Home / Romansa / Simpanan Nyonya CEO / Bab 138. Tiba Di Pulau Bali

Share

Bab 138. Tiba Di Pulau Bali

Author: Andy Lorenza
last update Last Updated: 2024-09-27 01:37:05

“Besok pagi aku akan antar kamu ke tempat kursus Bahasa Inggris milik temanku itu, mengenainya biayanya kamu nggak usah repot-repot membayarnya karena aku akan menanggung semua itu sampai kamu lulus dan bisa berbahasa Inggris dengan baik.”

“Loh, nggak bisa gitu dong Tante. Aku yang kursus maka aku lah yang membayar semua biayanya hingga selesai.” Ujar Roy.

“Nggak Roy, aku yang akan tanggung semua biayanya sebagai permintaan maafku yang telah menyeretmu ke dunia hitam kami. Aku harap kamu nggak keberatan dan mau menerimanya, please Roy.” Harap Cindy.

“Baiklah Tante, meskipun aku nggak merasa Tante telah menjerumuskan aku keinginan Tante itu akan aku ikuti.” Ujar Roy.

“Makasih Roy, aku yakin nanti kamu akan menjadi sosok yang amat berguna dan berarti bagi keluargamu.” Ucap Cindy gembira.

Tak sampai 5 bulan Roy yang mengikuti kursus di salah satu tempat kursus Bahasa Inggris di kota itu milik teman Cindy, Roy pun lulus dan telah pasif berbahasa Inggris.

Cindy pun tak menunda waktu lagi l
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 139. Karyawan Andalan

    “Terima kasih Pak, bagi saya dengan diterimannya saya bekerja di hotel merupakan hal yang menyenangkan. Saya akan berusaha semaksimal mungkin melayani para turis pengunjung hotel ini.” ucap dan janji Roy.“Hemmm, baiklah sekarang kamu silahkan beristirahat dulu di salah satu kamar khusus karyawan hotel ini. Kamar itu berada di belakang bangunan hotel ini, sebentar aku akan panggil seseorang untuk mengantarmu ke sana.” tutur Harry sembari menekan salah satu nomor di saluran telpon paralel yang ada di mejanya.Tak lama seorang wanita berpakaian karyawan hotel masuk ke ruangan itu, dan langsung mengajak Roy untuk menuju kamar yang telah disediakan di belakang bangunan hotel megah itu.Sore itu setelah Roy beristirahat, ia dipanggil ke sebuah ruangan di mana di sana telah menunggu seorang pria yang ternyata bertugas sebagai pembina dan mentraining karyawan baru.Berbagai hal ia ajarkan dan jelaskan pada Roy sesuai tugas atau pekerjaan yang dipercayakan Harry Pratama padanya, dan Roy dapat

    Last Updated : 2024-09-29
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 140. Gairah Wanita Penghibur

    “Rp. 500.000,- sampai Rp. 1.000.000,- tergantung orang yang aku layani Mas.” Jawab Jenny yang juga tak canggung.“Berapa pula komisi yang musti kamu keluarkan buat Bar ini?” Roy sepertinya ingin tahu lebih detil.“ 15% persen dari tarif, itu dihitung dari tarif Rp. 500.000,- yang telah ditentukan.” Jawab Jenny lalu menyulut sebatang rokok di bibirnya.“Oh, jadi kalau sampai dibayar lebih pihak Bar ini hanya akan meminta 15% dari Rp. 500.000,- itu aja?”“Iya Mas, berapapun lebihnya dari tarif pihak Bar tak pernah ingin tahu.” jawab Jenny jujur.“Baguslah kalau gitu, berarti jika pelangganmu membayar lebih kamu akan mendapatkan uang yang cukup lumayan setiap kali kencan. Lalu gimana kalau suatu ketika kamu nggak ada yang boking, apakah kamu tetap dikenakan 15% dari tarifmu itu?” ujar Roy kemudian bertanya kembali.“Nggak Mas, kami hanya dikenakan biaya administrasi sebesar Rp. 25.000,- sesuai perjanjian kami dengan pihak Bar untuk stay di sini setiap malamnya.”Setelah membayar semua mi

