Share

GADIS PINTAR!

Penulis: bonanzalalala
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-09 11:39:47

Riana menatap David yang hanya berdiam diri saja di dekatnya. Sesekali memainkan hape. Tapi setelah itu akan langsung menjatuhkan kepala di sisi ranjang samping pahanya. Hanya itu aktivitas David setelah Rafa diajak pulang oleh Joni.

"David, kamu main apa?" tanya Riana saat David mulai fokus dengan hapenya.

Ini kesempatan yang bagus buat mulai percakapan, batin Riana. Ya, meski status mereka sudah suami istri, tapi mereka memang jarang mengobrol secara santai. Rasanya aneh juga. Padahal, mereka kan pasangan yang sudah disatukan oleh ikatan pernikahan. Walaupun memang masih pernikahan siri. Tapi tetap harus bisa ngobrol santai soal banyak hal kan, batin Riana.

"Ini," David menunjukkan layar hapenya ke Riana. Tampak sebuah laman website berbahasa Inggris tentang mendidik anak.

"Pinjam ya?" Riana mengambil alih hape David. Dengan santai David memberikannya.

Riana mulai membaca isi artikel itu. Seputar tentang cara memberi pengertian ke anak soal kematian orang tua tanpa perlu membuat ana
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • MENDADAK JADI PEMBANTU KESAYANGAN TUAN MAFIA   MAKASIH, SAYANGKU

    "Udah David," Riana membalikkan badannya yang polos. Segera dipungutinya kembali pakaian dalamnya yang berjatuhan di bawah.Buru-buru Riana memakainya. David membantu Riana memasang kembali hook bra-nya usai merapikan pakaiannya. Namun, bibirnya masih tetap nakal menciumi bahu dan bawah leher Riana."David, ih!" Riana mendorong wajah David lalu membalikkan badan. David hanya tertawa kecil lalu membalik badan Riana agar menghadap padanya. Kini dia membantu Riana mengancingkan pakaian."Udah rapi. Ayo tidur lagi," David menarik Riana agar segera naik ke atas kasur."Kamu tidur di tempatmu sana. Kan udah dikasih ekstra-bed sama rumah sakit.""Nggak. Aku mau di sini aja. Biar bisa peluk-peluk kamu," David langsung mendorong pelan Riana akan berbaring kembali ke kasur. Sebelum Riana sempat protes, dia sudah kembali mengunci Riana dalam pelukannya."Kamu ih. Emang nggak bisa dilawan ya," Riana mentowel hidung David."Nggak lah. Kamu nggak usah coba-coba ngelawan apalagi kabur dariku. Oke?"

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-09
  • MENDADAK JADI PEMBANTU KESAYANGAN TUAN MAFIA   PRACTICE MAKES PERFECT

    Riana mengedepankan rambut panjangnya agar suster berhenti memandangi lehernya saat menyuntik dirinya. Pasti suster itu penasaran dengan tanda-tanda merah yang dibuat oleh David di ceruk lehernya semalam. Memang dasar David! Suka sekali membuat kiss mark di lehernya. Padahal, dia sudah pernah bilang untuk tidak membuat tanda seperti itu. Tapi yang namanya David pasti susah sekali diberitahu! Ih, dasar David jelek! omel Riana dalam hati."Gimana istri saya, Sus?" tanya David yang baru saja masuk ruang rawat inap Riana. David masuk dengan membawa tas berisi pakaian untuk Riana. Seingatnya hari ini Riana sudah bisa pulang ke rumah jika semua hasil pengecekan kesehatan dan kandungannya berjalan normal.Semalam, usai mereka bercumbu mesra, David memang langsung pergi lagi. Ada pekerjaan yang harus dilakukannya sekalian mempersiapkan kebutuhan Riana untuk hari ini. Tentu sebelum pergi, David sudah mengenakan kembali semua pakaian Riana seperti semula. Tanpa meninggalkan jejak percintaan me

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-11
  • MENDADAK JADI PEMBANTU KESAYANGAN TUAN MAFIA   SYUKURAN KEHAMILAN

