Danu berjalan tergesa-gesa menuju ruang kerja Arum, sangat kentara kekhawatiran di wajahnya. Di dalam ruang kerja itu, ia melihat istrinya duduk dengan tenang, memeriksa laporan-laporan yang harus segera ditandatangani. Tanpa mempedulikan sekretaris yang sedang berdiri di hadapan Arum, Danu langsung menghampiri istrinya."Arum, kau tidak apa-apa?" tanyanya cemas.Arum hanya mengangkat tangan, memberi isyarat kepada sekretarisnya agar meninggalkan ruangan. Sambil menganggukkan kepala dan tanpa banyak bicara sekretaris itu segera keluar, meninggalkan Arum dan Danu, berdua dalam keheningan."Aku tidak apa-apa, Mas," jawab Arum datar, seolah tak ada yang terjadi."Kau menemui Rahma?"Arum mendengus kasar. Pertanyaan itu membuatnya jengah. Sejak kepulangan mereka dari London, Danu memang tidak pernah menemui Rahma lagi, tetapi suaminya itu tidak menunjukkan sikap yang tegas terhadap janda beranak satu itu. Sehingga tampak ada kesan jika Danu masih memberi harapan."Aku hanya ingin masalahm
Read more