Home / Romansa / Pesona Istri Sementara Tuan Muda / Chapter 281 - Chapter 290

All Chapters of Pesona Istri Sementara Tuan Muda : Chapter 281 - Chapter 290

419 Chapters

281. Mencari Suami

Victoria terus meneteskan air mata. Ada perasaan takut yang tak mau sirna begitu saja. Keadaan terakhir Ageng sebelum akhirnya dimasukkan ke bagasi membuatnya dihantui rasa bersalah. Meskipun hanya sejenak, tetapi Victoria merasakan kepedulian yang diberikan oleh Ageng begitu tulus, dan dia membalasnya dengan begitu keji.“Kita mau kemana, Kak?” tanya Victoria tampak ragu dan takut kepada Zachary yang sedari tadi hanya diam sambil mengendarai mobilnya. Mobil terus melaju, ke arah yang terasa asing bagi Victoria.“Tidak usah banyak bicara, kau ikut saja!” Sikap dingin dan datar yang ditunjukkan oleh Zachary membuat Victoria semakin takut.Gadis belia itu merasa terjebak dalam situasi rumit yang tidak dia ketahui ujung pangkalnya. Dia hanya menjalankan perintah sang kakak, untuk menghubungi nomor Queen dan mengatakan jika dia sedang berada di sebuah klub malam. Zachary mengatakan itu adalah tes untuk mengetahui apakah Queen akan menolongnya atau membiarkannya sendiri di luar.Victoria y
Read more

282. Permainan Licik yang Menjijikkan

Queen menangis di pelukan Laras. Sebagai seorang ibu, sebenarnya Laras juga merasa khawatir dengan keselamatan putranya, tetapi saat ini dia harus terlihat kuat dan tegar di hadapan Queen. Dia harus bisa menguatkan hati menantunya, meskipun dirinya sendiri rasanya ingin menjerit memanggil Ageng.Sementara itu, Arya Suta terlihat sedang sibuk menghubungi orang-orang kepercayaannya, memberi perintah dengan tegas agar segera menemukan keberadaan Ageng. Setelah pembicaraan berakhir, Arya Suta segera menemui istri dan menantunya.“Istirahatlah kalian!” perintah Arya Suta dengan suara dingin dan ekspresi datar. Pria paruh baya itu ingin tetap terlihat tenang di tengah kemelut yang ada.“Saya akan menunggu kedatangan Ageng, Pa!” Queen bersikeras.“Kamu sedang hamil, dan prioritasmu adalah menjaga dan memastikan kandunganmu aman dan sehat. Masalah Ageng sudah ada yang urus.”“Bagaimana saya bisa istirahat sedangkan saya belum tahu kabar suami saya?” Entah mendapat keberanian dari mana, Queen
Read more

283. Pembuatan Video

Tubuh molek dibalut dengan lingerie warna merah menyala, terlihat begitu menggairahkan. Zachary dan Rey yang menyaksikannya pun sempat menelan ludah melihatnya. Seandainya ini bukan bagian dari rencana, mungkin mereka akan bersenang-senang sejenak.“Tugasmu sudah selesai,” ucap Davianna sambil mendorong Victoria yang sejak tadi belum bisa melepas celana Ageng. “Sekarang pergilah!”Melihat semua perlengkapan yang ada dan keberadaan Davianna di sana, Victoria membayangkan setelah ini akan beredar video mesum antara Ageng dengan Davianna. Video yang pasti akan sangat menyita perhatian publik, video yang pasti akan menghancurkan reputasi Ageng dan juga hati QueenVictoria merasa air mata mulai menggenang di matanya. Penyesalan menggumpal di dadanya saat dia menyadari sejauh mana dia terlibat dalam rencana jahat ini. Di satu sisi, dia pernah berharap melihat Queen hancur, tetapi dia tidak pernah membayangkan akan melakukannya dengan cara sekeji ini. Dia menatap Ageng yang masih terbaring t
Read more