    "Hmm, ibuku masih di rumah sakit atau udah boleh pulang ke rumah David?" tanya Riana sekaligus mengalihkan topik pembicaraan."Masih di rumah sakit kok. Kamu takut aku ngebuang ibumu?" celetuk David."Nggaklah!" sahut Riana secepatnya," Aku percaya kamu David. Kamu nggak mungkin lakuin hal seperti itu."David tersenyum. Kepercayaan diri Riana membuat hatinya menjadi hangat. Padahal, orang lain pasti akan yakin dia akan membuang ibu Riana karena tidak disetujui untuk menikah."Baguslah.""David, kamu jangan mikir kayak gitu. Aku selalu percaya kalau kamu orang baik kok. Jadi nggak usah punya pikiran kalau aku bakal nuduh kamu lakuin yang jelek-jelek," terang Riana agar David juga percaya bahwa dirinya tak pernah berprasangka buruk pada David."Iya. Makanya aku bilang bagus," pungkas David menutup pembicaraan di antara mereka.Sesampainya di rumah, Riana memandang heran kondisi rumah yang cukup ramai. Tampak beberapa perempuan tua, wara wiri di dapur. Membantu Mbok Shinta memasak.Aroma

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-11
  • MENDADAK JADI PEMBANTU KESAYANGAN TUAN MAFIA   PENGGANTI FIONA

    Sepanjang acara membaca doa, David hanya diam. Dia tak bisa mengikuti kegiatan berdoa itu sama sekali karena memang tak pernah belajar agama dengan benar. Walau begitu, dalam hati David selalu mengamini doa yang dilantunkan oleh jamaah pengajian yang diundangnya ke rumah. Semua ini David niatkan agar janin di tubuh istrinya benar-benar sehat.Sampai akhir pengajian, David begitu antusias berdoa. Riana yang menatap David dari belakang tersenyum senang. Entahlah. Rasanya melihat suaminya begitu khidmat berdoa menjadi kebahagiaan tersendiri.Pikiran Riana mengingat saat pertama kali dirinya bertemu dengan David. Walaupun wajahnya tampan, ekspresinya sangat galak. Sekali lihat, semua orang bisa tahu bahwa David adalah orang yang kasar dan mudah memukul orang lain jika tidak sepemikiran dengannya. Hal itulah yang dulu menjadi momok bagi Riana tatkala berada di sisi David.Namun, beberapa waktu bersama dengan David. Melalui berbagai banyak hal dengannya. Tak hanya dalam situasi menakutkan t

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-12
  • MENDADAK JADI PEMBANTU KESAYANGAN TUAN MAFIA   KENAPA MARAH LAGI, RIANA?

    Selesai subuhan, Riana langsung keluar kamar. Rasanya ingin jalan-jalan entah kemana. Yang penting tidak di kamar.Sekilas pandangan Riana terpaku pada David yang masih mendengkur di kasur. Sebelum keluar, Riana merapatkan selimut di tubuh David. Pagi ini cuaca masih dingin. Riana saja menggunakan jaket selain piyama panjangnya agar tetap terasa hangat."Hmm, apa aku masak soto aja ya? Biar David bisa sarapan yang hangat-hangat," gumam Riana. Walaupun dirinya masih gamang dengan perasaan David pada Fiona, tetap saja dia ingin melayani suaminya dengan baik. Apalagi selama ini David juga selalu baik padanya.Wajah Riana condong mendekat pipi David. Dikecupnya perlahan pipi yang berahang tegas dan keras itu. Setelah memandangi suaminya beberapa saat, Riana pun melangkah keluar kamar.Di dapur sudah ada Mbok Shinta. Perempuan tua bergelung rambut itu sedang mencuci piring sisa pengajian semalam. Riana mendekatinya."Belum selesai Mbok?" tanya Riana sambil mengikat rambutnya. Setelah itu,

