All Chapters of Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit: Chapter 1731 - Chapter 1740

2097 Chapters

Bab 1731

Liane mencengkeram ponselnya erat-erat dan hampir menangis, "Na, Nana sudah ketemu."Syena juga tidak tidur sepanjang malam. Ketika dia mendengar kabar ini, tiba-tiba menjadi bersemangat."Di mana?""Dia sudah dibawa ke rumah sakit. Sepertinya nggak ada yang serius." Liane berkata sambil tersenyum, lalu memanggil Rizki, "Ayo cepat kita balik ke rumah sakit, anak itu pasti ketakutan.""Oke." Beban di benak Rizki akhirnya terangkat.Mereka sangat bahagia sampai tidak ada yang sadar wajah Syena yang pucat pasi.Mana mungkin?Kenapa dia bisa ditemukan?Tubuh Syena gemetar dan kakinya terasa tidak ada tenaga.Liane dan rombongannya pun berangkat.Asisten Syena bertanya, "Nona Syena, kita ikuti mereka lagi?"Syena mengangguk dengan kaku, "Ya iyalah!"Dia mau melihat apa Reina benar-benar hidup atau kabar tadi hanya kabar palsu.Syena masuk ke mobilnya sendiri, tangan yang memegang telepon masih gemetar.Di dalam rumah sakit.Reina melakukan pemeriksaan keseluruhan dan tidak ada luka serius.
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

Bab 1732

"Apa? Mana mungkin?" Tanu membelalak tidak percaya."Apanya yang nggak mungkin? Penculik itu nggak bisa diandalkan deh, masa mereka benar-benar melepaskan Reina!" Syena menghentakkan kakinya dengan cemas. "Untung saja kita nggak ketahuan, kalau nggak kita semua bisa dipenjara."Syena tidak bisa bicara banyak dengan Tanu, dia langsung menutup telepon.Di saat bersamaan, masuklah panggilan telepon lain. Marshanda meneleponnya.Syena menjawab telepon, "Ada apa?""Nona Syena, kudengar semalam terjadi sesuatu di Kota Simaliki." Marshanda berkata ragu-ragu, "Apa Reina baik-baik saja?"Syena tertegun sesaat, lalu berpura-pura baru tahu kejadian ini, "Semalam Reina diculik, tapi sekarang sudah nggak apa-apa.""Hah?" Marshanda berpura-pura terkejut. Dia tahu penculikan Reina berhubungan erat dengan Syena. "Apa yang terjadi? Kok Reina bisa diculik? Siapa pelakunya?"Syena mengernyit mendengar serangkaian pertanyaan Marshanda dan menjawab dengan tidak sabar, "Mana aku tahu? Kamu penasaran? Tanya
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

Bab 1733

Setelah Liane tidur lelap, Reina perlahan menarik tangannya.Dia bangun dari kasur dan berjalan keluar.Maxime masih menunggu di luar.Reina terkejut, "Kamu nggak ngantor?"Reina pikir Maxime sudah pergi karena Maxime tidak masuk ke kamarnya lagi."Kamu lagi dirawat di rumah sakit, masa aku ngantor?" Setelah Maxime selesai bicara, dia menambahkan, "Lagian semua karyawan punya tugas masing-masing, nggak ada aku, nggak mungkin bangkrut."Reina mengangguk , lalu merendahkan suaranya, "Aku mau ngomong sesuatu sama kamu."Maxime menyadari ada sesuatu. "Oke, kita bicara di luar."Setelah mereka hanya berduaan, Reina pun bicara."Aku tahu siapa yang mau membunuhku."Maxime menjadi serius dan berkata, "Siapa?""Syena dan ayahnya." Reina menceritakan semua yang dia lihat semalam.Maxime mengepalkan tinjunya erat-erat, "Serahkan masalah ini padaku, kamu istirahat aja."Reina menghela napas dalam-dalam, "Aku belum tahu apa harus memberi tahu Liane tentang hal ini atau nggak? Menurutmu dia bakal b
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more

