All Chapters of Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit: Chapter 1611 - Chapter 1620

2104 Chapters

Bab 1611

Mama Alfian menatap Reina dengan penuh rasa terima kasih.Begitu Reina angkat bicara, mama Diera membantu, "Bu Melisha, mereka semua cuma anak-anak. Lagian nggak ada masalah besar kok, sudah nggak usah memperbesar masalah."Begitu ada yang membela Alfian, orangtua lainnya juga menasihati Melisha untuk tidak memperbesar masalah ini."Lihat si Alfian sudah nangis sampai segitunya, dia pasti sudah sadar kalau salah.""Ya, ya."Melisha mengepalkan tangannya erat-erat, dia kesal.Namun karena ditonton banyak orang, dia tidak enak terus menindas anak kecil."Ya sudah, jangan sampai terulang lagi ya."Papa Alfian menebalkan muka dan berkata, "Terima kasih atas kemurahan hati Bu Melisha."Begitu masalah sudah selesai, mama Alfian mendorong suaminya pergi."Aku sudah buta, salah aku nikah sama kamu! Kamu nggak ada apa-apanya sama adikmu!"Saat kedua orangtuanya bertengkar Alfian merasa semakin tidak nyaman.Dia semakin merasa bersalah karena sudah membuat situasi jadi seperti ini.Setelah Alfia
last updateLast Updated : 2024-11-08
Read more

Bab 1612

Sore hari, langit dengan cepat menggelap. Reina dan yang lainnya duduk di lereng bukit, menikmati angin semilir sambil makan ikan bakar.Riko sengaja menyisakan ikan hidup untuk Alfian."Ikan ini nggak bisa hidup lama," katanya.Alfian menatap Riko dengan penuh kekaguman, "Terima kasih Riko, kamu baik banget."Reina tersenyum melihat momen ini.Riko benar-benar bijak, ke depannya pasti tidak akan kekurangan teman."Nggak masalah, cuma ikan aja kok." Riko tidak terbiasa menerima ucapan terima kasih.Alfian sangat tersentuh, tapi dia merasa tidak nyaman saat teringat kejadian tadi."Tante Nana, apa menurutmu tadi aku salah?"Dunia anak-anak itu hitam dan putih.Alfian merasa dirinya tidak salah, tetapi saat teringat papanya menyuruhnya minta maaf, dia jadi ragu.Reina berpikir sejenak sebelum menjawab."Menurut Tante sih nggak salah. Kamu cuma membela diri, lagian Tommy yang salah duluan."Alfian menjadi semakin bingung, "Terus kenapa papa minta aku minta maaf?""Karena di dunia orang de
last updateLast Updated : 2024-11-08
Read more

Bab 1613

Makan malam hari ini disiapkan oleh pihak sekolah.Tidak banyak ikan yang tertangkap siang tadi, jadi tangkapan ikan para ayah hanya sebagai tambahan lauk.Karena sedari siang sudah kerja keras, para orangtua dan murid semuanya kelelahan, jadi mereka semua makan banyak dan tidak lagi pilih-pilih makanan.Tommy makan sambil sesekali melirik Riko.Dalam hati dia iri pada Riko yang disukai banyak teman-teman, Riko jadi pemimpin, bukan pengikut.Melisha tidak nafsu makan, dia merasa sangat gugup karena tahu akan terjadi sesuatu malam ini.Dia juga sesekali melirik Reina dan cemburu saat melihat Reina sekeluarga bersenang-senang dengan bahagia.Setelah makan malam, semua orang beristirahat.Melisha mendatangi Maxime, "Max, makanannya oke? Kalau kamu nggak suka, aku punya makanan di sana, pastinya lebih sehat."Maxime tidak repot-repot melirik Melisha dan menjawab dengan nada dingin, "Nggak usah, terima kasih."Melisha mengernyit bingung. Kenapa sekarang sikapnya dingin sekali? Beda sekali d
last updateLast Updated : 2024-11-09
Read more

