Semua Bab Pesona Istri Sementara Tuan Muda : Bab 251 - Bab 260

419 Bab

251. Ancaman untuk Davianna

Jika Queen dan Ageng kini sedang menikmati hangatnya kebersamaan, keadaan berbeda dengan Laras dan Arya Suta. Pasangan paruh baya itu berusaha memastikan bahwa apa yang sudah mereka rencanakan berjalan dengan lancar, dan semua masalah yang sedang mendera bisa selesai sesegera mungkin.“Mama harap konferensi pers besok bisa mengakhiri semua masalah ini,” ucap Laras dengan nada cemas.Laras masih belum bisa merasa tenang sebelum semua masalah benar-benar selesai. Kekhawatirannya terfokus pada kandungan Queen, terutama setelah membaca serangan dari netizen yang begitu massif ke akun media sosial Queen. Akun yang selama ini digunakan Queen untuk mempromosikan jasa desainnya kini dipenuhi dengan caci maki dan tuduhan keji.“Mama takut kalau Queen sampai mengalami pendarahan lagi,” lanjut Laras, suaranya dipenuhi kekhawatiran. Dia tahu bahwa stres bisa berdampak buruk pada kehamilan Queen, dan setiap hari dia berdoa agar cucunya lahir dengan selamat.Arya Suta yang masih duduk menghadap lap
Baca selengkapnya

252. Konferensi Pers

Hari telah berganti. Pagi itu, sinar matahari menyelinap masuk melalui jendela besar kamar Ageng. Keduanya sudah bangun lebih awal, mencoba menenangkan diri sebelum menghadapi hari yang penuh tantangan.Queen duduk di depan meja rias, mengenakan gaun sederhana namun elegan, sementara Ageng mengenakan setelan jas yang rapi. Ketenangan yang ada di hari sebelumnya, seakan mulai terkikis saat semakin mendekati waktu konferensi pers.“Aku gugup, Geng,” ucap Queen, suaranya bergetar sedikit saat dia memandang cermin, menyisir rambutnya dengan lembut.Ageng mendekat dan memegang bahunya. “Kita akan melewati ini bersama,” katanya, suaranya penuh keyakinan. “Anggaplah ini ujian cinta kita, ujian atas rumah tangga kita, dan kita akan melewatinya untuk menuju kebahagiaan.”Queen mengangguk pelan, mencoba menyerap ketenangan dari suaminya. “Aku hanya ingin semua ini segera berakhir dan kita bisa hidup tenang,” jawabnya.“Kita pasti bisa,” balas Ageng, memberikan ciuman lembut di kening Queen. “Su
Baca selengkapnya

253. Lega

"Dapatkah Anda menjelaskan lebih lanjut mengenai perjanjian pra-nikah yang tersebar di media? Apakah benar ada kesepakatan finansial tertentu yang menjadi dasar pernikahan Anda berdua?""Terima kasih atas pertanyaannya.” Ageng menghela napas sejenak sebelum menjawab, mengambil inisiatif untuk memberi penjelasan.“Perjanjian pra-nikah yang tersebar di media telah disalahartikan dan diputarbalikkan oleh pihak-pihak tertentu. Perjanjian tersebut adalah bentuk kesepakatan yang biasa dilakukan dalam banyak pernikahan untuk melindungi hak dan kewajiban kedua belah pihak. Pernikahan kami didasarkan pada cinta dan komitmen yang kuat, bukan semata-mata alasan finansial. Kami berharap publik dapat memahami bahwa perjanjian tersebut tidak mencerminkan keseluruhan hubungan kami."Suasana ruangan sedikit mereda, namun ketegangan tetap terasa di udara. Pertanyaan selanjutnya datang dari seorang wartawan wanita di barisan depan."Queen, bagaimana Anda menanggapi bukti rekam medis yang tersebar luas
Baca selengkapnya

