Para bawahan memapah Erik masuk.Erik menutupi perutnya dan berkata, "Aku nggak nyangka pria itu sekuat itu. Jumlah kita begitu banyak, dia aja buta, tapi kita tetap nggak bisa ngalahin dia.""Ekki itu ternyata juga sangat kuat. Dia benar-benar menipuku."Melihat kondisi Ekki yang seperti ini, Revin pun spontan menegurnya, "Sudah, jangan banyak bicara."Kalau bukan karena Reina, Maxime tidak mungkin mengampuni nyawa Erik.Erik tetap mengoceh dan hendak melanjutkan pembicaraan saat dia melihat Reina duduk di sofa, sepasang mata jernih tertuju padanya.Dalam perjalanan pulang, Erik mengetahui dari Revin kalau Reina meminta Maxime untuk melepaskannya.Erik tidak mengubah ekspresi wajahnya. Namun, saat menatap Reina, tatapan matanya yang awalnya begitu dingin terlihat agak lembut, namun cuma sedikit saja.Revin juga melihat Reina, dia pun bertanya, "Kok kamu nggak tidur?""Nggak bisa tidur."Reina berdiri.Para bawahan mendudukkan Erik di sofa. Tubuh Erik berlumuran darah, bahkan bernapas
Read more