Share

Bab 1733

Penulis: Kacang Merah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-27 10:58:25
Setelah Liane tidur lelap, Reina perlahan menarik tangannya.

Dia bangun dari kasur dan berjalan keluar.

Maxime masih menunggu di luar.

Reina terkejut, "Kamu nggak ngantor?"

Reina pikir Maxime sudah pergi karena Maxime tidak masuk ke kamarnya lagi.

"Kamu lagi dirawat di rumah sakit, masa aku ngantor?" Setelah Maxime selesai bicara, dia menambahkan, "Lagian semua karyawan punya tugas masing-masing, nggak ada aku, nggak mungkin bangkrut."

Reina mengangguk , lalu merendahkan suaranya, "Aku mau ngomong sesuatu sama kamu."

Maxime menyadari ada sesuatu. "Oke, kita bicara di luar."

Setelah mereka hanya berduaan, Reina pun bicara.

"Aku tahu siapa yang mau membunuhku."

Maxime menjadi serius dan berkata, "Siapa?"

"Syena dan ayahnya." Reina menceritakan semua yang dia lihat semalam.

Maxime mengepalkan tinjunya erat-erat, "Serahkan masalah ini padaku, kamu istirahat aja."

Reina menghela napas dalam-dalam, "Aku belum tahu apa harus memberi tahu Liane tentang hal ini atau nggak? Menurutmu dia bakal b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1734

    Liane mengangguk tanpa ragu, "Yakin dong, kenapa ragu? Kamu 'kan putri kandungku?"Ucapan ini membuat prasangkanya terhadap Liane menghilang.Reina mengeluarkan ponselnya, membuka beberapa informasi yang dia temukan beberapa hari yang lalu dan menyerahkannya pada Liane."Ini adalah bukti Syena memindahkan aset perusahaan waktu dia menjabat kemarin."Jika bukan karena bantuan Liane yang menempatkan Reina sebagai CEO, Reina mungkin tidak bisa menunjukkan bukti pada Liane secepat ini.Setelah Liane membacanya, hatinya terasa sangat sedih.Ternyata selama ini dia benar-benar memelihara pengkhianat."Aku sangat menyesal! Aku sangat menyesal mengadopsi dia!" Liane mengepalkan tinjunya.Kemudian, dia terbatuk hebat.Ketika Reina melihat Liane terbatuk-batuk begitu hebat, dia hendak memanggil dokter, tapi Liane langsung menghentikannya, "Uhuk! Tung ... Tunggu ...""Ada apa?""Aku minum air saja." Liane memaksakan diri untuk menahan batuknya."Oke."Reina langsung mengambil segelas air hangat d

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-27
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1735

    Rizki berdiri di depan Syena bersama sekelompok orang.Syena gemetar, berpura-pura terkejut, "Paman Rizki, kalian ngapain?"Rizki mendengus sinis, "Harusnya aku yang nanya gitu, sudah semalam ini ngapain kamu keluar dari jendela?"Syena memaksa mengulas sebuah senyum."Aku ..."Syena tidak bisa mencari alasan yang logis.Rizki tidak mau basa basi dan langsung ke pokok persoalan, "Kamu dan ayahmu mau menyakiti bos kami, 'kan? Sekarang ayahmu sudah ditangkap. Kamu akan sukarela ikut kami, atau perlu kami paksa?"Wajah Syena pucat pasi dan hampir terjatuh ke tanah.Dengan mata berkaca-kaca dia berkata, "Paman Rizki 'kan sudah melihatku tumbuh dari kecil. Aku mohon, tolong lepaskan aku kali iniiii aja? Aku nggak mau masuk penjara. Aku benar-benar nggak bermaksud membunuh dia."Membayar pembunuh bayaran membunuh Reina masih dibilang bukan kesengajaan?Rizki benar-benar tidak menyangka gadis kecil yang dilihatnya tumbuh dewasa, punya karakter yang begitu busuk.Lebih baik pelihara anjing dar

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-27
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1736