284. Bala Bantuan

Rasa bersalah menghantui Bryan. Dia sadar telah mematahkan hati seorang gadis yang masih belia. Atas dorongan rasa tanggung jawab dan kemanusiaan, Bryan masih mengawasi Victoria. Dia tidak ingin melepas gadis itu dalam keadaan yang masih labil, dan akan tetap menjaganya meski dari kejauhan.Seperti hari ini, Saat Bryan mendengar kabar jika Victoria kembali mengunjungi klub malam, dia bergegas menyusul. Dan akan memastikan jika Victoria akan kembali dalam keadaan baik-baik saja.Suasana remang-remang membuat Bryan dengan mudah menyembunyikan diri dari penglihatan Victoria. Sejak tadi Bryan hanya melihat Victoria memainkan ponselnya, sambil sesekali menatap ke arah pintu masuk. Hingga akhirnya Bryan dibuat mengerutkan keningnya saat menyaksikan Victoria yang tiba-tiba menangis. Dan yang lebih mengejutkan lagi saat dia melihat Ageng menghampirinya, lalu membawanya keluar.Bryan mengikuti keduanya, ada rasa curiga dan penasaran yang menuntut jawaban. Mungkinkah ada hubunga terlarang antar
Read more

285. Akhir Persahabatan

Seperti mendapat mainan baru Bryan dan Selo Ardi secara bergantian memberi pukulan kepada Zachary yang sudah tidak bisa lari lagi. Setelah merasa puas, tatap mata Bryan memindai seisi ruangan, dia belum menemukan keberadaan Victoria. Bryan segera berlari keluar, mencoba mencari di kamar yang lain.Sementara itu, dengan amarah yang mengelegak Erick langsung menarik tubuh Davianna yang masih berada di atas Ageng. Rasa kecewa Erick terhadap Davianna semakin membumbung saat melihat jika ternyata Ageng dalam keadaan tidak sadar.“Aku benar-benar tidak percaya, perempuan secerdas dirimu bisa melakukan hal sekonyol dan sehina ini,” ucap Erick penuh amarah dan tatap mata jijik ke tubuh molek Davianna yang hanya dibalut dengan lingerie warna merah menyala.Saking marah dan jengkelnya Erick, dia juga ingin melampiaskan amarahnya. Hingga dia pun ingin mendaratkan tangannya kepada Davianna, tanpa menyadari jika yang dia lawan adalah seorang perempuan.“Erick! Jangan menambah masalah lagi,” seru C
Read more

286. Amarah Arya Suta

"Kak, mereka ... mereka mencoba ..." isak Victoria, memeluk tubuh Bryan semakin erat."Ssh, Vicky. Kamu aman sekarang. Aku di sini," bisik Bryan, mengusap rambut Victoria dengan lembut berharap mampu memberi ketenangan. "Kita harus keluar dari sini."Tangis Victoria justru semakin menjadi, dan juga dia semakin menenggelamkan kepalanya dalam dada bidang Bryan. Gadis belia itu merasa nyaman di sana. Penuh harap, Victoria mendamba ini akan menjadi pelabuhan terakhir hatinya.“Kau baik-baik saja,” tanya Bryan yang terlihat semakin khawatir dengan keadaan Victoria, apalagi gadis itu baru saja menggelengkan kepala. “Kau bisa jalan?” tanya Ageng lagi untuk memastikan.Tidak ada jawaban. Merasa tidak nyaman dengan kondisi ruangan yang sangat kotor dan pengap, Bryan pun berinisiatif untuk mengangkat tubuh Victoria, menggendongnya ala bridal style. Victoria pun langsung mengalungkan kedua tangannya ke leher Bryan, sambil menikmati wajah tampan yang sudah membuatnya kasmaran dan patah hati secar
Read more

287. Amnesia?

Meskipun sejak semalam sudah mendapat kabar tentang keadaan Ageng yang harus menjalani perawatan di rumah sakit, tetapi baru pagi harinya Queen boleh untuk mengunjungi Ageng.Dengan di antar Pak Sutar, Queen mendatangi rumah sakit yang letaknya di pinggiran kota, cukup jauh dari kediaman keluarga Wardana. Baru saja mobil berhenti di area parkir, Queen bergegas keluar dan berlari memasuki rumah sakit.“Mbak Queen!” teriak Pak Sutar yang merasa khawatir melihat Queen lari. Apa lagi perutnya sekarang sudah mulai menunjukkan kehamilannya. “Kalau sampai ada apa-apa sama Mbak Queen, aku yang disalahin.” Pak Sutar hanya bisa menggelengkan kepala, sambil berdoa semoga semua baik-baik saja.Seolah lupa jika saat ini dirinya sedang dalam keadaan hamil, Queen berlari menyusuri lorong rumah sakit agar bisa sesegera mungkin sampai di ruang perawatan Ageng. Queen sudah tidak sabar ingin mengetahui keadaan suaminya.Queen membuka pintu ruangan, dilihatnya Ageng yang masih dalam keadaan terlelap di a
Read more

