Semua Bab Pesona Istri Sementara Tuan Muda : Bab 261 - Bab 270

419 Bab

261. Davianna dan Aletha

Suasana haru menyelimuti ruang perawatan Aletha, dokter dan beberapa tenaga medis yang selama ini menangani Aletha tersenyum bahagia. Bukan hanya karena Aletha yang telah sadar, tetapi juga karena menyaksikan kekuata cinta sejati. Fajri yang tetap mempertahankan Aletha saat dokter sudah menyerah.Setelah melakukan pemeriksaan menyeluruh dan memastikan jika Aletha sudah bisa berinteraksi dengan baik. Dokter dan para medis yang menanganinya segera keluar, memberi waktu dan kesempatan kepada Fajri dan Aletha berdua.“Aletha,” panggil Fajri dengan suara bergetar, ayah satu anak itu melangkah semakin mendekat ke brankar Aletha. Senyum dan tangis bercampur, Fajri tidak bisa menggambarkan betapa bahagia dirinya saat ini.Tetapi tampaknya suasana hati berbeda dengan Aletha, tatap matanya justru menyiratkan luka yang mendalam, seolah dia menyesali dirinya masih hidup dan bertemu kembali dengan suaminya.Fajri menangis tanpa henti, menunduk mencium tangan Aletha. “Terima kasih, Tuhan. Terima ka
Baca selengkapnya

262. Rahasia Mertua

Tidak ada larangan, pun tidak ada perintah. Queen benar-benar dimanjakan saat berada di rumah keluarga Wardana. Waktu lega hanya di isi dengan berbincang random bersama Laras.Di taman yang luas di rumah keluarga Wardana, angin sore yang sejuk menyapu lembut wajah Queen. Burung-burung berkicau riang di atas pepohonan rindang, sementara matahari yang perlahan turun menghiasi langit dengan warna-warna senja yang mempesona. Queen duduk di bangku kayu yang dikelilingi bunga-bunga mawar yang sedang mekar, menikmati momen ketenangan itu. Di sebelahnya, Laras duduk sambil mengupas buah-buahan, matanya sesekali melirik ke arah Queen dengan kasih sayang.“Jangan cuma minum anti mualnya saja, vitamin dan obat yang lain juga harus kamu lahap sampai habis. Terutama asam folat itu, jangan sampai ketinggalan.” Laras berbicara dengan suara tegas namun penuh kelembutan, tangannya terampil mengiris apel dan mangga yang segar.“Ya, Ma. Sejak melepas IUD saya langsung mengkonsumsi susu tinggi asam folat
Baca selengkapnya

263. Firasat Laras

“Jadi bener kalian mau balik ke apartemen?” tanya Laras dengan wajah sendu.Tampak kekecewaan yang mendalam di wajah Laras, keberadaan Queen di rumah besar keluarga Wardana mampu mengusir kesepiannya selama ini.“Queen, apa mama ada salah?” tanya Laras lagi, kali ini matanya mulai berkaca-kaca.Laras sadar, dirinya memang tegas kepada Queen yang sedang hamil muda. Tetapi semua itu dia lakukan demi kebaikan Queen juga.Queen menggeleng dan terlihat jadi salah tingkah. “Tidak Ma, mama tidak ada melakukan kesalahan apa pun.” Queen jadi merasa bersalah, karena membuat ibu mertuanya jadi bersedih.Ageng menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Sejenak dia mengalihkan pandangan ke arah sang papa, seolah meminta bantuan untuk memberikan penjelasan. Tatap mata penuh kode antara ayah dan anak itu berakhir dengan hembusan napas kasar, terlihat pasrah dan kalah.“Ma, Ageng dan Queen memiliki kehidupan mereka sendiri. Biarkan mereka belajar mandiri, dengan segala keputusan mereka dalam hidup ini.” D
Baca selengkapnya