    Liane yang pucat duduk di ranjang. Ketika mendengar Syena masih memanggilnya 'ibu', dia merasa mual dan jijik."Syena, bukannya aku sudah bilang, aku bukan lagi ibumu?"Syena langsung berlutut dan merangkak menuju ranjang Liane, "Bu, gimanapun juga kamu adalah ibuku. Kamu membesarkanku dengan tanganmu sendiri. Kata pepatah, berkat membesarkan anak pasti lebih besar dari berkat Tuhan.""Cih!" Liane mencibir, "Berani banget kamu ngomong gini?""Kenapa kamu nggak balikin kalimat ini ke kamu sendiri waktu meracuniku?" tanya Liane.Syena menangis, "Bu, aku bodoh. Aku benar-benar tahu aku salah, aku menyesal."Menyesal apanya? Syena cuma bermulut manis karena tidak punya jalan lain.Liane menghela napas, "Aku akan melupakan kejahatanmu ke aku, bagaimanapun aku sudah menganggapmu anakku selama ini. Tapi, kamu nggak boleh menyakiti Reina! Dia adalah putriku satu-satunya. Nggak gampang aku bisa nemuin dia setelah 20 tahun mencarinya.""Maaf, maaf, aku salah. Mataku buta karena serakah. Nggak ak

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-27
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1737

    "Aku bahkan mutusin hubungan sama ibu kandungku sendiri demi dia, lihat apa yang dia lakukan ke aku! Setelah menemukan putri kandungnya, dia membuangku! Menurutmu ini masuk akal?" Syena bertanya.Liane tidak takut sama sekali. Sebaliknya, dia bertanya sambil mencibir, "Kamu yakin, aku yang membuangmu?""Sudah kujelaskan dengan sangat jelas. Setelah ketemu Nana, kalian masing-masing dapat setengah dari hartaku. Kamu yang serakah dan mau membunuhku juga putri kandungku!""Lagian, kamu mutusin hubungan sama ibu kandungmu 'kan karena mengincar hartaku? Kalau aku nggak punya uang, mana mungkin kamu mutusin hubungan dengannya? Kalau kamu nggak mau pun, memangnya aku bisa maksa kamu?"Syena tidak tahu harus menjawab apa.Dia menjadi benar-benar gila, "Kamu ... kamu ... Diam! Ini salahmu, kenapa harus cari putri kandungmu? Sudah ada aku saja kamu masih nggak puas. Kamu pantas kehilangan anakmu!"Liane terlalu malas bicara dengan Syena, jadi dia berkata pada Rizki, "Rizki, jangan takut. Lagian

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-27
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1738

    Tangan Syena mulai gemetar karena marah, kepalanya berdengung, "Kamu ... kamu cari mati!"Syena tidak bisa lagi mengendalikan dirinya dan mulai mengangkat pisau di tangannya.Reina yang sigap dan cekatan langsung menghampiri Syena dan meraih pergelangan tangannya.Barulah Syena menyadari bahwa dia telah ditipu. Dia meronta hendak kembali menyerang Liane.Tapi sudah terlambat, Rizki sudah pasang badan di depan Liane sehingga Syena tidak bisa mendekati Liane sama sekali.Namun saat ini, dia masih bisa berhadapan dengan seseorang, Reina.Syena menatap Reina yang berusaha mengambil pisau dari tangannya. Syena pun Pisau diarahkan ke arah Reina!Reina mau merebutnya, tapi gagal. Mata Reina menyaksikan bagaimana pisau itu hendak menusuk tenggorokannya.Tiba-tiba, seseorang melompat tepat di depan Reina dan memblokir pisau Syena.Reina tertegun lama sebelum sadar. Dia menatap Liane yang mengernyit kesakitan, kepala Reina berdengung.Rizki langsung mengendalikan Syena."Cepat! Panggil dokter ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-27
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1739

    Setelah diobati, Liane langsung mengizinkan Reina menjenguknya.Reina menghampiri Liane, duduk di kasur dan memanggilnya dengan canggung, "Bu."Liane tersenyum lembut."Ya." Liane perlahan mengangkat tangannya, mau menyentuh Reina, tapi dia khawatir Reina akan menolak, jadi tangan Liane berhenti bergerak.Melihat ini, Reina pun membungkuk tanpa ragu-ragu.Kali ini, Liane akhirnya berani menyentuh Reina, dengan hati-hati menyentuh kepalanya, lalu memeluknya dengan lembut."Nana, Nana ..." Liane memanggilnya berulang kali, Reina dalam dekapannya adalah harta berharga hidupnya.Reina tidak berani mendambakan momen ini. Dia tidak terpikir akan mendapatkan kasih sayang keluarga dan menerima cinta keibuan seperti ini."Iya, Bu," jawabnya lembut.Maxime langsung bergegas begitu tahu kejadian tadi. Sesampainya di rumah sakit, dia melihat momen ini. Maxime pun berdiri di depan pintu.Kini, Reina dan Liane sudah berdamai dan mengakui hubungan mereka.Rizki terkekeh, "Bagus, Nana dan Bu Liane akh

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-27
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1740