    Last Updated : 2024-10-01
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 141. Cristy Bule Cantik

    Tak terasa hampir 3 bulan Roy berada di Bali bekerja di hotel milik Harry, tentu selain telah mengenal seluruh karyawan hotel tempat ia bekerja Roy pun banyak pula dikenal oleh para turis-turis yang menginap di hotel itu.Sore itu setelah mengajar para turis berselancar, Roy ditemui salah seorang bule yang juga tadi ikut dalam rombongan berselancar di pantai yang terletak tepat di depan hotel mewah tempat Roy bekerja.“Hay.. Handsome!” sapanya pada Roy yang saat itu duduk santai di bagian depan bangunan hotel bertautan dengan lobi.“Hi too ma’am!” balas Roy.“Boleh aku duduk di sini bersamamu?” tanya bule wanita yang diperkirakan berumur 35 tahunan itu.“Oh tentu saja, silahkan Nyonya.” Roy mempersilahkan sembari ia berdiri dari duduknya.“Thanks.” Ucap bule itu, lalu seiring dengan Roy yang duduk kembali di kursi bule itupun duduk bersebelahan dengannya.“Ada yang perlu saya bantu Nyonya?” tanya Roy penuh dengan sikap ramahnya.“Nggak ada, aku hanya ingin ikut duduk santai di sini se

    Last Updated : 2024-10-03
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 142. Ke Sebuah Cafe

    Hotel mewah milik Harry bukan hanya menyediakan kamar dan fasilitas lainnya yang berada di dalam ruangan hotel saja, melainkan juga menyewakan berbagai macam fasilitas yang dapat digunakan di luar bangunan hotel seperti mobil untuk keperluan pengunjung hotel itu berkeliling Pulau Bali atau mengunjungi tempat-tempat yang mereka inginkan di pulau itu.Sama halnya yang dilakukan Cristy saat ini menyewa sebuah mobil milik hotel itu, untuk ia gunakan berkeliling Pulau Bali serta singgah di tempat-tempat yang ia inginkan nanti.Mobil-mobil yang disewakan pihak hotel beraneka ragam jenisnya, karena Cristy menyewa mobil yang tergolong mewah maka harga sewanya pun cukup mahal. Jika biasanya mobil yang disewa lengkap dengan supir, namun kali ini Cristy sengaja tak membutuhkan supir itu karena ia hanya ingin menggunakan mobil itu berdua dengan Roy saja.“Ini kunci mobilnya, kamu aja yang bawa ya?” ujar Cristy menyerahkan kunci kontak mobil yang disewanya itu pada Roy, Roy yang memang sudah cukup

    Last Updated : 2024-10-06
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 143. Pancingan Gairah Cristy

    “Ya, sejak aku berkunjung ke sini pertama kalinya beberapa tahun yang lalu membuat aku ketagihan ingin kembali dan kembali berkunjung. Pulau Bali ini tempat wisata yang luar biasa indahnya, aku yakin seluruh turis yang berkunjung ke sini akan memberi penilaian dan kesan yang sama sepeti aku.” Tutur Cristy, Roy terlihat mengangguk-angguk dan juga mengakui jika Bali memang indah dan tempat wisata nomor wahid di Indonesia.Sekitar jam 11 malam lebih Cristy dan Roy memasuki sebuah tempat diskotik, di sana selain minum mereka pun melantai. Entah karena ketampanan wajah Roy dan rasa nyaman Cristy dalam hal ngobrol dengannya, membuat Cristy menaruh simpati pada pria dari Desa Nelayan itu.Saat melantai tak jarang Cristy menatap erat wajah Roy, tatapan itu jelas sekali menyiratkan sesuatu kekaguman atau rasa suka melebihi teman yang diajak untuk sekedar menemaninya berkeliling kawasan Pulau Bali itu.Sementara Roy sama sekali tak menyadari hal itu, baginya Cristy adalah pengunjung hotel tempa

