All Chapters of Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit: Chapter 1591 - Chapter 1600

2104 Chapters

Bab 1591

Morgan keluar vila, lalu masuk ke dalam mobil.Jess juga sedang duduk di dalam mobil. Dia mengernyit bingung, "Tuan Morgan kok balik lagi?"Sebenarnya hari ini Morgan pulang untuk bicara dengan Joanna tentang kerja sama dengan Keluarga Debrista.Morgan memijit pelipisnya, "Nggak perlu lah, dia selalu memihak Kak Maxime, mendingan kita langsung ke Sandy aja."Jess tidak bisa berkata apa-apa lagi."Ya."Padahal seingat Jess, Joanna selalu adil pada Maxime dan Morgan. Entah mengapa Morgan menganggap ibunya pilih kasih.Jess meminta sopir untuk pergi ke kediaman Keluarga Debrista.Sandy dari Keluarga Debrista punya temperamen yang aneh dan kepribadian yang kejam. Entah apa dia setuju untuk bekerja sama dengan Morgan atau tidak.Morgan tidak terburu-buru karena dia memegang rahasia Sandy.Dia memejamkan mata untuk tidur sesaat, tapi tidak bisa. Bayangan Reina dan keluarganya masih melekat di benaknya.Harusnya momen yang begitu hangat ini adalah miliknya!Tapi sekarang, malah jadi milik Max
last updateLast Updated : 2024-11-05
Read more

Bab 1592

Di satu sisi, Jess merasa kasihan karena neneknya mengkhawatirkannya di usia yang begitu tua. Di sisi lain, dia merasa di usia yang begitu tua, dia benar-benar harus mencari pendamping.Dia mengetik balasan, "Nenek, aku mengerti, nanti aku hubungi Erik lagi."Setelah pesan ini terkirim, neneknya akhirnya berhenti mengirim pesan.Jess juga mematikan teleponnya dan berhenti bicara.Akhirnya mereka sampai di kediaman Keluarga Debrista.Morgan membuka matanya dan keduanya turun dari mobil bersama-sama. Tidak ada satu pun yang membahas percakapan Jess dengan neneknya tadi....Di sisi lain, malam itu Reina dan Maxime pulang ke rumah.Reina bertanya padanya, "Ke depannya kedua anak itu akan tinggal di sana?"Meski Reina amnesia, entah mengapa dia agak enggan berpisah dengan si kembar."Nanti waktu ingatanmu balik, kalau kamu mau membesarkan anak-anak itu sendiri, kita jemput mereka pulang," jawab Maxime.Reina mengangguk, "Oke."Sesampainya di rumah Keluarga Andara, hari sudah sangat larut d
last updateLast Updated : 2024-11-05
Read more

Bab 1593

Tentu saja Sisil sangat mau. Kalau mereka tinggal bersama, mereka pasti bisa lebih dekat. Siapa tahu, dua orang yang sendirian bisa ....Dia tidak berani memikirkannya lagi dan mengangguk berulang kali, "Oke, oke, setuju.""Terus Brigitta gimana?"Setelah menyingkirkan Sisil, 'kan masih ada Brigitta.Maxime juga merasa sulit.Sebenarnya ada beberapa rumah kecil di vila Keluarga Andara. Maxime akan bicara dengan Brigitta besok.Malam itu, Reina bermimpi dia dan Maxime tidur bersama, lalu melakukan beberapa hal yang seharusnya tidak mereka lakukan.Setelah bangun, pikiran Reina dipenuhi dengan momen aneh.Dia menepuk wajahnya, "Reina, kamu kenapa sih! Jangan begini dong!"Reina tidak berani keluar kamar begitu teringat semalam ciumannya dengan Maxime ketahuan Sisil.Setelah ragu-ragu untuk waktu yang lama dan mendengar sepertinya tidak ada gerakan di luar, Reina keluar.Tapi, dia langsung melihat Sisil sedang mengemasi barang bawaannya.Dia mengernyit bingung, "Sisil, kamu ngapain? Kamu
last updateLast Updated : 2024-11-05
Read more

