author-banner
Andy Lorenza
Andy Lorenza
Author

Novel-novel oleh Andy Lorenza

Simpanan Nyonya CEO

Simpanan Nyonya CEO

Setelah dijebak dan diusir oleh majikannya, Roy yang berasal dari desa terpaksa menjadi gembel di Kota Metropolitan. Namun siapa sangka nasib Roy berubah kala bertemu dengan Tante Cindy dan menjadi pria simpanannya. Roy bahkan mulai belajar bahasa Inggris dan menjadi pemandu para wisatawan di Pulau Bali! Hanya saja, di sana, Roy justru bertemu Viola, CEO cantik perusahaan pariwisata yang juga mampu menggetarkan hatinya. Lantas, bagaimana kisah Roy selanjutnya? Siapakah yang akan dia pilih? Tante Cindy atau Viola?
Baca
Chapter: Bab 162. Hadirnya Keraguan
“Ya nggaklah, Mami jamin Papimu nggak akan melakukan itu. Paling dia sekedar memperkenalkan mu saja pada putra dan keluarga sahabat Papimu itu,” ujar Bu Astrid.“Kalau hanya sekedar silahturahmi aja dengan mereka, aku juga nggak jadi masalah Mi. Asal Papi nggak memaksaku untuk segera menjodohkan aku sama putra sahabatnya itu,” ulas Viola.“Kan Papimu beri kamu waktu untuk mencari pria pilihanmu, jika nggak ketemu juga dalam waktu yang ia tentukan itu baru Papimu akan menjodohkanmu dengan putra sahabatnya itu,” jelas Bu Astrid.“Baiklah kalau emang Mami dapat menjamin kalau aku nggak akan langsung dijodohkan, minggu depan aku akan ke Qatar.” Ujar Viola.“Nah, gitu dong sayang. Ya udah kamu lanjut aja lagi kerjaannya, hubungi Mami saat kamu akan terbang ke sini minggu depan,” ulas Bu Astrid.“Ya Mi, aku akan hubungi Mami nanti saat aku akan berangkat ke sana.”“Assalamu alaikum,” ucap Bu Astrid.“Waalaikum salam, Mi.” Balas Viola kemudian obrolan mereka melalui sambungan ponsel itu mere
Terakhir Diperbarui: 2025-02-01
Chapter: Bab 161. Dihubungi Bu Astrid
“Ya, aku juga nggak nyangka kalau Papi akan mendesakku untuk berumah tangga dengan segera. Aku bingung dan nggak tahu harus bagaimana untuk mencari solusinya, saat ini hanya cara itulah yang aku temukan agar Papi nggak ngotot menjodohkan aku dengan putra sahabatnya itu.” tutur Viola yang juga berbicara dengan tarikan napas berat.“Aku belum bisa memberi keputusannya sekarang, Viola. Beri aku waktu untuk berfikir, siapa tahu saja nanti aku temui jalan ke luarnya tanpa harus berpura-pura menjadi orang lain,” ujar Roy.“Iya Mas, aku ngerti. Aku akan beri waktu pada Mas Roy, moga aja nanti dapat solusi yang lebih baik.” Ulas Viola.Setelah makan malam bareng itu selesai, Viola mengantar Roy ke kediamannya lalu setelah itu kembali ke rumahnya. Meskipun malam itu Viola tak mendapatkan sesuatu yang diinginkannya berkaitan dengan usulan Puspa agar Roy mau berpura-pura menjadi pria lain yang berprofesi sebagai CEO sebuah perusahaan atau juga pengusaha kaya raya, namun Viola cukup merasa lega k
Terakhir Diperbarui: 2025-01-30
Chapter: Bab 190. Bertemu Dan Memberitahu Roy
“Tidak ada salahnya kalau Bi Viola mau mencoba sembari meyakinkan Mas Roy dengan semua yang sedang Bu Viola alami saat ini, siapa tahu saja Mas Roy bisa ngerti dan mau melakukannya demi mencegah terjadinya perjodohan Ibu dengan putra sahabat Papa Bu Viola itu,” Puspa kembali memberi saran.“Aku akan pikirkan dulu karena aku merasa nggak mudah memberi tahu yang sedang aku hadapi ini pada Mas Roy, begitu pula untuk menyakinkannya agar dia mau berpura-pura menjadi pria lain.” Ulas Viola.“Ya Bu, itu semua demi kelanjutan hubungan kalian berdua.” Ujar Puspa, Viola mengangguk dan tersenyum.Acara makan siang bareng itu disudahi dengan ke luarnya mereka dari dalam restoran lalu Puspa kembali ke kantor sementara Viola pulang ke rumahnya karena memang hari ini dia tak masuk kerja, itu sengaja ia lakukan untuk menenangkan pikirannya atas permasalahan yang sedang ia hadapi.Malam itu cuaca mendung, meskipun hujan lebat tak turun namun gerimis yang turun cukup dapat membasahi tubuh jika tak mema