    Ketika Sisil melihat Liane terluka, dia langsung mendatangi Liane dan menggodanya, "Bibi Liane, kalau di situasi bahaya gitu harusnya kamu meneleponku. Eh, nggak, nggak. Mulai sekarang, nggak ada bahaya lagi.""Haha. Oke, kuharap begitu."Sisil mengobrol dengan Liane.Reina keluar kamar dan Deron datang menghampirinya, "Kamu baik-baik saja?"Deron agak menyesal, harusnya dia tidak melalaikan tugas demi kepentingan pribadi."Iya, nggak apa-apa.""Aku sudah memecat pengawal yang menjagamu hari itu. Nanti aku akan memperkuat pelatihan mereka," kata Deron."Ini bukan salah dia, soalnya dia ada di luar restoran waktu itu. Lagian, penculiknya banyak orang," jawab Reina.Tidak semua orang bisa bertarung seperti Deron.Deron sadar sesuatu dari gerak gerik Reina, "Ingatanmu sudah balik ya?"Reina tidak menyangka dan mengangguk sungguh-sungguh, "Ya, aku ingat semuanya.""Aku butuh bantuanmu. Tolong awasi Marshanda," kata Reina.Sekarang Reina harus menyelesaikan dengan orang-orang yang menyakiti

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-27
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1741

    Reina membungkuk dan bertanya, "Ada sesuatu yang penting?"Reina begitu dekat sehingga Maxime samar-samar bisa mencium wangi tubuh Reina.Maxime melihat Reina yang polos, dia pun mengangguk, "Ya, ada."Reina jadi serius dan duduk tegak.Namun beberapa jam kemudian, Reina baru sadar ternyata urusan penting yang dimaksud Maxime adalah ....Mereka sedang berpelukan di ranjang, Reina merasa tubuhnya remuk tidak bertulang.Maxime masih mencium kening Reina, masih mau ronde berikutnya."Nggak, nggak, aku nggak kuat." Reina buru-buru melambaikan tangannya dan menolak.Maxime melihat Reina sangat lelah, dia pun menahan diri. "Oke nggak usah buru-buru, kita lanjutin nanti malam.""Hah?"Reina benar-benar tidak mau."Nggak, nanti malam aku mau pergi ke kediaman utama untuk jenguk anak-anak."Selama ini Reina telah melupakan keempat putranya.Reina yakin Riko dan Riki pasti sangat sedih.Si kembar yang langsung dia tinggalkan tepat setelah mereka lahir juga kasihan."Kalau gitu nanti malam kita n

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-27

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2097

    Sebenarnya, ini bukan menjelaskan semuanya dengan jelas, tetapi menempatkan identitas dengan jelas bahwa Ari tidak pantas untuk Reina dan dia tidak lebih baik dari Maxime.Sekarang, Ari merasa sangat bersalah, "Bu Reina, kita akan bertemu lagi lain kali. Kali ini, aku yang mentraktirmu dan Tuan Maxime."Maxime segera membalas, "Nggak perlu. Saat datang, aku sudah bayar."Dia tidak mau menerima traktiran dari saingan cintanya, dia juga bukan orang yang suka gratisan.Ari makin malu, lalu mengangguk mengerti sebelum pergi bersama orang tuanya.Setelah dia pergi, Reina menghela napas panjang, merasa masih belum pulih dari semua kejutan yang baru saja terjadi."Apa maksudnya ini?" Reina bergumam pada dirinya sendiri.Maxime menatapnya dengan ramah. "Sudah percaya 'kan kamu sekarang?"Reina menghela napas, masih sedikit tidak percaya."Apa mungkin Ari mengarang jawaban yang barusan?"Dia tidak mengerti kenapa seorang selebriti pria populer menyukai seorang wanita yang lebih tua beberapa tah

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2096

    "Bu, jangan konyol." Ari membela Reina, "Itu masalahku sendiri, nggak ada hubungannya sama dia."Ari memang penurut dan pengertian sejak kecil, kecuali untuk urusan jatuh cinta dan menikah.Melihatnya membela wanita lain, hati Retno jadi makin tidak nyaman, lalu melampiaskan kemarahannya pada Reina."Namamu Reina?" tanya Retno sambil menatapnya tajam. "Apa suamimu tahu tentang hubunganmu dengan Ari?"Kata-kata dingin Retno terus terlontar, "Kamu sudah menikah, punya anak dan terlihat sedikit lebih tua dari Ari. Jadi, kamu harusnya sangat pandai dalam memanipulasi laki-laki muda, bukan? Menurutmu, apa yang akan suamimu lakukan kalau aku memberitahunya semua ini?"Jika orang ini bukan ibu Ari, Reina pasti sudah membalas tanpa ampun."Tante, aku nggak memanipulasi anak Tante, jadi jangan bicara sembarangan tentangku. Usia anak Tante sudah dua puluhan, bukankah dia punya pendapat sendiri?" kata Reina dengan tegas.Ari mendengarkan percakapan antara Reina dan ibunya sendiri, mengerti bahwa

