All Chapters of Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit: Chapter 1501 - Chapter 1510

2104 Chapters

Bab 1501

Sekretaris Liane angkat bicara, "Menurutku Nona Reina bukan orang yang bisa kejam sama anak-anak."Liane mengangguk."Aku juga tahu, tapi lihatlah perangai Syena. Kalau kemarin aku bantuin Nana, dia pasti akan lebih mempersulit keadaan, bisa jadi malah lebih nekat."Liane menghela napas, "Cepat selidiki masalah Talitha.""Ya." Sekretaris itu setuju.Liane menatap sekujur tubuh cucunya yang terluka."Talitha, jangan khawatir. Nenek pasti akan membantumu menemukan orang yang menyakitimu."Dia tidak memihak Syena, dia juga bukannya tidak memercayai Reina.Untuk sementara ini Liane hanya mau menenangkan Syena, sehingga dia bisa mencari tahu siapa pelaku sebenarnya.Tengah malam hari itu, Liane memanggil pengasuh Talitha."Bicaralah, kenapa kamu bohong hari ini? Kamu disogok siapa?"Pengasuh Talitha buru-buru menggeleng, "Nyonya Liane, apa maksudmu? Aku nggak bohong, sungguh, Nyonya Reina memang pelakunya."Wajah Liane menegang."Kamu masih nggak mau jujur? Bukannya waktu di rumah sakit tad
last updateLast Updated : 2024-10-22
Read more

Bab 1502

Setelah pengasuh Talitha pergi, Liane terlihat sangat lelah."Kok bisa dia setega itu?"Liane sekarang sangat menyesal kenapa mengadopsi Syena.Sekretaris Liane juga tidak percaya, "Sifat pendendam Nona Syena kuat sekali sampai tega melukai putrinya sendiri."Mereka tahu, Syena bertindak seperti ini untuk menghasut Liane membenci Reina, putri kandungnya."Sekarang aku harus bagaimana?" gumam Liane. Entah bertanya pada sekretarisnya atau dirinya sendiri.Sekretaris Liane memilih untuk diam, dia tidak bisa menempatkan diri untuk memberi saran apa pun.Setelah merenung cukup lama, Liane pergi ke kamar Syena.Syena sudah tidur dari tadi.Liane sungguh tidak habis pikir dengan Syena, bagaimana seorang ibu bisa tidur nyenyak saat anaknya masih dirawat di rumah sakit?"Syena!"Liane langsung membentak Syena untuk membangunkannya.Syena membuka matanya dengan marah, "Ibu ngapain sih tengah malam begini bangunin aku?"Amarah Liane sudah di puncak ubun-ubun."Ibu mau bicara sama kamu."Syena ban
last updateLast Updated : 2024-10-22
Read more

Bab 1503

"Nana, bisakah kamu berhenti memperlakukan aku seperti ini? Kamu juga bisa marah padaku, tolong jangan bersikap dingin padaku, ya?" Liane tidak bisa menahan kesedihannya, dia mulai menangis.Reina tidak tahu harus berkata apa saat melihat Liane seperti ini."Aku nggak merasa perlu marah-marah." Reina berkata jujur.Reina tidak sama seperti dulu.Saat memorinya belum hilang, Reina memperlakukan Liane dengan dingin setelah tahu Liane ibu kandungnya karena Reina sangat sedih.Tapi sekarang, Reina tidak merasa sedih sama sekali.Karena bagi Reina sekarang, Liane hanya orang asing. Sehingga tidak ada yang membuatnya sedih atau merasa tidak nyaman.Tenggorokan Liane sakit seperti dikerat dengan pisau."Ini semua salahku, salahku ...."Liane sungguh tidak tahu bagaimana cara menebus kesalahannya pada Reina.Liane hanya bisa menunduk lesu dan pergi.Setelah dia pergi, Sisil bertanya pada Reina dengan bingung, "Bos, apa yang terjadi? Anak siapa yang terluka?"Reina menceritakan garis besar keja
last updateLast Updated : 2024-10-22
Read more

