āļŦāđ‰āļ­āļ‡āļŠāļĄāļļāļ”
āļ„āđ‰āļ™āļŦāļē

āđāļŠāļĢāđŒ

Bab 1741

āļœāļđāđ‰āđ€āļ‚āļĩāļĒāļ™: Kacang Merah
Reina membungkuk dan bertanya, "Ada sesuatu yang penting?"

Reina begitu dekat sehingga Maxime samar-samar bisa mencium wangi tubuh Reina.

Maxime melihat Reina yang polos, dia pun mengangguk, "Ya, ada."

Reina jadi serius dan duduk tegak.

Namun beberapa jam kemudian, Reina baru sadar ternyata urusan penting yang dimaksud Maxime adalah ....

Mereka sedang berpelukan di ranjang, Reina merasa tubuhnya remuk tidak bertulang.

Maxime masih mencium kening Reina, masih mau ronde berikutnya.

"Nggak, nggak, aku nggak kuat." Reina buru-buru melambaikan tangannya dan menolak.

Maxime melihat Reina sangat lelah, dia pun menahan diri. "Oke nggak usah buru-buru, kita lanjutin nanti malam."

"Hah?"

Reina benar-benar tidak mau.

"Nggak, nanti malam aku mau pergi ke kediaman utama untuk jenguk anak-anak."

Selama ini Reina telah melupakan keempat putranya.

Reina yakin Riko dan Riki pasti sangat sedih.

Si kembar yang langsung dia tinggalkan tepat setelah mereka lahir juga kasihan.

"Kalau gitu nanti malam kita n
āļ­āđˆāļēāļ™āļŦāļ™āļąāļ‡āļŠāļ·āļ­āđ€āļĨāđˆāļĄāļ™āļĩāđ‰āļ•āđˆāļ­āđ„āļ”āđ‰āļŸāļĢāļĩ
āļŠāđāļāļ™āļĢāļŦāļąāļŠāđ€āļžāļ·āđˆāļ­āļ”āļēāļ§āļ™āđŒāđ‚āļŦāļĨāļ”āđāļ­āļ›
āļšāļ—āļ—āļĩāđˆāļ–āļđāļāļĨāđ‡āļ­āļ
āļ„āļ§āļēāļĄāļ„āļīāļ”āđ€āļŦāđ‡āļ™ (1)
goodnovel comment avatar
Jeng Fatma
akhirnya max dan nana bisa sequidi pap pap tanpa ada paksaan...
āļ”āļđāļ„āļ§āļēāļĄāļ„āļīāļ”āđ€āļŦāđ‡āļ™āļ—āļąāđ‰āļ‡āļŦāļĄāļ”

āļšāļ—āļ—āļĩāđˆāđ€āļāļĩāđˆāļĒāļ§āļ‚āđ‰āļ­āļ‡

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1742

    Riki mengangguk berulang kali, "Mama memang yang terbaik."Reina menatap Riki dan tersenyum, lalu memeluknya lama sekali.Sesampainya di kediaman utama, Reina mengajak Riki keluar dari mobil.Ketika para pelayan di kediaman utama melihat Reina dan Maxime datang, mereka semua langsung menyambut, "Nyonya, Tuan. Apa kalian datang menemui Tuan Leo dan Tuan Liam?""Ya." Reina mengangguk."Kami akan langsung memberi tahu Nyonya Joanna." Seorang pelayan langsung menghadap Joanna.Joanna sangat senang saat mendengar bahwa Reina dan Maxime datang berkunjung."Nana datang? Sini masuk, kebetulan pas jam makan."Reina mengangguk.Reina masuk dan melihat si kembar yang berusia satu tahun lebih.Dengan perasaan bersalah Reina berjalan menghampiri kedua anak itu selangkah demi selangkah, hatinya terasa sangat berat.Si kembar yang menyadari Reina datang juga tidak merasa asing sama sekali. Mereka langsung berlari menghampiri Reina dan minta dipeluk.Riki merasa cemburu dan berkata, "Aku nggak berdeba