Bab 1734

Liane mengangguk tanpa ragu, "Yakin dong, kenapa ragu? Kamu 'kan putri kandungku?"Ucapan ini membuat prasangkanya terhadap Liane menghilang.Reina mengeluarkan ponselnya, membuka beberapa informasi yang dia temukan beberapa hari yang lalu dan menyerahkannya pada Liane."Ini adalah bukti Syena memindahkan aset perusahaan waktu dia menjabat kemarin."Jika bukan karena bantuan Liane yang menempatkan Reina sebagai CEO, Reina mungkin tidak bisa menunjukkan bukti pada Liane secepat ini.Setelah Liane membacanya, hatinya terasa sangat sedih.Ternyata selama ini dia benar-benar memelihara pengkhianat."Aku sangat menyesal! Aku sangat menyesal mengadopsi dia!" Liane mengepalkan tinjunya.Kemudian, dia terbatuk hebat.Ketika Reina melihat Liane terbatuk-batuk begitu hebat, dia hendak memanggil dokter, tapi Liane langsung menghentikannya, "Uhuk! Tung ... Tunggu ...""Ada apa?""Aku minum air saja." Liane memaksakan diri untuk menahan batuknya."Oke."Reina langsung mengambil segelas air hangat d
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more

Bab 1735

Rizki berdiri di depan Syena bersama sekelompok orang.Syena gemetar, berpura-pura terkejut, "Paman Rizki, kalian ngapain?"Rizki mendengus sinis, "Harusnya aku yang nanya gitu, sudah semalam ini ngapain kamu keluar dari jendela?"Syena memaksa mengulas sebuah senyum."Aku ..."Syena tidak bisa mencari alasan yang logis.Rizki tidak mau basa basi dan langsung ke pokok persoalan, "Kamu dan ayahmu mau menyakiti bos kami, 'kan? Sekarang ayahmu sudah ditangkap. Kamu akan sukarela ikut kami, atau perlu kami paksa?"Wajah Syena pucat pasi dan hampir terjatuh ke tanah.Dengan mata berkaca-kaca dia berkata, "Paman Rizki 'kan sudah melihatku tumbuh dari kecil. Aku mohon, tolong lepaskan aku kali iniiii aja? Aku nggak mau masuk penjara. Aku benar-benar nggak bermaksud membunuh dia."Membayar pembunuh bayaran membunuh Reina masih dibilang bukan kesengajaan?Rizki benar-benar tidak menyangka gadis kecil yang dilihatnya tumbuh dewasa, punya karakter yang begitu busuk.Lebih baik pelihara anjing dar
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more

Bab 1736

Liane yang pucat duduk di ranjang. Ketika mendengar Syena masih memanggilnya 'ibu', dia merasa mual dan jijik."Syena, bukannya aku sudah bilang, aku bukan lagi ibumu?"Syena langsung berlutut dan merangkak menuju ranjang Liane, "Bu, gimanapun juga kamu adalah ibuku. Kamu membesarkanku dengan tanganmu sendiri. Kata pepatah, berkat membesarkan anak pasti lebih besar dari berkat Tuhan.""Cih!" Liane mencibir, "Berani banget kamu ngomong gini?""Kenapa kamu nggak balikin kalimat ini ke kamu sendiri waktu meracuniku?" tanya Liane.Syena menangis, "Bu, aku bodoh. Aku benar-benar tahu aku salah, aku menyesal."Menyesal apanya? Syena cuma bermulut manis karena tidak punya jalan lain.Liane menghela napas, "Aku akan melupakan kejahatanmu ke aku, bagaimanapun aku sudah menganggapmu anakku selama ini. Tapi, kamu nggak boleh menyakiti Reina! Dia adalah putriku satu-satunya. Nggak gampang aku bisa nemuin dia setelah 20 tahun mencarinya.""Maaf, maaf, aku salah. Mataku buta karena serakah. Nggak ak
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more

Bab 1737

"Aku bahkan mutusin hubungan sama ibu kandungku sendiri demi dia, lihat apa yang dia lakukan ke aku! Setelah menemukan putri kandungnya, dia membuangku! Menurutmu ini masuk akal?" Syena bertanya.Liane tidak takut sama sekali. Sebaliknya, dia bertanya sambil mencibir, "Kamu yakin, aku yang membuangmu?""Sudah kujelaskan dengan sangat jelas. Setelah ketemu Nana, kalian masing-masing dapat setengah dari hartaku. Kamu yang serakah dan mau membunuhku juga putri kandungku!""Lagian, kamu mutusin hubungan sama ibu kandungmu 'kan karena mengincar hartaku? Kalau aku nggak punya uang, mana mungkin kamu mutusin hubungan dengannya? Kalau kamu nggak mau pun, memangnya aku bisa maksa kamu?"Syena tidak tahu harus menjawab apa.Dia menjadi benar-benar gila, "Kamu ... kamu ... Diam! Ini salahmu, kenapa harus cari putri kandungmu? Sudah ada aku saja kamu masih nggak puas. Kamu pantas kehilangan anakmu!"Liane terlalu malas bicara dengan Syena, jadi dia berkata pada Rizki, "Rizki, jangan takut. Lagian
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more

