Beranda / Romansa / Simpanan Nyonya CEO / Bab 130. Clara Pun Puas

Share

Bab 130. Clara Pun Puas

Penulis: Andy Lorenza
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-09 01:15:09

“Mana sempat dia curiga apalagi tahu kalau aku sering jalan dengan cowok lain, dianya selalu sibuk dengan pekerjaan dan urusan bisnisnya. Lagi pula selain denganku dan istri pertamanya, dia juga sering kencan dengan wanita-wanita muda di luar sana.” jawab Clara.

“Hah, Tante istri keduanya? Terus Tante diam aja setelah tahu jika suami Tante itu sering ngajak cewek-cewek lain kencan di luar?” Roy terkejut.

“Iya, aku memang istri keduanya dan jujur aja aku menikah dengannya bukan atas dasar cinta melainkan karena dulu hidupku susah dengan hanya bekerja sebagai karyawan biasa di salah satu perusahaan. Lagian ngapain aku repot-repot ngurusin kelakuannya di luar sana dengan wanita lain, mending aku nikmati juga hidup ini dengan melakukan hal yang sama seperti yang ia lakukan.” tutur Clara santai tanpa beban sedikitpun.

“Lalu gimana dengan anak-anak Tante di rumah?”

“Hemmm, sejak kami menikah 4 tahun yang lalu kami nggak memperoleh keturunan. Itu pulalah salah satunya yang membuatku kesepian
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 131. Tante Laura

    Sabtu itu kegiatan di kantor tak banyak dan Roy pulang dari kantor ke kosnya lebih awal dari hari-hari biasanya. Ia langsung saja kirim pesan WA pada Cindy, memberi tahu jika dirinya sudah pulang dari kantor dan tidak biasanya WA yang dikirim itu dibalas agak lama oleh Cindy yang saat itu ada urusan di luar.Rupanya Cindy tengah memberi tahu salah seorang temannya yang ingin mengajak Roy jalan, hingga ia begitu lama membalas pesan dari Roy. Bahkan sebelum pesan balasan ataupun panggilan dari Cindy, ada sebuah nomor ponsel yang tak dikenal melakukan panggilan ke ponsel Roy yang saat itu ditaruhnya di meja di depan ia duduk sambil menikmati segelas kopi dan sebatang rokok.Roy memperhatikan nomor yang memanggil itu sejenak, karena ia tak mengenalnya panggilan itu tak segera ia angkat, malahan nada dering panggilan di ponsel itu lenyap Roy masih belum mengangkatnya. Nomor yang sama itu pun mengulangi panggilannya, kali ini Roy mengangkatnya karena merasa penasaran siapa yang tengah mengh

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-10
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 132. Pesona Laura

    “Hallo Tante!” sapa Roy mengangkat panggilan di ponselnya.“Gimana Roy, apa kamu bersedia aku ajak jalan hari ini?” tanya Laura.“Oke Tante, aku udah diijinin oleh Tante Cindy dan sekarang ini dia lagi ada di sini di kos-kosanku,” jawab Ryan.“Oh ya udah, sekarang juga aku jemput kamu ke sana.”“Baik Tante, aku tunggu di sini.” ulas Roy, lalu panggilan di ponsel itu mereka tutup.“Tante Laura sebentar lagi akan ke sini, katanya mau menjemputku.” ujar Roy pada Cindy.“Oh ya udah, kalau begitu segera kamu siap-siap gih!”“Ya Tante, sebentar aku mau beres-beres dulu! Jika sampai besok, berarti aku musti bawa pakaian ganti.” tutur Roy, Cindy kembali tersenyum dan anggukan kepalanya.15 menit kemudian, sebuah mobil sedan cantik berhenti di depan kediaman Roy itu, Cindy yang mengetahui persis jika mobil itu milik Laura, segera ia menuju teras menyambut kedatangan sahabatnya itu.Laura turun dari mobilnya dengan senyuman manis, sebagai satu-satunya wanita sosialita geng Cindy itu yang kini b