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1743

    Reina berpikir sejenak, "Gimana kalau untuk sementara si kembar tetap di sana, terus kita sering-sering samperin mereka. Nanti kalau sudah lebih akrab sama mereka, baru deh kita bawa pulang."Tentu ini adalah jawaban terbaik.Maxime mengangguk, "Oke.""Tapi ibu kerepotan nggak ya? Kalau dia merasa repot, aku bisa urus sendiri kok." Reina khawatir Joanna kelelahan mengurus si kembar.Maxime tersenyum, "Nggak, ibu malah mau banget mengasuh mereka. Dia bilang kalau kita bawa mereka pulang, kita harus ngizinin dia ketemu anak-anak kapan pun.""Oke, beres!" Reina mengangguk.Dia melirik jam dan melihat hari sudah larut."Sudah malam, ayo tidur."Maxime menatap Reina, "Kamu lupa? Kita masih punya urusan.""Apa lagi?"Reina bingung. Namun saat sadar, wajahnya memerah.Maxime mematikan lampu kamar....Keesokan harinya, Reina baru bangun jam 10 pagi karena kelelahan.Setelah mandi, Reina baru sadar kalau Riki sudah berangkat sekolah.Pelayan datang membawakan sarapannya."Max mana?" tanya Rein

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1744

    "Marshanda, lama nggak ketemu."Reina menatapnya sambil tersenyum.Punggung Marshanda terasa dingin saat melihat cara Reina menatapnya."Nana ...""Mendingan panggil aku Reina. Kita nggak akrab, ah salah. Kita itu musuh."Marshanda perlahan mengepalkan tinjunya, "Nana, kejadian kemarin bukan keputusanku sendiri. Morgan yang memaksaku. Jangan salahkan aku aja.""Terus? Kamu nurut aja gitu sama dia?" Reina bertanya balik, "Ini pembelaanmu? Kamu sudah memisahkan aku dan anak-anakku, membuat hidupku sangat menderita!"Marshanda menggigil ketakutan. Meski cuacanya sangat dingin, dahinya dipenuhi bulir keringat."Nana, aku salah. Aku nggak akan berani melakukannya lagi. Tolong lepaskan aku.""Aku sudah melepaskanmu sekali. Kali ini, kalau aku melepaskanmu berarti aku yang bodoh!" kata Reina.Marshanda balik badan dan berlari kembali ke lokasi syuting.Reina hanya menatap Marshanda dan tidak menyuruh siapa pun mengejarnya.Namun, sesampainya di sana, Marshanda langsung diusir paksa dari lokas

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1745

    Liane mengingat-ingat, lalu berkata, "Bukannya waktu itu dia pura-pura jadi anakku?""Waktu itu aku sudah merasa dia bukan anakku, jadi aku mengutus orang untuk mengikutinya dan tahu perbuatan buruknya.""Malam itu, aku minta bawahanku memberi pelajaran pada preman yang menangkap Alana, makanya Alana selamat malam itu."Cerita Liane membuat Reina merasa beruntung."Bu, aku perlu menelepon Alana.""Oke, silahkan."Reina keluar dan menelepon Alana.Sejak Alana hamil, dia tidak bisa makan sama sekali. Dia cuma malas-malasan dan tidak berniat melakukan apa pun. Kepalanya terasa kosong.Awalnya dia menjalankan toko online Riko, tapi sekarang dia lemas tidak berdaya.Kalau dulu, Riko pasti akan mendesaknya. Tapi sekarang setelah tahu tante kesayangannya ini sedang hamil, Riko memberinya perlakuan khusus.Riko bahkan mencuci buah-buahan untuk dimakan Alana, dia juga selalu berpesan supaya Alana tidak lupa selimutan supaya tidak masuk angin.Alana merasa bahwa Riko sangat perhatian, yang semak

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1746

    Sebelum menutup telepon, Alana tidak lupa mengatakan, "Nana, bilang terima kasih ke Bibi Liane ya."Lagi pula jika bukan karena Liane, Alana akan merasa jijik pada dirinya sendiri seumur hidup."Oke." Reina menutup telepon....Di sisi lain, Marshanda yang berdiam diri di rumah merasa panik melihat surat tuntutan pengacara serta pemutusan kontrak.Dia pikir Jovan atau Maxime akan langsung datang mengganggunya, tapi ternyata tidak.Setiap menit begitu menyiksanya."Aku harus gimana!" Marshanda menelepon Morgan.Kali ini tidak seperti sebelumnya, panggilannya benar-benar tersambung."Ada apa?" Morgan bertanya.Suara Marshanda menjadi serak, "Tuan Morgan, ingatan Reina sepertinya sudah balik. Aku harus gimana, aku 'kan cuma bantuin kamu. Kamu 'kan sudah janji bakal melindungiku selamanya."Saat ini Morgan ada di kamar rawat Talitha."Kamu mungkin salah ingat. Maksudku aku akan menjadikanmu artis lagi, tapi aku nggak janji akan melindungimu selamanya.""Kamu!" Marshanda sangat marah, tapi

