All Chapters of Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit: Chapter 711 - Chapter 720

2125 Chapters

Bab 711

Perusahaan Reina saat ini sudah mulai terbentuk dengan lebih dari 500 karyawan.Namun kecuali Sisil, tidak ada karyawan lain yang tahu sosok bos mereka adalah Reina.Jadi ketika Reina dan Revin muncul di lobi kantor, resepsionis juga tidak mengenalinya."Anda mencari Bu Sisil?""Ya." Reina tersenyum dan mengangguk.Biasanya resepsionis tidak akan sembarangan menelepon sekretaris CEO, tetapi melihat wanita cantik nan anggun beserta pria tampan dan berwibawa di hadapannya ini membuat si resepsionis terkesima.Dia langsung menghubungi sekretaris CEO.Sekretaris Sisil pun melapor, "Bu Sisil, ada tamu."Sisil berhenti mengetik."Bilang aku nggak ada waktu."Begitu Sisil menjawab, dia menerima pesan dari Reina, "Sisil, aku ada di lobi."Begitu Sisil membaca pesan itu, dia langsung berdiri dan menghentikan sekretarisnya."Tunggu, biar aku yang jemput mereka."Sekretarisnya agak bingung. Sisil kenapa? Baru sedetik yang lalu dia bersikap acuh tak acuh, kenapa tiba-tiba berubah 180 derajat?Begi
Read more

Bab 712

Keduanya bicara tentang pekerjaan sepanjang sore dan malamnya Sisil memaksa supaya Reina dan Revin mau makan malam dengannya.Setelah makan malam, Reina dan Sisil pergi ke toilet dan Sisil pun mengajaknya bergosip berduaan."Bos sudah memutuskan?"Reina mengernyit bingung, "Mutusin apa?""Bos jadian sama Pak Revin?" Sisil menatap Reina dengan matanya yang besar, "Bukannya kali ini Bos pulang demi dia?"Reina tersedak.Dibilang ya ... ya bukan ... Dibilang tidak ... ya bukan ...."Aku itu cuma temenan sama Revin, kamu jangan mikir macam-macam."Sisil merasa kecewa, "Ah padahal aku berharap kalian bisa jadian. Kan tiap hari aku jadi bisa cuci mata."Reina memukul bahu Sisil dengan lembut.Sisil masih terus bergosip, "Terus kalau bukan sama Pak Revin, artinya sama Pak Maxime?"Sisil juga pernah melihat Maxime. Pria itu begitu hebat dan berbakat, wanita pasti kelepek-kelepek.Reina sampai tidak bisa berkomentar atas ulah Sisil."Ih, apa deh. Udah yuk, udah malam."Keduanya keluar toilet be
Read more

Bab 713

Reina menatap telepon yang ditutup dan agak bingung.Reina menelepon balik karena dia pikir Maxime marah padanya.Namun yang menjawab Reina adalah panggilan operator, "Maaf, nomor yang Anda tuju saat ini tidak bisa menjawab, silakan coba beberapa saat lagi ...."Tidak tersambung? Operator yang menjawab? Oke, jawabannya cuma ada satu. Maxime memblokir nomor Reina.Reina tersadar dari lamunannya dan merasa bingung.Namun, Reina tidak lagi khawatir dan menenangkan diri untuk istirahat.Saat ini di Hotel Revontal. Maxime melemparkan ponselnya ke samping, memijit dahinya dan menatap Ekki dengan tajam, "Kamu bilang aku ke sini demi siapa?"Ekki berdiri tegak, menatap bosnya dengan tatapan khawatir."Buat ... Nyonya ... Bos beneran nggak ingat?"Tatapan Maxime terlihat sarkas, "Nyonya? Nyonya siapa?""Itu ... Reina ...."Maxime terkejut saat mendengar dirinya datang ke tempat terpencil ini demi seorang Reina.Hah? Lelucon macam apa ini? Memangnya dia pengangguran sampai datang ke sini demi wa
Read more

