Semua Bab Pesona Istri Sementara Tuan Muda : Bab 221 - Bab 230

419 Bab

221. Harapan dan Ketakutan

Ageng memutuskan untuk memberikan perawatan intensif kepada Queen, meskipun dokter mengatakan keadaan Queen dan janin dalam kandungannya baik-baik saja. Dia tidak ingin mengambil risiko yang bisa membahayakan keselamatan mereka.Di ruang perawatan, Ageng menghela nafas dalam-dalam seolah mengumpulkan seluruh kekuatannya. Dia tahu harus menunjukkan kebahagiaan di hadapan Queen, harus memberikan dukungan yang dibutuhkannya. Ketika dia melihat Queen duduk di atas brankar sambil memainkan ponselnya, Ageng melempar senyum paling manis yang bisa dia berikan.Melihat kedatangan Ageng, Queen bergegas meletakkan ponsel di nakas. Senyum balasan segera muncul di wajahnya, menyambut Ageng dengan hangat."Bagaimana keadaanmu?" Ageng bertanya sambil melabuhkan kecupan hangat di kening Queen.Sejenak Queen memejamkan mata mata menikmati kebersamaan yang penuh kehangatan dan kebahagiaan."Kau bahagia?" Queen bertanya balik, menarik tangan Ageng agar duduk di dekatnya."Tentu," jawab Ageng singkat sam
Baca selengkapnya

222. Sejenak Melupakan

“Bangun-bangun!”Suara melengking dan cempreng berhasil membangunkan Ageng dan Queen yang masih terlelap di atas brankar. Queen menggeliat berlahan sambil mengusap matanya agar bisa segera terbuka dengn sempurna dan bisa melihat sosok yang telah mengganggu kenyamanan tidurnya. Sementara itu Ageng, tampak biasa saja karena sudah mengenali suara tersebut.Arum melangkah memasuki ruangan, wajahnya tegas seperti komandan yang memanggil pasukan untuk bangun dan bergerak. "Ini di rumah sakit, bukan di apartemen kalian. Ayo cepat bangun!" katanya dengan nada yang tidak memberi ruang untuk protes.Suara tegas Arum semakin membuat Ageng merasa tidak nyaman. Ageng akhirnya menyerah pada kenyataan dan membuka matanya sepenuhnya. Meskipun kantuk masih terasa, dia tahu tidak ada gunanya melawan suara tegas Arum. Di sampingnya, Queen menggeliat dan mengusap matanya, mencoba fokus pada sosok di depannya."Ardan, hati-hati!" suara Danu terdengar dari belakang Arum, mencoba mencegah anaknya yang berla
Baca selengkapnya

223. Tanggung Jawab Besar

Hari yang sangat melelahkan bagi Ageng, setelah mengurus kepulangan Queen dari rumah sakit, mengikuti rapat penting di kantornya, dan sekarang dia harus mendatangi undangan sahabat-sahabatnya.Bukan bermaksud untuk mengabaikan Queen yang sendirian di apartemen, tetapi saat ini Ageng membutuhkan suasana untuk sejenak melupakan berbagai masalah yang sedang mendera. Berharap berkumpul dengan sahabat-sahabatnya bisa membantunya untuk meringankan beban pikiran yang ada.“Jalannya gagah banget calon ayah satu ini,” goda Derrian yang sudah mendengar kabar kehamilan Queen.“Akhirnya kerja keras kamu membuahkan hasil juga,” sahut Cyrus yang terlihat sangat bahagia mendengar kabar kehamilan Queen.Sejauh ini Cyrus yang paling tahu bagaimana Ageng dan Queen berjuang untuk mempertahankan pernikahan. Sebagai seorang sahabat, Cyrus berharap dengan kehadiran anak di antara mereka bisa semakin menambah keharmonisan rumah tangga Ageng dan Queen.“Ya, kadang sampai biru-biru semua lehernya,” celetuk Br
Baca selengkapnya