Bab 1614

Reina menunduk dan mengernyit bingung saat melihat kotak makan di depannya."Apa ini?""Melisha yang kasih, katanya ada daging. Kamu belum kenyang, 'kan? Nih makan sedikit," ucap Maxime.Melisha bisa mendengar ucapan Maxime dengan jelas.Api kecil yang menyala dalam hatinya langsung padam dalam sekejap.Kurang ajar! Dia pikir Maxime tertarik padanya makanya mau menerima pemberiannya, dia tidak menyangka Maxime melakukannya demi Reina."Max, kamu sayang banget ya sama istrimu. Aku ngasih banyak makanan, tapi kamu malah ngasih ke Nana." Nada bicara Melisha agak aneh.Reina benar-benar belum kenyang.Makan malam yang disajikan pihak sekolah terlalu sederhana dan sedikit.Reina melihat makanan yang diantarkan oleh Maxime, lalu menatap Melisha.Sebelum Reina sempat menolak, Maxime kembali berujar, "Ayo cepat makan, jangan kemalaman makannya, nggak sehat."Reina pun tidak sungkan lagi.Dia mengangguk, lalu berkata pada Melisha, "Terima kasih ya, Kak Melisha."Melisha tersenyum lembut, "Sama-
last updateLast Updated : 2024-11-09
Read more

Bab 1615

Malam pun tiba beserta gerimis.Awalnya tidak terlalu deras, tapi lama-lama deras juga.Padahal Maxime sudah menyiapkan selimut, tapi sekarang lebih nyaman tidur di kantong tidur.Reina bersembunyi di bawah selimut dan agak ketakutan mendengar suara petir yang menggelegar di luar sana.Namun Reina tidak berani menunjukkannya, apalagi ada Riko yang tidur di sampingnya.Riko tahu Reina paling takut dengan petir, jadi dia mengulurkan tangan dan menepuk kantong tidur Reina, "Sini Ma, tidur sama aku.""Hah? Kenapa?" Reina mengernyit bingung."Temenin aku, aku takut petir," ucap Maxime tiba-tiba.Padahal Riko yang mau bicara seperti itu, tapi Maxime sudah merebut kalimatnya.Riko pun melirik sinis pada Maxime.Reina terkejut, "Kamu ... takut petir?""Ya." Suara Maxime bergetar, sepertinya dia tidak berbohong.Reina juga takut.Reina yang polos pun berpikir, setiap orang punya kelemahannya sendiri. Meski Maxime kaya, berkuasa dan cakap, pastinya pria ini punya beberapa kekurangan yang tidak d
last updateLast Updated : 2024-11-09
Read more

Bab 1616

Tidak jauh dari tenda Maxime terjadi tanah longsor, batu-batuan besar tergeletak di dekat mereka."Bahaya sekali. Bukannya kemarin sudah diperiksa katanya area ini aman?"Tentu hal ini tidak akan terjadi tanpa campur tangan manusia.Reina ketakutan melihat pemandangan di depannya, "Ya Tuhan, kalau hujannya lebih deras dari kemarin, bisa-bisa tenda kami banjir atau terlindas batu besar itu."Begitu terpikir hal ini, Reina bergidik.Maxime menghampiri dan menghiburnya, "̃Nggak apa-apa, kita orang baik, pasti dilindungi."Reina mengangguk, "Ya."Para guru di sekolah juga ketakutan.Untungnya sekarang hujan sudah reda dan tidak terjadi kecelakaan, kalau tidak bagaimana mereka harus bertanggungjawab?Melisha adalah orang yang bertanggungjawab mencari tempat ini, mana mungkin dia mencari tempat yang membahayakan dirinya?Kalau batu sebesar itu tersapu hujan lebat, setidaknya beberapa keluarga akan terluka.Dalam situasi ini, para guru tidak berani menunda dan meminta semua orang untuk istira
last updateLast Updated : 2024-11-09
Read more

Bab 1617

Di penginapan, semua orang sedang sarapan dengan ketakutan dalam hati masing-masing.Setelah Maxime makan, dia keluar untuk menjawab telepon."Sudah tahu siapa pelakunya?" tanyanya.Ekki yang ada di ujung telepon pun melirik sekelompok orang yang berlutut dan menjawab, "Mereka mengaku sebagai penambang, mereka nggak ngaku sudah hampir mencelakai orang."Penambang?Bercanda?Namun karena mereka tidak mau mengaku, Ekki pun tidak bisa berbuat apa-apa."Bos, aku curiga ini perbuatan Aarav," tambah Ekki.Maxime juga tahu.Dengan wajah tenang, dia berkata, "Oke, kirim mereka ke kantor polisi.""Ya."Maxime menutup telepon dan kebetulan melihat mobil Melisha datang. Tommy dan Melisha pun turun dari mobil.Begitu Melisha turun dari mobil, matanya langsung tertuju pada pria bertubuh tinggi tegap dan wajahnya terlihat tegas, "Max."Jantung Melisha berdebar kencang."Max kok sendirian di sini, Nana dan Riko mana?""Lagi makan di dalam." Maxime menjawab dengan nada dingin.Melisha meminta sopir un
last updateLast Updated : 2024-11-09
Read more

