All Chapters of MENDADAK JADI PEMBANTU KESAYANGAN TUAN MAFIA: Chapter 101 - Chapter 110

133 Chapters

KAMU ITU MIRIP PANDA YA?

Riana masih melingkar dalam pelukan David. Seperti seekor ulat yang tak mau lepas dari kepompongnya."Mau mandi?" tanya David sambil mengusap-usap rambut Riana yang ikal di bagian bawahnya," Atau dimandiin?""David ih!" wajah Riana langsung merona merah. David tersenyum heran. Istrinya masih saja malu. Padahal mereka sudah melakukan banyak hal tanpa menggunakan busana setiap kali ada kesempatan."Malu? Kan kita udah lakuin semuanya?" tanya David menggoda."Tauk ah!" Riana membalikkan badannya sehingga David hanya bisa melihat punggungnya."Sini! Hadap aku lagi!" David langsung menarik Riana agar tak lagi memunggunginya. Tampak bibir Riana sudah manyun seperti bibir ikan koi. David jadi gemas sendiri. Dia pun memutuskan menyambar bibir itu dan melumatnya sedikit kasar karena gemas."Mmmph!" Riana memukul-mukul dada David. Tanpa agar David berhenti. Tapi, Riana tetap harus menunggu sampai kegemasan David reda."Enak?" David tersenyum nakal usai melepas bibir Riana," Kalau jawab nggak, a
last updateLast Updated : 2024-03-22
Read more

SENANG PUNYA ADIK TERNYATA

Di kantor, David jadi uring-uringan sendiri. Sebagai hasilnya, para pegawai yang mendapat jatah latihan di dojo beladiri kantornya sudah pasti kena banting semua. Seperti biasanya."Haaah!" David termenung sendiri di dojo. Semua pegawai sudah dia usir keluar agar istirahat atau bekerja. Yang jelas harus pergi menghindarinya."Bos, permisi Bos," tutur Jono ragu-ragu dari jarak dua meter."Hmm," David berdeham menanggapinya."Dicari klien. Sudah pada ngantri Bos.""Suruh tunggu satu jam lagi. Bilang aku masih di luar.""Hmm, tadi kan udah bilang gitu Bos sejam lalu.""Macet, Jon! Bilang kalau kejebak macet!""Iya, Bos. Iya," sahut Jono cepat-cepat. Daripada kena banting tuannya. Seperti rekan-rekan sekantornya. Di saat seperti inilah, Jono selalu iri dengan adiknya, si Joni, dan ingin bertukar kerjaan."Keluar sana!" usir David. Jono langsung nyelonong keluar. Tak mau berurusan dengan bosnya lagi sedang tensi tinggi.Namun, sebelum benar-benar keluar, Jono teringat sesuatu. Dia pun berh
last updateLast Updated : 2024-03-23
Read more

GIMANA CARANYA BIKIN ADIK, MA?

David tersenyum saat mengecek kembali hadiah kalung berlian yang akan dia berikan sebagai permintaan maaf kepada Riana. Selain itu, dia juga sudah menyiapkan buket bunga mawar merah muda dan sekotak ukuran jumbo cokelat Ferrero Rocher sesuai nasihat Jono."Bos kan belum valentinan sama Nyonya kan? Emang udah lewat tanggalnya sih, tapi kasih aja hadiah. Cewek-cewek tuh biasanya suka dikasih kembang, cokelat, sama perhiasan," perkataan Jono terngiang-ngiang di kepala David. Usulan yang bagus, batin David sambil tersenyum.David mulai menyalakan mesin mobilnya dan melaju keluar area mall. Semua kebutuhannya untuk menyenangkan hati Riana sudah lengkap. Kini tinggal mencari cara untuk membuat Riana mau menuruti perintahnya. Tapi, David tetap santai. Mau sengambek apapun, Riana pasti akan keluar menemuinya.Sesampainya di rumah, David langsung menaruh semua hadiah yang dia persiapkan di kamar. Saat ini sudah sekitaran pukul 7 malam. David memutuskan mandi dulu sebelum mencari Riana ke kamar
last updateLast Updated : 2024-03-23
Read more