Bab 1594

"Bos, aku benar-benar nggak menyangka orang yang membantu Syena dan memfitnahmu di internet itu ternyata tantemu sendiri." Sisil tidak bisa berkata-kata. Setelah bicara, dia menambahkan, "Tapi waktu itu dia belum tahu identitasmu, semua salah paham."Saat mereka mengobrol, Naria sudah datang ke ruang tamu."Nana."Naria tampak berseri-seri. Meski sudah kepala empat, dia masih terlihat seperti di usia kepala tiga.Dia mau memeluk Reina, tapi kali ini Reina sudah bersiap dan menghindarinya.Naria merasa kecewa, "Nana, kok jahat sih? Kok nggak ngasih tantemu ini meluk kamu?"Naria bertingkah seperti anak manja.Sisil tidak percaya saat melihat bos besar bertingkah seperti ini di depan Reina."Bibi Naria, jangan seperti ini.""Boleh nggak jangan manggil aku Bibi? Panggil Tante aja, soalnya panggilan Bibi itu terlalu formal, aku jadi kelihatan tua." Naria berpura-pura tidak senang.Reina hanya bisa menurut, "Tante, kok ada di sini?"Yah, memanggil 'tante' lebih mudah dibanding memanggil 'ib
last updateLast Updated : 2024-11-05
Read more

Bab 1595

"Brigitta ...." Naria menggumamkan nama itu dan tiba-tiba matanya berbinar, "Kakekmu ... Jefry bukan?"Saat nama ini disebutkan, ekspresi Brigitta berubah dan dia mengangguk berulang kali, "Ya, kamu kenal kakekku?""Lebih dari sekedar kenalan, lelaki tua itu sering memintaku datang untuk bermain. Kamu belum lahir." Setelah Naria selesai bicara, dia berkata dengan menyesal, "Sayang sekali Keluarga Fandie nggak lagi seperti dulu, kamu pasti banyak menderita."Hanya dengan beberapa kalimat, Naria berhasil mendekatkan diri dengan Brigitta.Brigitta seperti Sisil, awalnya waspada terhadap Naria, tapi sekarang dia berubah pikiran."Itu semua sudah berlalu," jawab Brigitta sambil menundukkan kepalanya.Naria tampak menyesal, "Waktu kejadian Keluarga Fandie, aku belum punya kemampuan. Maaf ya aku nggak bisa membantu kalian."Brigitta menggeleng, "Ini semua adalah takdir. Keluarga Fandie nggak menyalahkan siapa pun."Ini adalah pertama kalinya Reina mendengar Brigitta bicara tentang keluarganya
last updateLast Updated : 2024-11-06
Read more

Bab 1596

Saat sarapan, Liane pun diam-diam belajar dari Naria."Kok kamu berhasil membujuk Reina dan temannya keluar?""Itu bukan sesuatu yang mudah untuk diajarkan, Kak. Kakak harus pelan-pelan, jangan nggak sabaran," jawab Naria/Liane juga tahu dia tidak boleh terburu-buru, tapi dia takut fisiknya tidak kuat menunggu.Naria pun menghiburnya, "Nana itu anak yang baik, suatu saat nanti dia pasti akan tahu. Yang terpenting saat ini adalah bisa rukun dengannya, terlepas dari identitas apa pun yang harus digunakan."Liane mengangguk, "Oke, terima kasih.""Kita ini bersaudara, buat apa sungkan?"Naria pun memeluk Liane dengan sedih. Dia merasa sangat tertekan saat melihat pelipis Liane yang ditumbuhi semakin banyak uban."Kak, kamu harus jaga diri baik-baik.""Iya, aku tahu." Liane merasa aneh karena mendadak dipeluk Naria. "Kamu kenapa sih? Kok tiba-tiba memelukku?""Dengan begini kita bisa jadi lebih dekat," jawab Naria sambil tersenyum. "Ayo, kita duduk dan makan bersama orang-orang muda sepert
last updateLast Updated : 2024-11-06
Read more

Bab 1597

Syena menatap mereka berdua dengan dingin sambil memantapkan hati. Begitu Naria pergi, dia akan langsung melaksanakan rencananya.Setelah makan malam, Liane mengantar Naria ke bandara.Syena belum tidur saat Liane pulang, jadi Syena memberikan Liane segelas susu hangat, "Diminum dulu susunya, Bu.""Iya, makasih." Liane mengambil gelas itu dan menenggak isinya tanpa berpikir macam-macam.Setelah minum, dia menatap Syena dan berkata dengan tulus, "Ibu dan bibimu habis menemui Nana hari ini.""Apa Nana sudah memaafkan Ibu sekarang?" tanya Syena berpura-pura baik.Liane menggeleng, "Dia masih asing dengan Ibu, Ibu nggak tahu harus bagaimana agar dia mau memaafkan Ibu."Setelah itu, Liane menengadah menatap Syena lagi."Syena, Ibu sudah mengubah isi surat wasiat Ibu. Setengah dari warisan Ibu akan jatuh ke tangan Nana. Kamu nggak keberatan, 'kan?"Setengah harta warisan!Kenyataan ini benar-benar menohok perasaan Syena.Bisa-bisanya Liane mewariskan setengah dari hartanya kepada orang yang
last updateLast Updated : 2024-11-06
Read more