254. Mereka yang Kalah

“Sial!”Zachary mengumpat sambil melempar remote televisi ke sembarang arah. Dia tampak sangat murka setelah menyaksikan konferensi pers Ageng dan Queen. Remote itu memantul sekali sebelum berhenti di sudut ruangan, sebuah benda kecil yang tak berdaya seperti rencana mereka yang hancur.Rey duduk diam di dekatnya, merasakan kekecewaan yang sama. Matanya menatap kosong ke layar televisi yang kini gelap, namun bayangan senyum Queen masih terbayang jelas. Senyum itu mengoyak perasaannya, membuatnya merasa kalah, lebih dari yang pernah dia rasakan sebelumnya.Zachary bangkit dari kursinya, berjalan mondar-mandir dengan tangan di pinggang. Dia menggelengkan kepala, seakan tidak percaya dengan apa yang baru saja dia lihat. Pemandangan Ageng dan Queen yang berpegangan tangan, saling mendukung satu sama lain, membuat amarahnya mendidih.“Uang yang mereka miliki bisa untuk membeli media,” ucap Zachary dengan kesal. Amarah di wajahnya belum surut. Dia menahan diri untuk tidak menghancurkan lebi
Baca selengkapnya

255. Perayaan Kecil

Tampak suka cita sedang menyelimuti keluarga Wardana. Konferensi pers yang mereka lakukan cukup berhasil meyakinkan para klien untuk tidak menghentikan kerja sama dan juga menarik investasi mereka.Suasana di taman belakang rumah besar Wardana terasa hangat dan damai, di bawah naungan pohon-pohon besar yang memberikan kesejukan alami. Di salah satu sudut taman, para pria sedang menikmati kopi bersama, berbincang tentang keberhasilan konferensi pers, sementara di meja yang tidak jauh dari situ, para wanita sedang menyiapkan makanan dengan canda tawa yang riang.Tidak ada rasa menyesal di hati Arya Suta mengeluarkan banyak uang untuk membayar buzzer, semua itu dia lakukan demi masa depan anak-anaknya. Meski ternyata dia akhirnya dihadapkan pada kenyataan banyaknya bantuan yang datang dengan tidak terduga.Bersamaan para buzzer bayaran diperintahkan untuk menyebarkan beberapa potongan video dan juga foto yang dimiliki Danu, ternyata sudah beredar foto-foto yang diposting oleh Megan, istr
Baca selengkapnya

256. Romantisme Dua Pasangan

Queen tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya. Bukan hanya karena masalah yang mereka hadapi telah bisa diselesaikan, tetapi juga karena dia merasa mendapat dukungan dan kasih sayang yang tulus dari orang-orang terdekatnya.Setelah perpisahan kedua orang tuanya di masa lalu, Queen tidak pernah menduga akan bisa memiliki keluarga yang sehangat ini. Setiap kali memandang wajah Ageng, Queen merasa sangat beruntung, pria yang telah menikahinya itu memberinya keluarga yang utuh dan penuh cinta."Terima kasih," ucap Ageng saat mereka sudah tiba di dalam kamar. Queen tidak bisa menggambarkan lagi rasa bahagianya hari ini hingga dia meneteskan air mata. "Terima kasih untuk kebahagiaan yang telah kau berikan kepadaku."Mereka duduk di tepi ranjang, suasana kamar yang nyaman membuat mereka merasa damai. Dinding-dinding kamar itu berwarna lembut, dengan hiasan sederhana namun elegan. Tirai jendela berwarna putih berkibar perlahan terkena angin malam yang masuk dari jendela yang sedikit terbuka
Baca selengkapnya

257. Fajri dan Davianna

Undangan untuk bertemu dari Fajri biasanya akan sangat membahagiakan bagi Davianna, tetapi tampaknya tidak untuk kali ini. Davianna sudah bisa menebak apa yang akan dibicarakan oleh Fajri dengannya kali ini.Berita viral yang beredar tidak lagi menyamarkan nama Fajri dengan inisial, semuanya terang benderang. Erick dan Megan benar-benar kejam menghukumnya, sampai melibatkan Fajri yang tidak mengetahui apa-apa dalam permasalahan dengan Ageng.Davianna menarik napas dalam-dalam, berusaha menenangkan diri. Jantungnya berdetak kencang, tetapi ia tidak bisa mundur sekarang. Apa pun yang terjadi, dia harus bertemu dengan pria yang menjadi tujuan utamanya sampai jauh-jauh menempuh pendidikan di London.Saat tangannya sudah memegang handle pintu, rasa ragu kembali menyeruak. Ingin rasanya berbalik dan lari dari masalah ini, tetapi tentu hal itu akan membuat Fajri semakin sulit untuk dia gapai.Davianna membuka pintu dan melangkah masuk dengan anggun dan elegan seperti biasanya. “Mas!” Daviann
Baca selengkapnya