Terakhir Diperbarui: 2025-01-27
Chapter: Bab 159. Saran Dari Puspa
Puspa menghampiri Viola di salah satu meja di dalam ruangan restoran tempat mereka janji bertemu dan makan siang bareng itu, rupanya atasan Puspa di kantor itu sudah tiba di sana lebih dulu.“Bu Viola udah lama tiba dan menunggu di sini?” sapa Puspa setelah dipersilahkan atasannya itu untuk duduk.“Kurang lebih 10 menit yang lalu, nih aku udah pesan minuman. Oh ya, apa menu makan siang yang Bu Puspa inginkan? Silahkan Bu Puspa pesan!” ulas Viola.“Terserah Bu Viola aja, saya ikut aja dengan yang Bu Viola pesan.” Jawab Puspa diiringi senyum ramah dan hormatnya sebagai bawahan.Setelah memesan menu dan diantar oleh pelayan restoran ke meja itu, mereka pun segera menikmatinya diselingi obrolan.“Kira-kira ada hal penting apa yang ingin Bu Viola sampaikan, hingga siang ini Bu Viola ngajak ketemuan dan makan bareng?” tanya Puspa.“Hemmm, sebenarnya ini nggak ada kaitannya dengan urusan kantor melainkan masalah pribadi yang ingin aku curhatin sama Bu Puspa.” Jawab Viola diiringi senyumnya,
Terakhir Diperbarui: 2025-01-24
Chapter: Bab 158. Viola Terpaksa Berbohong
Setelah beberapa menit obrolan Roy dan Puspa diakhiri, Roy pun mencoba untuk menghubungi Viola. Panggilan pertama tidak diangkat oleh Viola, kemudian Roy kembali melakukan panggilan melalui ponselnya.“Hallo, Assalamu alaikum Mas.” Sapa Viola setelah mengangkat panggilan Roy.“Waalaikum salam.” Jawab Roy.“Apa kabar Mas? Maaf ya, aku belum sempat hubungi Mas Roy duluan karena tadi ada perlu.” Ulas Viola yang memang jika ingin ngobrol dengan Roy melalui ponsel, dia yang selalu duluan menghubungi.“Alhamdulilah baik, kamu sendiri gimana? Soalnya tadi aku dengar dari Bu Puspa, kamu pulang lebih awal dari kantor tadi siang. Kamu sakit ya?” jawab Roy sembari balik bertanya.“Iya Mas, tadi aku tiba-tiba aja kurang enak badan makanya aku pamit pulang duluan pada Puspa.”“Kamu udah periksa ke dokter?” tanya Roy lagi.“Udah, tapi lewat telpon aja dan barusan aku dari apotik nebus obatnya.” Jawab Viola yang sebenarnya dia sama sekali tidak sakit dan menelpon dokter serta ke apotik, jika tadi di
Terakhir Diperbarui: 2025-01-16
Chapter: Bab 157. Viola Galau
Panggilan melalui ponsel itupun langsung diputuskan oleh Pak Husein, Viola terdengar menarik napas yang begitu berat sembari pandangannya masih ia tujukan ke layar ponsel miliknya itu.“Sepertinya kali ini Papa sangat serius ingin menjodohkan aku dengan anak temannya itu. Oh Tuhan, apa yang mesti aku lakukan? Aku tentu aja nggak mau dijodohkan dengannya dan lebih memilih Mas Roy, tapi setelah aku berusaha meyakinkan Papa tentang Mas Roy tetap nggak berhasil. Huuuf...!” Viola berbicara sendiri di ruangan kerjanya itu.“Papa memberi waktu beberapa hari ke depan untuk mencari sosok pria calon suami yang tentu saja sesuai dengan keinginannya, kalau tidak berhasil aku pasti akan diminta Papa untuk terbang ke Qatar dan tentu saja akan dipertemukan dengan putra sahabatnya itu.” kali ini Viola hanya bergumam dalam hati, wajahnya terlihat murung dan pikirannya benar-benar kacau.Waktu jam istirahat siang tiba, biasanya Viola langsung ke luar ruangan dan pergi makan siang di salah satu restoran
Terakhir Diperbarui: 2025-01-09
Cinta Sepesukuan

Cinta Sepesukuan

Pertunangan dibatalkan karena Ridwan dan Kintani ternyata sepesukuan atau sesuku. Di dalam adat-istiadat Minangkabau, itu adalah pantangan tak boleh dilanggar. Berkaitan dengan itu, orang tua mereka ingin memisahkan Kintani dan Ridwan yang telah merajut jalinan kasih selama 2 tahun. Akankah cinta sejati Ridwan dan Kintani tetap bertahan? Atau sebaliknya putus ditengah jalan?