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1747

    Morgan mengangkat telepon itu dan mendengar suara Reina yang sangat tenang."Ayo kita ketemu."Morgan meremas ponselnya dan berkata, "Oke."Morgan menutup telepon, melihat alamat yang dikirim oleh Reina dan meminta sopir untuk mengemudi ke sana.Jess juga memperhatikan perubahan rute. Dia duduk diam di samping Morgan tanpa berkata apa-apa.Sesampainya di sana.Morgan turun dari mobil terlebih dahulu, lalu berkata pada Jess, "Jess, tunggu aku di sini."Jess mengangguk, "Oke."Dia melihat Morgan memasuki kedai kopi, lalu menghela napas.Pak Derry, sopir mereka pun mengajak Jess bercanda, "Bu Jess belakangan ini kenapa? Urusan cinta nggak mulus ya?"Saat mengobrol dengan Derry yang lebih tua dari dirinya, Jess tidak terlihat kaku seperti saat bekerja.Dia tersenyum, "Nggak, hubunganku cukup stabil.""Stabil?" Derry merasa ucapan anak muda zaman sekarang sangat sulit untuk dipahami. "Terus? Kapan kalian akan menikah."Menikah ....Jess terdiam saat ditanya seperti ini.Wajah Erik yang tamp

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1748

    Waktu itu, Morgan hampir dibunuh.Reina pasang badan di depan Morgan, punggungnya sampai terluka dan bekasnya ada sampai sekarang.Dulu Reina pikir, dia sudah menyelamatkan Maxime dan Maxime yang berhutang padanya.Tenggorokan Morgan terasa pahit mendengar ucapan Reina."Kok bisa sih kamu meracuniku sama obat-obatan itu?" tanya Reina.Reina masih tidak percaya, seseorang yang dulu begitu baik waktu anak-anak, kenapa begitu dewasa jadi begitu menakutkan?Morgan menyesap kopinya dan spontan mengencangkan cengkeramannya pada cangkir kopi."Aku nggak punya pilihan lain, aku cuma mau mulai dari awal." Morgan menatap Reina, "Kamu sudah lama 'kan jatuh cinta sama Maxime?"Reina terlihat ragu, dia tidak paham maksud Morgan.Morgan melanjutkan, "Meski amnesia, kenapa kamu tetap menolakku meski sudah tinggal sama aku setahun? Bukannya itu karena perasaanmu sudah berubah?"Morgan masih ingat kebersamaannya dengan Reina di luar negeri dulu.Reina selalu spontan menghindarinya, seakan memang begitu

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1749

    Di mata Reina, orang normal tidak akan melakukan apa yang dilakukan Morgan.Jess terdiam sesaat, "Mungkin Tuan Morgan terlalu tertekan."Bagaimanapun, Maxime selalu bisa mengalahkannya.Melihat Jess sangat membela Morgan, Reina tidak bisa berkata apa-apa lagi. Karena Morgan hendak keluar, Reina pun berkata, "Aku pergi dulu.""Oke."Jess mengawasi Reina pergi.Morgan mendatangi Jess dan bertanya, "Kalian ngobrolin apa?"Jess menggeleng, "Nggak ada."Sinar aneh melintas di mata Morgan, "Ayo balik ke kantor.""Ya, oke." Jess mengangguk.Di dalam mobil, Jess berkata, "Tuan Morgan, aku mau pulang akhir pekan ini."Morgan menatapnya dengan bingung, "Ada urusan apa?""Mau mengurus bertunangan. Keluarga sudah mendesakku," jawab Jess.Suasana mobil tiba-tiba menjadi sunyi senyap.Awalnya Morgan selalu mendukung Jess untuk segera menikah, namun kini dia berkata, "Kamu 'kan tahu kerja sama dengan Keluarga Debrista ini penting banget. Bisa kamu tunda sebentar?"Jess tercengang, dia tidak menyangka

