All Chapters of Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit: Chapter 1481 - Chapter 1490

2111 Chapters

Bab 1481

"Apa ada obatnya?" Maxime bertanya.Jovan menghela napas, "Untuk saat ini, menurutku hanya dapat pulih secara perlahan. Kapan pulihnya kami belum yakin.""Aku sarankan agar dalam masa pemulihan ini, Kak Max sering-sering ajak Kak Reina ketemu orang-orang dan hal-hal yang familiar baginya. Ini akan membantu kesembuhannya."Maxime pun berjalan menemui Reina.Reina juga berusaha memahami tubuhnya sendiri. Dia sering bermimpi dan sakit kepala.Awalnya Reina pikir ini semua hanya mimpi, sekarang Reina sadar ini semua adalah bagian dari memorinya.Maxime menghampiri kamar rawat Reina dan melihat Reina menatap kosong ke luar jendela."Nana, ayo pulang."Reina tersadar dari lamunannya dan merasa perkataan Maxime sangat familiar.Reina tersipu malu ketika teringat bagaimana barusan Maxime membawanya dengan paksa ke rumah sakit, "A ... Aku bisa pulang sendiri."Maxime spontan tersenyum, "Aku tahu, aku nggak akan menggendongmu lagi, kamu boleh jalan sendiri."Maxime adalah orang yang tegas dan ti
last updateLast Updated : 2024-10-20
Read more

Bab 1482

Sesuai dengan saran Jovan, Reina perlu dibawa pada hal-hal dan orang-orang dari masa lalu, jadi Maxime menemani Reina di kediaman Keluarga Andara sepanjang hari.Hari ini, Maxime pun banyak belajar tentang masa kecil Reina.Diam-diam, Deron bertanya pada Maxime, "Apa kita perlu panggil semua orang yang dia kenal?""Belum perlu, kita pelan-pelan aja. Aku takut dia nggak bisa menerimanya semua sekaligus."Maxime sudah pernah melihat Reina yang menderita saat sakit kepala hebat, dia tidak ingin melihatnya lagi.Deron mengangguk.Malamnya, mereka makan malam bersama saat Sisil dan para wanita lainnya sudah pulang.Selesai makan, Maxime mengajak Reina pulang ke Vila Magenta, "Ayo pulang, kita main ke sini lagi besok-besok."Reina tidak mau pergi, jadi dia duduk di sofa dan berkata, "Aku boleh tinggal di sini nggak?"Sisil langsung memeluk Reina."Boleh dong Bos, dulu kamu tinggal bareng sama kami di sini."Reina terlihat senang, "Serius? Kalau gitu aku tinggal di sini aja supaya ingatanku c
last updateLast Updated : 2024-10-20
Read more

Bab 1483

Ramah?Detik berikutnya, terdengar suara tawa cekikikan.Maxime menoleh ke belakang dan melihat Riki masih terjaga. Anak kecil itu bersembunyi di pojok kamar dan mengawasi dirinya yang sedang mengobrol dengan Reina.Maxime langsung berujar dengan lembut pada Reina, "Tunggu sebentar.""Oke."Reina tidak tahu apa yang hendak Maxime lakukan, namun detik berikutnya dia mendengar jeritan Riki."Ah! Ah! Ah! Kamu bukan papa kandungku! Kenapa mukulin aku! Aduh sakit!"Reina mengernyit bingung, namun sedetik kemudian dia mendengar perubahan nada bicara Riki, "Huhuhuhu, Papaku sayang, barusan aku cuma bercanda aja, Papa yang terbaik deh! Kenapa Papa mukulin anak kecil? Papa, aku tahu papa melakukannya demi kebaikanku. Iya, iya, sekarang aku pergi tidur."Apa yang terjadi? Apa yang membuat seorang anak berubah begitu cepat?Maxime menjadi lebih pendiam setelah keluar dari kamar Riki.Namun tidak lama kemudian, dia mendengar Gaby dan Sisil tertawa dan mengobrol.Maxime menelepon staf di kantor dan
last updateLast Updated : 2024-10-20
Read more