Bab 1618

Riko pun berhenti membujuknya."Baiklah.""Terima kasih, Riko." Alfian langsung berseri-seri.Tommy melihat Alfian tersenyum di kejauhan dan mengira dia sedang menertawakannya, jadi dia berjalan ke arahnya dengan marah."Alfian, kamu minta dihajar ya?"Alfian meremas sendok di tangannya.Sebelum Riko sempat mengambil tindakan, Alfian sudah menjawab sambil tersenyum, "Tuan Muda Tommy, ya aku nggak berani lah. Kemarin itu salahku, sudah ya kamu jangan marah lagi, oke?""Bukannya kamu bilang aku ini pengikutmu?"Kali ini giliran Tommy yang tercengang.Kenapa bocah ini tiba-tiba berubah?Bukannya selama ini dia tidak suka menjadi pengikutnya?Alfian sekarang mengerti dia harus bersikap sesuai situasi. Dia tidak bisa bertindak seenaknya karena kondisi keluarganya tidak mendukung."Kamu nggak bohongi aku nih?" Tommy bertanya.Alfian tersenyum cerah, "Ya nggak lah. Yuk aku temani main, kalau mereka nggak mau temenin kamu main, biar aku aja yang temenin."Riko juga syok melihat perubahan Alfia
last updateLast Updated : 2024-11-09
Read more

Bab 1619

Papa Alfian merasa sangat lega setelah mendapat pencerahan dari istrinya."Kamu benar. Dulu aku terlalu berpikiran sempit sampai membuatmu dan Alfian menderita."Mama Alfian menggeleng dan tersenyum, "Yang penting kamu belajar, Alfian dan aku pasti memakluminya."Hubungan orangtua Alfian kembali harmonis, mereka tidak tahu kalau sifat putra mereka sudah berubah karena kejadian kemarin.Alfian menemani Tommy pergi bermain dan Tommy menyuruhnya ke sana ke sini.Alfian mematuhinya satu per satu.Ketika keduanya ada di lereng curam, sebuah ide jahat muncul di benak Alfian.Alfian menunjuk ke bawah lereng bukit dan berkata pada Tommy, "Tommy, lihat deh ke sana.""Ada apa?" Tommy menatap dengan bingung.Saat Alfian melihat punggung Tommy, tatapannya jadi dingin dan tangannya perlahan terangkat. Dia hendak mendorong Tommy.Tiba-tiba, terdengar seseorang memanggil mereka."Alfian, Tommy! Bu Guru bilang kita sudah mau naik gunung," kata Riko.Alfian langsung menarik tangannya kembali, dalam hat
last updateLast Updated : 2024-11-10
Read more

Bab 1620

Wajah Reina memerah, "Ah, beneran nggak perlu kok."Begitu Reina selesai bicara, Maxime sudah membopongnya.Tubuh Reina terangkat di udara. Spontan, dia langsung mencengkeram pakaian Maxime."Cepat turunin aku."Pergerakan Maxime menarik perhatian banyak orang.Para ibu menatap dengan iri.Beberapa dari mereka ada juga yang melontarkan komentar sinis."Dasar manja, baru juga jalan setengah sudah minta digendong."Ada seorang istri lain yang berkata pada suaminya, "Sayang, aku capek banget. Gendong dong."Suami wanita itu menghela napas, "Coba lihat badanmu itu, mana mungkin aku sanggup gendong kamu?"Ada juga suami yang ikut menggendong istrinya. Namun karena sudah mulai berumur, kekuatan fisik mereka juga menurun.Setelah menggendong beberapa saat, para suami itu sudah tidak sanggup berjalan lagi.Entah mengapa, suasananya menjadi hidup. Melisha terus menoleh ke belakang dan saat melihat Reina digendong Maxime, tatapannya terlihat sangat dingin.Reina ingin sekali mengubur dirinya, "C
last updateLast Updated : 2024-11-10
Read more
PREV
1
...
160161162163164
...
211
DMCA.com Protection Status