Bab 1738

Tangan Syena mulai gemetar karena marah, kepalanya berdengung, "Kamu ... kamu cari mati!"Syena tidak bisa lagi mengendalikan dirinya dan mulai mengangkat pisau di tangannya.Reina yang sigap dan cekatan langsung menghampiri Syena dan meraih pergelangan tangannya.Barulah Syena menyadari bahwa dia telah ditipu. Dia meronta hendak kembali menyerang Liane.Tapi sudah terlambat, Rizki sudah pasang badan di depan Liane sehingga Syena tidak bisa mendekati Liane sama sekali.Namun saat ini, dia masih bisa berhadapan dengan seseorang, Reina.Syena menatap Reina yang berusaha mengambil pisau dari tangannya. Syena pun Pisau diarahkan ke arah Reina!Reina mau merebutnya, tapi gagal. Mata Reina menyaksikan bagaimana pisau itu hendak menusuk tenggorokannya.Tiba-tiba, seseorang melompat tepat di depan Reina dan memblokir pisau Syena.Reina tertegun lama sebelum sadar. Dia menatap Liane yang mengernyit kesakitan, kepala Reina berdengung.Rizki langsung mengendalikan Syena."Cepat! Panggil dokter ke
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more

Bab 1739

Setelah diobati, Liane langsung mengizinkan Reina menjenguknya.Reina menghampiri Liane, duduk di kasur dan memanggilnya dengan canggung, "Bu."Liane tersenyum lembut."Ya." Liane perlahan mengangkat tangannya, mau menyentuh Reina, tapi dia khawatir Reina akan menolak, jadi tangan Liane berhenti bergerak.Melihat ini, Reina pun membungkuk tanpa ragu-ragu.Kali ini, Liane akhirnya berani menyentuh Reina, dengan hati-hati menyentuh kepalanya, lalu memeluknya dengan lembut."Nana, Nana ..." Liane memanggilnya berulang kali, Reina dalam dekapannya adalah harta berharga hidupnya.Reina tidak berani mendambakan momen ini. Dia tidak terpikir akan mendapatkan kasih sayang keluarga dan menerima cinta keibuan seperti ini."Iya, Bu," jawabnya lembut.Maxime langsung bergegas begitu tahu kejadian tadi. Sesampainya di rumah sakit, dia melihat momen ini. Maxime pun berdiri di depan pintu.Kini, Reina dan Liane sudah berdamai dan mengakui hubungan mereka.Rizki terkekeh, "Bagus, Nana dan Bu Liane akh
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more

Bab 1740

Ketika Sisil melihat Liane terluka, dia langsung mendatangi Liane dan menggodanya, "Bibi Liane, kalau di situasi bahaya gitu harusnya kamu meneleponku. Eh, nggak, nggak. Mulai sekarang, nggak ada bahaya lagi.""Haha. Oke, kuharap begitu."Sisil mengobrol dengan Liane.Reina keluar kamar dan Deron datang menghampirinya, "Kamu baik-baik saja?"Deron agak menyesal, harusnya dia tidak melalaikan tugas demi kepentingan pribadi."Iya, nggak apa-apa.""Aku sudah memecat pengawal yang menjagamu hari itu. Nanti aku akan memperkuat pelatihan mereka," kata Deron."Ini bukan salah dia, soalnya dia ada di luar restoran waktu itu. Lagian, penculiknya banyak orang," jawab Reina.Tidak semua orang bisa bertarung seperti Deron.Deron sadar sesuatu dari gerak gerik Reina, "Ingatanmu sudah balik ya?"Reina tidak menyangka dan mengangguk sungguh-sungguh, "Ya, aku ingat semuanya.""Aku butuh bantuanmu. Tolong awasi Marshanda," kata Reina.Sekarang Reina harus menyelesaikan dengan orang-orang yang menyakiti
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more
PREV
1
...
172173174175176
...
210
DMCA.com Protection Status