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-12
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 133. Karena Pasangan Tak Setia

    Kehidupan Laura yang bergelimang harta dan kemewahan berasal dari perusahaan besar yang ia miliki, semua itu tentunya tidak didapati dengan mudah melainkan berkat kerja kerasnya selama ini, cara hidupnya yang terkesan bebas dan cenderung dipandang tak baik oleh kebanyakan orang, bukan pula tanpa alasan dan semua itu ada penyebabnya.Awal menikah dengan mantan suaminya dulu, kehidupan Laura penuh dengan kebahagiaan, baik dari segi materi maupun dalam hubungan rumah tangganya, namun setelah melahirkan Laura mulai diperlakukan tidak baik oleh suaminya, sang suami mulai sering tidak pulang ke rumah selama berhari-hari dengan alasan mengurus proyek perusahaan di luar kota.Pada mulanya Laura percaya pada suaminya itu, menurutnya tidak ada salahnya jika sang suami memperluas cabang perusahaannya di luar kota, toh semua itu demi dia dan buah hati juga, namun lama-kelamaan timbul rasa curiga dan kecurigaannya itu pun terbukti jika suaminya bukan hanya memperluas cabang perusahaannya di luar k

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-14
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 134. Liarnya Laura Di Ranjang

    “Hemmm...Tante ini memang jago ya menyusun kata-kata!” ujar Roy.“Aku juga jago di ranjang, Ryan.” kali ini Laura berucap lirih sambil berbisik ke telinga Ryan disertai senyum yang mengoda.“Ah, masa sih Tante?!”“Eh, nggak percaya! Nanti deh aku buktikan ke kamu, dan aku pasti menaklukanmu!” ujar Laura.“Hemmm... Oke nanti kita buktikan!” tantang balik Roy diiringi senyumannya, seperti menjawab tantangan Laura.“Ngapain juga nanti, sekarang aja yuk!” lagi-lagi Laura berbisik dan menggoda Roy.Roy pun tak kuasa lagi menahan gejolak akan godaan-godaan yang terus-menerus sengaja dilancarkan Laura memancingnya, dengan segera ia menggandeng lengan wanita cantik itu menuju lift turun ke lantai di mana di sana kamar mereka berada.Pintu kamar hotel itu telah terbuka, setelah mereka masuk Roy kemudian menutupnya kembali. Tak menunggu waktu lama lagi, Roy segera saja memeluk tubuh ramping milik Laura, sentuhan-sentuhan yang menimbulkan gairah dilancarkan Roy membuat Laura merasakan gejolak ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-15
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 135. Tante Melly

    Sabtu sore kembali Roy memenuhi ajakan salah seorang dari teman Cindy yang bernama Melly, wanita yang telah memiliki dua orang anak ini juga tak kalah cantik dan memiliki tubuh yang menawan. Jika beberapa waktu lalu Roy diajak kencan oleh Laura ke sebuah hotel di tepian danau yang sangat indah, kali ini Melly mengajak Roy ke sebuah pulau yang terletak di lautan berjarak kurang lebih 20 kilometer dari bibir pantai.Pulau itu juga sangat indah dan di sana terdapat beberapa buah vila mewah, untuk menginap di vila itu tentu saja orang-orang berduit lah yang mampu menyewanya. Pada saat itu harga sewa sebuah vila di sana berkisar Rp. 2.500.000,- hingga Rp. 10.000.000,- per 24 jam nya, bagi Melly yang memang tajir harga sewa vila segitu merupakan hal sepele, jangan kan 24 jam untuk mengontrak bahkan membeli vila itu ia pun sanggup.Diajak ke pulau yang tak pernah ia datangi tentu saja hal yang baru dan menyenangkan bagi Roy, itu terlihat saat ia turun dari speed boat yang membawa mereka ke s