Bab 1484

Reina tersipu malu , "Ah jangan, mending aku aja yang tidur di sofa."Di mata Reina saat ini, Maxime hanya sebatas teman.Maxime terlihat santai. Dia berjalan melewati Reina, mengambil selimut dan berjalan ke sofa."Nggak apa-apa. Dulu waktu kita bertengkar, aku tidur di sofa kok."Entah mengapa, ucapan ini terdengar menyedihkan.Reina jadi merasa makin bersalah, "Aku lebih suka tidur di sofa."Reina tidak mau mengambil keuntungan.Meski berada di rumahnya, Reina merasa asing.Katanya, rumah ini diwariskan untuk adiknya, Diego. Tapi menurut Alana, rumah itu dijual oleh Diego dan akhirnya Maxime beli kembali untuk Reina.Kalau begitu, artinya Reina berutang pada Maxime.Jadi, mana berani dia membiarkan Maxime tidur di sofa?Alhasil, Reina dan Maxime memperebutkan tempat tidur di sofa.Saat hendak mengambil selimut, tubuh Reina limbung dan akhirnya dia langsung jatuh ke pelukan Maxime.Maxime menarik napas dalam-dalam, seluruh tubuhnya memanas.Reina sangat malu dan berusaha untuk berdir
last updateLast Updated : 2024-10-20
Read more

Bab 1485

Wajah Reina memerah, dia hanya bisa gigit jari dan menjawab, "Ke toilet.""Terus kenapa kamu nggak nyalain lampu?"Maxime berdiri dan menyalakan lampu. Di bawah cahaya remang-remang, dia bisa melihat wajah Reina memerah."Kenapa wajahmu merah sekali? Kamu sakit?"Reina tercekat mendapati Maxime hanya mengenakan celana longgar untuk tidur.Reina langsung membuang muka, "Nggak ... nggak ... aku pergi ke toilet."Reina langsung berlari ke kamar mandi dan hampir menabrak pintu.Di toilet, Reina juga bergerak dengan sangat hati-hati karena takut efek Maxime bisa mendengar pergerakannya di toilet."Besok aku harus cari kamar lain!" gerutu Reina dalam hati.Maxime duduk kembali di sofa dan menunggunya keluar.Sekarang Maxime tidak berani membiarkan Reina lepas dari pandangannya meski hanya sejenak, karena takut Reina akan menghilang lagi.Reina sama sekali tidak ingin keluar dari toilet untuk menghindari komunikasi dengan Maxime.Namun seiring berjalannya waktu, dia harus keluar.Maxime belum
last updateLast Updated : 2024-10-20
Read more

Bab 1486

Di Perusahaan XS.Saat Reina datang bersama Maxime, dia mengernyit bingung melihat gedung perusahaan yang amat megah itu.Dia naik lift khusus sampai ke kantor CEO di lantai paling atas.Sebelum masuk, Reina melihat seseorang yang sepertinya dia kenal.Pria itu sedang duduk di sofa, matanya tajam seperti rubah dan wajahnya tampan seperti bintang, tetapi temperamennya tidak terlalu lembut.Begitu mendengar suara langkah kaki, Revin mengangkat kepalanya untuk melihat Reina.Revin langsung bangkit berdiri."Nana."Reina ragu-ragu sejenak, lalu mengangguk.Revin tahu bahwa Reina sudah ditemukan dan dibawa pulang kemarin lusa. Mereka baru bertemu hari ini sehingga dia sangat bersemangat.Selama setahun ini Revin juga mengira Reina benar-benar sudah tiada.Brigitta langsung datang dan berkata pada Revin, "Pak Revin, sekarang Nana agak hilang ingatan, mungkin dia nggak mengenalimu."Revin mengangguk, berjalan menghampiri Reina yang menatapnya dengan bingung, "Nana, kamu ingat si gendut waktu
last updateLast Updated : 2024-10-20
Read more

Bab 1487

"Dia itu pria genit yang suka menggoda wanita. Sebaiknya kamu menjauh darinya," ucap Maxime.Reina mengangguk dengan kaku, "Ya."Ini pertama kalinya Reina tahu bahwa kata "genit" juga bisa digunakan untuk laki-laki.Reina kembali melihat ke arah panggung, entah mengapa, dia jadi teringat beberapa wanita ....Reina mengalihkan pandangannya karena malu dan berhenti menatap Ari supaya tidak terpikir hal aneh-aneh.Setelah selesai syuting, Ari langsung buru-buru mendatangi Reina.Dia bertindak seolah-olah Maxime tidak ada, "Master Rei, gimana menurutmu?"Reina teringat ucapan Maxime barusan, dia pun mengangguk kaku, "Bagus kok."Begitu mendengar jawaban Reina, Maxime bicara, "Apanya yang bagus? Syuting ulang iklan ini."Ekspresi Ari langsung berubah, "Menurut Nana bagus kok, tapi menurutmu nggak bagus. Mungkin ada yang salah dengan penilaianmu."Maxime tidak mau kalah, "Sekarang kesehatan istriku belum pulih dan dia belum mengambil alih perusahaan. Dengan kata lain, aku masih menjadi penan
last updateLast Updated : 2024-10-21
Read more