Bab 1504

Kepulangan Reina bukan hanya membuat Syena cemas, masih ada Marshanda yang sama gelisahnya.Susah payah akhirnya Marshanda bisa kembali ke industri hiburan. Namun begitu teringat tindakannya pada Reina waktu itu, tentu saja dia takut kalau Reina ingat kembali.Itu sebabnya Marshanda sering diam-diam pergi untuk mengintai kegiatan Reina.Hari ini setelah syuting, Marshanda memarkirkan mobilnya di depan Perusahaan XS.Marshanda duduk di dalam mobil menunggu Reina pulang kerja.Akhirnya, dia melihat Reina keluar dari perusahaan. Marshanda pun langsung turun mobil dan berjalan menghampiri Reina.Marshanda bisa berjalan dengan begitu angkuh, dia mengenakan kacamata hitam dan masker, tampak begitu menarik perhatian.Reina juga memperhatikannya.Sebelum Reina mengenali wanita yang berjalan menghampirinya, Marshanda sudah lebih dulu sampai di hadapannya.Marshanda menghadang Reina, "Nana, kamu sudah pulang?"Suara familiar itu membuat Reina entah mengapa merasa sangat jijik.Meski dia tidak me
last updateLast Updated : 2024-10-22
Read more

Bab 1505

Reina melihat ponselnya dan melihat nomor tidak dikenal yang meneleponnya.Reina ragu-ragu sejenak, lalu mengangkat telepon itu, "Halo, siapa ya?""Master Rei, ini aku, Ari." Suara pria muda yang energik terdengar dari ujung telepon.Reina mengernyit bingung, "Ada apa?""Ya ampun, setelah amnesia kamu beneran lupa sama aku?" Ari menghela napas, "Kamu lupa dulu janji mau traktir aku makan? Lagian, sekarang 'kan aku artis perusahaanmu, masa kamu nggak peduli sama aku?"Ari bicara dengan centil.Baru pertama kali Reina bertemu pria seperti ini, dia pun mengernyit bingung untuk sesaat."Gimana ya? Aku utang dulu deh.""Nggak ah ... kamu sudah utang selama setahun lho, masa mundur lagi ..." Ari menolak.Maxime yang berdiri di samping Reina, samar-samar tahu siapa yang menelepon.Maxime merebut ponsel Reina dan benar saja ternyata memang Ari yang menelepon."Master Rei takut Maxime tahu tentang kita berdua? Jangan khawatir, aku janji nggak akan pernah kasih tahu dia!"Tentang kita berdua?Ma
last updateLast Updated : 2024-10-23
Read more

Bab 1506

Selama makan, Reina mengabaikan Maxime.Maxime tidak tahan didiamkan Reina, Maxime pun mengalah dan hendak berinisiatif bicara dengannya.Setelah makan malam, Reina pergi jalan-jalan dan Maxime pun mengikutinya.Para wanita lain bersikap bijak, mereka menyingkir dan tidak mengganggu Reina.Reina berhenti melangkah, menatap Maxime dengan kesal, mengabaikan Maxime dan berjalan maju sendirian."Nana, jangan marah."Reina tidak berkata apa-apa."Maaf, tadi aku terlalu gegabah," ucap Maxime.Sebenarnya awalnya ini bukan masalah besar untuk Reina, tapi begitu teringat betapa Maxime yang sangat mengaturnya, Reina jadi berpikir bagaimana pernikahan mereka dulu."Dulu waktu kita menikah, kamu juga sering begini?" Akhirnya Reina buka mulut.Maxime tertegun beberapa saat dan buru-buru menjelaskan, "Ya nggaklah."Mana mungkin dia berani membuat Reina marah."Terus kenapa tadi kamu berani banget kayak gitu?" Reina tidak memercayainya.Maxime tersedak dan sebelum terpikir alasan lain, Reina kembali
last updateLast Updated : 2024-10-23
Read more

Bab 1507

Sebenarnya Riko juga ingin pulang ke rumah Reina, tapi kondisi Tuan Besar Jacob belum stabil dan hal ini membuat Riko khawatir.Apalagi Jovan dan Bibi Alana sangat tidak bisa diandalkan. Mereka masih sering bertengkar.Riko tidak tahu apa keduanya bisa berdamai dan bersatu.Riko mengkhawatirkan segalanya, dia jadi tidak bisa tidur nyenyak malamnya....Saat ini di Keluarga Andara.Malam itu Reina tidur cepat dan kali ini tidak setakut seperti di Kabupaten Sariang.Sementara Maxime tidak bisa tidur. Dia bangun berulang kali dan mau menghampiri Reina, tapi dia takut mengganggu istirahat Reina, jadi Maxime kembali lagi ke kamar.Setelah bergadang semalaman, keesokan paginya mata Maxime pun sembab karena kurang tidur.Maxime langsung pergi mencari Reina, tapi Sisil memberitahunya, "Bos lagi keluar.""Keluar? Kapan dia keluar? Kemana dia pergi?" Maxime buru-buru bertanya.Sisil menggeleng, "Aku nggak tahu, tapi nggak usah khawatir soalnya ada Deron kok."Saat ini Maxime bukan hanya khawatir
last updateLast Updated : 2024-10-23
Read more