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-17
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 136. Melly Pun Takluk

    Untuk makan malam Melly mengajak Roy ke salah satu restoran yang ada di sana, menu-menu yang tersedia di sana umumnya yang segar-segar dan bersifat selalu hangat, karena saat malam datang hawa di pulau itu terasa cukup dingin, akibat angin laut dari segala penjuru bebas lepas bertiup ke arah pulau.Sementara untuk minuman dan menu-menu ringan lainnya kapan saja mereka mau, dapat dipesan di cafe-cafe yang selalu buka 24 jam penuh. Oleh karena itu pula pulau itu selalu tampak ramai baik siang maupun malam, terlebih di cafe-cafe dan restoran yang memang tak pernah tutup seharian.Seperti janjinya setelah makan malam Melly langsung mengajak Roy ke lantai atas vila yang mereka sewa, tepat di beranda depan lantai atas vila itu Roy kembali takjub melihat panorama bias-bias lampu yang memancar hingga ke pinggiran pulau yang bertaut dengan laut, ditambah rasa sejuk saat duduk di lantai atas vila itu.“Wah, apa yang Tante katakan memang benar! Dari lantai atas vila ini kita dapat menikmati pano

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-19
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 137. Cindy Merasa Bersalah

    Jika dipikir-pikir hal yang Roy lakukan dengan para Tante-tante yang tergabung dalam Genk Tante Sosialita itu benar-benar gila dan tak masuk akal, namun toh itu nyatanya banyak terjadi hingga masa sekarang ini, bahkan lebih gila lagi di masa yang sekarang ini hubungan terlarang itu terjadi antara saudara tiri, Ayah Ibu dan anak tiri, kakak adik ipar, Paman dan keponakannya, bahkan naifnya Ayah Ibu dengan anak kandungnya sendiri.Lalu jika ingin mencari siapa yang salah dari semua kejadian itu, siapa yang musti disalahkan? Semua terjadi tentu karena ada penyebab dan didasari suka sama suka. Jika hanya karena suatu kekilafan, kenapa juga musti terjadi berulang-ulang kali? Dan itu terjadi hingga membuat pihak wanita sampai hamil.Ini bukan sekedar cerita bohong dan memang faktanya terjadi hingga jaman modern seperti sekarang ini, tak bisa ditampik lagi jika godaan yang berkaitan dengan semua itu sangatlah berbahaya, jika seseorang tak mampu membendungnya sejak awal.Sejak melayani Clara,

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-24
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 138. Tiba Di Pulau Bali

    “Besok pagi aku akan antar kamu ke tempat kursus Bahasa Inggris milik temanku itu, mengenainya biayanya kamu nggak usah repot-repot membayarnya karena aku akan menanggung semua itu sampai kamu lulus dan bisa berbahasa Inggris dengan baik.”“Loh, nggak bisa gitu dong Tante. Aku yang kursus maka aku lah yang membayar semua biayanya hingga selesai.” Ujar Roy.“Nggak Roy, aku yang akan tanggung semua biayanya sebagai permintaan maafku yang telah menyeretmu ke dunia hitam kami. Aku harap kamu nggak keberatan dan mau menerimanya, please Roy.” Harap Cindy.“Baiklah Tante, meskipun aku nggak merasa Tante telah menjerumuskan aku keinginan Tante itu akan aku ikuti.” Ujar Roy.“Makasih Roy, aku yakin nanti kamu akan menjadi sosok yang amat berguna dan berarti bagi keluargamu.” Ucap Cindy gembira.Tak sampai 5 bulan Roy yang mengikuti kursus di salah satu tempat kursus Bahasa Inggris di kota itu milik teman Cindy, Roy pun lulus dan telah pasif berbahasa Inggris.Cindy pun tak menunda waktu lagi l

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-27

Bab terbaru

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 167. Bilang Sudah Punya Kekasih