    Last Updated : 2024-10-09
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 144. Cristy Merasa Terpuaskan

    Bule cantik itu berfikir jika permainan Roy tidak akan bertahan lama dan ia pasti dapat menaklukan pria asia yang tadinya dipandang sebelah mata dalam urusan bercinta di ranjang, akan tetapi perkiraannya itu sama sekali meleset karena justru tubuhnya mulai mengejang lalu lemas diiringi senyum kepuasan mengapai puncak percintaan sementara Roy belum mencapai separuh perjalanan menuju ke sana.Dalam keadaan masih takjub dan tak percaya dengan yang baru saja ia raih dari Roy, tiba-tiba tubuhnya kembali disentuh dan pria tampan itu melakukan gerakan seperti semula.Rasa takjub dan tak percaya Cristy pun seketika itu buyar, ia sekarang fokus merespon setiap sentuhan dan gerakan penuh sensasi dari Roy. Setelah Cristy mencapai puncak yang kedua, beberapa menit kemudian barulah Roy meraih hal yang sama.Tubuh mereka bermandikan keringat meskipun hawa di kamar itu dingin ber AC, Cristy yang tadi terbaring bersebelahan dengan Roy seketika merapat memeluk. Dari senyum dan sorot matanya tersirat j

    Last Updated : 2024-10-12
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 145. Roy Dipecat

    “Namaku Sasha, aku salah seorang tamu hotel ini. Maksud dan tujuanku menemui Pak Harry sebagai pemilik hotel ini, ingin melaporkan salah seorang karyawan Bapak yang hampir saja membuat aku celaka.” Ujar wanita itu sembari memperkenalkan dirinya.“Salah seorang karyawan saya hampir saja membuat Mbak Sasha celaka? Siapa dia, Mbak tahu namanya?” tanya Harry terkejut.“Namanya Roy pelatih selancar itu, Pak.” Jawab Sasha, saking terkejutnya Harry pun terperanjat dari duduknya.“Roy..?! Memangnya apa yang telah ia lakukan hingga Mbak Sasha hampir celaka?” Harry penasaran.“Aku juga ingin diajarkan berselancar dan tadi Roy menerimaku bergabung dengan para turis yang ia ajarkan berselancar sore ini, akan tetapi karena keteledorannya aku pun terjatuh dan hampir tenggelam.” Jelas Sasha.“Lalu siapa yang menolong, Mbak?” tanya Harry.“Para bule yang ada di sana, benar-benar karyawan Pak Harry itu nggak ada tanggung jawabnya. Berkaitan dengan itu pula aku ingin menuntut ganti rugi atas kejadian y

    Last Updated : 2024-10-15
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 146. Di Pos Kamling

    Roy terbangun saat tubuhnya mulai terasa dingin karena malam telah larut, ia pun terkejut melihat 4 orang pria yang duduk di bangku panjang yang ada di teras pos kamling itu.“Maaf Mas-mas, karena kelelahan aku ketiduran di sini,” ucap Roy pada mereka, Roy pun tahu jika keempat pria itu merupakan petugas yang mendapatkan giliran ronda malam itu.“Iya nggak apa-apa Mas, silahkan dilanjut tidurnya kalau masih mengantuk.” Jawab salah seorang dari mereka begitu ramahnya.Roy yang telah bangkit dan duduk segera menghampiri dan bergabung duduk dengan keempat pria di teras pos kamling itu, karena bangku yang memanjang itu masih muat untuk diduduki mereka pun bergeser supaya Roy dapat duduk bahkan salah seorang dari mereka menyodorkan segelas kopi hangat yang ia tuang dari termos yang mereka bawa dari rumah tadi.“Silahkan Mas diminum kopinya!” tawarnya pada Roy.“Makasih Mas,” ucap Roy sembari menerima uluran gelas berisi kopi hangat itu.“Kalau boleh tahu Mas ini dari mana dan hendak ke man

