Semua Bab MENDADAK JADI PEMBANTU KESAYANGAN TUAN MAFIA: Bab 71 - Bab 80

133 Bab

PRACTICE MAKES PERFECT

Riana mengedepankan rambut panjangnya agar suster berhenti memandangi lehernya saat menyuntik dirinya. Pasti suster itu penasaran dengan tanda-tanda merah yang dibuat oleh David di ceruk lehernya semalam. Memang dasar David! Suka sekali membuat kiss mark di lehernya. Padahal, dia sudah pernah bilang untuk tidak membuat tanda seperti itu. Tapi yang namanya David pasti susah sekali diberitahu! Ih, dasar David jelek! omel Riana dalam hati."Gimana istri saya, Sus?" tanya David yang baru saja masuk ruang rawat inap Riana. David masuk dengan membawa tas berisi pakaian untuk Riana. Seingatnya hari ini Riana sudah bisa pulang ke rumah jika semua hasil pengecekan kesehatan dan kandungannya berjalan normal.Semalam, usai mereka bercumbu mesra, David memang langsung pergi lagi. Ada pekerjaan yang harus dilakukannya sekalian mempersiapkan kebutuhan Riana untuk hari ini. Tentu sebelum pergi, David sudah mengenakan kembali semua pakaian Riana seperti semula. Tanpa meninggalkan jejak percintaan me
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-11
Baca selengkapnya

SYUKURAN KEHAMILAN

"Hmm, ibuku masih di rumah sakit atau udah boleh pulang ke rumah David?" tanya Riana sekaligus mengalihkan topik pembicaraan."Masih di rumah sakit kok. Kamu takut aku ngebuang ibumu?" celetuk David."Nggaklah!" sahut Riana secepatnya," Aku percaya kamu David. Kamu nggak mungkin lakuin hal seperti itu."David tersenyum. Kepercayaan diri Riana membuat hatinya menjadi hangat. Padahal, orang lain pasti akan yakin dia akan membuang ibu Riana karena tidak disetujui untuk menikah."Baguslah.""David, kamu jangan mikir kayak gitu. Aku selalu percaya kalau kamu orang baik kok. Jadi nggak usah punya pikiran kalau aku bakal nuduh kamu lakuin yang jelek-jelek," terang Riana agar David juga percaya bahwa dirinya tak pernah berprasangka buruk pada David."Iya. Makanya aku bilang bagus," pungkas David menutup pembicaraan di antara mereka.Sesampainya di rumah, Riana memandang heran kondisi rumah yang cukup ramai. Tampak beberapa perempuan tua, wara wiri di dapur. Membantu Mbok Shinta memasak.Aroma
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-11
Baca selengkapnya

PENGGANTI FIONA

Sepanjang acara membaca doa, David hanya diam. Dia tak bisa mengikuti kegiatan berdoa itu sama sekali karena memang tak pernah belajar agama dengan benar. Walau begitu, dalam hati David selalu mengamini doa yang dilantunkan oleh jamaah pengajian yang diundangnya ke rumah. Semua ini David niatkan agar janin di tubuh istrinya benar-benar sehat.Sampai akhir pengajian, David begitu antusias berdoa. Riana yang menatap David dari belakang tersenyum senang. Entahlah. Rasanya melihat suaminya begitu khidmat berdoa menjadi kebahagiaan tersendiri.Pikiran Riana mengingat saat pertama kali dirinya bertemu dengan David. Walaupun wajahnya tampan, ekspresinya sangat galak. Sekali lihat, semua orang bisa tahu bahwa David adalah orang yang kasar dan mudah memukul orang lain jika tidak sepemikiran dengannya. Hal itulah yang dulu menjadi momok bagi Riana tatkala berada di sisi David.Namun, beberapa waktu bersama dengan David. Melalui berbagai banyak hal dengannya. Tak hanya dalam situasi menakutkan t
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-12
Baca selengkapnya

KENAPA MARAH LAGI, RIANA?

