Beranda / Romansa / Simpanan Nyonya CEO / Bab 141 - Bab 150

Semua Bab Simpanan Nyonya CEO: Bab 141 - Bab 150

156 Bab

Bab 141. Cristy Bule Cantik

Tak terasa hampir 3 bulan Roy berada di Bali bekerja di hotel milik Harry, tentu selain telah mengenal seluruh karyawan hotel tempat ia bekerja Roy pun banyak pula dikenal oleh para turis-turis yang menginap di hotel itu.Sore itu setelah mengajar para turis berselancar, Roy ditemui salah seorang bule yang juga tadi ikut dalam rombongan berselancar di pantai yang terletak tepat di depan hotel mewah tempat Roy bekerja.“Hay.. Handsome!” sapanya pada Roy yang saat itu duduk santai di bagian depan bangunan hotel bertautan dengan lobi.“Hi too ma’am!” balas Roy.“Boleh aku duduk di sini bersamamu?” tanya bule wanita yang diperkirakan berumur 35 tahunan itu.“Oh tentu saja, silahkan Nyonya.” Roy mempersilahkan sembari ia berdiri dari duduknya.“Thanks.” Ucap bule itu, lalu seiring dengan Roy yang duduk kembali di kursi bule itupun duduk bersebelahan dengannya.“Ada yang perlu saya bantu Nyonya?” tanya Roy penuh dengan sikap ramahnya.“Nggak ada, aku hanya ingin ikut duduk santai di sini se
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-03
Baca selengkapnya

Bab 142. Ke Sebuah Cafe

Hotel mewah milik Harry bukan hanya menyediakan kamar dan fasilitas lainnya yang berada di dalam ruangan hotel saja, melainkan juga menyewakan berbagai macam fasilitas yang dapat digunakan di luar bangunan hotel seperti mobil untuk keperluan pengunjung hotel itu berkeliling Pulau Bali atau mengunjungi tempat-tempat yang mereka inginkan di pulau itu.Sama halnya yang dilakukan Cristy saat ini menyewa sebuah mobil milik hotel itu, untuk ia gunakan berkeliling Pulau Bali serta singgah di tempat-tempat yang ia inginkan nanti.Mobil-mobil yang disewakan pihak hotel beraneka ragam jenisnya, karena Cristy menyewa mobil yang tergolong mewah maka harga sewanya pun cukup mahal. Jika biasanya mobil yang disewa lengkap dengan supir, namun kali ini Cristy sengaja tak membutuhkan supir itu karena ia hanya ingin menggunakan mobil itu berdua dengan Roy saja.“Ini kunci mobilnya, kamu aja yang bawa ya?” ujar Cristy menyerahkan kunci kontak mobil yang disewanya itu pada Roy, Roy yang memang sudah cukup
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-06
Baca selengkapnya

Bab 143. Pancingan Gairah Cristy

“Ya, sejak aku berkunjung ke sini pertama kalinya beberapa tahun yang lalu membuat aku ketagihan ingin kembali dan kembali berkunjung. Pulau Bali ini tempat wisata yang luar biasa indahnya, aku yakin seluruh turis yang berkunjung ke sini akan memberi penilaian dan kesan yang sama sepeti aku.” Tutur Cristy, Roy terlihat mengangguk-angguk dan juga mengakui jika Bali memang indah dan tempat wisata nomor wahid di Indonesia.Sekitar jam 11 malam lebih Cristy dan Roy memasuki sebuah tempat diskotik, di sana selain minum mereka pun melantai. Entah karena ketampanan wajah Roy dan rasa nyaman Cristy dalam hal ngobrol dengannya, membuat Cristy menaruh simpati pada pria dari Desa Nelayan itu.Saat melantai tak jarang Cristy menatap erat wajah Roy, tatapan itu jelas sekali menyiratkan sesuatu kekaguman atau rasa suka melebihi teman yang diajak untuk sekedar menemaninya berkeliling kawasan Pulau Bali itu.Sementara Roy sama sekali tak menyadari hal itu, baginya Cristy adalah pengunjung hotel tempa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-09
Baca selengkapnya