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-12
  • MENDADAK JADI PEMBANTU KESAYANGAN TUAN MAFIA   BAWAAN BAYI

    Pagi ini David memang bangun lebih siang dari biasanya. Rasanya sangat nyaman tidur semalam. Mungkin karena dirinya bisa tiduran dengan tenang bersama Riana di rumah.Ya, istrinya sudah sehat. Tak lagi banyak pikiran lagi. Saat pulang hingga sebelum tidur juga tampak baik-baik saja. David merasa tak ada sesuatu yang akan membuat hari mereka jadi buruk sampai ke Bali nanti.Namun, nyatanya dugaannya itu salah. Entahlah. Memang Riana tak mengatakan apapun padanya. Tapi gesturnya berbeda. Seolah ingin menghindari dirinya."Ini enak lho," David mencoba memancing percakapan sambil menyeruput soto bandung yang sudah disajikan Riana di meja."Iya," sahut Riana. Masih mencuci cobek yang digunakan untuk mengulek bumbu soto tadi."Sini deh. Makan bareng aku dulu.""Nanti. Masih banyak ini. Mau kucuci dulu," tolak Riana. Tak sedikit pun mau berpaling ke arah David.Sikap Riana membuat David makin kesal. David pun menjatuhkan sendoknya ke lantai. Mengecek apa Riana akan peduli padanya."Kamu jatu

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-12
  • MENDADAK JADI PEMBANTU KESAYANGAN TUAN MAFIA   HONEYMOON DAY 1

    Seharian akhirnya Riana hanya berbaring di kasur saja. Badannya lemas selemas-lemasnya. Tidur menjadi satu-satunya pilihan yang bisa dilakukannya.Mbok Shinta selalu menengok Riana. Menyajikan camilan segar untuk mengurangi mual di perut Riana. Saat ini Riana merasa beruntung karena dirinya tidak memiliki pekerjaan tetap. Setidaknya dia tak akan merasa bersalah pada perusahaan tempat bekerjanya karena akan sering membolos akibat morning sickness macam ini."Rafa udah pulang, Mbok?" tanya Riana sambil menyedot bubur yang dibuatkan Mbok Shinta untuk makan malamnya. “Kok nggak ada suaranya?""Rafa masih di rumah temennya itu Nyonya. Kayaknya seneng main di sana sampai mau nginep beberapa hari," jelas Mbok Shinta sambil memijat-mijat kaki Riana.Riana mendengus. Cukup kangen juga tak melihat Rafa. Harusnya David tak menitipkan Rafa selama ini ke rumah Aldyn, batin Riana agak kesal.Memang sih Aldyn sangat baik pada Rafa. Riana bisa merasakan perhatian tulus Aldyn pada bocah manis kesayang

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-13
  • MENDADAK JADI PEMBANTU KESAYANGAN TUAN MAFIA   KAMU MASIH SUKA FIONA SEKARANG?

    David menarik badan Riana turun ke bawah bersama badannya. Lutut Riana menyentuh dasar keramik kolam dan dirinya masih bisa bernapas di permukaan air kolam."Hah?" ketakutan Riana berkurang. Dia menatap bingung David."Kolamnya biasa aja kan?" cengiran khas David tampak lebar di wajah. Seketika wajah Riana memerah tomat. Malu karena sudah salah paham."David! Kamu ngeselin banget! Aku bisa mati tahu!" Riana melengos kesal."Mana boleh. Harus hidup kamu itu. Biar ngomong terus.""Kamu kira aku burung!" Riana memukul dada David lalu bergerak menjauh dari pelukan. Namun, tangan David erat memegangi lingkar pinggang dan punggung Riana. Tanda tak mengizinkan Riana pergi dari sisinya."Kamu nggak bisa renang ya?""Kenapa? Nggak boleh?" balas Riana jutek."Iya. Nggak boleh. Harus bisa renang.""Nggak bisa, David. Badanku kaku kalau renang. Bisanya yang nyentuh lantai kayak gini.""Nanti aku ajarin.""Kapan?""Sekarang? Mumpung udah basah?"Dahi Riana langsung mengernyit. Baru saja mereka sam