āļšāļ—āļĨāđˆāļēāļŠāļļāļ”

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2303

    Reina menutup telepon dan akhirnya merasa lega.Selama Syena tidak melakukan sesuatu yang buruk, semuanya tidak apa-apa.Dia sudah makin berumur dan hanya ingin menjalani hidupnya dengan baik.Jika Syena melakukan sesuatu yang salah lagi, dia akan menghabisinya....Musim semi berganti menjadi musim gugur.Waktu berlalu dalam sekejap.Dalam sekejap mata, rambut Reina pun dipenuhi dengan uban. Saat ini, Reina hampir berusia tujuh puluh tahun.Beberapa anak laki-lakinya akhirnya menikah. Anak-anak Riko dan Riki sudah duduk di bangku sekolah dasar.Reina mengambil ponselnya. Pada hari itu, dia mendengar anak buahnya berkata, "Bos, Marshanda meninggal."Meninggal adalah sebuah kata yang sering didengar Reina di masa tuanya.Selama bertahun-tahun, mertuanya juga sudah meninggal dunia.Mantan saudara perempuannya, Brigitta, juga meninggal tahun lalu.Ethan menyusul pada paruh pertama tahun ini.Hanya Erina dan suaminya yang tersisa untuk menjaga bisnis Keluarga Yusdwindra.Suami yang Erina d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2302

    Sisca pergi ke sekolah dan hendak meminta guru untuk memanggil Talitha. Namun, dia melihat Talitha berdiri di depan gedung sekolah dari kejauhan.Di seberang Talitha ada Syena!Ekspresi Sisca langsung berubah.Dia berjalan cepat menghampiri keduanya. "Talitha."Talitha menoleh ke arahnya. "Ibu."Syena langsung marah mendengar putrinya memanggil wanita lain dengan sebutan ibu."Talitha, aku ini ibumu, dia nggak ada hubungan darah denganmu."Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, wajah Syena sangat pucat dan kuyu. Tatapan matanya menatap Sisca lekat-lekat.Sisca juga tidak merasa terintimidasi olehnya, menarik putrinya untuk berdiri di sisinya."Syena, saat itu kamulah yang nggak menginginkan Talitha. Sekarang, kamu ingin mendapatkan anakmu lagi?"Talitha menimpali, "Aku cuma punya satu ibu, namanya Sisca. Nama keluargaku juga Santiago. Jadi, kamu pergi saja dan berhenti mencariku."Mendengar apa yang dikatakan putrinya, gelenyar kelegaan menyelimuti benak Sisca.Syena terlihat makin mura

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2301

    Reina beranjak dan melangkah pergi.Marshanda menatap punggungnya dan tiba-tiba berdiri. "Reina."Langkah kaki Reina terhenti dan dia berbalik untuk menatapnya.Tiba-tiba, mata Marshanda menjadi sedikit memerah."Reina! Aku merasa sepertinya aku melakukan kesalahan."Selama sepuluh tahun terakhir, Marshanda telah bermimpi tentang masa lalu hingga berulang kali.Mimpi itu terjadi di masa lalu, ketika dia baru dijemput oleh Anthony.Saat itu, dia tidak memiliki niat licik. Saat pertama kali bertemu Reina, dia merasa bahwa Reina sangat baik.Reina akan memberinya pakaian yang bagus untuk dipakai!Memberikan makanan yang enak untuknya!Reina juga akan berbagi uang saku dengannya!Mungkin karena dia makin tua, ingatannya tentang ketika dia masih muda menjadi begitu jelas, dia pun bernostalgia.Mendengar Marshanda mengakui kesalahannya, Reina menunjukkan kerumitan di antara kedua alisnya."Itu semua sudah berlalu."Dia hanya mengatakan beberapa kata tanpa menyebutkan maaf.Marshanda memperha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2300