ANGGAP SAJA HADIAH VALENTIN

Pupil mata Riana bergetar, perlahan bergerak menatap David. Dia memberi kode pada David agar ikut memberikan penjelasan."Gimana Ma caranya?" Rafa masih mengulangi pertanyaannya. Manik mata gelapnya berbinar cerah."Ta-tanya Om David coba," jawab Riana random. Tak mau terbebani sendirian lagi. Tiap kali Rafa bertanya hal aneh, dia terus yang kebagian sial harus jawab pertanyaan. Sekarang David harus ikutan tanggung jawab. Apalagi yang di perutnya juga hasil rekayasa benih David pada rahimnya."Kok tanya Om David? Emang Om David bisa bikin adik juga?" Rafa mengernyitkan dahi, bingung."Bisalah, Fa. Tanya aja sama Om David. Jago banget dia bikin adik," Riana mengambil kesempatan mengompori Rafa kali ini. Biarin David yang pusing, tawanya dalam hati."Gimana caranya, Om?" Rafa mengalihkan pandangan penuh rasa penasarannya pada David.David melirik Riana kesal. Sambil mendengus kesal, David berkata," Tadi kan udah tahu caranya.""Yang mana?" lanjut Rafa."Makan biji, Fa. Harus ada benih y
last updateLast Updated : 2024-03-23
Read more

DILIHAT DIMANAPUN KITA BEDA LEVEL

Siang hari, usai menemani Rafa makan dan tidur siang, Riana langsung berdandan rapi. Sore ini dia akan menjemput ibunya pulang bersama dengan David. Ya, walaupun nanti ibunya tetap akan mengatakan hal negatif soal hubungannya dengan David, Riana sudah bertekad tak akan terlalu mempedulikannya. Dia memilih lebih fokus membuktikan pada ibunya bahwa David adalah orang yang baik dan pantas menjadi suaminya.David yang baru saja masuk dalam kamar sepulang kerja, tersenyum melihat Riana sibuk berdandan di depan cermin. David pun mendekatinya lalu berkata," Jangan lupa pakai kalung dariku.""Iya. Ini selalu kupakai kok," Riana mengeluarkan kalung pemberian David yang masih tersimpan di dalam blouse turtle neck-nya yang berwarna merah muda itu."Pakai lipstik juga. Biar nggak pucat.""Kan cuma ke rumah sakit. Bibir asliku udah cukup terang kok warnanya," sahut Riana sambil membubuhkan pelembab bibir tanpa warna ke bibirnya. Dibanding lipstik, Riana memang lebih suka memakai pelembab bibir."
last updateLast Updated : 2024-03-25
Read more

BUTUH KAMU BIAR BISA LULUH

Selesai makan, David mencuci semua peralatan makan. Riana berdiri di sampingnya, ikut membantu membilas piring dan sendok yang sudah disabun."Mandi aja kamu.""Udah mandi. Tadi sebelum berangkat.""Gosok gigi sama cuci muka. Minum obat terus tidur," lanjut David masih berusaha menghentikan istrinya membantu dirinya mengurusi cucian piring."Nanti. Habis bantu kamu," Riana pun masih kukuh dengan keinginannya."Emang ya kepala batu.""Makanya butuh kamu, biar bisa luluh," balas Riana. Mereka pun tertawa bersama.Tak butuh waktu lama bagi mereka untuk membereskan semuanya. Setelah bebersih diri dan mengunci pintu rumah, mereka masuk dalam kamar."Kamu mau kuambilin kasur lantai? Ranjangku sempit," Riana baru sadar setelah masuk ke dalam kamar."Nggak masalah. Sekalian nostalgia," David naik ke atas kasur," Sini."Tangan David melambai. Meminta Riana segera naik ke kasur. Riana pun mengikuti permintaan suaminya. Mereka berdua kini sudah berbaring sambil berpelukan di atas kasur."Dulu ki
last updateLast Updated : 2024-03-25
Read more

TERBAKAR CEMBURU

Pandangan Riana tak bisa lepas memperhatikan interaksi tanpa kata yang dilakukan oleh ibunya pada David saat sarapan. Ibunya memberikan tambahan telor goreng pada David. Tak lupa juga menuangkan teh hangat ke gelas.Apa yang terjadi di antara mereka tadi ya? Jadi, penasaran, batin Riana tak sabar menanyai David nanti."Makan," David menyuapkan sesendok nasi goreng ke mulut Riana."Iya," Riana melahap suapan itu dengan senang. Namun, mendadak pipinya jadi merah merona. Tersadar bahwa ada ibunya di depannya saat ini."Mau lagi?" tawar David."Nggak. Aku makan punyaku sendiri aja," tolak Riana lalu mulai melahap makanan di piringnya. Wajahnya memanas menahan malu. Ya, dia malu karena bermesraan di depan ibunya. Padahal, ibunya masih belum tentu memberikan restu.Sementara itu, ibu Riana hanya memperhatikannya saja. Dalam hati, tentu saja dia bahagia. Anaknya mendapatkan pasangan yang perhatian.Ya, memang, mau dilihat darimanapun, David ini memang berwatak keras. Tampak jelas dari wajahn
last updateLast Updated : 2024-03-25
Read more

