Share

KENAPA MARAH LAGI, RIANA?

Selesai subuhan, Riana langsung keluar kamar. Rasanya ingin jalan-jalan entah kemana. Yang penting tidak di kamar.

Sekilas pandangan Riana terpaku pada David yang masih mendengkur di kasur. Sebelum keluar, Riana merapatkan selimut di tubuh David. Pagi ini cuaca masih dingin. Riana saja menggunakan jaket selain piyama panjangnya agar tetap terasa hangat.

"Hmm, apa aku masak soto aja ya? Biar David bisa sarapan yang hangat-hangat," gumam Riana. Walaupun dirinya masih gamang dengan perasaan David pada Fiona, tetap saja dia ingin melayani suaminya dengan baik. Apalagi selama ini David juga selalu baik padanya.

Wajah Riana condong mendekat pipi David. Dikecupnya perlahan pipi yang berahang tegas dan keras itu. Setelah memandangi suaminya beberapa saat, Riana pun melangkah keluar kamar.

Di dapur sudah ada Mbok Shinta. Perempuan tua bergelung rambut itu sedang mencuci piring sisa pengajian semalam. Riana mendekatinya.

"Belum selesai Mbok?" tanya Riana sambil mengikat rambutnya. Setelah itu,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status