    Last Updated : 2024-10-19

Latest chapter

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 156. Viola Akan Dijodohkan

    Satu Tahun Kemudian......Di sebuah meja makan mewah di dalam rumah yang super mewah pula, terlihat sepasang suami istri tengah menikmati menu-menu makan malam mereka. Yang pria berparas tampan berwajah pria timur tengah, sementara wanita berwajah cantik seperti wanita asia pada umumnya.Mereka tidak lain adalah kedua orang Viola yang berada di Qatar, di sela-sela makan malam itu mereka selingi dengan obrolan.“Sampai saat ini kita belum juga mendapat kabar dari Viola tentang seorang pria yang akan ia jadikan pendamping hidup, padahal saat ini usianya sudah cukup untuk berumah tangga.” Papi Viola yang bernama Husein membuka obrolan.“Iya Pi, Mami juga sepemikiran dengan Papi. Setiap kali Mami tanya Viola selalu saja menjawab jika nanti ia telah menemukan seorang pria yang dia rasa sesuai dengannya, dia akan memberi tahu kita.” Mami Viola yang bernama Astrid menanggapi.“Tapi Mi, harus sampai kapan kita menunggu? Papi udah nggak sabar ingin memiliki cucu yang tentu saja nanti sebagai p

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 155. Sama-sama Merasa Surprise

    “Iya, setiap bulannya Mas memang musti memberi laporan tentang pekerjaan atau kegiatan Mas Roy di luar. Akan tetapi nggak ada salahnya jika bulan ini Mas Roy langsung memberi laporan pada beliau, sebentar aku akan memberi tahunya jika mulai bulan ini Mas Roy akan memberi laporan langsung kepadanya.” habis berkata, Puspa langsung meraih gagang telpon kantor yang ada di atas mejanya untuk menghubungi atasannya yang berada di ruangan sebelah.Selama Puspa menelpon Roy hanya duduk diam saja sembari mendengarkan percakapan mereka, Puspa yang masih ingin menyembunyikan identitas atasannya itu sengaja tak menyertai nama setelah memanggil Bu agar Roy tidak tahu jika Viola lah CEO perusahaan pariwisata itu. Selain itu tujuan Puspa ingin memberi kejutan pada Roy, meskipun ada dua kemungkinan yang akan terjadi yaitu Roy akan merasa surprise atau sebaliknya merasa kecewa karena selama ini disangkanya Viola telah membohonginya tentang indentitas sebenarnya kekasihnya itu.“Oh ya udah kalau gitu a

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 154. Terjalinnya Hubungan Kasih

    Seiring berjalannya waktu Roy dan Viola pun menjalin hubungan spesialnya layaknya sepasang kekasih, hal itu terjalin secara alami karena semakin kerapnya mereka bertemu dan jalan bareng.Cukup lama juga Roy merasa risih dengan hubungan itu, secara sejak dulunya Roy memang tak pernah jatuh hati pada wanita selain menggauli mereka karena pengaruh hubungan terlarangnya dengan Angel pertama kali ia datang ke Kota Jakarta.Namun entah kenapa rasa risih dan canggung itu perlahan sirna dan Roy benar-benar merasakan ada getaran berbeda di relung hatinya yang terdalam, getaran itu sama sekali tak ada hasrat nakal yang sering muncul hingga memancingnya untuk melakukan hal yang sepatutnya dilakukan pasangan suami istri.Getaran itu melarikan rasa sayang yang tak pernah ia duga akan hadir di hatinya pada Viola, sementara Viola sendiri tentu saja semakin senang karena perasaan cintanya yang selama ini ia pendam pada Roy terwujud.Hari-hari Viola lalui dengan penuh keceriaan seperti halnya wanita m