Baca
Chapter: Bab 148. Pernikahan Kintani Dan Ridwan
“Aku nggak menyangka sekeras itu keinginanmu Kintani hingga kamu berani menentang adat-istiadat kita yang telah diwarisi turun-temurun dari para leluhur, Aku juga tak mengerti mengapa kalian sebagai orang tuanya mendukung hal yang dapat membuat keluarga besar kita ini akan dipandang buruk di dalam kaum suku caniago,” tutur Pak Gindo. “Kami juga sama sekali tak menginginkan ini terjadi Uda Gindo, akan tetapi kami pun tak bisa melawan takdir dari Allah SWT. Kintani dan Ridwan nampaknya takan bisa dipisahkan lagi, jika Uda menyalahkan kami dalam hal ini kami akan terima asal Kintani bahagia dengan pria pilihannya,” ujar Bu Anggini pasrah. “Ya, semua ini adalah kesalahan kita termasuk Uda Gindo selaku Paman kandung Kintani yang sejak awal tak pernah memberi penjelasan tentang pemahaman adat-istiadat kita secara detil. Terjalinnya hubungan kasih antara Kintani dan Ridwan sedari semula merupakan titik awal semua ini terjadi, jika harus menanggung malu karena adat-istiadat kita semua tentun
Terakhir Diperbarui: 2022-09-22
Chapter: Bab 147. Ketenggangan Di Rumah Kintani
Kabar kepulangan Kintani ke rumah orang tuanya pagi itu diketahui oleh Pak Gindo melalui sambungan telpon yang disampaikan oleh Bu Anggini, tentu saja Paman kandung dokter muda cantik itu segera datang bersama keluarganya. Pak Gindo berfikir Kintani pulang karena menyadari kesalahan telah menentang keinginan mereka untuk menjodohkannya dengan Romi, makanya Pak Gindo begitu semangat pagi itu membawa putra dan istrinya menemui Kintani. “Assalamualaikum,” ucap Pak Gindo saat tiba di depan pintu rumah Pak Wisnu. “Waalaikum salam,” sahut Pak Wisnu sekeluarga yang pagi itu duduk di ruangan depan. Pak Wisnu dan Bu Anggini menghampiri mereka lalu mempersilahkan duduk di ruangan depan itu, sementara Kintani ke belakang membuatkan minum. “Alhamdulillah jika Kintani udah kembali Wisnu, kami turut cemas karena lebih dari 3 bulan nggak ada kabarnya,” ucap Pak Gindo. “Ya, Alhamdulillah Uda. Akhirnya Kintani dapat ditemukan dan kami bawa pulang ke rumah ini,” ucap Pak Wisnu pula. “Ditemukan d
Terakhir Diperbarui: 2022-09-20
Chapter: Bab 146. Rencana Pernikahan
Jam 9 malam mobil yang dikemudikan Pak Wisnu dengan Ridwan duduk di sebelahnya sementara Kintani bersama Ibunya di belakang, tiba di kenagarian MK tepatnya di rumah kedua orang tua Ridwan. Pak Rustam dan Bu Suci serta Fitria terkejut melihat mobil Pak Wisnu datang kembali berkunjung, mereka lebih terkejut lagi ketika melihat Ridwan juga turun dari mobil itu. “Assalamualaikum,” ucap Pak Wisnu, Ridwan, Kintani dan Bu Anggini begitu tiba di teras rumah di hadapan Pak Rustam sekeluarga. “Waalaikum salam, ada apa ini kenapa Ridwan juga ada bersama kalian?!” sahut Pak Rustam diiringi rasa kaget dan penasarannya. “Hemmm, sabar Ayah. Sebaiknya kita persilahkan Pak Wisnu dan keluarga masuk dulu,” ujar Ridwan. “Oh iya, silahkan masuk Wisnu dan yang lainnya,” ajak Pak Rustam. Mereka pun duduk bersama di ruangan depan, sementara Fitria Adik kandung Ridwan ke belakang membuatkan minum. “Sangat menganggetkan dan mengherankan kenapa kamu bisa bersama Pak Wisnu dan keluarga, Ridwan?” tanya Pak
Terakhir Diperbarui: 2022-09-18
Chapter: Bab 145. Direstui Orang Tua Kintani