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2095

    Sudut mulut Imran bergerak pelan, apakah itu kabar baik?"Lalu bagaimana sekarang?"Mereka berharap bisa bertemu dengan calon menantu mereka hari ini, tetapi tidak disangka semuanya tidak seperti yang mereka bayangkan.Retno berpikir sejenak, lalu menjawab, "Karena anak kita lebih suka yang sudah menikah, kenapa kita nggak carikan janda saja untuknya?"Raut wajah Imran terlihat makin aneh."Kamu nggak lagi bercanda?""Di zaman sekarang ini, bercerai bukanlah masalah besar." Retno berpikiran terbuka. "Yang penting anak kita bisa cepat menikah dan memberi kita cucu."Imran tidak menolak atau membantah.Dia hanya diam saja.Retno menganggapnya sebagai jawaban persetujuan darinya."Ayo. Karena ini salah paham, kita pulang saja." Imran berdiri.Pada saat itulah dia tiba-tiba mendengar Ari berkata lagi, "Bu Reina, apa kamu dan Tuan Maxime rujuk? Kamu sudah yakin nggak mau mempertimbangkan yang lain?"Reina sedikit bingung dengan pertanyaan yang tiba-tiba itu."Kenapa kamu tanya begitu?""Mak

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2094

    Reina dan Maxime tiba di dalam restoran sesuai dengan waktu yang telah disepakati. Maxime menerima telepon dan keluar sebentar.Melihatnya dari kejauhan, Ari langsung berjalan cepat ke arahnya.Setelah sampai di tempat itu, dia melihat sekeliling dan bertanya, "Katanya Tuan Maxime datang juga, di mana dia?""Oh, dia keluar sebentar buat jawab telepon," jawab Reina.Mendengar itu, Ari mengangguk dan duduk di seberang Reina.Dia tidak menyadari bahwa saat ini orang tuanya sedang duduk di ruang sebelah.Orang tua Ari senang saat melihat orang yang ditemui putra mereka adalah seorang wanita dan memiliki penampilan yang khas."Ternyata dia sudah punya pacar, tapi menyembunyikannya dari kita," kata Imran.Retno bertanya bingung, "Apa kamu nggak merasa wanita ini agak familier? Sepertinya aku pernah melihatnya di suatu tempat."Sebelumnya, Ari dan Reina pernah digosipkan dan berita keduanya menjadi pemberitaan hangat.Pada waktu itu, Retno sempat melihat foto profil Reina di berita."Memang n

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2093

    Ibu kota.Keluarga Yinandar sangat meriah seperti biasa, Naria takut kedua orang tua itu kesepian, jadi meminta Reta untuk kembali lebih awal untuk menemani mereka merayakan Tahun Baru.Begitu Reina dan yang lainnya tiba, keduanya terlihat sangat gembira.Keempat cicit kecil itu memanggil mereka, kemudian mereka memberi keempatnya hadiah.Reina melihat bahwa mereka tidak bisa memegang semua hadiah itu dengan tangan mereka."Kakek, Nenek, kenapa beli banyak hadiah begini?""Kami senang karena mereka datang. Setiap kali kami melihat sesuatu yang bagus dan menyenangkan, kami berpikir untuk membelinya dan menyimpannya untuk mereka."Reina tidak berkata apa-apa lagi saat mendengar ini.Reina meminta keempat anaknya bermain bersama kakek dan neneknya, kemudian dia dan Maxime bisa keluar jalan-jalan, lalu sorenya menemui Ari....Rumah Ari.Ayah dan ibunya memegang banyak foto perempuan cantik dan menyerahkannya kepadanya. "Coba lihat."Ari hanya melirik mereka dan mengalihkan pandangannya."