KERIBUTAN DI KAMAR RIANA

"YA ALLAH GUSTI NU AGUNG!!!" jerit Riana histeris saat masuk ke dalam kamarnya.Buku-buku dan album kenangannya berserakan di lantai. Sementara itu, suaminya tampak serius memilih dan memilah satu per satu sambil memegang sebuah plastik sampah ukuran jumbo."Kamu ngapain David?!! Berhenti!" Riana langsung merebut buku album kenangannya dari David."Aku lagi beres-beres kamarmu. Sini!" David meminta kembali album yang digenggam Riana."Udah! Cukup! Beres-beres apanya?! Kamu bikin kamarku jadi kacau!!!" amuk Riana sambil mengecek album fotonya. Tampak beberapa foto saat kuliahnya menghilang.Setelah itu, Riana beralih pada koleksi buku novelnya. Beberapa novel pemberian Jo juga tak ada. Riana merebut plastik hitam jumbo yang dipegangi David. Saat memeriksa, semua barangnya ada di sana."David! Ini tuh buku-buku bagus! Kenapa dibuang?!" omel Riana sambil mengeluarkan novel dan komiknya yang dibuang.David tak menjawab. Hanya saja tangannya bergerak memasukkan kembali buku yang diambil Ri
last updateLast Updated : 2024-03-29
Read more

ITU ROK GIA

"David, beneran mau bawa baju ini aja?" Riana mengecek kembali barang bawaan David di koper."Nanti aku bisa laundry atau beli baju baru," ujar David sambil mengancingkan kemejanya."Hmm, kamu ke Jakarta nanti mampir ke rumah ayahmu nggak?" tanya Riana ingin tahu. Sejujurnya Riana ingin diajak David ikut ke Jakarta. Tidak masalah jika harus menunggu seharian di kamar hotel saja. Yang penting saat pulang nanti diajak mampir ke rumah ayah David. Dia sangat ingin bisa bertemu dengan bapak mertuanya."Nggak. Mereka lagi jalan-jalan ke luar negeri," bohong David. Dia tak mau membawa Riana bertemu orang tuanya. Yang jelas, sebisa mungkin Riana harus aman dan jauh dari jangkauan keluarganya. Agar tak ada masalah lain."Hmm, gitu ya," Riana menggaruk-garuk pipinya. Sepertinya memang belum waktunya bagi dia bertemu dengan ayah David.David mendekati Riana lalu mengecup dahinya. "Kalau bosan, ke rumah aja atau telepon Joni. Biar bawa Rafa ke sini," tutur David. Tangannya mengusap-usap rambut Ri
last updateLast Updated : 2024-03-29
Read more

LIBURAN DI PULAU SERIBU

Walaupun tahu bahwa Jo sudah balikan dengan Risa, Riana tetap masih merasa deg-degan. Baik Jo dan Risa, sama-sama membuatnya gelisah."Oh, udah balik nih orangnya," Risa tersenyum manis pada Riana."Iya," Riana tersenyum kaku. Dia mengambil duduk di samping ibunya. "Bu, minum dulu," Riana menyodorkan soda dingin ke ibunya."Tadi niatnya kami cuma jalan. Tapi kata Jo, ada ibumu. Jadi, kita dateng buat nyapa. Nggak masalah kan?" tanya Risa."Iya. Nggak masalah kok," jawab Riana. Lagipula memang tak ada aturan yang melarang untuk saling sapa saat berpapasan."Kamu mau ikutan makan juga, Sayang?" tanya Jo pada Risa."Iya. Mau. Tapi dibawa pulang aja. Minumnya yang cola dingin aja ya?" pesan Risa."Oke," Jo mengecup pipi Risa lalu bangkit dari duduknya. Pergi memesankan makanan untuk Risa.Riana memilih memperhatikan ibunya saja. Aneh juga jika dirinya berkomentar. Apalagi setelah semua momen aneh dan menyeramkan yang dialaminya karena ulah Risa dan Jo. Mendapati situasi seperti saat ini m
last updateLast Updated : 2024-03-29
Read more
PREV
1
...
91011121314
DMCA.com Protection Status