264. Rumpi

Laras memang penuh kasih, tetapi Queen merasa tidak bisa bergerak leluasa saat berada di dekat mertuanya. Bahkan hanya sekedar untuk keluar bertemu dan berkumpul dengan teman-temannya, Queen merasa sungkan untuk untuk meminta izin.Setelah kembali ke apartemen selama sudah mendapat izin dari Ageng, Queen merasa bebas untuk bepergian. Seperti hari ini, Queen sudah berada di kafe Derrian, berkumpul dengan Melissa, Chiara dan juga Megan yang kebetulan sedang berkunjung ke Indonesia.“Eh … perjanjian pernikahanmu dengan Ageng sempat dibahas sama ustadz kondang,” ucap Chiara sambil menunjukkan ponselnya kepada Queen.Tampak Melisa dan Megan yang penasaran langsung mendekat turut melihat berita yang dimaksud Chiara.“Sampai segitunya kasusmu Queen, sampai-sampai seorang ustadz ikut bicara.” Setelah membaca sedikit, Megan kembali kepada posisi duduknya selalu anggun.“Ustadz itu membahas tentang kawin kontrak yang katanya dilarang agama, dan dijelaskan perjanjian nikah Queen dan Ageng tidak
Baca selengkapnya

265. Istri Setia

Queen sedang duduk di sofa, matanya terpaku pada layar televisi di depannya, menonton serial drama favoritnya. Namun, tatap matanya kosong, seolah cerita yang ditayangkan tidak mampu menembus lapisan pikirannya yang tengah bergelut dengan berbagai kekhawatiran.Ageng yang sudah pulang dari tadi kini menghampirinya sambil membawa segelas susu. Sebuah kebiasaan baru yang dia dedikasikan untuk calon anaknya. Berharap mampu menimbulkan ikatan batin sedak dini.“Terima kasih,” Queen memaksakan senyum di bibirnya, berusaha menutupi kegalauan hatinya.Ageng menatap wajah sendu Queen. Satu tahun lebih hidup bersama membuat Ageng bisa mengetahui jika saat ini ada beban yang coba sang istri sembunyikan darinya.Ageng mengambil posisi duduk di samping Queen. Setelah Queen menghabiskan susu dan meletakkan gelas di meja, Ageng segera merengkuh tubuh istrinya lalu membuat dada bidangnya menjadi sandaran.“Sedang mikirin apa?” Dengan lembut Ageng bertanya, tidak ada nada yang mengintimidasi. “Jujur
Baca selengkapnya

266. Sebuah Rencana Jahat

Keesokan harinya, Ageng menepati janjinya. Dia pulang lebih awal dari biasanya dan menjemput Queen untuk berbelanja bulanan. Mereka tiba di supermarket tak terlalu ramai, dengan trolley belanja yang sudah disiapkan.Ageng dan Queen berjalan beriringan di antara deretan rak yang penuh dengan barang kebutuhan sehari-hari. Queen memasukkan beberapa item ke dalam trolley, sambil sesekali berdiskusi dengan Ageng mengenai produk yang hendak dibeli. Sebenarnya tidak perlu untuk berdiskusi, karena Ageng akan mengangguk memberi izin kepada Queen untuk mengambil apa pun yang dia ingingkan.Mereka terus berjalan, mengisi trolley dengan berbagai kebutuhan. Queen berhenti di bagian sayur dan buah, memilih tomat, wortel, dan beberapa buah apel. Ageng membantu memasukkan belanjaan ke dalam trolley sambil sesekali melontarkan candaan yang membuat Queen tersenyum.Saat mereka sampai di bagian minuman, Queen mengingatkan Ageng tentang susu yang hampir habis di rumah. "Jangan lupa, kita perlu beli susu.
Baca selengkapnya

267. Adu Domba

Jika ada yang mengira jika Zachary akan menyerah setelah semua rencana gagal, itu salah. Dalam diam, dia melihat situasi, mencoba menggali apa pun yang bisa dijadikan senjata untuk menyakiti Rania yang sebenarnya sudah sangat sakit.Satu rencana sudah dia kerjakan, kini dia sedang mencoba merayu dan memanfaatkan gadis lugu yang sedang membutuhkan perhatian. Jika sejak kelahiran Victiria, dia sama sekali tidak ingin menggendong atau pun peduli kepada adik tirinya itu, kini dengan suka cita justru dia yang mencari dan akan mendekatinya.Sudah beberapa hari Zachary membuntuti Victoria untuk mengetahui apa saja yang dia lakukan. Dari dalam mobilnya, Zachary memperhatikan Victoria dari kejauhan, tersenyum menyeringai sambil menggelengkan kepala tidak percaya. Dengan mata kepalanya sendiri, Zachary menyaksikan kegilaan dan kenekatan adik tirinya yang terlihat sangat agresif dalam mengejar cinta seorang pria.“Darah jalang sepertinya mengalir begitu kental di tubuhmu,” gumam Zachary saat men
Baca selengkapnya