    “Aku akan buat hotel dan juga perusahaan pariwisata, karena kamu sudah pengalaman di bagian itu maka kamu yang aku percayakan untuk mengurusnya,” tambah Angel karena Roy tadi hanya diam tak menanggapi.“Tante akan buat hotel dan juga perusahaan pariwisata?” Roy ingin memastikan kembali hal yang disampaikan Angel itu.“Ya, kamu sebagai direkturnya. Gimana apa kamu mau?” tegas Angel.“Pengalamanku di hotel dan di perusahaan pariwisata hanya sebatas karyawan biasa, Tante.” ulas Roy.“Tapi aku yakin kamu juga tahu tentang cara menjalankan serta mengelola hotel dan perusahaan itu kan? Di Jakarta juga banyak para turis yang berkunjung, meskipun nggak sebanyak di Pulau Bali. Namun prospeknya cukup lumayan jika diurus secara benar dan terarah,” tutur Angel.“Gimana ya Tante?” Roy merasa bingung.“Hemmm, kamu nggak usah buru-buru memberi keputusan. Kamu pikir-pikir aja dulu dan jika nanti keputusanmu udah buat bersedia menerima tawaranku itu, kamu hubungi aja aku,” ujar Angel.“Tentunya untuk

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 166. Sedih Tapi Juga Bangga

    “Lalu gimana ceritanya kamu tiba-tiba aja berada dan bekerja di sini?” rasa penasaran Angel tentang Roy di Bali kembali muncul.“Begini Tante...”Roy hentikan ceritanya, ia terlebih dahulu menyeruput jus di depannya. Ia seperti berusaha untuk mengingat sesuatu yang akan ia sampaikan pada Angel, sepintas ada pula keraguannya untuk menceritakan semuanya.“Kenapa Roy, kok sepertinya kamu merasa berat untuk menceritakannya?” tanya Angel.“Entah kenapa tiba-tiba saja aku merasa malu untuk menyampaikannya, karena terlalu banyak hal-hal yang tak pantas aku lakukan sebelum aku bekerja sebagai jemput antar para turis di perusahaan pariwisata yang kantor tempat aku mengantar mobil operasional tadi,” jawab Roy.“Loh, emangnya hal yang kamu lakukan itu berbau kriminal hingga kamu pernah ditangkap dan ditahan di penjara?” Angel menduga-duga.“Nggak sih Tante, sampai saat ini aku nggak melakukan tindak kriminal. Baiklah aku akan ceritakan semuanya tanpa ada yang aku tutup-tutupi sama Tante,” ulas R

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 165. Angel Menemukan Roy

    “Wah, selain cantik ternyata Viola juga pintar memasak,” Qoira kembali memuji Viola, hanya saja kali ini setelah mengarahkan pandangan pada Viola, Qoira mengalihkan pandangan pada Rehan. Putranya yang duduk bersebelahan dengannya itu, nampak tersenyum.Dari sikap yang langsung ditunjukan Rehan, nampak sekali dia semakin terkesima dan menyukai Viola.****Seperti biasa setelah mengantar para turis ke tempat wisata yang hendak mereka kunjungi, Roy pun mengantar mereka kembali ke hotel-hotel tempat mereka menginap. Saat Roy mengantar salah satu pasangan turis hingga ke dalam hotel, seorang wanita yang sedari tadi memantau dan mengikutinya terlihat ragu-ragu untuk menghampiri.“Apa mungkin dia itu Roy? Kalau benar, kok bisa dia berada di Bali?” wanita itu bergumam dalam hati.Rasa penasaran yang sejak tadi hadir di hatinya serta diselimuti rasa ragu, akhirnya ia putuskan untuk menghampiri ketika Roy ke luar dari hotel itu menuju mobil yang biasa ia gunakan sebagai kendaraan operasional ke

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 164. Pertemuan Viola Dan Rehan