Bab 1488

Reina sungguh tidak mengerti bagaimana Morgan bisa melakukan hal ini padanya."Baik, mereka semua sangat baik padaku."Reina sekarang berdiri di balkon, dia sedang menatap Sisil dan yang lainnya dengan gembira menyiapkan makan malam bersama, saat ini Reina merasa sangat bahagia."Syukurlah, pokoknya kalau kamu merasa nggak nyaman, bilang aja ya sama aku." Morgan menambahkan.Reina meremas ponselnya erat-erat, "Morgan, sebenarnya kamu kasih aku obat apa sampai aku hilang ingatan? Perawatan apa yang kamu kasih ke aku?"Setelah Maxime membawanya ke dokter, Jovan bilang Reina sulit sembuh.Beberapa sarafnya sudah rusak oleh obat-obatan, apa ini cara Morgan mencintainya?Morgan terdiam. Tepat ketika Reina berpikir Morgan tidak akan mengatakan apa-apa, Morgan bicara, "Akan aku kirimkan semua data pengobatan yang sudah aku lakukan untukmu selama setahun ini.""Oke."Reina secara naluriah mau mengucapkan terima kasih, tetapi kalau dipikir-pikir, dia tidak perlu mengucapkan terima kasih sama se
last updateLast Updated : 2024-10-21
Read more

Bab 1489

Mata Liane nanar, dia tidak percaya mendengar ucapan Syena."Kamu ngomong apa? Talitha itu putri kandungmu!"Tiap orang berbeda. Liane mencari putri kandungnya selama lebih dari 20 tahun.Namun putri angkatnya justru mengatakan mau menelantarkan anak kandungnya!Liane sangat terkejut, dia menatap Syena dengan tajam, berharap dia bisa menyadarkannya.Namun, Syena tidak berpikir keputusannya salah, "Itu semua salah para pria berengsek itu!"Liane sangat marah pada Syena, dadanya terasa sangat sesak."Syena, kalau kamu begitu nggak menyukainya, seharusnya sejak awal nggak kamu lahirkan. Kalau kamu lahirkan, kamu harus bertanggung jawab, ngerti?"Syena tetap bergeming, "Sudahlah Bu, jangan bahas ini lagi. Kalau aku benar-benar membesarkannya dan membawanya pulang ke Keluarga Yinandar, nanti aku nggak bisa menikah lagi."Ternyata ini alasannya ....Liane akhirnya mengerti alasan Syena, putri angkatnya ini terlalu egois."Apapun yang terjadi, aku ingatkan jangan buang anakmu atau aku nggak a
last updateLast Updated : 2024-10-21
Read more

Bab 1490

Menemui Reina lagi?Syena sangat cemburu!Dia merasa khawatir jika hal ini terus berlanjut, Reina pasti akan menggantikannya di masa depan.Aset Keluarga Yinandar yang begitu besar akan jatuh ke tangan Reina?Syena tidak mau menyerah!Namun, terakhir kali dia bertemu Marshanda, Marshanda juga tidak memberikan ide yang bagus."Gimana nih?"Syena bertanya pada dirinya sendiri.Di kediaman utama Keluarga Andara.Setelah semua orang makan kenyang, mereka istirahat sejenak untuk ngobrol dan menonton TV.Reina yang agak lelah ingin berjalan-jalan keluar."Ma, pelan-pelan jalannya." Riki takut Reina akan jatuh, jadi dia menatap Reina dengan hati-hati.Reina jadi malu karena begitu diperhatikan oleh anak sekecil Riki, "Nggak apa-apa, jangan khawatir."Riki merasa sedikit sedih, meski Reina bicara padanya dengan lembut, Riki bisa merasa Reina menjaga jarak."Mama benar-benar nggak ingat aku? Mama nggak ingat aku sama sekali?" Dia menatap Reina dengan matanya yang besar.Reina membalas tatapan R
last updateLast Updated : 2024-10-21
Read more
PREV
1
...
147148149150151
...
212
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status