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 153. Kaget Dan Bingung

    Karena sering bertemu dan jalan bareng di luar, Roy pun merasa ada perbedaan sikap yang ditunjukan Viola padanya. Akan tetapi sejauh ini Roy tak berani menduga-duga apalagi yakin jika sikap Viola itu menunjukan jika CEO cantik pemilik perusahaan pariwisata itu suka padanya.Sejauh ini Roy juga belum mengetahui jika Viola sebenarnya adalah atasan sekaligus pemilik perusahaan pariwisata tempat ia bekerja itu, hingga akhirnya melalui Puspa sebagai kepala bagian personalia, Roy mendapat keterangan jika Viola suka padanya.“Jadi Bu Puspa memanggil ku ke sini hanya ingin menyampaikan hal itu?” tanya Roy ketika Puspa meminta menghadap ke ruangannya.“Hemmm, iya Mas Roy. Sahabatku itu curhat ke aku beberapa hari yang lalu ketika kami bertemu di salah satu cafe,” jawab Puspa mengarang cerita, padahal Viola curhat dengannya di ruangan CEO cantik itu saat Viola memanggilnya kemarin siang.Untuk beberapa saat Roy hanya nampak terdiam, sepertinya ia bingung harus berkata apalagi untuk menanggapi h

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 152. Balas Ditraktir CEO Cantik

    “Viola..!” panggil Roy, Viola yang baru ke luar dari salah satu ruangan dan akan berjalan menuju lift seketika hentikan langkah dan membalikan badannya.“Eh, Bang Roy.” Ulasnya sembari tersenyum.“Ngapain kamu ke sini Viola? Apa Oma dan Opa pengen nginap di salah satu hotel di pulau ini sembari liburan? Kalau emang benar biar aku aja yang mengantar mereka ke manapun mereka mau,” tanya dan tawar Roy.“Hemmm, nggak kok Bang. Aku ke sini ingin bertemu dengan temanku,” jawab Viola.“Siapa temannya? Dan apa kamu udah ketemu dengannya?” tanya Roy lagi.“Udah Bang, kata temanku Bang Roy selalu sibuk tugas di luar mengantar para turis yang baru datang ke pulau ini?” Viola balik bertanya.“Iya, sebentar lagi aku akan ke luar mengantar mereka. Tadi karena aku melihat kamu ke luar dari salah satu ruangan kantor ini, makanya aku menghampiri kamu.” Jawab Roy.“Oh ya, temanku juga bilang bahwa selama Bang Roy kerja di sini pendapatan perusahaan ini meningkat drastis karena ramainya para pengunjung

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 151. Blesteran Jawa - Qatar

    “Orang tuaku tinggal di Qatar, Mama asli Jawa dan Papa orang Qatar.” Jawab Viola.“Oh gitu? Pantas aja wajahmu blasteran timur tengah, aku tadinya malah sempat berfikir kamu itu turis yang liburan ke pulau ini.” ujar Roy.“Hemmm, bukan Mas aja yang bilang gitu dulu juga banyak yang menyangka kalau aku ini turis. Terkecuali di lingkungan tempat tinggalku bareng Oma dan Opa, di sana mereka semua udah tahu kalau aku asli orang Indonesia dan tinggal di pulau ini.” tutur Viola diiringi senyumnya.“Jadi dari kecil kamu tinggal bareng Oma Opamu di sini?” tanya Roy lagi.“Nggak Mas, aku menetap di sini setelah aku menamatkan S2 ku di Qatar. Aku ingin tinggal bareng Oma dan Opa, sementara kedua adikku memilih tinggal di Qatar bersama Mama dan Papa.” Jelas Viola.“Oh, jadi kamu lulusan S2 di Qatar? Lalu di sini kamu kerja atau di rumah aja?” kembali Roy bertanya karena penasaran melihat megahnya rumah yang ditempati Viola.“Aku kerja Mas.” Jawab Viola singkat.“Kerja di mana?”“Aku memiliki seb

