Semua Bab MENDADAK JADI PEMBANTU KESAYANGAN TUAN MAFIA: Bab 61 - Bab 70

133 Bab

INGIN POLIGAMI

Riana melangkah menyusuri lorong rumah sakit dengan perasaan bahagia. Sejak liburan di villa bersama David, hubungannya dengan David terasa sangat menyenangkan. Ya, memang sih David masih galak. Tapi tetap perhatian pada dirinya.Hape Riana bergetar. Ada pesan dari David.Ibumu sampe rumah jam berapa?Aku mau siapin kejutan. DavidRiana tersenyum membaca pesan David. Tak sabar juga menanti kejutan dari David untuk ibunya. Secepatnya Riana membalas pesan David.Nanti jam 3anJangan bikin onar ya?Harus dapet restu ibu biar bisa ke KUADavid tersenyum membaca pesan Riana. Gadis itu selalu mengingatkannya untuk tidak membuat masalah yang bisa membuat ibunya ilfeel. Yaah, itu bisa dimengerti sih. Terkadang yang paling susah dalam pernikahan adalah mendapat restu dari orang tua. Entah orang tua pihak laki-laki atau pihak perempuan. David juga merasa grogi dan khawatir. Takut ibu Riana akan membencinya. Apalagi, berdasarkan cerita Riana, ibunya sangat menyukai Jo. Dengan alasan Jo ganteng,
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-06
Baca selengkapnya

DIUSIR IBU MERTUA

"Apa maksudnya?"Kalimat tanya itu langsung meluncur dari bibir ibu Riana dan Jo.Riana tahu ini adalah keputusan keliru menceritakan pernikahan sirinya dengan David sekarang. Namun, daripada ibunya umat lagi karena Jo bilang dirinya menjual diri di hotel. Lebih baik jika ibunya tahu bahwa dirinya sudah menikah. Ini adalah satu-satunya pilihan paling baik di antara semua pilihan buruk lainnya.Tangan Riana menyusuri bagian dalam sling bag biru mudanya. Dia mengeluarkan sebuah kotak kecil berisi cincin. Ada inisial huruf RnD di sana. Riana langsung memakainya. "Ini cincin nikahku. Menantu Ibu udah nunggu di rumah. Kita pulang sekarang."Riana bangkit dari duduk dan mengajak ibunya segera keluar dari kafetaria."Kapan kamu menikah dengan dia?" tanya Jo emosional."Apa urusannya denganmu? Kamu bukan siapa-siapaku Jo," sahut Riana sinis sambil menggandeng ibunya keluar dari kafetaria rumah sakit. Jo ingin mengejar tapi seluruh kakinya sudah lemas tahu fakta Riana sudah menikah dengan Davi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-06
Baca selengkapnya

JATUH SAKIT LAGI

"Ibu…!" Riana berlari mengejar ibunya masuk ke dalam kamar. Tapi ibunya sudah mengunci pintu dari dalam."Ibu! Maafin Riana! Ibu!" Riana menggedor-gedor pintu kamar ibunya."IBUUUU!!! Bukain pintunya!!! Riana mohon!!!" tangis Riana mulai meleleh. Baru kali ini ibunya marah seperti ini padanya.David yang mengikuti Riana sedari tadi, memeluknya dari belakang. " Udah, Sayang. Udah," bisik David menenangkan Riana."IBUUUU.….," Riana menangis kencang di dada David. Hatinya runtuh karena ibunya tak menyetujui hubungannya dengan David. Padahal, kemarin dia sudah yakin, ibunya pasti akan merestui hubungannya.David hanya bisa memeluk Riana dan mengusap-usap rambutnya. Hanya ini yang bisa dilakukannya saat ini. Tak mungkin dia bersikap kasar atau memaksa ibu Riananya menolaknya. Jika penyakit jantung ibu Riana kumat, dia malah berpotensi kehilangan Riana saat ini. David tak ingin hal itu terjadi.BRUK!Tangis Riana terhenti mendengar suara sesuatu jatuh dari dalam kamar. Dia melepaskan diri p
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-07
Baca selengkapnya

KALAU IBUKU NGGAK KASIH RESTU, GIMANA?

