“Badai ada di rumah?”Satpam itu tak langsung menjawab pertanyaan tersebut. Ketika perempuan di balik kemudi itu menatapnya tak sabaran, akhirnya satpam tersebut mengangguk samar. “Ada, Bu. Tapi ada temen-temen Bapak juga.”“Siapa?”“Pak Ksatria, Pak Yogas, Pak Ipang, Pak Kalu, dan Pak Nara,” terang satpam yang memang sudah hafal di luar kepala teman-teman Badai tersebut.Awalnya kelima lelaki itu hampir tak pernah menginjakkan kaki di kediaman Tanaka tersebut. Tapi sejak Asa lahir, mereka jadi rutin berkunjung, intensitasnya hampir sama dengan keluarga Tanaka yang lain.“Ya udah, buka pagarnya,” perintah Anastasya dengan pongah. Ia menaikkan kembali kaca mobilnya, pertanda tak ingin didebat lagi dan menunggu pagar kediaman Tanaka tersebut dibukakan untuknya.Tak punya pilihan lain, satpam itu memberi isyarat dengan tangannya pada rekannya yang lain yang berjaga di posnya. Pagar tersebut dibuka dan Anastasya langsung mengemudikan mobilnya begitu saja tanpa mengucapkan terima kasih.An
Baca selengkapnya