Bu Anggini langsung menoleh ke arah Pak Wisnu, ia berfikir suaminya itu akan marah mendengar penuturan Kintani yang menegaskan jika masalah dia tak ingin pulang bukan hanya karena perjodohannya dengan Romi saja melainkan juga karena tak ingin dipisahkan lagi dengan Ridwan. “Kintani, ini nggak akan mudah terlaksana meskipun kami berdua akan merestui kalian. Sanksi adat kita sangat berat bukan saja kalian akan terbuang dari adat tapi juga harta pusaka keluarga tidak akan bisa diwariskan terutama pada kamu Kintani,” jelas Pak Wisnu sambil menarik napas dalam-dalam. “Ayah, apapun itu sanksinya aku siap menerimanya termasuk tak mendapatkan harta warisan keluarga. Bagiku harta bukanlah segalanya karena bisa dicari asalkan mau berusaha,” Kintani kembali menegaskan. “Tapi dalam berumah tangga tak cukup hanya atas dasar cinta dan kasih sayang saja,” ujar Pak Wisnu. “Nggak apa-apa Ayah, meskipun nanti kami hidup apa adanya yang terpenting kami bahagia,” ulas Kintani. “Kamu dengar Ridwan be
Terakhir Diperbarui: 2022-09-17
Chapter: Bab 144. Tangisan Haru
Pagi di kawasan kenagarian P terlihat cerah, para warga yang umumnya pekebun sebagian sudah berangkat ke lahan perkebunan mereka. Demikian pula dengan para pekerja Pak Wisnu yang saban hari bekerja memanen buah kelapa sawit serta membersihkan lahan perkebunan, mereka pun telah bersiap-siap untuk berangkat. Kalau biasanya Pak Wisnu selalu menyusul mereka selepas tengah hari atau sesudah zhuhur, namun hari itu dia menyuruh salah seorang pekerjanya untuk mencatat banyaknya serta mengantar buah sawit yang telah dipanen ke pabrik. Adapun alasan Pak Wisnu hari itu tak dapat pergi ke lahan serta mengurus segala sesuatunya mengenai urusan kebun, karena dia dan istrinya akan ke Kota Padang menemui Kintani di rumah orang tua angkat Ridwan. “Apa nggak sebaiknya kita beritahu Uda Gindo dulu sebelum kita berangkat menyusul Kintani, Anggini?” Pak Wisnu bertanya sembari merapikan pakaian yang ia kenakan di kamar. “Nggak usah Bang, yang ada nanti dia akan ikut dan akan menimbulkan masalah di Pada
Terakhir Diperbarui: 2022-09-16
Chapter: Bab 143. Memberitahu Keberadaan Kintani
“Bapak tahu ini hal yang sulit terutama bagi kamu Kintani, tapi keberadaanmu di sini harus tetap diberitahu pada Ayah dan Ibumu di kampung. Apalagi Ibumu sekarang jatuh sakit karena sudah 3 bulan lamanya tak ada kabar tentang kamu setelah pergi dari rumah,” tutur Pak Hendra. “Tapi Pak kalau diberitahu aku ada di sini, kedua orang tuaku itu pasti akan datang dan membawaku pulang. Itu artinya aku akan tetap dijodohkan dengan pria yang sama sekali nggak aku cintai,” ujar Kintani. “Kamu tenang saja Kintani, Bapak akan membelamu nantinya jika mereka datang ke sini. Tujuan utama memberitahu keberadaanmu di sini untuk kesembuhan Ibumu, jika memang kamu tidak ingin pulang dengan alasan akan dijodohkan dan mereka nanti memaksa Bapak tidak akan membiarkannya,” tegas Pak Hendra. “Ya Kintani, Ibu juga akan membelamu. Ridwan, sekarang kamu telpon kedua orang tua Kintani. Beritahu saja jika Kintani ada di sini,” ujar Bu Indri, Ridwan mengangguk lalu meraih ponsel yang ia taruh di meja. “Hallo,
Terakhir Diperbarui: 2022-09-14
Pendekar Rajawali Dari Andalas

Pendekar Rajawali Dari Andalas

Terlahir sebagai anak yatim dan Ibunya seorang babu di sebuah Kerajaan, Arya Mandu akhirnya menjadi sosok Pendekar tanpa tanding setelah diasuh dan digembleng oleh Eyang Pandan Suri yang berjuluk Nyi Konde Perak. Sang Guru memberikan julukan padanya Rajawali Dari Andalas dan memintanya turun gunung setelah menguasai seluruh ilmu yang ia wariskan. Namun, selain menjalankan amanah untuk selalu menegakan kebenaran di manapun ia berada, Arya Mandu juga ingin mencari keberadaan Ibunya. Berhasilkan Arya menjalankan amanat sang guru dan menemukan Ibu Kandungnya? Terlebih, Arya harus mengalahkan lawan-lawannya yang kerap menebar kejahatan di Bumi Nusantara? Atau, Pendekar Rajawali ini perlahan menjadi serupa dengan lawannya?