Pagi hari, usai salat, Riana termenung sendirian. Pandangannya menatap David yang masih tertidur lelap. Pikirannya kembali melayang memikirkan ibunya.Apa kuceritain semuanya aja ke ibu? Bagaimana David menolongku selama ini?Tapi David juga lakuin beberapa kesalahan. Bisa jadi ibu pasti makin benci sama David.Pandangan Riana melirik ke arah David. Atau aku putusin aja David? Semuanya nggak bisa jalan kalau nggak ada restu dari ibu, ratap Riana sedih.Dengan perasaan bimbang Riana mendekati David. Dia berbaring kembali di sisi David dan memeluknya. Diciiuminya pipi dan bibir David. Perlahan air matanya meleleh. Tak tahu harus bagaimana lagi jika dirinya benar-benar tak bisa bersama dengan David nantinya.Riana menggigit jarinya. Agar isak tangisnya tak terdengar oleh David. Riana tak sanggup jika harus membayangkan dirinya patah hati untuk yang kedua kalinya. Sama seperti saat dia menjalin hubungan dengan Jo. Namun, Riana tak bisa berbuat banyak jika ibunya tak bisa menerima kehadira
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-07
Baca selengkapnya

ANTARA IBU DAN DIA, KAMU PILIH SIAPA?

Riana menunduk. Tak berani menatap ibunya. Memang mulutnya masih mengalirkan cerita tentang kehidupannya selama tiga bulan terakhir ini bersama David. Tapi, dia masih berusaha memantau. Agar ibunya tak terlalu syok. Juga memilih kata-kata yang tepat. Terutama saat bagian Risa, mantan istri Jo, yang sudah dua kali menjebak dirinya di hotel."Jadi karena kamu dijebak? Terus dia ambil kesempatan?""Aku kira gitu, Bu. Tapi David emang serius buat tanggung jawab. Aku juga malu karena udah dilihat David dalam kondisi begitu," tutur Riana. Hawa panas merayapi pipinya. Antara malu dan takut juga kena marah ibunya. Tapi tetap banyak malunya.Ibu Riana terdiam. Tak memberikan komentar apapun. Hati Riana jadi tenang dengan sikap ibunya seperti ini."Bu…. Maafin Riana ya?" Riana menunduk dan menciiumi tangan ibunya. Ciiuman mendalam, penuh rasa penyesalan."David emang punya salah, Bu. Tapi dia selalu baik ke Riana bahkan ke ibu. Riana sayang David tapi kalau ibu kayak gini, Riana harus gimana?"
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-07
Baca selengkapnya

ISTRI ANDA HAMIL, PAK

"David! David! Aku mohon David!" Riana menarik-narik baju David. Berharap laki-laki itu berhenti marah dan kembali tenang. Riana tak ingin masalah menjadi semakin runyam.David melepaskan tangan Riana. Tatapannya tajam memandang Riana. "Kamu tunggu di rumah aja!"Tangan David mendorong tubuh Riana agar menjauh. Dia segera menghidupkan mobilnya dan masuk ke dalam.Tak mau menyerah, Riana langsung berlari ke depan mobil David. Kedua tangannya terbentang, berusaha menghentikan David. Segera David menurunkan kaca mobilnya."Minggir!" teriak David galak."Nggak! Aku nggak mau kamu kayak gini David!" tolak Riana tak mau kalah. Riana ingin David tetap seperti David yang dia kenal."Argh!" David memukul setir mobilnya lalu keluar menghampiri Riana."Ayo masuk!" David menarik tangan Riana. Menggiringnya kembali ke dalam rumah."David! Jangan gini!" Riana mencoba melepaskan tangannya dari cengkeraman David. Namun, David tetap menarik Riana agar masuk mengikuti langkahnya."David… bentar.…," Ria
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-08
Baca selengkapnya

RAFA KANGEN MAMA

"Halo Manis! Gimana kabar? Katanya udah isi? Duh cepet banget yaow. Bikin iri deh," cerocos Gia saat baru masuk ke ruang rawat inap Riana."Diem banci! Berisik!" amuk David yang baru saja selesai mencuci apel untuk Riana."David, jangan gitu," beritahu Riana sambil bangun dari posisi tidurnya. Saat ini sudah memasuki hari ketiga Riana berada di rumah sakit."Tuh! Dengerin si Manis," Gia mengambil posisi duduk di sebelah kiri Riana. Dia membuka tas berbahan kardus yang sedari tadi ditentengnya. Dua buah puding cokelat disodorkannya pada Riana."Makanan rumah sakit kurang enak kan? Ini aku bawain puding cokelat lumer yang endes bingit!" ujar Gia sambil memonyong-monyongkan bibirnya agar tampak meyakinkan. Riana tertawa melihat Gia yang memang selalu pandai melucu."Makasih ya Kak Gia," ucap Riana sambil menerima puding cokelat yang masih dingin itu. Fla putih yang menghiasi puding itu tampak sangat menggoda. Membuat Riana ingin segera mencobanya."Ngapain kamu panggil banci itu kak?" ko
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-08
Baca selengkapnya