    “Loh, kok Mami diam aja? Kenapa emangnya kalau seandainya Opa dan Oma tahu?” karena penasaran Viola kembali bertanya.“Hemmm, nggak ada apa-apa Viola. Mami rasa nggak penting juga Opa dan Oma mu tahu masalah kamu akan dijodohkan oleh Papi dengan putra sahabatnya itu, kan emang semua itu belum jelas, yang ada nanti mereka malah bertanya pada kami soal itu.” jawab Bu Astrid yang sepertinya menyembunyikan sesuatu terkait dengan pertanyaan yang dilontarkan Viola.“Oh gitu, kirain ada apa-apanya jika Opa dan Oma tahu.” ulas Viola yang tak merasa penasaran lagi.“Oh ya Viola, Papi rencananya besok malam akan mengundang Hamid dan keluarganya makan malam di sini,” Pak Husein yang bicara.“Hamid? Emangnya mereka siapa Pi?” tanya Viola kembali penasaran.“Dia sahabat Papi yang tempo hari Papi cerita sama kamu, dia memiliki putra semata wayang bernama Rehan seorang CEO perusahaan perminyakan, perusahaannya itu menjadi salah satu perusahaan perminyakan terbesar di negara ini,” jelas Pak Husein, V

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 163. Terbang Ke Qatar

    “Nah itu yang juga buat aku pusing Mas, sampai saat ini aku belum dapat pemilik perusahaan yang bisa diajak kerja sama atas rencana kita itu sementara waktu yang diberi Papi juga nggak lama buat aku menemukan pria seperti yang diinginkannya.” Kali ini Viola yang mengeluh, karena memang beberapa orang yang ia temui yaitu para pemilik perusahaan belum ada yang bisa diajak kerja sama dalam rencananya dengan Ryan untuk membohongi Papinya akan status pria pilihan hatinya itu.“Terus gimana, Viola?” tanya Roy.“Aku akan terus usahain untuk mencari pemilik perusahaan yang mau diajak kerja sama dalam rencana kita itu,” jawab Viola.“Moga aja nanti bisa kamu temukan,” ulas Roy yang juga berharap.“Oh ya Mas, aku juga mau menyampaikan tadi pagi aku ditelpon Mami. Dia ingin aku ke Qatar minggu depan,” ujar Viola.“Mamimu nelpon dan minta kamu ke Qatar minggu depan? Maksudnya kamu akan mereka jodohkan minggu depan dengan putra sahabat Papimu itu?” Roy terkejut menanggapinya.“Ya nggaklah, Mami ha

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 162. Hadirnya Keraguan

    “Ya nggaklah, Mami jamin Papimu nggak akan melakukan itu. Paling dia sekedar memperkenalkan mu saja pada putra dan keluarga sahabat Papimu itu,” ujar Bu Astrid.“Kalau hanya sekedar silahturahmi aja dengan mereka, aku juga nggak jadi masalah Mi. Asal Papi nggak memaksaku untuk segera menjodohkan aku sama putra sahabatnya itu,” ulas Viola.“Kan Papimu beri kamu waktu untuk mencari pria pilihanmu, jika nggak ketemu juga dalam waktu yang ia tentukan itu baru Papimu akan menjodohkanmu dengan putra sahabatnya itu,” jelas Bu Astrid.“Baiklah kalau emang Mami dapat menjamin kalau aku nggak akan langsung dijodohkan, minggu depan aku akan ke Qatar.” Ujar Viola.“Nah, gitu dong sayang. Ya udah kamu lanjut aja lagi kerjaannya, hubungi Mami saat kamu akan terbang ke sini minggu depan,” ulas Bu Astrid.“Ya Mi, aku akan hubungi Mami nanti saat aku akan berangkat ke sana.”“Assalamu alaikum,” ucap Bu Astrid.“Waalaikum salam, Mi.” Balas Viola kemudian obrolan mereka melalui sambungan ponsel itu mere