Bab 1598

Rizki menghampiri Reina, lalu langsung berlutut tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Reina sontak terlihat kaget."Kalian sedang apa?"Liane pun berjalan ke samping Rizki, "Nana, dialah yang menculik dan nyaris membunuh Riko. Itu semua atas perintahku.""Tolong maafkan aku, Nona Reina!" timpal Rizki. "Kepulanganku kali ini semata-mata untuk menebus dosa-dosaku. Aku bahkan rela mati kalau kamu menyuruhku mati sekarang juga!"Sekujur tubuh Liane sontak gemetar.Rizki sudah bertahun-tahun mengikutinya dan selalu mementingkan dirinya. Liane tidak akan berada di posisinya yang sekarang tanpa Rizki."Nana, kumohon tolong maafkan Rizki," ujar Liane memberanikan diri. "Aku tahu aku nggak pantas memohon seperti itu. Sebagai nenek Riko, justru aku yang harusnya mati dan bukannya Rizki."Reina akhirnya mengerti tujuan kedatangan mereka.Ingatannya memang belum benar-benar pulih, tapi samar-samar dia masih ingat bagaimana Riko pernah berada dalam bahaya.Yang mereka incar itu nyawa putranya!Mereka
last updateLast Updated : 2024-11-06
Read more

Bab 1599

Setelah Liane dan Rizki kembali, Syena juga mendengar kata-kata Reina."Bu, Om Rizki, kalian itu orang yang lebih tua. Sudah bagus mau minta maaf, masa sekarang harus sampai dipenjara?" Syena sangat takut dirinya terseret masalah.Rizki menghela napas berulang kali, "Ini semua salahku. Harusnya aku nggak melakukan hal yang aku tahu salah, aku nggak menyangka malah akan mencelakai kita sendiri. Ini karmaku."Liane pun angkat bicara."Aku nggak menyalahkanmu, ini salahku karena nggak memikirkan masalah ini dengan hati-hati."Dulu dia sudah menyalahgunakan kekuatan untuk menindas orang lain.Syena menyaksikan kedua orang itu mengambil tanggung jawab satu sama lain dengan tatapan jijik."Nggak ada yang patut disalahkan dalam hal ini. Siapa yang sangka dia itu adikku?"Liane menyangkalnya, "Meski bukan adikmu, kita nggak seharusnya berbuat seperti itu.""Ya." Rizki menimpali, "Selama ini aku ikut Bu Liane, aku nggak pernah menindas orang yang nggak salah. Tapi seiring dengan semakin kuatnya
last updateLast Updated : 2024-11-06
Read more

Bab 1600

Rizki menunggu di luar TK Riko keesokan paginya.Dia melihat Riko berjalan dari kejauhan dan sekilas mengenalinya.Anak ini tidak hanya tampan, tapi juga sangat pintar. Bahkan di antara sekelompok anak-anak, dialah yang paling mencolok.Riko juga merasakan seseorang sedang menatapnya. Dia menoleh ke belakang, tetapi tidak melihat apa pun.Tommy sudah menunggu Riko jadi gelandangan, sayangnya orangtuanya belum berhasil."Riko."Dia langsung datang ke sisi Riko.Riko berhenti dan kembali menatapnya, "Ada apa?""Ayo baikan.""Baikan? Kan kamu yang bilang nggak mau main lagi sama aku, terus aku harus jadi pengikutmu karena kamu akan menjadi pewaris Keluarga Sunandar?" Riko sengaja menggodanya.Wajah kecil Tommy memerah, "Aku 'kan cuma bercanda?""Oh, cuma bercanda?" Riko tidak berpikir begitu.Baru-baru ini, dia meminta Tuan Besar Jacob untuk memperkuat keamanan di sekitarnya, hanya karena dia takut orangtua Tommy akan main kotor."Ya. Riko, aku benar-benar tahu aku salah dan aku mau berte
last updateLast Updated : 2024-11-06
Read more
PREV
1
...
158159160161162
...
211
DMCA.com Protection Status