268. Peringatan dari Erick

“Sedang sibuk, Pak Boss?”Ageng langsung mengalihkan perhatian ke arah sumber suara. Senyum mereka di bibir Ageng, lalu dia pun mengabaikan berkas-berkas di hadapannya dan menyambut kedatangan Erick, sahabatnya yang selama ini tinggal di Australia. Dua sahabat itu saling berpelukan sebentar, mereka tampak sangat bahagia.“Kemarin aku sempat tidak percaya saat Queen bilang baru saja ngumpul sama Megan.” Setahu Ageng sahabatnya itu layaknya budak cinta yang tidak bisa terpisahkan. Kemana saja mereka selalu bersama. “Pulang ke Indonesia mengapa tidak memberi kabar?”“Karena memang rencananya cuma sebentar, takutnya sudah woro-woro tapi nggak bisa ngumpul bareng,” jawab Erick apa adanya. Mereka sudah saling memahami kesibukan masing-masing.Erick menatap wajah Ageng dengan senyum yang sulit diartikan, lalu dia menghembuskan napas secara kasar.“Maaf,” ucap singkat Erick, setiap kali mengingat sikapnya yang lebih mendukung hubungan Ageng dengan Davianna di masa lalu, selalu meninggalkan ra
Baca selengkapnya

269. Dilema Ageng

Ageng berdiri di dekat jendela ruangannya, menatap keluar dengan tatapan kosong. Matahari senja memancarkan cahaya keemasan, menciptakan bayangan panjang di lantai kayu. Dari balik kaca, ia melihat hiruk-pikuk kota yang tidak pernah tidur. Kendaraan yang berderet, orang-orang yang berlalu-lalang, seolah tidak ada yang peduli pada kekacauan yang melanda pikirannya.Ageng mendesah kasar menatap meja kerjanya. Biasanya jika semua pekerjaan sudah selesai, Ageng akan segera pulang. Bahkan saat pekerjaan belum selesai pun kadang Ageng lebih memilih untuk membawanya pulang agar bisa segera bertemu dengan sang istri. Tetapi tampaknya ada hal yang cukup mengganjal hati Ageng saat ini, hingga membuatnya lebih memilih sejenak berpikir untuk menentukan langkah selanjutnya.Ageng merasa perlu untuk membicarakan hal ini bersama Queen. Terasa dihadapkan kepada sebuah dilema, Ageng tidak ingin membebani pikiran Queen, sudah terlalu banyak beban hidupnya selama ini. Tetapi jika dia diam, takut akan ad
Baca selengkapnya

270. Sebuah Kejujuran

Davianna menatap suasana kafe yang terkesan apa adanya dan sangat murahan. Dia hampir tidak percaya seorang Zachary Wijaya salah satu anak dari pemilik perusahaan Surya Jaya Abadi, mengajaknya bertemu di tempat yang sangat seperti ini.“Kau tidak salah memilih tempat?” Tanpa rasa sungkan Davianna melontarkan pertanyaan.“Saya rasa ini tempat paling aman buat kamu, jika kita memilih tempat yang lebih baik dari tentu akan menarik perhatian public.”Davianna mengangguk pelan membenarkan jawaban Zachary. Sampai saat ini Davianna merasa belum siap secara terang-terangan tampil di depan public.Semantara itu, Victoria dan Rey menatap tamu baru itu dengan kaget. Keduanya mengenali Davianna, bukan hanya karena berita yang sempat viral beberapa saat yang lalu, tetapi juga karena kecantikannya yang sempat menjadi brand amasador beberapa produk yang cukup laris.Meski baru diterpa masalah yang tidak bisa dikatakan kecil, tetapi Davianna tetaplah wanita dengan aura percaya diri yang memancar. Dia
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2526272829
...
42
DMCA.com Protection Status