Bab 144. Cristy Merasa Terpuaskan

Bule cantik itu berfikir jika permainan Roy tidak akan bertahan lama dan ia pasti dapat menaklukan pria asia yang tadinya dipandang sebelah mata dalam urusan bercinta di ranjang, akan tetapi perkiraannya itu sama sekali meleset karena justru tubuhnya mulai mengejang lalu lemas diiringi senyum kepuasan mengapai puncak percintaan sementara Roy belum mencapai separuh perjalanan menuju ke sana.Dalam keadaan masih takjub dan tak percaya dengan yang baru saja ia raih dari Roy, tiba-tiba tubuhnya kembali disentuh dan pria tampan itu melakukan gerakan seperti semula.Rasa takjub dan tak percaya Cristy pun seketika itu buyar, ia sekarang fokus merespon setiap sentuhan dan gerakan penuh sensasi dari Roy. Setelah Cristy mencapai puncak yang kedua, beberapa menit kemudian barulah Roy meraih hal yang sama.Tubuh mereka bermandikan keringat meskipun hawa di kamar itu dingin ber AC, Cristy yang tadi terbaring bersebelahan dengan Roy seketika merapat memeluk. Dari senyum dan sorot matanya tersirat j
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-12
Baca selengkapnya

Bab 145. Roy Dipecat

“Namaku Sasha, aku salah seorang tamu hotel ini. Maksud dan tujuanku menemui Pak Harry sebagai pemilik hotel ini, ingin melaporkan salah seorang karyawan Bapak yang hampir saja membuat aku celaka.” Ujar wanita itu sembari memperkenalkan dirinya.“Salah seorang karyawan saya hampir saja membuat Mbak Sasha celaka? Siapa dia, Mbak tahu namanya?” tanya Harry terkejut.“Namanya Roy pelatih selancar itu, Pak.” Jawab Sasha, saking terkejutnya Harry pun terperanjat dari duduknya.“Roy..?! Memangnya apa yang telah ia lakukan hingga Mbak Sasha hampir celaka?” Harry penasaran.“Aku juga ingin diajarkan berselancar dan tadi Roy menerimaku bergabung dengan para turis yang ia ajarkan berselancar sore ini, akan tetapi karena keteledorannya aku pun terjatuh dan hampir tenggelam.” Jelas Sasha.“Lalu siapa yang menolong, Mbak?” tanya Harry.“Para bule yang ada di sana, benar-benar karyawan Pak Harry itu nggak ada tanggung jawabnya. Berkaitan dengan itu pula aku ingin menuntut ganti rugi atas kejadian y
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-15
Baca selengkapnya

Bab 146. Di Pos Kamling

Roy terbangun saat tubuhnya mulai terasa dingin karena malam telah larut, ia pun terkejut melihat 4 orang pria yang duduk di bangku panjang yang ada di teras pos kamling itu.“Maaf Mas-mas, karena kelelahan aku ketiduran di sini,” ucap Roy pada mereka, Roy pun tahu jika keempat pria itu merupakan petugas yang mendapatkan giliran ronda malam itu.“Iya nggak apa-apa Mas, silahkan dilanjut tidurnya kalau masih mengantuk.” Jawab salah seorang dari mereka begitu ramahnya.Roy yang telah bangkit dan duduk segera menghampiri dan bergabung duduk dengan keempat pria di teras pos kamling itu, karena bangku yang memanjang itu masih muat untuk diduduki mereka pun bergeser supaya Roy dapat duduk bahkan salah seorang dari mereka menyodorkan segelas kopi hangat yang ia tuang dari termos yang mereka bawa dari rumah tadi.“Silahkan Mas diminum kopinya!” tawarnya pada Roy.“Makasih Mas,” ucap Roy sembari menerima uluran gelas berisi kopi hangat itu.“Kalau boleh tahu Mas ini dari mana dan hendak ke man
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-19
Baca selengkapnya

Bab 147. Menolong Seorang Gadis

“Uang di rekening pun berkurang untuk biaya makan minum dan rokok selama dua hari di sini,” Roy kembali bergumam sembari hembuskan asap rokok yang baru saja ia isap dan pandangannya ia layangkan ke atap pos kamling itu.Tlak beberapa lama di seberang jalan raya tepat di depan pos kamling terlihat sebuah mobil sedan mewah berhenti, dari dalam mobil tepat di pintu pengemudinya ke luar seorang wanita muda cantik jelita.Awalnya setelah turun ia arahkan pandangannya ke salah satu ban mobil mewah miliknya itu, kemudian ia layangkan pandangan ke kiri dan ke kanan seperti mencari sesuatu.Saat itu jalan raya di depan pos kamling tak seramai biasanya, hingga saat Roy arahkan pandangannya ke depan ia jelas sekali melihat mobil sedan mewah itu dan seorang wanita cantik berdiri di sampingnya dengan wajah panik.Roy segera bangkit dari duduknya lalu ke luar dari dalam pos kamling, langkahnya ia arah ke seberang jalan di mana mobil sedan mewah dan wanita cantik itu berada.“Maaf, mobil Mbak kenapa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-25
Baca selengkapnya