    Riki benar-benar tidak berubah, ucapannya sangat manis dan masih terus menempel kepadanya.Maxime hendak mengatakan sesuatu tentangnya.Riki melepaskan pelukannya pada Reina dan memujinya."Papa, hari ini Papa bersinar banget dan makin jantan saja. Aku mau belajar dari Papa."Maxime tidak terbujuk oleh perkataannya. "Kalau mau belajar dariku, ikuti kakakmu dan uruslah perusahaan keluarga."Riki menggaruk-garuk kepalanya ketika diminta mengurus perusahaan.Sayangnya, dia benar-benar tidak suka menjadi bos.Dia hanya ingin menjadi seorang penyanyi.Dia mewarisi bakat musik yang kuat dari Reina dan merupakan penyanyi generasi baru.Reina juga memahami kebenaran bahwa setiap anak memiliki potensinya sendiri dan keempat anaknya pun berbeda."Sudah, biarkan Riki melakukan apa pun yang dia inginkan, toh ada Riko yang ngurus perusahaan.""Atau nanti kalau Leo dan Liam sudah besar, mereka juga bisa bantu ngurus perusahaan."Maxime langsung diam begitu Reina berbicara.Riki berterima kasih kepad

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2299

    Revin memang cukup terlambat saat menikah. Belakangan, dia menelepon Reina dan mengatakan bahwa dia punya anak.Maxime sedikit tercengang. "Dia punya anak dari mana? Bukannya dia nggak nikah?"Sejujurnya, Maxime juga mengagumi Revin.Sebagai seorang pria, dia sangat menyukai Reina dengan sepenuh hati dan perasannya tidak pernah berubah.Maxime menduga bahwa Revin tidak pernah menikah karena Reina.Setiap kali mendengar tentang Revin, Maxime langsung ketakutan, takut pria ini akan datang dan merebut istrinya."Katanya sih bayi tabung," kata Reina.Maxime mendengarkan dengan serius. "Siapa ibu dari anak itu?"Reina menggelengkan kepalanya. "Aku nggak tahu, katanya sih rahasia dan nggak ada yang tahu siapa ibu dari anak itu. Tapi, Revin sangat luar biasa. Gen yang dia pilih pasti sangat bagus juga."Mendengar ini, Maxime mengangguk setuju.Hatinya sangat lega.Dia sudah sangat tua, sekarang Revin akhirnya memiliki seorang anak sendiri. Dia seharusnya tidak lagi akan memiliki ketertarikan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2298

    Jess tidak tahu apa yang ada di pikiran Erik. Dia mengangkat tangannya dan menepuk pundaknya. "Bodoh, mana mungkin aku nikah sama orang lain, aku saja sudah punya kamu sama anak kita."Erik menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Aku tahu kalau istriku ini memang sangat mencintaiku. Cuma aku, 'kan?"Jess ragu-ragu sejenak, tetapi dengan cepat mengangguk."Ya, tentu saja."Keraguannya yang sangat tipis ini masih bisa ditangkap oleh Erik.Itu juga pertama kalinya Erik menyadari bahwa dia bisa menjadi begitu peka dan perasa, seperti seorang wanita.Dulu, hanya wanita yang selalu khawatir dia macam-macam. Sekarang, keadaan berbalik dan dia selalu mengkhawatirkan Jess.Ada pepatah yang ternyata memang benar.Jika dunia bertanya apa itu cinta, cinta adalah sesuatu yang bisa menaklukkan segalanya.Jess adalah orang yang bisa menaklukkannya....Lima belas tahun telah berlalu.Tanpa disadari, keempat putra Reina dan Maxime telah tumbuh dewasa dan semuanya sangat tampan.Riko adalah yang paling

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2297

    Entah kebetulan atau tidak, Jess yang saat itu berada jauh di Kota Simaliki juga bermimpi.Dalam mimpi itu, dia benar-benar menikah dengan Morgan dan memiliki seorang anak.Ketika terbangun dari mimpi itu, entah kenapa hati Jess terasa kosong. Dia tidak tahu kenapa ada emosi rumit di dalam hatinya.Dia menoleh ke samping, melihat seorang anak kecil yang sedang tidur di sampingnya.Di sisi anak itu ada suaminya, Erik.Wajah pria itu terlihat tampan saat tidur. Saat sinar matahari menyinarinya, dia terlihat makin memukau.Sudut mulut Jess tanpa sadar terangkat. Dia mengulurkan tangan dan menyentuh putranya yang menggemaskan, sebelum meletakkan tangannya di sisi wajah Erik dan menyentuhnya.Erik merasakan sentuhan di wajahnya. Dengan mata terpejam, dia mengangkat tangannya dan meraih tangan Jess, menariknya ke pelukannya."Tanganmu dingin? Sini aku hangatkan." Dia bahkan tidak membuka matanya dan apa yang dia lakukan tampak natural.Jess memperhatikan tindakannya dan hatinya menjadi hanga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2296