Baca
Chapter: Bab 460. Musnahnya Kerajaan Angkasa
Lalu kedua telapak tangannya ia hadapan ke angkasa seperti hendak mencakar langit, tiba-tiba kedua pergelangan tangannya itu berubah menjadi putih ke perak-perakan. Sejurus dengan itu ia pun melesat bak elang ke arah tubuh Raksasa Durja Iblis, dua sinar putih menderu menghantam tubuh Raksasa Durja Iblis itu. “Buuuuuuuuuum..! Kraaaaaaaak...! Blaaaaaaaaaar..!” Ledakan maha dahsyat pun terdengar seiring dengan hancurnya tubuh Raksasa Durja Iblis hingga menjadi debu bertaburan di tanah, itulah ajian andalan Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas yang bernama ajian Rajawali Melebur Sukma. Pekik dan sorak kemenangan bergemuruh dari ribuan prajurit gabungan istana peri dan Kerajaan Permata Timur, istana megah Kerajaan Angkasa itu pun telah rata dengan tanah seiring terbenamnya tubuh Raksasa Durja Iblis saat dihantam ajian Telapak Suci Budha yang dilesatkan Arya tadinya sebelum tubuh Raksasa Durja Iblis itu hancur berkeping-keping dihantam ajian Rajawali Melebur Sukma. Tubuh Arya yang tad
Terakhir Diperbarui: 2024-03-25
Chapter: Bab 459. Pertarungan Maut
Pasukan gabungan peri dan Kerajaan Permata Timur pun tak berselang lama setelah itu mampu pula menaklukan ribuan prajurit istana Kerajaan Angkasa, sebagian besar dari mereka tewas bersimbah darah, dan sebagian lagi dipaksa menyerah. Sementara duel sengit antara Arya dan Batara Durja masih berlangsung, sejauh ini Arya belum mampu mendekat apalagi menghantamkan pukulannya ke tubuh Batara Durja, karena raja segala licik dan tamak itu selalu menghantamkan senjata mustikanya berupa gada ke arah Arya, hingga membuat sang pendekar dipaksa menghindar bahkan beberapa kali mundur. Mendapatkan beberapa kali serangannya gagal dan mengetahui jika Guru dan sebagian besar prajuritnya tewas, Batara Durja pun murka. Dengan segera ia merubah wujudnya menjadi Raksasa Durja Iblis, yang tentu saja diiringi semakin besarnya senjata mustikanya berupa gada itu. “Wuuuuuuuuuuus..! Blaaaaaaaaaaaam..!” tanah yang terkena hantaman gada itu bak dilanda gempa dahsyat membuat semua yang ada di kawasan itu terpent
Terakhir Diperbarui: 2024-03-25
Chapter: Bab 458. Berkumpulnya Para Peri
Setelah menyusun dan merembukan dengan matang rencana penyerangan ke istana Kerajaan Angkasa, ke empat peri yang memimpin 4 penjuru kawasan negeri diatas awan itu kembali ke istana mereka masing-masing, sementara Arya tetap tinggal di istana ratu hingga esok pagi seluruh pasukan berkumpul di sana. Peri Salju setibanya di istana salju di kawasan utara segera menyampaikan berita itu pada seluruh pasukannya, begitu pula dengan Peri Api dan Peri Laut di kawasan selatan dan barat. Sementara Peri Bulan sebelum menuju istananya dikawasan timur, ia singgah dulu di istana Kerajaan Permata Timur menemui Benggala dan Yuda Tirta selaku Raja serta Panglima Kerajaan. “Mari silahkan masuk yang mulia Peri Bulan! Baginda Benggala ada didalam istana!” tutur Yuda Tirta yang menyambut kedatangan Peri Bulan dihalaman istana Kerajaan Permata Timur itu. “Terima kasih, Yuda!” ucap Peri Bulan dengan senyum ramahnya, kemudian ia diiringi Yuda Tirta masuk kedalam istana menemui Benggala. “Sebuah kehormatan
Terakhir Diperbarui: 2024-03-25
Chapter: Bab 457. Pulihnya Sang Pendekar