288. Takut Kehilangan

Ageng mengerutkan alisnya, mencoba mengingat lebih jelas tentang kejadian yang membuatnya terkapar di rumah sakit. Tetapi, setiap kali dia berusaha mengingat, hanya rasa sakit dan teka teki yang tidak terjawab.“Siapa … yang telah melakukan ini, Queen?” tanya Ageng dengan suara terbata-bata. Ingatan Ageng tertuju saat dia merasakan ada orang yang memukulnya dari belakang.Queen menggeleng lemah. Sampai saat ini, dia belum mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada suaminya. Ayah mertuanya masih diam dan tidak ada lagi yang bisa dia tanyai. Bahkan Victoria pun langsung di amankan oleh Mike, tanpa memberi penjelasan apa pun kepadanya.“Nanti kita tanya sama papa,” jawab Queen, yang juga ingin mengetahui kejadian sebenarnya. Sesuatu yang sampai saat ini masih dirahasiakan oleh mertuanya.Arya Suta memasuki ruang perawatan Ageng bersama dokter dan beberapa tenaga medis yang menjadi asistennya. Dokter melakukan pemeriksaan kepada Ageng secara menyeluruh, memastikan bahwa Ageng dalam kondi
Read more

289. Amarah Arya Suta

Setelah beberapa hari menjalani perawatan intensif di rumah sakit, akhirnya Ageng diizinkan untuk pulang. Selama ini dia menahan rasa ingin tahunya, dengan tetap fokus pada pemulihannya tubuhnya.Namun, kini dia sudah berada di rumah. Setelah menyelesaikan makan malam. Ageng pun langsung mengajak sang papa untuk membicarakan apa yang sebenarnya telah terjadi. Ageng sudah tidak bisa menahan rasa penasaran di hatinya.Arya Suta menatap Queen yang terlihat sedang asik berbincang dengan Laras. Hanya dengan kode tatap mata, Arya Suta bergegas berdiri dan diikuti oleh Ageng menuju ke ruang kerja.Ageng duduk dengan tegang di ruang kerja ayahnya, Arya Suta. Pikiran-pikiran berkecamuk di kepalanya, penuh tanda tanya dan prasangka. Ia menatap wajah ayahnya, berharap mendapatkan penjelasan yang lebih rinci."Apa yang sebenarnya terjadi, Pa?" tanya Ageng, dengan suara yang terdengar penuh dengan rasa penasaran yang tak tertahankan.Arya Suta menghela napas panjang sebelum memulai penjelasannya.
Read more

290. Penyesalan Rey

Kejahatan itu dilakukan secara bersama-sama, tetapi saat ini yang mendekam dalam tahanan hanya Rey seorang. Semantara yang lainnya bisa bebas dengan jaminan orang-orang terdekat.Davianna dijamin oleh kedua orang tuanya, Zachary pun dijamin oleh Mike, adiknya. Sementara Victoria, di sini justru dianggap sebagai korban. Bekas luka dan lebam di wajahnya membuatnya dianggap dalam tekanan saat menghubungi Queen. Dan kini adik tirinya itu justru dalam perlindungan dari pihak yang berwajib.Sedangkan Rey, dia harus menghadapi sendiri masalah ini. Istrinya benar-benar tidak berguna, satu keahliannya hanya berbelanja saja. Sebenarnya Rey masih memiliki orang yang bisa menjaminnya, Queen. Tetapi dia tidak bisa menghubungi Queen, semua akses tertutup untuknya. Dan kalau pun bisa menghubungi adiknya tersebut, belum tentu juga Queen akan bersedia menolongnya, setelah semua yang dia lakukan.Kini Rey merana sendiri, tidak ada bantuan, tidak ada dukungan. Rey duduk sendirian di dalam sel tahanannya
Read more
PREV
1
...
2728293031
...
42
DMCA.com Protection Status