Viola balik bertanya.“Iya, sebentar lagi aku akan ke luar mengantar mereka. Tadi karena aku melihat kamu ke luar dari salah satu ruangan kantor ini, makanya aku menghampiri kamu.” Jawab Roy.“Oh ya, temanku juga bilang bahwa selama Bang Roy kerja di sini pendapatan perusahaan ini meningkat drastis karena ramainya para pengunjung

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 151. Blesteran Jawa - Qatar

    “Orang tuaku tinggal di Qatar, Mama asli Jawa dan Papa orang Qatar.” Jawab Viola.“Oh gitu? Pantas aja wajahmu blasteran timur tengah, aku tadinya malah sempat berfikir kamu itu turis yang liburan ke pulau ini.” ujar Roy.“Hemmm, bukan Mas aja yang bilang gitu dulu juga banyak yang menyangka kalau aku ini turis. Terkecuali di lingkungan tempat tinggalku bareng Oma dan Opa, di sana mereka semua udah tahu kalau aku asli orang Indonesia dan tinggal di pulau ini.” tutur Viola diiringi senyumnya.“Jadi dari kecil kamu tinggal bareng Oma Opamu di sini?” tanya Roy lagi.“Nggak Mas, aku menetap di sini setelah aku menamatkan S2 ku di Qatar. Aku ingin tinggal bareng Oma dan Opa, sementara kedua adikku memilih tinggal di Qatar bersama Mama dan Papa.” Jelas Viola.“Oh, jadi kamu lulusan S2 di Qatar? Lalu di sini kamu kerja atau di rumah aja?” kembali Roy bertanya karena penasaran melihat megahnya rumah yang ditempati Viola.“Aku kerja Mas.” Jawab Viola singkat.“Kerja di mana?”“Aku memiliki seb

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 150. Viola Ditraktir

    ”Loh, kenapa buru-buru? Masuklah dulu, ntar lagi baru kita jalan.” Kembali Viola menawarkan Roy masuk ke dalam rumah megah miliknya itu.Karena tak enak kembali menolak, akhirnya Roy memenuhi ajakan Viola untuk masuk ke rumah meskipun Roy merasa sangat sungkan.Roy bukannya tak pernah melihat bangunan mewah dan megah, sejak ia datang ke Jakarta ia pun langsung ditawari dan tinggal di rumah mewah milik Angel. Begitu pula rumah milik Cindy serta hotel berbintang tempat ia bekerja sebelumnya, akan tetapi rumah milik Viola benar-benar lebih megah dan jauh lebih mewah kesannya hingga ia terlihat sungkan dan gerogi ketika melangkah masuk ke dalam rumah itu.Tak lama setelah Roy dipersilahkan duduk di kursi tamu yang juga super mewah, Viola yang tadi mohon diri ke ruangan tegah kembali ke ruangan tamu itu dengan pria dan seorang wanita yang usianya lebih dari 70 tahunan akan tetapi mereka berdua belum tampak tua sesuai dengan usia mereka.“Perkenalkan ini Opa dan Omaku, Mas.” Ujar Viola memp

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 149. Ke Rumah Viola

    Bahkan Roy mendapatkan bonus di luar gaji yang ia terima di bulan pertama itu, semua itu bukan saja perintah Viola melainkan juga karena prestasi yang ditunjukan Roy sebagai karyawan yang bertugas sebagai pemandu para pengunjung untuk memakai jasa pelayanan perusahaan pariwisata itu.****Malam itu setelah magrib, Roy yang berada di tempat tinggal yang disediakan itu nampak menelpon seseorang dengan ponselnya.“Hallo Mas Roy,” sapa seorang wanita setelah mengangkat panggilan di ponsel Roy.“Hallo juga Viola, gimana kabarmu?” balas dan tanya Roy.“Alhamdulillah baik, Mas Roy sendiri gimana?” Viola balik bertanya.“Alhamdulillah baik juga,” ucap Roy.“Oh ya Viola, kamu ada acara nggak malam ini?” sambung Roy.“Acara? Kayaknya nggak ada tuh, emangnya kenapa Mas?” jawab dan Viola balik bertanya.“Aku mau traktir kamu makan malam karena aku tadi pagi menerima gaji pertamaku, gimana kamu mau kan?” harap Roy.“Wah.. Yang baru aja nerima ngaji pertama, nggak usahlah repot-repot ngetraktirku s

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 148. Dicarikan Kerja

    Sebuah gedung perkantoran bertingkat 5 melebar seperti bangunan hotel, mobil yang dikemudikan Viola pun berhenti. Setelah memarkirkan mobilnya di tempat parkir khusus, Viola mengajak Roy untuk turun dan masuk ke dalam gedung perkantoran yang megah itu.“Bukankah ini perusahaan pariwisata yang dikenal terbesar di Pulau Bali ini?” tanya Roy setelah melihat merek perusahaan tertera besar di tengah-tengah bangunan megah itu di antara tepatnya di lantai 3.“Hemmm, ya. Aku ingin memasukan Mas Roy bekerja di kantor ini,” jawab Viola diiringi senyumnya.“Wah.. Yang benar aja Viola? Mana mungkin aku diterima bekerja di perusahaan semegah ini,” Roy merasa tak yakin.“Kita coba aja dulu masuk dan menanyakannya pada bagian personalia kantor perusahaan ini, siapa tahu Mas diterima.” Ujar Viola kembali diiringi senyumnya.Setelah naik lift tepatnya di lantai paling atas, Roy diajak ke sebuah ruangan yang di pintunya tertera Kepala Bagian Personalia.“Mas tunggu di sini biar aku yang masuk menanyaka

DMCA.com Protection Status