“Loh, kok diam saja Arya? Ayo, naik kita berangkat sekarang!” seru Peri Salju. “Iya, tapi sebaiknya aku ganti pakaian dulu, sepertinya pakaian yang aku jemur itu sudah kering!” ujar Arya sambil memunggut pakaian yang ia jemur di samping mulut goa itu. “Oh, ya silahkan! Kami akan menunggumu!” setelah mengambil pakaian yang ia jemur Arya masuk kembali kedalam goa mengganti pakaiannya. Beberapa menit kemudian Arya pun tampak ke luar dari mulut Goa, Peri Salju kembali memintanya naik ke punggung kuda putih bersayap tunggangannya itu. Arya melesat ke atas kuda di belakang Peri Salju duduk, dengan tersenyum Peri Salju memerintahkan kuda putih bersayap itu untuk terbang kembali ke negeri diatas awan. ***** “Apa yang mulia yakin pemuda dari negeri 1.500 tahun yang akan datang itu tidak akan selamat dari luka yang ia alami saat bertarung kemarin?!” tanya Durgama, saat ia diminta berkumpul dengan para petinggi istana lainya diruang utama Kerajaan Angkasa. “Ha.. Ha.. Ha..! Aku benar-benar
Terakhir Diperbarui: 2024-03-25
Chapter: Bab 456. Racun Raja Iblis
“Hemmm... Jasa yang telah kau berikan pada negeri peri dan negeri di atas awan sudah sangat besar! Tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan yang aku lakukan ini kepadamu! Racun Iblis yang ada di tubuhmu belum sepenuhnya hilang, karena aku hanya berhasil mengeluarkan sebagiannya saja!” tutur Resi Dharma.“Jadi racun iblis masih ada di dalam tubuhku? Lalu bagaimana cara menghilangkan keseluruhannya, Resi?” Arya terlihat panik akan yang dituturkan Resi Dharma baru saja kepadanya.“Kamu tak perlu cemas! Kamu cukup berendam di depan air terjun sana beberapa menit! Air itu akan melenyapkan seluruh racun yang ada di tubuhmu! Tadi selain mengeluarkan sebagian racun di tubuhmu, aku juga telah berhasil membuka pori-pori di seluruh badanmu! Agar hawa gaib air terjun dapat merasuki dan melenyapkan racun di tubuhmu itu!” tutur Resi Dharma.“Oh, begitu! Baiklah sekarang juga aku akan berendam di air terjun depan goa ini!” Resi Dharma hanya anggukan kepalanya, Arya dengan tertatih-tatih bangkit
Terakhir Diperbarui: 2024-03-24
Chapter: Bab 455. Bertarung Dengan Batara Durja
Setibanya di istana salju di ruangan tempat Arya dibaringkan, Peri Ratu segera memeriksa tubuh sang pendekar. Bagian dada kanan tampak lebam, dan ada goresan luka yang darahnya telah membeku.“Luka dalam yang dialami Arya sangat parah! Kalau saja dia bukan sosok berilmu tinggi, mungkin tulang dadanya telah remuk! Senjata mustika milik Batara Durja itu pun melukai bagian dadanya, dan akibatnya racun jahat dari senjata itu mengalir ke seluruh tubuhnya!” tutur Peri Ratu.“Apakah Arya masih hidup yang mulia? Tadi aku periksa denyut nadi dan detak jantungnya tak ada sama sekali!” Peri Salju masih terlihat sangat cemas.“Hemmm... Mungkin saat kamu memeriksanya tadi keadaanmu lagi kalut, hingga kamu tak merasakan masih adanya denyut nadi dan detak jantungnya! Hanya saja saat ini dia benar-benar tak bisa bergerak sama sekali dan tak sadarkan diri akibat racun iblis yang menjalar diseluruh tubuhnya! Ternyata Batara Durja tidak sendiri, dia bersekutu dengan raja iblis!” Peri Ratu menjelaskan se
Terakhir Diperbarui: 2024-03-24
Kembalinya Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas

Kembalinya Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas

Gumpalan angin puting beliung yang menggulung tubuh Arya Mandu di Negeri Di Atas Awan, menghempaskannya kembali ke Negeri Nusantara. Tanah Jawa saat itu tengah dilanda kemelut yang semakin hari kian menguatirkan, karena Pangeran Durjana berhasil bersekutu dengan para tokoh golongan hitam untuk menguasai Pulau Jawa. Dengan kembalinya Arya Mandu Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas, tentu melahirkan harapan bagi seluruh penghuni Tanah Jawa akan hidup tentram seperti dulu sebelum Arya lenyap secara misterius dan terdampar di Negeri Di Atas Awan. Mampukah Arya memerangi segala bentuk kejahatan dan kekejian dari Pangeran Durjana? Atau sebaliknya Arya menemui ajal di tangan Pangeran Durjana yang diketahui sebagai murid Sura Brambang pembunuh Ayahandanya?