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-13

Bab terbaru

  • MENDADAK JADI PEMBANTU KESAYANGAN TUAN MAFIA   NGGAK MASALAH PUNYA ADIK

    "Pagi, Rafa!" Riana menyapa dengan hangat. Jalan pagi berdua dengan David membuat mood Riana naik drastis.Rafa yang baru keluar kamar tertegun menatap mamanya yang tampak bersemangat. Sudah hampir sebulanan mamanya tampak lesu seperti orang tak ingin hidup. Kata Mbok Shinta, itu karena adiknya tak jadi lahir. Calon adiknya di perut mamanya menghilang dan gara-gara itu mamanya jadi sedih.Mendengar kabar itu, Rafa juga sedih. Tapi, mamanya sudah sangat sedih. Jadi, dia memutuskan untuk tidak tampak bersedih dan melakukan kegiatan sehari-hari dengan lebih mandiri. Intinya, Rafa bertekad lebih mandiri dan tidak bergantung pada mamanya agar tidak menambah duka dan beban pikiran mamanya."Udah mandi? Mau Mama mandiin?" tanya Riana dengan senyum cerah."Mama lagi seneng ya?" tanya balik Rafa. Hatinya ingin memastikan mamanya memang baik-baik saja.Riana tersipu malu sambil memegangi pipinya," Hehehe, senenglah. Kan lihat Rafa pagi ini."Rafa semakin melongo dengan tingkah aneh mamanya itu.

  • MENDADAK JADI PEMBANTU KESAYANGAN TUAN MAFIA   THANK YOU FOR LOVING ME (RIANA POV)

    Dulu, saat bangun dari tidur, aku selalu takut melihat ke sisiku karena ada dirimu di sana. Aku sangat takut. Tiap kali berdua denganmu, jantungku seperti berhenti berdetak. Pikiranku selalu berdoa agar suatu saat bisa terlepas darimu.Nyatanya, setelah waktu berlalu. Aku malah berharap selalu bisa berada di sisimu. Hatiku selalu merasa lebih tenang, jika kamu bersamaku.Seperti saat ini. Waktu pagi datang. Kedua kelopak mataku terbuka. Aku langsung menoleh ke samping, mencarimu. Senyumku otomatis berkembang saat indera penglihatanku menangkap bayang dirimu ada di sisiku.Sudah banyak hal yang kami lalui bersama. Suka duka menjalani kehidupan sehari-hari yang terasa seperti naik roller coaster. Aneh. Sejujurnya aku takut naik roller coaster dan tentunya kehidupan seperti roller coaster saat bersama denganmu juga membuat jantungku tak bisa berdetak tenang barang sesaat. Namun, semuanya tak terasa menakutkan saat bersamamu.Memang ada kalanya kesedihan yang teramat menyakitkan membuatku

  • MENDADAK JADI PEMBANTU KESAYANGAN TUAN MAFIA   KENAKALAN DI BIOSKOP

    Ekor mata Riana melirik-lirik gugup ke arah David. Dia tak berani langsung menoleh. Apalagi sekarang adegan panas di layar sedang berjalan.Masih terus melirik-lirik, Riana pura-pura mengambil popcorn yang ada di antara dirinya dan David. Tentu dengan pikiran agar terlihat natural. Namun, jari-jarinya tak bisa menemukan tempat popcorn yang diinginkannya."Kok? Harusnya kan di sini?" gumam Riana. Niatnya pun berubah. Jari-jarinya bergerak menelusuri sekitaran tubuh David. Bodohnya, dia melakukannya sambil tetap melirik. Tidak langsung menoleh."Eh? Kok? Menonjol?" Riana terkaget lalu akhirnya menoleh. Tampak David sudah berdeham-deham saja menatap ke arahnya.Kedua mata Riana membelalak lebar. Gara-gara asal meraba saat mencari popcorn, jarinya malah memegang junior David. Bukan popcorn yang dia cari!"Maaf, David!" buru-buru Riana menarik kembali tangannya. Mukanya sangat panas. Bahkan, suhu dingin AC di bioskop tak bisa meredam hawa panas yang menjalari wajahnya. Yang bisa Riana laku

  • MENDADAK JADI PEMBANTU KESAYANGAN TUAN MAFIA   KAMU PIKIR AKU GENTONG?