224. Sosok yang Lebih Pantas

Terbiasa hidup mandiri sejak muda, ditambah tanggung jawab besar yang diberikan Ageng kepadanya, membuat Queen tidak bisa menghabiskan waktu luang hanya dengan bersantai-santai saja.Setelah Ageng pergi, Queen segera menghubungi beberapa orang kepercayaan yang bekerja di perusahaannya. Sebuah masalah yang timbul dalam operasional perusahaan membuatnya terpaksa mengadakan rapat dadakan secara online.Queen duduk di depan laptopnya, menatap layar dengan fokus yang tajam. Ia mengklik ikon untuk memulai rapat. Satu per satu, wajah para manajer muncul di layar.“Apa yang dilakukan Pak Rey?” tanya Queen, suaranya terdengar tenang namun tegas. Mira, manajer keuangan, terlihat gelisah. “Pak Rey memaksa saya untuk menandatangani pengeluaran sejumlah uang ke rekening pribadi miliknya, Bu,” jawab Mira dengan ragu. “Katanya sudah mendapat ACC dari Bu Queen langsung.”“Sudah ditandatangani?” tanya Queen sambil mengernyitkan dahi.“Belum, Bu. Kami menunggu perintah langsung dari Bu Queen,” jawab M
Baca selengkapnya

225. Sebuah Pesan

“Apa yang terjadi pada Queen?” tanya Rania dengan air mata yang bercucuran. Tubuh ringkih itu sudah bersiap untuk turun dari brankarnya, tetapi Surya Wijaya dan Mike segera mencegahnya. Rania, yang baru saja selesai menjalani kemoterapi, tampak begitu rapuh. Kemo telah menguras energinya, membuat kulitnya pucat dan tubuhnya lemah. Namun, kecemasan tentang putrinya, Queen, membuatnya ingin bangkit dari tempat tidur. “Katakan kepadaku apa yang terjadi pada Queen!” pinta Rania dengan suara yang dibarengi tangis, terdengar sungguh menyayat hati. “Kamu tenang dulu, nanti kami akan menjelaskan semuanya kepadamu.” Dengan penuh kelembutan, Surya Wijaya berusaha untuk menenangkan istrinya. Satu hal yang paling ditakutkan oleh Surya Wijaya dari peristiwa ini adalah kesehatan Rania yang bisa saja tiba-tiba menurun saat mendengar Queen pingsang dan sempat mendapat perawatan di rumah sakit. “Queen baik-baik saja, Ma!” Mike pun berusaha membantu sang papa untuk menenangkan ibu sambungnya. “Di
Baca selengkapnya

226. Mengikuti Queen

Pesan dari Surya Wijaya benar-benar membuat ketenangan hidup Ageng menjadi terganggu. Setiap kali ia mencoba untuk memahami maksud dari kata-kata itu, hatinya terasa semakin berat. Pikirannya terus berputar, hingga menciptakan skenario-skenario yang terasa sangat buruk baginya.Ageng sadar salah satunya cara untuk mengetahui kebenaran adalah dengan bertanya langsung pada Queen. Tetapi, keberanian itu tidak ada. Ageng merasa dirinya pengecut. Ia tidak mampu menghadapi kemungkinan bahwa Queen mungkin menyembunyikan sesuatu darinya. Maka, ia memilih jalan yang lain, mengikuti Queen secara diam-diam dan menemukan kebenaran dengan caranya sendiri.Saat memimpin rapat, Ageng sulit berkonsentrasi. Ia duduk di ujung meja, mendengarkan penjelasan dari bawahannya, namun pikirannya melayang pada pesan yang diterimanya. Dalam sekejap, ia melihat ponselnya di bawah meja, berharap ada pesan yang memberinya kepastian bahwa Queen masih berada dalam pengawasannya. Setiap kali layar ponsel menyala, hat
Baca selengkapnya

227. Fakta yang Terungkap

Ingin rasanya Ageng berlari mengejar Queen, agar dia bisa mengetahui kebenaran yang sesungguhnya. Hal yang akhir-akhir ini mengganggu pikirannya dan merusak ketenangan hidupnya.“Apa hubungan Queen dengan Mike? Mengapa mereka sering bertemu secara diam-diam?”Sebenarnya ada banyak pertanyaan yang ingin Laras lontarkan kepada Surya Wijaya, tetapi sorot mata tajam suaminya membuatnya langsung terdiam. Wanita paruh baya itu langsung melengos mengalihkan pandangannya, kecewa karena sang suami sangat membatasi dirinya yang ingin mengorek informasi.Surya Wijaya masih terdiam, menunggu suasana tenang dan kondusif untuk menyampaikan tujuannya mengajak bertemu Arya Suta. Awalnya dia hanya ingin bicara dengan Arya Suta sendiri, sungguh tidak menduga jika dia membawa anak, istri serta pengawal juga.Bukan takut, tetapi ada hal lain yang membuat Surya Wijaya merasa tidak nyaman dalam situasi seperti ini. Dia yang terkenal memiliki kekuatan dan pengaruh dalam dunia bisnis, kini harus menundukkan
Baca selengkapnya