    Mata sipit Maxime sedikit menyipit. "Apa itu?"Sulit untuk menyembunyikan ketegangan di wajah Morgan."Itu cuma koran. Aku bosan dan mau mengisi waktu luang. Jangan diambil, ya?"Melihat raut wajahnya, Maxime tahu bahwa itu jelas bukan koran biasa.Maxime kembali menepis Morgan, berjalan dengan cepat untuk mengambil koran itu.Maxime membukanya dan isinya penuh dengan informasi tentang Jess.Morgan menerjang ke arah Maxime, seolah-olah rahasianya telah terbongkar.Namun, dengan kondisi fisiknya saat ini, Maxime bisa menghindar dengan mudah.Suara Morgan terdengar serak, "Kembalikan, ini milikku!"Maxime menatapnya dengan acuh."Sepertinya kamu lebih peduli sama asistenmu itu daripada Nana."Morgan tersipu malu."Apa kamu bercanda? Siapa juga yang suka sama dia. Aku nggak tertarik sedikit pun sama dia."Dia masih bersikap keras kepala.Maxime bisa melihatnya. Aktingnya benar-benar sangat kentara."Kalau begitu akan aku bawakan koran lain biar kamu bisa baca."Setelah mengatakan itu, Max

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2295

    "Sekarang, semuanya sudah jelas, jadi mulai sekarang kamu nggak perlu menjagaku lagi. Aku baik-baik saja," kata Reina.Namun, Maxime menggelengkan kepalanya. "Nggak, sekarang aku nggak terbiasa."Dia mengikuti Reina setiap hari, jadi tidak terbiasa jika harus terpisah darinya.Reina tidak berdaya ketika melihat ini."Baiklah, tapi kamu harus berubah secara perlahan."Terus menempel pada orang lain juga cukup merepotkan.Dia juga menginginkan waktu untuk dirinya sendiri.Maxime mengiakan, "Ya, terserah kamu saja."Keesokan harinya.Maxime benar-benar tidak mengikuti Reina ke tempat kerja. Dia mengutus seseorang untuk menjaganya, sementara dia sendiri kembali ke IM Group untuk bekerja.Ketika Gaby dan Sisil mengetahui bahwa Maxime telah kembali ke IM Group, mereka semua terlihat terkejut."Kenapa Pak Maxime tiba-tiba berubah pikiran?" Gaby terkejut.Sisil berbisik, "Bos, apa kalian bertengkar?"Reina menggelengkan kepalanya. "Nggak kok, hubungan kami baik-baik saja. Aku mencoba bicara ba

āļŠāļģāļĢāļ§āļˆāđāļĨāļ°āļ­āđˆāļēāļ™āļ™āļ§āļ™āļīāļĒāļēāļĒāļ”āļĩāđ† āđ„āļ”āđ‰āļŸāļĢāļĩ
āđ€āļ‚āđ‰āļēāļ–āļķāļ‡āļ™āļ§āļ™āļīāļĒāļēāļĒāļ”āļĩāđ† āļˆāļģāļ™āļ§āļ™āļĄāļēāļāđ„āļ”āđ‰āļŸāļĢāļĩāļšāļ™āđāļ­āļ› GoodNovel āļ”āļēāļ§āļ™āđŒāđ‚āļŦāļĨāļ”āļŦāļ™āļąāļ‡āļŠāļ·āļ­āļ—āļĩāđˆāļ„āļļāļ“āļŠāļ­āļšāđāļĨāļ°āļ­āđˆāļēāļ™āđ„āļ”āđ‰āļ—āļļāļāļ—āļĩāđˆāļ—āļļāļāđ€āļ§āļĨāļē
āļ­āđˆāļēāļ™āļŦāļ™āļąāļ‡āļŠāļ·āļ­āļŸāļĢāļĩāļšāļ™āđāļ­āļ›
āļŠāđāļāļ™āļĢāļŦāļąāļŠāđ€āļžāļ·āđˆāļ­āļ­āđˆāļēāļ™āļšāļ™āđāļ­āļ›
DMCA.com Protection Status