Bab 714

Begitu telepon ditutup, Maxime meremas ponsel itu dan tatapannya terlihat dingin.Ekki menghampiri Maxime dan menjelaskan dengan penuh pertimbangan, "Bos, Reina sekarang sedang hamil dan butuh banyak istirahat.""Hamil?" tanya Maxime bingung.Khawatir Maxime akan salah paham, Ekki pun menambahkan, "Ya, hamil anakmu."Maxime tidak menyangka kalau dia dan Reina akan punya anak ....Sekarang tentu saja Maxime tidak akan menunggu Reina datang mengunjunginya besok malam. Maxime menahan rasa sakit di tubuhnya dan berkata, "Ayo kita pulang ke Kota Simaliki."Maxime tidak tahu kalau sepulangnya dia nanti, akan ada kejutan besar.Ekki yang merasa kesehatan bosnya sedang naik turun pun merasa sebaiknya mereka memang cepat pulang. Kalau Maxime sampai ditemukan oleh para musuh, situasinya bisa jadi gawat.Mereka naik jet pribadi langsung malam itu juga.Kekhawatiran Ekki bukannya tidak beralasan.Sebelum Maxime pergi, Deo, tuan muda kedua dari Keluarga Baclig yang dulu bersujud memohon belas kasih
Read more

Bab 715

Riki agak takut. Orangtuanya bukan tipe orang tua yang akan melampiaskan amarah ke anak-anak saat bertengkar bukan?Apa papanya ini secepat ini kembali jadi ayah berengsek?Maxime bertanya, "Anakku?"Maxime merasa semua hal di sekitarnya tidak nyata. Rasanya dia hanya tidur sebentar dan seketika semua hal berubah."Ya, tolong turunkan Tuan Muda Riki pelan-pelan. Dia lagi sakit dan nggak boleh sampai terluka."Ekki tahu Maxime cuma mengalami amnesia jangka pendek. Nanti begitu ingatannya pulih, dia pasti akan menyesalinya kalau tahu sesuatu terjadi pada Riki.Maxime menurut pada Ekki dan menurunkan Riki, "Anak aku sama siapa?"Ekki tersedak.Riki akhirnya paham situasi. Sepertinya ayah berengseknya ini lupa ingatan lagi? Tapi kenapa bisa tiba-tiba lupa? Riki memutar bola matanya dan bertanya pada Maxime di hadapan Ekki, "Ayah berengsek, kamu nggak ingat bikin aku sama wanita mana?""Coba tebak?"Riki sedang mengetes ayahnya, dia mau tahu dalam pikiran ayahnya dia akan punya anak dengan
Read more

Bab 716

Riko memercayai indra keenam Riki.Kedua bersaudara itu memang punya rahasia yang tidak diketahui Reina.Riko adalah peretas ulung, sedangkan Riki punya indra keenam yang akurat. Misalnya saat mereka berdua jalan-jalan, Riki bisa merasakan kalau ada benda jatuh dari atas.Dan yang paling menakjubkan adalah indera keenamnya mencakup keberuntungan.Riko masih ingat saat mereka berusia tiga tahun, mereka pernah pergi ke sebuah toko lotre bersama Reina. Waktu itu, Riki menolak mati-matian tidak mau pulang.Reina bertanya pada Riki apa yang mau dia lakukan di toko itu, Riki tidak menjawab lalu membeli beberapa tiket lotre. Seperti yang diduga, salah satu tiket lotre yang dibeli Riki pun menang undian ratusan juta rupiah.Lotre memang bisa diprediksi, bukan mengandalkan keberuntungan sepenuhnya.Selain itu, akan sangat berbahaya kalau orang dewasa sampai tahu kemampuan indera keenam Riki.Itu sebabnya Riko sering meminta Riki tidak menggunakan indera keenamnya sembarangan dan pura-pura jadi
Read more

Bab 717

Aura wajah Maxime langsung menjadi gelap.Dasar bocah nakal, kamu cari mati ya?""Huhuhu ... Papa kejam banget sama aku!"Riki langsung mulai menangis.Tangisan Riki membuat kepala Maxime makin mau pecah rasanya, Maxime pun berteriak memanggil pelayan.Pengasuh Riki buru-buru datang."Tuan, ada apa?""Usir bocah ini keluar.""Hah?"Pengasuh itu terlihat bingung, tapi karena takut Maxime akan menyakiti Riki, dia pun mengambil Riki dari tangan Maxime.Riki berujar dengan mata berkaca-kaca, "Papa nggak menginginkanku lagi? Huhuhu ...."Maxime nggak menjawab, tapi berkata pada pengasuhnya."Perlu kuulang? Kubilang, usir dia."Pengasuh itu memeluk Riki dan langsung mengangguk berulang kali. "Baik, kami keluar sekarang."Pengasuh itu hendak menelepon Reina. Sepertinya cuma Reina yang bisa menyembuhkan penyakit aneh suaminya ini.Begitu keluar kamar Maxime, Riki langsung berhenti menangis dan berbisik pada pengasuhnya."Bibi, bisa bantu ganti celanaku? Setelah itu Bibi boleh membuangku."Peng
Read more