Baca
Chapter: Bab 117. Padepokan Gagak Timur
Meskipun di langit tampak beberapa awan yang menyelimuti tapi pagi itu cukup cerah dan di perkirakan menjelang siang hujan tidak akan turun, di sebuah kawasan yang di sana terdapat sungai besar memanjang banyak terdapat pemukiman dan deretan lahan persawahaan yang luas milik warga desa.Sungai itu bernama Sungai Berantas, yang tak jauh dari kawasan itu tampak pula menjulang tinggi Gunung Kawi, di pinggiran Sungai Berantas itu lah berdiri sebuah bangunan Kerajaan yang sangat besar dan Megah.Kerajaan itu salah satunya yang sampai sekarang tak mampu ditundukan Pangeran Durjana bersama Padepokan Nerakanya di kawasan timur Pulau Jawa, termasuk pula Padepokan Gagak Timur yang di pimpin Welung Pati yang saat itu berada tidak jauh dari perbatasan wilayah kekuasaan Kerajaan besar di pinggiran Sungai Berantas.Kerajaan itu sendiri tidak lain adalah Kerajaan Kediri, yang pada masa itu di pimpin oleh Prabu Jayabaya. Pada masa itu pula Kerajaan Kediri berkembang sangat pesat hingga di kenal sampa
Terakhir Diperbarui: 2025-02-01
Chapter: Bab 116. Dendam Terbalaskan
“Wuuuuuuuuus..! Blaaaaaaaaam..! Blaaaaaaar..!” Bola berwarna hijau pekat itu pun meledak di tengah-tengah antara Lenggo Lumut dan Mantili yang berhadap-hadapan sejarak 7 tombak.“Bedebah..! Kembali Bola Lumut Beracun ku mampu ia bendung..!” geram Lenggo Lumut dalam hati, sementara Arya yang kini duduk santai berjuntai-juntai di atas atap salah satu bangunan padepokan tertawa membuat Ketua Padepokan Lumut itu makin geram.“Mantili..! Kali ini kau tidak akan lolos lagi..! Nyawamu akan melayang menyusul arwah kedua orang tuamu di neraka..! Hiyaaaaaaaaaaat..!” berawal dengan merentangkan kedua tangannya ke atas kemudian menghentakannya ke tanah, tubuh Lenggo Lumut berubah berwarna hijau keseluruhannya dan bentuk tubuhnya sedikit lebih besar dan tinggi.Tubuh Lenggo Lumut yang menghijau itu ia putar perlahan makin lama makin kencang seperti gasing menderu mengejar Mantili seiring dengan lesatan sinar-sinar hijau yang puluhan jumlahnya, Arya sempat di buat terkejut dan ingin melompat memban
Terakhir Diperbarui: 2025-01-30
Chapter: Bab 115. Arya Sengaja Mengalah
“Hiyaaaaaat..! ajian Cincin Bulan Menentang Angin..! Blaaaaaaam..! Blaaaaaaaar..!” puluhan benda bulat berwarna ke kuning-kuningan itu meledak sebelum tiba di tempat Mantili berdiri, hal itu di karenakan cahaya putih berupa lingkaran yang berasal dari kedua telapak tangan yang di putar oleh murid Kiai Bimo melesat dan menghantam ke semua Bola-bola kematian itu.Ratu Lentik bukan kepalang terkejutnya, ia tak menyangka jika lawannya memiliki ajian sedahsyat itu.“Jika ajian Bola-bola Kematian tidak mempan, saat aku akan beri dia pelajaran dengan ajian Gelang-gelang Setan!” gumam Ratu Lentik.Kedua tangan Ratu Lentik nampak di gerak-gerakan ke atas dan ke bawah, kemudian di kedua tangannya itu mulai dari siku hingga pergelangan memancar cahaya kuning menyilaukan, cahaya itu makin terang seiring munculnya beberapa buah gelang memenuhi dari siku hingga pengelangan tangannya itu.“Hiyaaaaaaat..! Kali ini kau pasti mampus wanita keparat..! Ziiiiiiiiiing..! Ziiiiiiiiiiing..!” beberapa buah ge
Terakhir Diperbarui: 2025-01-29
Chapter: Bab 114. Bentrokan Sengit
Dengan segera ia memerintahkan anak buahnya untuk siaga berbaris di depan padepokan seperti pagar, sementara Lenggo Lumut dan Ratu Lentik itu sendiri berada di belakang barisan anggota padepokan itu.Arya yang memimpin pasukan para warga desa memberi aba-aba untuk berhenti saat mereka telah berjarak sekitar 7 tombak dari barisan anggota Padepokan Lumut itu, kemudian Arya dan Mantili berjalan lebih mendekat sementara Saga yang di tunjuk untuk memimpin anggota Padepokan Lumut ikut maju ke depan menghampiri.“Hemmm, apakah kau yang bernama Lenggo Lumut itu?!” tanya Mantili.“Bukan, namaku Saga.”“Ternyata Ketua kalian sosok yang pengecut juga, berlindung di ketiak anak buahnya! Ha.. ha.. ha..!” Mantili tertawa, hal itu membuat rahang Lenggo Lumut mengembung.Lenggo Lumut terpancing emosi mendengar kata-kata yang dilontarkan Mantili terhadapnya, meskipun Ratu Lentik telah berusaha mencegah namun ia tetap bersikeras untuk maju berdiri sejajar dengan Saga.“Kau bilang aku pengecut..?!”“Ha.