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 150. Viola Ditraktir

    ”Loh, kenapa buru-buru? Masuklah dulu, ntar lagi baru kita jalan.” Kembali Viola menawarkan Roy masuk ke dalam rumah megah miliknya itu.Karena tak enak kembali menolak, akhirnya Roy memenuhi ajakan Viola untuk masuk ke rumah meskipun Roy merasa sangat sungkan.Roy bukannya tak pernah melihat bangunan mewah dan megah, sejak ia datang ke Jakarta ia pun langsung ditawari dan tinggal di rumah mewah milik Angel. Begitu pula rumah milik Cindy serta hotel berbintang tempat ia bekerja sebelumnya, akan tetapi rumah milik Viola benar-benar lebih megah dan jauh lebih mewah kesannya hingga ia terlihat sungkan dan gerogi ketika melangkah masuk ke dalam rumah itu.Tak lama setelah Roy dipersilahkan duduk di kursi tamu yang juga super mewah, Viola yang tadi mohon diri ke ruangan tegah kembali ke ruangan tamu itu dengan pria dan seorang wanita yang usianya lebih dari 70 tahunan akan tetapi mereka berdua belum tampak tua sesuai dengan usia mereka.“Perkenalkan ini Opa dan Omaku, Mas.” Ujar Viola memp

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 149. Ke Rumah Viola

    Bahkan Roy mendapatkan bonus di luar gaji yang ia terima di bulan pertama itu, semua itu bukan saja perintah Viola melainkan juga karena prestasi yang ditunjukan Roy sebagai karyawan yang bertugas sebagai pemandu para pengunjung untuk memakai jasa pelayanan perusahaan pariwisata itu.****Malam itu setelah magrib, Roy yang berada di tempat tinggal yang disediakan itu nampak menelpon seseorang dengan ponselnya.“Hallo Mas Roy,” sapa seorang wanita setelah mengangkat panggilan di ponsel Roy.“Hallo juga Viola, gimana kabarmu?” balas dan tanya Roy.“Alhamdulillah baik, Mas Roy sendiri gimana?” Viola balik bertanya.“Alhamdulillah baik juga,” ucap Roy.“Oh ya Viola, kamu ada acara nggak malam ini?” sambung Roy.“Acara? Kayaknya nggak ada tuh, emangnya kenapa Mas?” jawab dan Viola balik bertanya.“Aku mau traktir kamu makan malam karena aku tadi pagi menerima gaji pertamaku, gimana kamu mau kan?” harap Roy.“Wah.. Yang baru aja nerima ngaji pertama, nggak usahlah repot-repot ngetraktirku s

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 148. Dicarikan Kerja

    Sebuah gedung perkantoran bertingkat 5 melebar seperti bangunan hotel, mobil yang dikemudikan Viola pun berhenti. Setelah memarkirkan mobilnya di tempat parkir khusus, Viola mengajak Roy untuk turun dan masuk ke dalam gedung perkantoran yang megah itu.“Bukankah ini perusahaan pariwisata yang dikenal terbesar di Pulau Bali ini?” tanya Roy setelah melihat merek perusahaan tertera besar di tengah-tengah bangunan megah itu di antara tepatnya di lantai 3.“Hemmm, ya. Aku ingin memasukan Mas Roy bekerja di kantor ini,” jawab Viola diiringi senyumnya.“Wah.. Yang benar aja Viola? Mana mungkin aku diterima bekerja di perusahaan semegah ini,” Roy merasa tak yakin.“Kita coba aja dulu masuk dan menanyakannya pada bagian personalia kantor perusahaan ini, siapa tahu Mas diterima.” Ujar Viola kembali diiringi senyumnya.Setelah naik lift tepatnya di lantai paling atas, Roy diajak ke sebuah ruangan yang di pintunya tertera Kepala Bagian Personalia.“Mas tunggu di sini biar aku yang masuk menanyaka

DMCA.com Protection Status