"Ma, makan ini," Rafa menyuapkan roti isinya ke mulut Riana."Ma!" Riana tergelagap dari lamunannya."Oh, iya, Rafa. Ada apa?""Makan ini," Rafa masih setia menyuapkan roti isinya ke mulut Riana."Haem," Riana memasang wajah bahagia sambil mengunyah roti pemberian Rafa."Enak, Ma?""Iya. Enak. Mama suka," Riana terus memasang wajah senyum. Padahal hatinya sedang gundah gulana.Sudah hampir dua minggu dirinya tak menemui ibunya di rumah sakit. Padahal, tiap sore atau malam, dia pasti mengunjungi ibunya. Riana ingin sekali bisa keluar dari rumah ini. Lari keluar dan menuju rumah sakit menemui ibunya.Ibu, maafin Riana….Rafa yang sedari tadi menangkap raut sendu Riana jadi ikut sedih. Akan tetapi, bocah itu tak tahu apa yang terjadi pada Riana."Mama kenapa sedih?" akhirnya Rafa melontarkan rasa penasarannya.Riana hanya menoleh. Sesaat dirinya bingung kenapa Rafa bisa bertanya seperti itu padanya."Mama dari tadi cuma hembusin napas doang. Makanan di piring nggak dimakan sama sekali. M
Last Updated : 2024-01-26 Read more