Terakhir Diperbarui: 2025-01-27
Chapter: Bab 113. Lenggo Lumut Terkejut
“Berhenti..!” seru salah seorang dari mereka pada rekannya, mereka pun hentikan kuda masing-masing.“Kalian sabar jangan bertindak apa-apa dulu tunggu perintahku,” Arya yang mengetahui lebih awal jika puluhan orang di depan mereka itu adalah para anggota Padepokan Lumut memperingatkan pasukannya agar tidak bertindak lebih awal sebelum ia perintahkan.Sementara pasukan anggota Padepokan Lumut itu perlahan-lahan mulai mendekat, lalu kembali berhenti di jarak 5 tombak dari pasukan para warga desa yang di pimpin Arya itu.Arya dan Mantili bergerak lebih dekat lagi sejarak 2 tombak, beberapa orang dari anggota Padepokan yang mengenal wanita di samping pria berpakaian putih itu berbisik-bisik dengan rekannya yang lain.“Oh, rupanya kau wanita bedebah yang menghajar beberapa orang rekan kami itu?!” salah seorang yang diduga pemimpin pasukan anggota Padepokan Lumut itu buka suara.“Hemmmm, rekan-rekanmu itu lebih bedebah dan pantas diberi pelajaran!” Mantili balas mengumpat.“Sudah Mbak Manti
Terakhir Diperbarui: 2025-01-26
Chapter: Bab 112. Sama-sama Bergerak
Meskipun Arya menyarankan agar jangan terlalu menuruti rasa dendam, namun rasa itu takan mampu di usir sepenuhnya di hati Mantili. Murid Kiai Bimo itu akan bertarung sampai titik darah penghabisan, ia tidak akan pernah bisa tenang sebelum dapat membalaskan dendam kematian kedua orang tuanya itu pada Lenggo Lumut.Walaupun Mantili tidak mengeluarkan Pedang Bulan dan ajian-ajian andalan yang ia miliki, namun karena semangatnya berlatih membuat gerakan-gerakan di tunjukannya tampak gesit sekali. Arya pun kagum dan yakin jika Mantili nantinya akan dapat mengatasi Ketua Padepokan Lumut itu, sang pendekar berharap dia dan para warga desa-desa besok pagi berhasil menumpas padepokan itu.Sementara malam itu Lenggo Lumut tampak di ruang tengah di temani Ratu Lentik, kemarahannya tadi sore pada anak buahnya masih saja menyenak di hatinya. Lenggo Lumut marah bukan semata-mata karena kegagalan anaknya itu dalam menjalankan tugas yang ia berikan, namun lebih pada rasa penasaran siapa pendekar wani
Terakhir Diperbarui: 2025-01-24
Anda juga akan menyukai
Cinta Yang Salah
Cinta Yang Salah
Romansa · Winda
228.4K Dibaca
The UnMarried Husband
The UnMarried Husband
Romansa · Cherry Blossom
228.2K Dibaca
Dan Akhirnya Istriku Diam
Dan Akhirnya Istriku Diam
Romansa · Dewi Mega
226.9K Dibaca
SALAH MASUK KAMAR CEO TAMPAN
SALAH MASUK KAMAR CEO TAMPAN
Romansa · Wafa Farha
222.0K Dibaca
Bingkisan Daster Bekas Mertua
Bingkisan Daster Bekas Mertua
Romansa · Silla Defaline
220.8K Dibaca
My Sexy Sugar Mommy
My Sexy Sugar Mommy
Romansa · Aililea (din din)
220.8K Dibaca
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status