258. Serumah dengan Mertua

Setelah makan malam selesai, seluruh anggota keluarga Wardana pindah ke ruang keluarga yang luas dan nyaman. Lampu-lampu kristal menggantung di langit-langit, memberikan cahaya hangat yang memancarkan kemewahan. Di sudut ruangan, sebuah jam berdiri tinggi ini memberikan sentuhan klasik dan elegan pada ruangan.“Ini hadiah karena kalian akan memberi mama cucu,” ucap Laras lembut. “Jaga cucu-cucu mama dengan baik, dan didik mereka dengan benar.”Queen dan Arum masih terdiam terpesona dengan perhiasan yang baru mereka terima.“Mama berpesan bukan cuma buat Arum sama Queen, tapi juga sama kalian berdua,” sambung Laras sambil menunjuk ke arah Ageng dan Danu.“Wow … cantik banget, Ma,” ucap Arum saat melihat hadiah dari Laras. “Papa nggak marah, mama langsung beli dua?” tanya Arum sambil melirik sang papa.“Siapa bilang beli dua?” sahut Arya Suta. “Hari ini papa benar-benar dirampok,” sambungnya dengan nada yang terdengar dibuat-buat marah.“Jangan bilang begitu,” ucap Laras dengan kerlinga
Baca selengkapnya

259. Situasi yang Berbeda

Ageng memandang Queen dengan penuh kasih. “Aku tidak akan memaksamu, tapi aku hanya ingin memastikan jika kau merasa nyaman dan aman. Aku hanya ingin melindungimu.”Ageng melabuhkan kecupan lembut di pucuk kepala Queen. Meskipun suatu tindakan yang sangat sederhana, tetapi kecupan itu mampu menghadirkan kehangatan dalam hubungan Ageng dan Queen.Ini adalah pengalaman pertama mereka akan memiliki anak, jadi banyak yang belum mereka ketahui. Setiap detik penuh dengan kebahagiaan bercampur ketidakpastian. Tanda-tanda akan melahirkan, kapan akan terjadi, dan bagaimana rasanya, semuanya adalah misteri bagi mereka.Meskipun saat ini masih trimester pertama, tetapi Ageng sudah merasa waswas jika saat Queen akan melahirkan dia tidak berada di sampingnya. Tentu akan sangat berbahaya jika tidak ada yang mendampingi Queen Dan di rumah ini, sang mama akan selalu membimbing Queen, bukan hanya tetang kehamilan, tetapi juga bagaimana cara merawat bayi mereka nantinya.“Aku takut merepotkan mama,” uc
Baca selengkapnya

260. Sebelumnya

Fajri tidak pernah menduga jika dia akan terlibat masalah yang pelik dengan Davianna. Apalagi sampai membuat kedua orang tua Aletha jauh-jauh dari Indonesia mendatanginya di London.“Apa pun yang terjadi saya tidak akan melepaskan Aletha, dia istri saya.” Tegas Fajri berucap di hadapan ayah mertuanya.“Tapi Aletha dalam keadaan seperti ini karena ulahmu.”Fajri menggelengkan kepala menyangkal dan tidak percaya kalimat itu terucap dari mulut ayah mertuanya. Mungkin karena mereka tidak mengetahui apa saja yang telah dia korbankan untuk Aletha.Meskipun untuk pengobatan Aletha menggunakan asuransi, tetapi ada beberapa hal yang membuat Fajri dengan terpaksa harus menjual beberapa asset miliknya selama Aletha koma.“Saya benar-benar tidak tahu kesalahan apa yang telah saya lakukan, sampai Aletha seperti ini.”Sosok yang biasanya tegar dan berkharisma itu kini terlihat sangat rapuh. Ada sisi hatinya yang terasa tekoyak. Dia sangat mencintai istrinya, bahkan saat dokter mulai putus asa dan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2425262728
...
42
DMCA.com Protection Status