Selesai subuhan, Riana langsung keluar kamar. Rasanya ingin jalan-jalan entah kemana. Yang penting tidak di kamar.Sekilas pandangan Riana terpaku pada David yang masih mendengkur di kasur. Sebelum keluar, Riana merapatkan selimut di tubuh David. Pagi ini cuaca masih dingin. Riana saja menggunakan jaket selain piyama panjangnya agar tetap terasa hangat."Hmm, apa aku masak soto aja ya? Biar David bisa sarapan yang hangat-hangat," gumam Riana. Walaupun dirinya masih gamang dengan perasaan David pada Fiona, tetap saja dia ingin melayani suaminya dengan baik. Apalagi selama ini David juga selalu baik padanya.Wajah Riana condong mendekat pipi David. Dikecupnya perlahan pipi yang berahang tegas dan keras itu. Setelah memandangi suaminya beberapa saat, Riana pun melangkah keluar kamar.Di dapur sudah ada Mbok Shinta. Perempuan tua bergelung rambut itu sedang mencuci piring sisa pengajian semalam. Riana mendekatinya."Belum selesai Mbok?" tanya Riana sambil mengikat rambutnya. Setelah itu,
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-12
Baca selengkapnya

BAWAAN BAYI

Pagi ini David memang bangun lebih siang dari biasanya. Rasanya sangat nyaman tidur semalam. Mungkin karena dirinya bisa tiduran dengan tenang bersama Riana di rumah.Ya, istrinya sudah sehat. Tak lagi banyak pikiran lagi. Saat pulang hingga sebelum tidur juga tampak baik-baik saja. David merasa tak ada sesuatu yang akan membuat hari mereka jadi buruk sampai ke Bali nanti.Namun, nyatanya dugaannya itu salah. Entahlah. Memang Riana tak mengatakan apapun padanya. Tapi gesturnya berbeda. Seolah ingin menghindari dirinya."Ini enak lho," David mencoba memancing percakapan sambil menyeruput soto bandung yang sudah disajikan Riana di meja."Iya," sahut Riana. Masih mencuci cobek yang digunakan untuk mengulek bumbu soto tadi."Sini deh. Makan bareng aku dulu.""Nanti. Masih banyak ini. Mau kucuci dulu," tolak Riana. Tak sedikit pun mau berpaling ke arah David.Sikap Riana membuat David makin kesal. David pun menjatuhkan sendoknya ke lantai. Mengecek apa Riana akan peduli padanya."Kamu jatu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-12
Baca selengkapnya

HONEYMOON DAY 1

Seharian akhirnya Riana hanya berbaring di kasur saja. Badannya lemas selemas-lemasnya. Tidur menjadi satu-satunya pilihan yang bisa dilakukannya.Mbok Shinta selalu menengok Riana. Menyajikan camilan segar untuk mengurangi mual di perut Riana. Saat ini Riana merasa beruntung karena dirinya tidak memiliki pekerjaan tetap. Setidaknya dia tak akan merasa bersalah pada perusahaan tempat bekerjanya karena akan sering membolos akibat morning sickness macam ini."Rafa udah pulang, Mbok?" tanya Riana sambil menyedot bubur yang dibuatkan Mbok Shinta untuk makan malamnya. “Kok nggak ada suaranya?""Rafa masih di rumah temennya itu Nyonya. Kayaknya seneng main di sana sampai mau nginep beberapa hari," jelas Mbok Shinta sambil memijat-mijat kaki Riana.Riana mendengus. Cukup kangen juga tak melihat Rafa. Harusnya David tak menitipkan Rafa selama ini ke rumah Aldyn, batin Riana agak kesal.Memang sih Aldyn sangat baik pada Rafa. Riana bisa merasakan perhatian tulus Aldyn pada bocah manis kesayang
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-13
Baca selengkapnya

KAMU MASIH SUKA FIONA SEKARANG?

David menarik badan Riana turun ke bawah bersama badannya. Lutut Riana menyentuh dasar keramik kolam dan dirinya masih bisa bernapas di permukaan air kolam."Hah?" ketakutan Riana berkurang. Dia menatap bingung David."Kolamnya biasa aja kan?" cengiran khas David tampak lebar di wajah. Seketika wajah Riana memerah tomat. Malu karena sudah salah paham."David! Kamu ngeselin banget! Aku bisa mati tahu!" Riana melengos kesal."Mana boleh. Harus hidup kamu itu. Biar ngomong terus.""Kamu kira aku burung!" Riana memukul dada David lalu bergerak menjauh dari pelukan. Namun, tangan David erat memegangi lingkar pinggang dan punggung Riana. Tanda tak mengizinkan Riana pergi dari sisinya."Kamu nggak bisa renang ya?""Kenapa? Nggak boleh?" balas Riana jutek."Iya. Nggak boleh. Harus bisa renang.""Nggak bisa, David. Badanku kaku kalau renang. Bisanya yang nyentuh lantai kayak gini.""Nanti aku ajarin.""Kapan?""Sekarang? Mumpung udah basah?"Dahi Riana langsung mengernyit. Baru saja mereka sam
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-13
Baca selengkapnya