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2092

    "Ya."Riko mengiakan dengan sangat patuhDia menguap dan menyuruh ketiga adiknya untuk bangun.Kedua adiknya yang paling kecil langsung bangun, tetapi Riki yang selalu bersikap malas tidak mau bangun."Hoaam, Kak, aku masih ingin tidur. Kamu balik dulu saja, aku mau tidur sambil peluk Mama."Reina tidak bisa menahan tawa saat melihat adegan ini."Ya, kalian istirahat di sini dulu saja." Reina tidak tega berpisah dengan beberapa anak.Rasanya sangat bahagia bisa bersama anak-anak.Namun, Maxime berkata dengan tidak sabar, "Cepatlah."Riki beranjak dari lantai dengan gusar saat mendengar suara marah papanya."Ayo pergi." Dia menepuk lipatan di tubuhnya. Ternyata dia sudah bangun sejak tadi, dia hanya sengaja tidak ingin meninggalkan tempat itu.Reina melihat tanpa daya saat keempat anaknya pergi. Lalu, dia menggerutu kepada Maxime, "Kamu kenapa, sih? Kenapa ngusir mereka begitu?"Maxime bergegas menghampirinya dan memeluknya."Kalau ada mereka, bagaimana kita bisa punya waktu berdua?"".

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2091

    Ketika Morgan pergi, dia melewati ruang tamu, melewati Aarav dan Daniel."Kamu baru pulang, apa sudah mau pergi lagi?" Daniel bertanya saat melihat Aarav akan keluar rumah."Hmm," jawab Morgan singkat.Daniel mengerutkan keningnya. "Jangan pergi, tunggu sampai makan nanti."Morgan tidak sependapat, bersikap seakan tidak mendengar perkataannya dan terus melangkahkan kakinya keluar rumah.Sikapnya membuat Daniel merasa canggung.Aarav yang berada di sampingnya memperhatikan semuanya dalam diam. Dia menyesap tehnya, lalu berkata, "Anak-anak sudah besar, jadi suka memberontak. Rendy juga sering membuatku kesal, jadi jangan ambil pusing.""Hmm." Daniel mengangguk."Kalau nggak ada yang lain, kami akan pulang dulu. Aku minta tolong kepadamu untuk bicara dengan Max terkait kerja sama ini." Aarav berhenti sejenak, lalu menambahkan, "Bagaimanapun juga, kamu itu ayah Max, kepala keluarga.""Kak, jangan khawatir."Daniel mengantarnya pergi.Sebenarnya Daniel tidak bodoh, mana mungkin dia tidak ta

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2090

    Daniel mengangguk berulang kali. "Tentu saja, Kak."Setelah mengatakan itu, sebagai orang tua yang baik, dia langsung melangkah mendekati Tommy."Tommy, kalau kamu nggak mau pakai topeng ini, kamu nggak perlu memakainya."Daniel memaafkan Tommy atas nama Riko tanpa menanyakan apa yang terjadi hari itu.Riko mengerti orang seperti apa kakeknya, dia pun tidak marah.Tommy segera melepaskan topeng Siluman Babi itu dari wajahnya. Dia menginginkan topeng Raja Kera, siapa yang menginginkan topeng Siluman Babi.Aarav pura-pura memelototinya. "Tommy, cepat bilang terima kasih sama Kakek.""Terima kasih, Kakek.""Ini bukan apa-apa, nggak perlu berterima kasih," kata Daniel sambil tertawa.Aarav memperhatikan bahwa situasi di sini begitu harmonis dan bahagia, jadi dia mengutarakan tujuan kedatangannya."Max, karena kita keluarga, aku nggak akan basa-basi. Aku dengar IM Grup memiliki proyek di luar negeri yang membutuhkan penghubung? Bagaimana pendapatmu tentang perusahaan kita?"Maxime tahu bahw

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2089

    "Ayah, kalau Ayah benar-benar ingin berubah, lebih baik bersikap baik pada Ibu dulu, itu yang utama." Maxime mengatakan ini dari lubuk hatinya yang terdalam. "Apa Ayah ingat, saat aku dan Reina ingin bercerai, bukankah Ayah menasihatiku biar nggak cerai dengannya atau aku akan menyesal nantinya.""Saat ini, apa Ayah menyesal?" tanya Maxime.Wajah Daniel sedikit menegang.Dalam hal hubungan dan perasaan, pihak yang menyaksikanlah yang akan sadar lebih jelas.Pada awalnya, dia bisa melihat sekilas bahwa Reina adalah menantu yang baik, dia pun memperlakukan Maxime dengan baik. Jika Maxime menceraikannya, dia pasti tidak akan bisa menemukan orang lain yang akan memperlakukannya dengan baik.Demikian pula, Maxime juga menerapkan situasi ini kepada ayahnya."Sayangnya, aku dan ibumu sudah tua dan berbeda darimu saat itu. Kamu nggak ngerti."Daniel masih tidak bisa melepaskan harga dirinya dengan meminta rujuk.Maxime sadar akan hal ini dan tidak mencoba membujuknya lebih jauh."Oh ya, bagaim

DMCA.com Protection Status