Sketsa Cinta Arina

Sketsa Cinta Arina

last updateLast Updated : 2021-10-31
By:  Teha  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
123 ratings. 123 reviews
80Chapters
13.4Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

"Aku nggak ngarep ya. Aku optimis." "Optimis apaan? Optimis bisa jadi pacar gue?" "Bukan. Aku optimis kalau kamu sebenarnya ada rasa sama aku, tapi nggak mau ngakuin." *** Berawal dari tersandung, ada hati yang terjatuh dalam indahnya cinta. Aseeek! Bermula dari penasaran, berlanjut dengan pendekatan, dan berakhir pada ..... Ah, mending baca dan buktikan langsung keseruan kisah Arina dan Andre, ketimbang menerka-nerka dan jadi penasaran. Bukan hanya baper-baperan yang dibahas, ada cerita tentang persahabatan, hangatnya kasih dalam keluarga, kesetiaan, dan kepercayaan, yang dikemas dengan manis dalam cerita segar nan lucu.

View More

Latest chapter

Free Preview

1. Si Tampan yang Angkuh

"Tiba-tiba cinta datang kepadaku... Saat ku mulai mencari cinta...." Pagi-pagi aku dibangunkan oleh lagu jatuh cinta dari ponselku, bukan suara alarmku yang biasanya. Masih sedikit mengantuk aku mencari ponselku dan mematikan suara pengingat itu. Santi pasti yang telah diam-diam memasangnya. Nggak jelas! Mentang-mentang lagi kesemsem sama seseorang. Aku bangun, dan bersiap untuk mandi. "Ibuuu...," panggilku manja, sambil berjalan ke arah dapur. "Masak apa hari ini?" "Masak aer...." "Hah!" Aku mencibir dan ngeloyor ke kamar mandi. Ibuku memang nyentrik. Kalimat candaannya hanya itu-itu saja. Ibuku adalah ibu terbaik di dunia. Namanya Reni Darmanto. Aku anak tunggal. Bapak meninggal waktu masih SMP. Kala itu bisnis Bapak sedang berjalan bagus, kemudian Bapak menjalin kerja sama dengan orang baru, orang kaya dari luar kota. Proyek besar katanya. Tapi

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Teha
sekadar info: standar penguncian bab di GN sekarang dipukul rata 14 koin, bila jumkat dlm bab di bawah 1400 kata, ya. 1000 kata pun ttp byr 14 koin. namun utk novel ini sendiri, koin/bab bs lebih besar dikarenakan jumlah kata yg lebih banyak, jd sebenarnya pembaca mdpt harga lama 1 koin/100 kata.
2023-08-15 22:28:01
2
user avatar
Teha
terima kasih banyak untuk pembaca yg telah mampir, menyukai cerita ini, memberikan gem, ataupun berkomentar di dalam bab.
2023-08-15 22:23:58
3
user avatar
Teha
halo, pembaca. novel ketiga saya di goodnovel sudah tayang, judulnya Suami Pelarian. cek di bio author utk membacanya, ya. terima kasih.
2022-12-30 18:14:08
8
user avatar
Feidybala
mantap euy
2022-09-11 21:56:50
7
user avatar
Teha
wah, terima kasih banyak utk yg sudah mampir dan membaca kisah arina&andre hari ini. semoga pembaca terhibur, sekaligus bisa mengambil pelajaran bagus dr kisah mereka ya. singgah jg ke cerita saya yg satu lagi, kakak. hehe terima kasih.
2022-08-22 18:10:51
8
user avatar
agneslovely2014
Gila yang komen banyak banget ... sukses selalu ya Kakak othorrr
2022-06-05 21:09:46
7
user avatar
my heart
andre ganteng bgt di gambarnya
2022-05-19 07:26:23
6
user avatar
NVR
Ceritanya sederhana tapi memikat. Membuat pembaca serasa digiring menuju ke kehidupan tokoh utama.
2022-04-30 04:40:21
7
user avatar
Teha
Dear pembaca, terima kasih sudah berkenan membaca cerita ini, terutama utk Anda yg berkenan membeli koin, makasih ya. tengok jg novel kedua saya, cintaku terhalang status, sudah tamat, silakan lihat di profil saya. ceritanya gak kalah seru lho. lebih banyak konflik tp tetap asyik. matur nuwun.
2022-04-18 06:10:46
7
user avatar
No body but you
mantul keren
2022-02-13 14:46:09
8
user avatar
Teha
halo, pembaca. novel baru saya sudah tersedia di app ini ya, silakan lihat di profil author. ceritanya lebih dalam, tapi masih tetap ada lucu2nya kok. jangan ragu masukkan rak dan baca ya. terima kasih.
2022-01-31 16:23:17
8
default avatar
Swarovski
bagus nih, ceritanya seger, lucu
2022-01-21 05:29:36
9
user avatar
Teha
Halo, pembaca! jangan kaget ya, judul novel ini saya ganti supaya lebih sesuai dengan bahasanya saja. hehe Novel kedua saya "cinta dengan restu" masih dalam proses acc di tangan editor, semoga bisa segera tersedia di app. ceritanya lebih seru lho. silakan cek di web GN, masih gratis. mksh
2022-01-11 16:41:11
13
user avatar
ichi
novelnya: seperti snack - ringan, seperti permen - manis, dan seperti kamu - lucu.
2021-12-14 06:31:48
15
user avatar
Teha
terima kasih ya untuk semua yg sudah membaca dan mendukung novel ini. ada kepuasan tersendiri karena novel debut saya ini bisa selesai. jangan ragu untuk kasih ulasan dan bintang lima kalau anda menyukai novel ini. sampai jumpa di cerita yg baru. thanks a lot
2021-11-16 08:58:32
15
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 9
80 Chapters

