"Heh! Kamu kenapa?" kali ini Sena menyentak tubuh Riana lebih kencang. Membuatnya tersadar dari lamunannya."Hmm, aku mau pulang duluan deh, Sen," pamit Riana."Ih, jangan! Makan dulu. Kumasakin pasta sama salad sayur," cegah Sena cepat-cepat. Wajah Sena tampak tak rela melihat Riana langsung pergi saja dari rumahnya tanpa menikmati masakannya lebih dulu."Hmm, oke deh," Riana pun menunda keinginannya untuk pulang."Nah, gitu dong. Ibumu selalu baik sama aku. Kasih makan aku mulu waktu zaman kuliah. Sekarang aku juga mau balas budi. Kasih makan banyak buat anak sama calon cucunya," tekad Sena membara. Riana tertawa kecil melihat Sena yang penuh semangat."Kamu mau ikut aku ke dapur? Atau di kamar aja? Aku ada stok film banyak. Nyalain aja TV-ku. Udah bisa nyambung netflix juga lho," cerocos Sena penuh rasa bangga."Aku ikutan ke dapur deh. Sekalian bantu.""Nggak boleh. Bumil duduk tenang aja. Kalau di dapur, tugasmu nyemil aja.""Okey, okey. Udah yuk ke dapur sekarang," Riana menggan
Last Updated : 2024-03-18 Read more