    Sepulang dari menjenguk Risa, David mengajak Riana makan. Dia membelokkan mobilnya ke arah Cihampelas Mall."Kok ke mall?" Riana menatap David bingung."Ke Mujigae. Kamu suka korea-koreaan kan?""Hmm, iya sih. Tapi, kamu doyan?""Kalau sama kamu mah, apa saja bisa jadi enak. Yang penting kamu makannya banyak. Oke?" David membuka pintu mobil lalu keluar. Setelah itu, dia berlari ke tempat Riana berada untuk membukakan pintu mobil buat Riana."Makasih," Riana memegangi erat jemari David sambil melangkah keluar mobil.David terus menggandeng tangan Riana sampai tiba di tempat makan. Dia memesan hampir semua aneka makanan di buku menu yang disediakan oleh pramusaji."David! Siapa yang mau makan itu semua?" Riana melongok pada tab menu pemesanan yang diklik oleh David. Matanya membelalak melihat banyaknya makanan yang David pilih."Kamu. Tugasmu sekarang makan banyak," David menekan tombol order untuk mengakhiri pesanan.Riana terpaksa mengikuti ucapan David. Toh, orderan sudah terlanjur d

  • MENDADAK JADI PEMBANTU KESAYANGAN TUAN MAFIA   BERUSAHA UNTUK MENDEWASA

    Entah ini sudah hari ke berapa aku berada di rumah sakit. Aku tak tahu. Atau mungkin tepatnya tak ingin tahu.Luka di tubuhku sudah mendingan. Seharusnya aku sudah bisa pulang ke apartemenku. Tapi, aku tak mau pulang. Tempat itu hanya akan mengingatkan pada kenangan-kenangan manis yang ternyata hanyalah tipuan. Memikirkannya saja membuat air mataku meleleh.Padahal, aku sudah sangat percaya. Kukira memang sudah benar-benar mau menerimaku. Nyatanya, dia hanya menipu dan merampas semua kenangan indah yang dia berikan padaku secara sepihak. Bahkan, janin dalam kandunganku ikut dia rampas. Betapa dia sangat tidak memiliki hati. Anak di kandunganku kan anaknya juga. Tapi kenapa dia tega melakukan itu? Membuat janin yang belum genap tiga bulan itu sirna dari dunia. Sungguh sangat jahat dirimu, Jo. Harusnya aku menyadari ini semua dari awal. Tapi, semua sudah terlambat. Dari awal, batin dan pikiranku sudah tertutupi oleh cinta butaku padamu, Jo. Jika saja… jika saja aku masih bisa berpikir j

  • MENDADAK JADI PEMBANTU KESAYANGAN TUAN MAFIA   ANAK KITA MASIH ADA DI HATI KITA

    Sudah seminggu lebih waktu berlalu sejak kejadian itu. Kejadian yang sangat memilukan. Bagiku dan Riana.Hari-hari kami di rumah jadi sepi. Riana lebih suka mengurung diri di kamar. Jarang makan. Wajahnya jadi lebih pucat dan tirus.Aku tahu. Ini pasti sangat berat untuknya. Ibunya sudah menginap di rumahku. Bahkan, Sena. Kubiarkan mereka menemani Riana. Karena kupikir, lingkungan yang lebih ramai, bisa membuat dirinya lebih ceria.Memang saat bersama orang lain, dia sudah bisa menanggapi dengan baik. Walau hanya beberapa patah kata dan senyum simpul. Menurut laporan psikolog yang tiap harinya kutugaskan untuk membantu terapi Riana, kondisi Riana memang masih membutuhkan proses. Dikarenakan Riana tipe perasa. Butuh waktu lebih lama menuntaskan rasa duka."Kira-kira ada alternatif lain tidak untuk membantunya?" tanyaku pada sang psikolog. Sejujurnya aku juga tak sanggup jika tiap malam mendengar Riana menangis sendirian. Hatiku selalu ikut teriris mendengarnya. Aku pun sudah tak bisa b