Bab 1508

Reina mengepalkan tinjunya, "Kamu itu pembohong, gimana aku bisa percaya? Obat-obatan yang kamu berikan padaku bisa bikin aku sakit jiwa tahu?"Reina benar-benar tidak menyangka kalau Morgan yang sudah dianggapnya seperti seorang kakak malah justru akan tega menyakitinya.Morgan terlihat pilu."Itu satu-satunya cara yang kupunya!"Morgan tidak punya cara lain untuk membuat Reina tetap berada di sisinya, hanya strategi ini yang terpikir olehnya."Ha ..." Reina mencibir, "Apa maksudmu ini satu-satunya cara? Kamu egois dan jahat. Aku benar-benar nggak nyangka kamu akan berubah jadi begini."Berubah?Kalimat terakhir Reina membuat Morgan kehilangan kewarasannya, dia meraih lengan Reina dan matanya mulai memerah."Nana, kamu bilang aku berubah? Atas dasar apa kamu ngomong gini?"Dia meremas lengan Reina.Reina mengernyit kesakitan, "Lepaskan."Alih-alih melepaskannya, Morgan malah mencengkeram lengan Reina lebih erat."Kamu yang berubah duluan. Dulu waktu kecil kamu bilang mau menikah sama
last updateLast Updated : 2024-10-23
Read more

Bab 1509

Ketika Jess dan Morgan menuju ke perusahaan hari ini, mereka lewat tempat ini dan Morgan berkata dia mau keluar melihat-lihat.Jess menunggu Morgan kembali di luar gerbang universitas.Kebetulan, dia melihat pemandangan ini.Jess sadar Reina kehabisan napas, "Tuan Morgan, lepaskan Nona Reina, sepertinya dia nggak bisa bernapas."Morgan tersadar oleh suara Jess.Dia langsung melepaskan Reina dan melihat wajah Reina sudah pucat pasi, jelas kesulitan bernapas."Nana!" Morgan terlihat sangat cemas.Reina terengah-engah dan tidak punya waktu untuk menjelaskan.Jess menghampiri Reina."Nona Reina, bernapaslah pelan-pelan."Reina mengangguk.Setelah sekian lama, akhirnya keadaannya membaik.Rasa bersalah melintas di mata Morgan. Dia mengangkat tangannya untuk menyentuh Reina, "Kamu nggak apa-apa?"Reina langsung mundur beberapa langkah untuk menghindarinya."Aku hampir mati."Reina ketakutan, dia merasa jika Morgan berada di dekatnya, dia akan benar-benar mati.Tangan Morgan yang terangkat me
last updateLast Updated : 2024-10-23
Read more

Bab 1510

Morgan duduk di samping Jess, meski tidak bisa mendengar jelas percakapan mereka, samar-samar Morgan tahu Jess sedang bicara dengan pria lain."Jess, kamu punya pacar?" tanya Morgan dengan agak kaget.Jess terkejut dan tertegun sejenak, "Hmm ... entahlah. Kami masih dalam tahap mengenal satu sama lain."Morgan mengangguk, "Baguslah, kalau kamu nggak yakin, kasih tahu aku saja siapa orangnya, biar aku bantu nilai."Jess tidak menyangka Morgan akan mengucapkan kata-kata seperti itu dengan mudah tanpa ada rasa cemburu sama sekali.Hal ini membuatnya lebih yakin bahwa Tuan Morgan tidak punya perasaan sama sekali padanya.Jess tersenyum pahit, tapi tidak seperti biasanya, dia menolak Morgan."Nggak perlu, Tuan Morgan.""Kenapa?" Morgan bertanya.Jess juga tidak tahu apa yang salah dengan dirinya, namun dia merasa kesal tanpa alasan sehingga tidak bisa mengendalikan emosinya, "Ini urusan pribadiku."Morgan tercekat.Jess menambahkan, "Tuan Morgan, kamu melarangku mencampuri urusan pribadimu,
last updateLast Updated : 2024-10-23
Read more
PREV
1
...
149150151152153
...
211
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status