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 161. Dihubungi Bu Astrid

    “Ya, aku juga nggak nyangka kalau Papi akan mendesakku untuk berumah tangga dengan segera. Aku bingung dan nggak tahu harus bagaimana untuk mencari solusinya, saat ini hanya cara itulah yang aku temukan agar Papi nggak ngotot menjodohkan aku dengan putra sahabatnya itu.” tutur Viola yang juga berbicara dengan tarikan napas berat.“Aku belum bisa memberi keputusannya sekarang, Viola. Beri aku waktu untuk berfikir, siapa tahu saja nanti aku temui jalan ke luarnya tanpa harus berpura-pura menjadi orang lain,” ujar Roy.“Iya Mas, aku ngerti. Aku akan beri waktu pada Mas Roy, moga aja nanti dapat solusi yang lebih baik.” Ulas Viola.Setelah makan malam bareng itu selesai, Viola mengantar Roy ke kediamannya lalu setelah itu kembali ke rumahnya. Meskipun malam itu Viola tak mendapatkan sesuatu yang diinginkannya berkaitan dengan usulan Puspa agar Roy mau berpura-pura menjadi pria lain yang berprofesi sebagai CEO sebuah perusahaan atau juga pengusaha kaya raya, namun Viola cukup merasa lega k

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 190. Bertemu Dan Memberitahu Roy

    “Tidak ada salahnya kalau Bi Viola mau mencoba sembari meyakinkan Mas Roy dengan semua yang sedang Bu Viola alami saat ini, siapa tahu saja Mas Roy bisa ngerti dan mau melakukannya demi mencegah terjadinya perjodohan Ibu dengan putra sahabat Papa Bu Viola itu,” Puspa kembali memberi saran.“Aku akan pikirkan dulu karena aku merasa nggak mudah memberi tahu yang sedang aku hadapi ini pada Mas Roy, begitu pula untuk menyakinkannya agar dia mau berpura-pura menjadi pria lain.” Ulas Viola.“Ya Bu, itu semua demi kelanjutan hubungan kalian berdua.” Ujar Puspa, Viola mengangguk dan tersenyum.Acara makan siang bareng itu disudahi dengan ke luarnya mereka dari dalam restoran lalu Puspa kembali ke kantor sementara Viola pulang ke rumahnya karena memang hari ini dia tak masuk kerja, itu sengaja ia lakukan untuk menenangkan pikirannya atas permasalahan yang sedang ia hadapi.Malam itu cuaca mendung, meskipun hujan lebat tak turun namun gerimis yang turun cukup dapat membasahi tubuh jika tak mema

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 159. Saran Dari Puspa

    Puspa menghampiri Viola di salah satu meja di dalam ruangan restoran tempat mereka janji bertemu dan makan siang bareng itu, rupanya atasan Puspa di kantor itu sudah tiba di sana lebih dulu.“Bu Viola udah lama tiba dan menunggu di sini?” sapa Puspa setelah dipersilahkan atasannya itu untuk duduk.“Kurang lebih 10 menit yang lalu, nih aku udah pesan minuman. Oh ya, apa menu makan siang yang Bu Puspa inginkan? Silahkan Bu Puspa pesan!” ulas Viola.“Terserah Bu Viola aja, saya ikut aja dengan yang Bu Viola pesan.” Jawab Puspa diiringi senyum ramah dan hormatnya sebagai bawahan.Setelah memesan menu dan diantar oleh pelayan restoran ke meja itu, mereka pun segera menikmatinya diselingi obrolan.“Kira-kira ada hal penting apa yang ingin Bu Viola sampaikan, hingga siang ini Bu Viola ngajak ketemuan dan makan bareng?” tanya Puspa.“Hemmm, sebenarnya ini nggak ada kaitannya dengan urusan kantor melainkan masalah pribadi yang ingin aku curhatin sama Bu Puspa.” Jawab Viola diiringi senyumnya,

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status