1. Si Tampan yang Angkuh

"Tiba-tiba cinta datang kepadaku... Saat ku mulai mencari cinta...."   Pagi-pagi aku dibangunkan oleh lagu jatuh cinta dari ponselku, bukan suara alarmku yang biasanya. Masih sedikit mengantuk aku mencari ponselku dan mematikan suara pengingat itu. Santi pasti yang telah diam-diam memasangnya. Nggak jelas! Mentang-mentang lagi kesemsem sama seseorang.   Aku bangun, dan bersiap untuk mandi.   "Ibuuu...," panggilku manja, sambil berjalan ke arah dapur. "Masak apa hari ini?"   "Masak aer...."   "Hah!" Aku mencibir dan ngeloyor ke kamar mandi. Ibuku memang nyentrik. Kalimat candaannya hanya itu-itu saja.   Ibuku adalah ibu terbaik di dunia. Namanya Reni Darmanto. Aku anak tunggal. Bapak meninggal waktu masih SMP. Kala itu bisnis Bapak sedang berjalan bagus, kemudian Bapak menjalin kerja sama dengan orang baru, orang kaya dari luar kota. Proyek besar katanya. Tapi
Read more

2. Sherina, Si Ranger Kuning

[Andre POV]   Hari ini adalah hari pertamaku bekerja di sini. Kantor Tante Dana, kakak perempuan Papa. Kantor kecil yang bergerak di bidang desain grafis, periklanan dan saudara-saudaranya.   Namanya Famili Advertising. Kenapa bukan family seperti layaknya tertulis dalam bahasa Inggris? Kata Tante biar lebih terkesan lokal, padahal di belakangnya jelas-jelas ada kata dalam bahasa Inggris, 'Advertising'. Namanya famili karena Tante pingin dia dan para pegawainya di sini bisa akrab seperti keluarga. Maklum dia tinggal sendiri, setelah Om Hari meninggal tujuh tahun lalu dan semua sepupuku sudah berkeluarga dan tinggal di tempat lain.   Papa menawariku untuk kerja di perusahaannya, tapi aku tolak. Sejak dari awal kuliah aku jelaskan kalau aku ingin belajar bekerja dari nol. Ingin belajar mengelola bisnis sendiri. Perusahaan papa terlalu besar, dan aku nggak mau nanti dikira nepotisme.   Lain halnya denga
Read more

3. Berondong

[Andre POV]   Hari pertama aku bekerja di sini cukup menyenangkan. Satu pegawai yang namanya Fajar fokus membantu aku mengenal pekerjaan macam apa yang dilakukan di kantor ini. Dia orang kepercayaan Tante Dana. Orangnya ramah, dan sabar, kelihatan banget bisa diandalkan. Dia satu-satunya karyawan pria yang sudah menikah di kantor ini, selain Pak Paino yang kerja jadi OB. Istri Mas Fajar juga bekerja di sini, Mbak Rere yang jadi resepsionis.   Sejauh ini kesan yang aku peroleh dari karyawan di sini baik. Hanya ada sedikit yang membuatku kurang nyaman. Hal ini sudah biasa aku alami, tapi tetap saja tidak senang.   Pegawai wanita yang bernama Cici terlalu ramah. Benar-benar seperti dalam drama. Begitu sesi perkenalan selesai, dia langsung berkaca, benahi dandanannya, pakai parfum. Ckckck   Setiap ada kesempatan selalu mengajak ku ngobrol. Atau sekadar curi-curi pandang sambil senyum-senyum sendiri. Dia
Read more

