Bersama waktu, Queen mulai terbiasa dengan segala rutinitas mengurus perusahaan. Dia tahu, Ageng sudah mengorbankan banyak asetnya untuk membuat perusahaan yang dahulu milik papanya untuk tetap bisa beroperasi dan tidak mengamali kebangkrutan. Queen akan menjaga kepercayaan yang diberikan oleh Ageng dengan berusaha melakukan yang terbaik yang dia bisa, dia tidak akan mengecewakan Ageng.Pagi itu, tubuh Queen terasa lebih lelah dari biasanya. Demam yang sejak semalam mulai mengganggu, kini semakin terasa. Meski berat, Queen tetap berusaha untuk bangkit dari tempat tidurnya. Tidak ingin bersikap manja di hadapan Ageng."Kau demam, sebaiknya istirahat dulu," ucap Ageng, suaranya penuh perhatian.Queen tersenyum tipis. "Hari ini ada meeting dengan klien baru, aku harus bersikap profesional. Ini kesempatan yang bagus untuk perusahaan kita."Ageng menggeleng pelan, matanya menyiratkan kekhawatiran. "Kesehatanmu lebih penting."Queen menghela napas panjang. "Semua penting, Geng. Makanya kita
Baca selengkapnya