  • MENDADAK JADI PEMBANTU KESAYANGAN TUAN MAFIA   HILANGNYA SANG BUAH HATI

    "David...." panggil Riana lemah."Iya, Sayang," David mencoba mencari wajah istrinya yang masih tersembunyi dalam dadanya. Tangannya bergerak mengusap-usap rambut dan pelipis istrinya."Rumah sakit…. Aku mau ke rumah sakit," rengek Riana. Tangannya meremas kaos polo David yang berwarna hitam pekat."Iya. Ayo," David langsung menggendong Riana keluar kamar. Riana menelusupkan kepalanya dalam dekapan dada David. Memang hatinya masih tak tenang karena obat yang baru ditelannya. Tapi, sudah ada David di sisinya. Bukankah semuanya akan berjalan baik-baik saja kan?"Bos, yang di luar sudah beres," Jono tampak tergopoh-gopoh menghampiri David."Jo di dalam. Jalankan sesuai perintahku tadi," pesan David."Iya, Bos," Jono menyanggupi perintah bosnya.David melangkah menuruni tangga. Dia berjalan membawa Riana masuk dalam mobil Jeep."Pak, ke rumah sakit terdekat," ujarnya pada sopir sewaan yang dari tadi menunggu."Siap, Bos," jawab sang sopir.Sepanjang perjalanan, David terus memangku Riana.

  • MENDADAK JADI PEMBANTU KESAYANGAN TUAN MAFIA   KAMU SUDAH SELAMAT SEKARANG

    David terbangun dari kantuknya. Perjalanan panjang menuju lokasi Riana disekap membuatnya semakin lelah. Tanpa dia sadari, dirinya sudah terlelap begitu saja tadi."Jam berapa sekarang?" tanya David pada Joni yang ada di sisinya."Jam sembilan, Bos. Sekitar dua puluh menit lagi sampai," jelas Joni.Butuh waktu sehari penuh bagi David untuk mendapatkan lokasi Riana berada. David harus mencari info dari geng preman maupun kepolisian sekitar. Sangat beruntung, David belum pernah memiliki masalah dengan pihak kepolisian. Makanya, urusannya bisa berjalan lebih lancar dan bisa menemukan posisi Riana meski hanya berbekal plat nomor mobil saja.Jalan yang mereka lalui semakin lama kasar. Berulang kali ban mobil Jeep yang David kendarai seolah-olah meloncat melayang terbang saking terlalu sering bersentuhan dengan jalan bebatuan tak rata.David menatap ke belakang. Anak buahnya mengikuti dengan mobil di belakang. Dia kembali menoleh ke depan. Berulang kali dia menghembuskan napas penuh kegelis

  • MENDADAK JADI PEMBANTU KESAYANGAN TUAN MAFIA   BE A GOOD GIRL

    Aku pikir aku mati. Ya. Saat ini kematian benar-benar dekat denganku. Malaikat pencabut nyawa ada di sisi. Walaupun aku sudah meraung-raung memohon, tak ada kepeduliannya yang tersisa untukku. Sebaliknya, mulutku malah dibungkam dengan lakban hitam.Hanya tangisku yang bisa kuandalkan. Entah sudah berapa liter air mata kucucurkan. Mataku pun sudah lelah. Tapi, hanya ini protes yang bisa kulakukan. Tak ada yang lain.Aku tak berdaya. Tak bisa melakukan apapun. Jo mengikatku begitu kencang. Tak mau menerima sedikit pun penjelasan dariku. Malah, dia meminumkan obat aneh padaku.Aku tak tahu obat apa itu. Tapi, dia memaksaku meminumnya. Jemarinya menjejalkan buliran pil berwarna putih itu ke dalam mulut dengan kasar. Aku berusaha untuk melawan, memuntahkannya. Tapi, jari-jarinya mendorong masuk pil itu ke pangkal tenggorokanku dan mengguyurnya dengan air mineral sebanyak mungkin. Aku pun tersedak bersamaan dengan pil dan air mineral yang menelusup masuk dalam tenggorokanku."Bagus!" itula

DMCA.com Protection Status