228. Kembalinya Laras

Surya Wijaya menundukkan wajah memohon di hadapan keluarga Wardana. Dia tahu, dalam urusan bisnis, mereka adalah pesaing utama, tetapi kali ini demi wanita yang dia cintai, Surya Wijaya memohon, benar-benar merendahkan harga dirinya.“Demi kemanusiaan, saya mohon!” Suara Surya Wijaya terdengar putus asa.Laras menatap Surya Wijaya dengan tatap mata yang dingin. “Saya menolak juga demi kemanusiaan," balas Laras terdengar tegas, penuh keyakinan tanpa rasa ragu sedikit pun.Ruangan itu seketika menjadi hening. Penolakan Laras memupus harapan Surya Wijaya. Untuk sementara, Ageng memilih diam, menenangkan diri. Rasa curiga yang sempat mencekik kini telah terjawab. Dan untuk urusan ke luar negeri, ada sang mama yang bisa dia andalkan.“Saat ini Queen sedang hamil muda. Dan ini adalah kehamilan pertama bagi Queen. Ilmu dan pengalamannya masih sangat kurang, jadi akan sangat riskan jika tidak ada yang mendampinginya. Tentu kita tidak akan mengambil keputusan yang bisa membahayakan calon cucu
Baca selengkapnya

229. Bahagia Sebelum Badai

Lega, bahagia, itulah yang dirasakan oleh Ageng saat ini. Dengan detail Surya Wijaya memberikan memberikan bukti jika Rania benar-benar ibu kandung Queen. Dari foto-foto masa kecil Queen, hingga akta cerai Rania dengan Eddy.Saat menyaksikannya, Ageng merasa menjadi manusia paling bodoh sedunia, seharusnya informasi tentang keluarga Queen sudah dia ketahui sejak awal pernikahan mereka, agar tidak terjadi salah paham yang menyiksa dirinya sendiri.“Jangan ngebut! Queen sedang hamil muda,” perintah tegas Laras kepadan Pak Sutar.“Ya, Bu!” jawab Pak Sutar sambil mengangguk patuh. Seingatnya dia tidak pernah ngebut, kecuali saat menjemput saja.Setelah mencium pipi kiri dan pipi kanan Laras, Queen bergegas memasuki mobil, disusul oleh Ageng. Saat Laras melepas anak dan menantunya yang semakin jauh meninggalkan mereka, berbeda dengan Arya Suta yang justru menatap wajah sang istri dengan tatap mata yang sulit diartikan.Wanita paruh baya itu menyadari jika suaminya sedang memperhatikan diri
Baca selengkapnya

230. Playboy Ketakutan

"Aku mohon jangan bilang kurang!" pinta Ageng sambil mencium punggung mulus Queen.Sebagai pria normal, Ageng sulit untuk menolak pesona istri yang ada di sampingnya. Meski dokter mengatakan jika kehamilan Queen baik-baik saja, tetapi Ageng tidak ingin mengambil risiko yang bisa membahayakan keselamatan janin yang sudah lama dia nantikan kehadirannya."Aku takut kamu akan mencari pelampiasan ke wanita lain jika aku tidak bisa memuaskanmu," ucap Queen dengan sendu. Ingatan akan masa lalu, bagaimana rumah tangga kedua orang tuanya hancur karena sang papa mencari kesenangan dengan wanita lain, kembali hadir mengganggu benak Queen.Ageng memang terlihat sangat antusias dan bahagia dengan kabar kehamilannya, tetapi Queen merasa ada perbedaan yang sangat mencolok saat Ageng di atas ranjang. Bagi Ageng, dia hanya ingin berhati-hati dan menjaga keselamatan calon bayinya. Tetapi ternyata Queen menangkapnya berbeda, dia merasa suaminya seperti tidak bergairah lagi terhadap dirinya."Membicarak
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2122232425
...
42
DMCA.com Protection Status