4. Tom and Jerry

[Andre POV]   Astaga! Gadis satu ini menggemaskan sekali. Kepanikannya, niatnya untuk menyelesaikan masalah, dan rasa malu yang datang setelah sadar apa yang sudah dia lakukan. Rasanya aku ingin tertawa, tapi aku lakukan dalam hati saja.   Aku sebenarnya sudah berniat mengatakan, tidak masalah, masih banyak baju di rumah, toh aku juga salah tadi berdiri terlalu dekat dengan dia, tapi entah kenapa aku justru ingin menggodanya. Jadi aku tetap menyerahkan kemeja kotorku agar dicuci olehnya.   "Baik, Tuan Muda. Nanti saya cuci bersih, saya beri pewangi pakaian satu botol," katanya sambil tersenyum sangat manis, tapi dalam hitungan detik senyumnya hilang dan berubah menjadi tatapan penuh permusuhan.   Aku tetap memasang tampang cool, padahal dalam hati ingin tertawa menang. Ingin rasanya ku cubit pipinya yang menggemaskan itu, atau ku acak-acak rambut di kepalanya.   "Sudah sudah, ayo
Read more

5. Penggemar Berat Lee Min Ho

[Arina POV]   "Ibuuuu, aku pulang."   "Ya, Rin. Bawa apa itu?"   "Ini tadi Bu Bos ngadain acara makan bareng, masih ada sedikit sisa lauk sama sayur, lalu dibagi-bagi dengan teman-teman yang lain" ujarku sambil menyerahkan makanan dari Bu Bos.   Sebelum pulang tadi dia memberi kami sayur dan lauk dari acara makan siang, katanya sayang kalau dibuang, masih banyak pula, dia sendiri tidak mungkin menghabiskannya. Lumayan lah buat dimakan di rumah.   Ibu membuka bungkusan makanan itu. "Wah, ini sih bukan sedikit. Bu Bos kamu memang murah hati. Terus itu apa?"   Ibu melihat tas plastik berisi kemeja milik Andre di tanganku. "Baju, Bu. Kotor. Mesti dicuci."   "Loh, bukan bajumu kan? Kok kamu yang cuci?"   Baiklah, sesi interogasi dari Ibu Jaksa Agung yang terhormat segera dimulai. Aku menghela napas, lantas menjawab," Tadi
Read more

6. Pilih Arin atau Cici?

[Andre POV] Hari kedua bekerja aku masih dilatih oleh Mas Fajar. Katanya hari ini kami masih akan bekerja di luar kantor. Tante Dana memang sudah memberi instruksi ke Mas Fajar untuk mengajari aku semua hal yang berhubungan dengan bisnis ini. Jadi Mas Fajar mau mengkhususkan waktu di awal masa kerjaku untuk punya gambaran lengkap terlebih dahulu, baru kemudian aku bisa terjun membantu proyek permintaan klien. Hmm... hari ini nggak bakal ketemu Si Ranger Kuning. Entah kenapa baru kenal sehari, tapi namanya seolah sudah masuk ke dalam kamus hidupku. Arina, Ranger Kuning, Sherina. Dia membuat aku penasaran. Aku seperti menemukan hobi baru: hobi menggodanya. Aneh memang. Jadi hari ini aku nggak bisa ketemu Arina. Aduh, kenapa itu terus yang aku pikirkan? Fokus, Andre! Kerja kerja! Aku pergi ke kantor lebih awal, karena Mas Fajar bilang kami ketemu di kantor, langsung berangkat jam 7:30 pagi. Dalam hati a
Read more