RENCANA MENIKAH DENGAN RIANA

"Nih," Gia menyodorkan rokok ke David beberapa saat setelah tiba di atap gedung rumah sakit."Mau ngobrol apa?" David menerimanya lalu menyalakan bara api untuk membakar ujung rokok itu. Sudah lama juga dia tak merokok.Gia tak buru-buru menjawab. Bibirnya masih fokus menghisap rokok dan menghembuskan asapnya. Tatapannya mengarah pada bawah bangunan rumah sakit. Dari sana semua pemandangan di bawah tampak lebih kecil. Seperti mainan miniatur rumah-rumahan anak kecil.David menyenderkan punggungnya ke tembok pembatas bangunan. Mengikuti langkah Gia. Menikmati rokok sambil memandangi langit yang akhir-akhir ini sudah mencerah."Rencana nikah kapan kalian?" Gia mulai angkat bicara."Ya secepetnya.""Lu udah mikir soal Rafa belum?" Gia menoleh. Tatapannya serius memandangi David."Gampang.""Jangan ngegampangin lu! Dia bakal syok banget. Mikir Riana nikah ama lu," Gia mengetuk-ngetukkan rokok agar puntungnya jatuh ke bawah."Tapi emang Riana bukan mamanya. Mau nggak mau dia harus tahu.""
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-09
Baca selengkapnya

GADIS PINTAR!

Riana menatap David yang hanya berdiam diri saja di dekatnya. Sesekali memainkan hape. Tapi setelah itu akan langsung menjatuhkan kepala di sisi ranjang samping pahanya. Hanya itu aktivitas David setelah Rafa diajak pulang oleh Joni."David, kamu main apa?" tanya Riana saat David mulai fokus dengan hapenya.Ini kesempatan yang bagus buat mulai percakapan, batin Riana. Ya, meski status mereka sudah suami istri, tapi mereka memang jarang mengobrol secara santai. Rasanya aneh juga. Padahal, mereka kan pasangan yang sudah disatukan oleh ikatan pernikahan. Walaupun memang masih pernikahan siri. Tapi tetap harus bisa ngobrol santai soal banyak hal kan, batin Riana."Ini," David menunjukkan layar hapenya ke Riana. Tampak sebuah laman website berbahasa Inggris tentang mendidik anak."Pinjam ya?" Riana mengambil alih hape David. Dengan santai David memberikannya.Riana mulai membaca isi artikel itu. Seputar tentang cara memberi pengertian ke anak soal kematian orang tua tanpa perlu membuat ana
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-09
Baca selengkapnya

MAKASIH, SAYANGKU

"Udah David," Riana membalikkan badannya yang polos. Segera dipungutinya kembali pakaian dalamnya yang berjatuhan di bawah.Buru-buru Riana memakainya. David membantu Riana memasang kembali hook bra-nya usai merapikan pakaiannya. Namun, bibirnya masih tetap nakal menciumi bahu dan bawah leher Riana."David, ih!" Riana mendorong wajah David lalu membalikkan badan. David hanya tertawa kecil lalu membalik badan Riana agar menghadap padanya. Kini dia membantu Riana mengancingkan pakaian."Udah rapi. Ayo tidur lagi," David menarik Riana agar segera naik ke atas kasur."Kamu tidur di tempatmu sana. Kan udah dikasih ekstra-bed sama rumah sakit.""Nggak. Aku mau di sini aja. Biar bisa peluk-peluk kamu," David langsung mendorong pelan Riana akan berbaring kembali ke kasur. Sebelum Riana sempat protes, dia sudah kembali mengunci Riana dalam pelukannya."Kamu ih. Emang nggak bisa dilawan ya," Riana mentowel hidung David."Nggak lah. Kamu nggak usah coba-coba ngelawan apalagi kabur dariku. Oke?"
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-09
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
14
DMCA.com Protection Status