YOU'RE MY FIRST LOVE, RIANA

"Penasaran?" goda David. Istrinya tampak imut jika cemburu seperti ini. Membuatnya merasa menjadi satu-satunya lelaki di dunia yang hanya diinginkan oleh perempuan manis di hadapannya ini."David!" pekik Riana tertahan. Wajahnya sudah sangat cemberut. Menyimpan rasa kesal karena merasa dipermainkan oleh David saat ini.Seutas senyum lebar terlukis di wajah David. Ditariknya Riana kembali dalam pelukannya. Matanya mengerling pandangan Riana. Menatap mata sendu yang menuntut jawaban."Aku kira dia itu kamu. Jadi, aku sempat suka sama dia. Jelas?""Tunggu? Kenapa aku? Kita pernah ketemu? Pernah kenal gitu?" Riana mulai membombardir pertanyaan pada David."Ingat-ingat dulu aja. Kalau kamu lupa, nanti aku bantu ingetin.""Caranya?""Kayak gini," David mengecup dahi Riana dengan lembut. Sesaat kemudian menatap wajah Riana. Tatapan yang membuat jantung Riana berdetak tak karuan."Gimana? Udah ingat?" tanya David lagi."Hah?" otak Riana kosong melompong ditodong pertanyaan seperti itu."Ya, n
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-13
Baca selengkapnya

AKU NGGAK INGAT

Jantung Riana terasa seperti ditabuh genderang sesaat setelah David melepas boxer-nya. Dengan tubuh tak terlindung sehelai benang pun, David merangkak naik kasur dan mendekatinya yang tengah berbaring lemas di tengah-tengah.Saat ini, jika diperbolehkan untuk berimajinasi, Riana merasa dirinya seperti Hawa yang tengah menanti kehadiran David sebagai sang Adam. Sengatan-sengatan hasrat yang bermunculan ketika tangan David mulai meraih dirinya bisa jadi adalah bisik rayu iblis yang menggoda mereka agar segera menikmati buah terlarang. Ah… memikirkan semua itu membuat jantung Riana semakin berdegup kencang seolah akan mudah meledak sewaktu-waktu layaknya bom.Mata sayu Riana menatap David yang terus bergerak merangkak mengungkungi tubuhnya dari atas. Seutas senyuman terbersit di bibirnya. Senyuman yang manis dan Riana merasa senang karena David selalu menyimpan senyuman itu hanya untuknya.CUP!Sebuah kecupan singkat singgah di dahi Riana. Hangat. Menjalarkan percikan api yang perlahan m
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-14
Baca selengkapnya

AWASI ADIKMU, SEAN

Sesaat sebelum David benar-benar jatuh terlelap, hapenya berdering. Riana bergerak bangun untuk mengambil, tapi tangan David mencegah."Tidur aja," ujar David sambil turun dari ranjang. Dia segera menggunakan kembali boxer-nya dan mengambil hapenya di meja dekat lemari pakaian. Di layar hapenya tertulis nama "Pak Tua". Decakan langsung meluncur keras dari bibir David. Riana yang berlindung di balik selimut menatap bingung. Wajah David berubah jadi keras lagi. Aura hitam seperti membayangi sekitar tubuhnya.Kaki David melangkah keluar menuju kolam renang. Dijawabnya panggilan video call ayahnya."Ada apa?" "Kau di mana sekarang?" dahi orang tua berkaos polo merah itu mengernyit. Seperti ingin menelusup masuk ke dalam layar hape."Ada apa?" David mengulangi pertanyaannya. Dingin. Tak peduli dengan pertanyaan basa basi yang dilontarkan oleh orang tua yang sudah beruban itu."Kau liburan?" matanya bergerak memicing. “Rok perempuan di kolam? Kau bisa main perempuan juga ternyata.""Kalau
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-14
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
14
DMCA.com Protection Status