Bab 148. Dicarikan Kerja

Sebuah gedung perkantoran bertingkat 5 melebar seperti bangunan hotel, mobil yang dikemudikan Viola pun berhenti. Setelah memarkirkan mobilnya di tempat parkir khusus, Viola mengajak Roy untuk turun dan masuk ke dalam gedung perkantoran yang megah itu.“Bukankah ini perusahaan pariwisata yang dikenal terbesar di Pulau Bali ini?” tanya Roy setelah melihat merek perusahaan tertera besar di tengah-tengah bangunan megah itu di antara tepatnya di lantai 3.“Hemmm, ya. Aku ingin memasukan Mas Roy bekerja di kantor ini,” jawab Viola diiringi senyumnya.“Wah.. Yang benar aja Viola? Mana mungkin aku diterima bekerja di perusahaan semegah ini,” Roy merasa tak yakin.“Kita coba aja dulu masuk dan menanyakannya pada bagian personalia kantor perusahaan ini, siapa tahu Mas diterima.” Ujar Viola kembali diiringi senyumnya.Setelah naik lift tepatnya di lantai paling atas, Roy diajak ke sebuah ruangan yang di pintunya tertera Kepala Bagian Personalia.“Mas tunggu di sini biar aku yang masuk menanyaka
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 149. Ke Rumah Viola

Bahkan Roy mendapatkan bonus di luar gaji yang ia terima di bulan pertama itu, semua itu bukan saja perintah Viola melainkan juga karena prestasi yang ditunjukan Roy sebagai karyawan yang bertugas sebagai pemandu para pengunjung untuk memakai jasa pelayanan perusahaan pariwisata itu.****Malam itu setelah magrib, Roy yang berada di tempat tinggal yang disediakan itu nampak menelpon seseorang dengan ponselnya.“Hallo Mas Roy,” sapa seorang wanita setelah mengangkat panggilan di ponsel Roy.“Hallo juga Viola, gimana kabarmu?” balas dan tanya Roy.“Alhamdulillah baik, Mas Roy sendiri gimana?” Viola balik bertanya.“Alhamdulillah baik juga,” ucap Roy.“Oh ya Viola, kamu ada acara nggak malam ini?” sambung Roy.“Acara? Kayaknya nggak ada tuh, emangnya kenapa Mas?” jawab dan Viola balik bertanya.“Aku mau traktir kamu makan malam karena aku tadi pagi menerima gaji pertamaku, gimana kamu mau kan?” harap Roy.“Wah.. Yang baru aja nerima ngaji pertama, nggak usahlah repot-repot ngetraktirku s
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-01
Baca selengkapnya

Bab 150. Viola Ditraktir

”Loh, kenapa buru-buru? Masuklah dulu, ntar lagi baru kita jalan.” Kembali Viola menawarkan Roy masuk ke dalam rumah megah miliknya itu.Karena tak enak kembali menolak, akhirnya Roy memenuhi ajakan Viola untuk masuk ke rumah meskipun Roy merasa sangat sungkan.Roy bukannya tak pernah melihat bangunan mewah dan megah, sejak ia datang ke Jakarta ia pun langsung ditawari dan tinggal di rumah mewah milik Angel. Begitu pula rumah milik Cindy serta hotel berbintang tempat ia bekerja sebelumnya, akan tetapi rumah milik Viola benar-benar lebih megah dan jauh lebih mewah kesannya hingga ia terlihat sungkan dan gerogi ketika melangkah masuk ke dalam rumah itu.Tak lama setelah Roy dipersilahkan duduk di kursi tamu yang juga super mewah, Viola yang tadi mohon diri ke ruangan tegah kembali ke ruangan tamu itu dengan pria dan seorang wanita yang usianya lebih dari 70 tahunan akan tetapi mereka berdua belum tampak tua sesuai dengan usia mereka.“Perkenalkan ini Opa dan Omaku, Mas.” Ujar Viola memp
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-05
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
111213141516
DMCA.com Protection Status