Bab 718

Ingatannya berantakan?Reina agak tidak paham, "Berantakan gimana?""Jadi kemarin waktu aku nyari Nyonya, Pak Maxime nggak ingat siapa Nyonya. Terus waktu aku pulang, Pak Maxime ingat Nyonya siapa. Tapi setelah mengobrol sebentar, sepertinya ingatannya berhenti di tujuh tahun lalu." Ekki menghela napas, "Sekarang kondisinya masih sama, dia juga nggak ingat kedua anaknya."Reina merenung sejenak, lalu berkata, "Oke, aku paham. Tolong jaga Riki baik-baik. Aku sudah mau naik pesawat kok, sebentar lagi sampai.""Oke."Reina merasa situasi Maxime kali ini bukan sandiwara belaka.Lagipula keduanya sepakat untuk memulai semua kembali setelah Maxime tidak amnesia. Tidak ada alasan bagi Maxime untuk pura-pura lupa ingatan sekarang.Reina mematikan ponselnya dan naik pesawat.Saat ini, di Vila Magenta.Maxime ganti baju dan para dokter memeriksanya.Meski sudah memeriksa semalaman, para dokter masih belum tahu tindakan medis apa atau metode pengobatan apa yang harus dipakai untuk memulihkan inga
Read more

Bab 719

Ekki melirik ke lantai atas, "Bos pasti sudah bangun.""Biar kuperiksa."Maxime terjatuh di kamar bernuansa hitam putih yang dingin.Reina membuka pintu kamar dan langsung membantu Maxime untuk berdiri, "Kamu nggak apa-apa?""Keluar!"Saat mendengar suara Reina, Maxime langsung mendesis dengan dingin, lalu mendorong Reina menjauh, "Sudah puas main di luarnya?"Reina yang tidak berdiri stabil pun hampir terjatuh.Reina sendiri kurang istirahat, jadi setelah diperlakukan seperti ini oleh Maxime, amarah Reina pun meledak."Maxime, kalau sakit itu ya diobati, ngapain kamu berulah lagi? Jangan lupa, aku lagi hamil. Kalau sampai terjadi apa-apa pada anakku, aku bakal ...."Reina tidak menyelesaikan kalimatnya. Dia sendiri kaget dirinya bisa begitu galak.Maxime terdiam.Reina kembali menghampiri Maxime dengan hati-hati dan kali ini Maxime tidak mendorongnya.Setelah Maxime kembali duduk di kasur, dia langsung mencengkeram pergelangan tangan Reina. "Sekarang kamu berani membentakku?"Reina bu
Read more

Bab 720

Maxime menutup mulutnya rapat-rapat.Dia berhenti berdebat dengan Reina, lalu bangkit berdiri dari kasur dan hendak keluar kamar.Reina pun ikut berdiri."Sudah waras? Ayo ke rumah sakit."Maxime mengabaikan Reina dan terus berjalan ke depan, Maxime juga lupa dengan posisi perabotan dalam rumah sehingga beberapa kali dia menabrak beberapa barang."Ada tembok di depan!"Tepat saat Maxime hendak menabrak tembok, Reina berteriak memanggilnya.Maxime berhenti melangkah, lalu meraba-raba pintu.Reina berjalan menghampiri dan meraih tangan Maxime.Kalau Maxime yang dulu, dia pasti akan langsung menepis tangan Reina dengan rasa jijik. Namun entah mengapa sekarang Maxime tidak menolak bantuan Reina dan poin terpentingnya adalah Maxime merasa darah di lengannya yang disentuh Reina terasa membeku.Maxime tidak paham kenapa dia jadi begini.Reina menarik Maxime tanpa kelembutan, membuka pintu dan membawanya keluar."Makan dulu. Setelah makan, kita akan pergi periksa ke rumah sakit."Karena Maxime
Read more
PREV
1
...
7071727374
...
213
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status