7. Keindahan Ciptaan Tuhan

[Arina POV] Mbak Rere masih meledek aku dengan tiada ampun ketika Cici memasuki ruangan kantor dengan begitu ceria."Selamat pagi, semua. Hari yang indah ya," ia menyapa kami dengan suara mendesah, lalu duduk di kursi dengan gaya yang begitu feminin macam Princess Syahrini. "Pagi, Cici," kataku. "Pagi, Ci. Tumben ceria sekali. Mimpi apa semalam?" tanya Mbak Rere. Masih dengan wajah berbunga-bunga ia berkata, "Iya dong, Mbak. Keindahan ciptaan Tuhan wajib kita syukuri, kita nikmati. Ciptaan yang indah membuat hati bahagia." "Oh, memang keindahan ciptaan Tuhan seperti apa yang kamu lihat hari ini? Matahari terbit? Bunga bermekaran? Kupu-kupu terbang? Atau... akang tukang bubur ayam yang ganteng?" aku ganti bertanya menyelidik. "Hihihi.... Ah, Arin. Aku jadi malu. Bukan akang tukang bubur ayam juga," Cici kembali tersipu-sipu, lalu bercermin memeriksa ria
Read more

8. Bersamamu di Suatu Senja

[Andre POV] "Makasih untuk hari ini, Andre. Senang kerja bareng kamu. Kamu cerdas, dan cepat tanggap," kata Mas Fajar memujiku. Dadaku kembang kempis karena bangga. "Sama-sama, Mas. Terima kasih sudah kasih banyak ilmu ke saya." Aku melihat ke sekeliling dan bertanya, "Loh, Mbak Rere mana, Mas? Nggak kelihatan, dan kantor sudah sepi." "Dia sudah pulang duluan. Aku suruh naik ojol saja tapi katanya dia diantar pulang sama Arin," jawab Mas Fajar. Lalu ia menambahkan, "Arin baik kan. Padahal rumah kami jauh, berlawanan arah malahan, tapi dia mau antar istriku pulang." Aku tersenyum lebar mendengar hal itu. Nggak salah kalau aku tertarik padanya. Selain wajahnya manis, hatinya juga baik. Kadang terkesan cuek dan galak, tapi dia lembut di dalam. Sudah seperti wafer saja. "Jadi, Andre, ingat pesan Mas tadi ya. Kalau kamu memang tertarik dengan Arin, coba periksa dirimu dengan jujur, ap
Read more

9. Kalah Cepat

[Arina POV]   Apakah burung butuh alasan untuk berkicau? Apakah bunga butuh alasan untuk mekar? Apakah angin butuh alasan untuk berhembus? Dan apakah cinta butuh alasan untuk tumbuh di hati anak manusia?   Demikian halnya ketika seseorang yang baru kau kenal mengusik kesendirianmu yang damai. Kau tidak memahaminya namun kehadirannya membuat bibirmu mengembangkan senyum tanpa alasan yang jelas. Dan ketika dia tak ada, matamu mencarinya, hatimu menantinya.   Mungkin hal semacam ini yang aku rasakan semenjak ada Andre. Cinta? Tidak, aku tidak yakin ini cinta. Kami belum lama kenal, terlalu cepat untuk menyebutkan cinta. Namun seandainya ini akan tumbuh menjadi cinta, apakah aku siap? Relakah aku berbagi pikiran dan perasaan dengan seseorang secara khusus? Dan yang terburuk, apakah aku siap untuk patah hati seandainya kenyataan tak seindah impian?   Pertemuan kami di kala senja itu meninggalkan kesan ter
Read more

10. Senewen

[Andre POV]   Hah! Sial! Hari ini aku harus pergi bersama Cici. Sewaktu Bu Bos meminta Arin untuk pergi bersamaku tadi aku sudah merasa girang dalam hati. Tapi kemudian Cici berkicau, berkata dia yang akan pergi karena dia kenal Kepala Sekolahnya, dan Arin sedang banyak pekerjaan. Sedangkan Arin, dia menurut begitu saja pada kata Cici.   Tapi setidaknya besok aku bisa pergi dengan Arin. Tunggu saja, Arin, kamu tidak bisa lari lagi. Dan apa tadi dia bilang? Fruit ninja? Memangnya aku Hatori? Aku kan Naruto.   Tapi kalau dipikir-pikir lucu juga sih. Guyonannya yang spontan terkesan fresh, walau kadang garing, aku tetap suka mendengarnya. Uhuy!   Kami pergi ke tempat parkir dan aku mengambil motorku. Aku pun segera naik dengan ransel tetap berada di punggungku.   Cici mengeluh, "Andre, ranselnya jangan digendong gini dong. Aku jadi nggak enak nih, duduk di boncengan nggak nyaman."
Read more
DMCA.com Protection Status